Hamil Kontrak

"Eh iya mas, aku boleh makan mie instan yang ini pake cabe rawit,?"

"Tentu boleh, tolong ambilkan satu untukku juga."

"Kau suka tempat ini,?" tanya Ilham masih dengan senyuman diwajahnya, "kamu boleh mengunjunginya setiap saat, kalau itu membuatmu senang."

"Hehe terima kasih mas"

"aku akan panggil Bu Asih untuk membuatkan mie instannya. Ilham bergegas jalan mengarah ke telepon rumah untuk memanggil Bu Asih, asisten rumah tangga.

"heeyyy tunggu, eh maksudnya mas, kenapa masak mie instan aja harus pakai pembantu sini biar aku masak sendiri, lagian tuan dirumah ini belum pernah kan coba masakan ku." tersenyum sambil mengarah ke kompor.

"Oke baiklah coba kita lihat sehebat apa kamu masak."

Ilham duduk di sebuah mini bar yang langsung mengarah ke depan kompor, tepat dihadapannya Ayana sedang masak mie instan.

"Tuan, apakah tuan mau pakai cabe, telur atau sayuran?"

"jangan pake telur dan cabenya satu ya Bu?" Ilham terbahak seolah sedang memesan mie di sebuah warkop.

"mie instan sudah siap" Ayana membawa dua mangkuk mie dan duduk di samping Ilham " satu mangkuk untuk tuan dengan sedikit sayur kol dan satu cabe,"

Saat sedang melahap mie mereka masing-masing, Ilham membandingkan mangkuk miliknya dan mangkuk milik Ayana, " kenapa mie mu terlihat berbeda, "

"iya mas, aku pakai cabe bubuk juga terus aku pakai potongan jeruk limau, uuuhhhh seger, mas mau coba,"

"Coba aku cicipi," bukannya Ilham menggunakan sendok untuk mencicipi langsung, tapi mulutnya malah menganga seolah ingin disuapi.

Tidak ragu Ayana menyuapi sedikit mie miliknya ke mulut Ilham.

"Eeeemmmmmmmm enakan punya kamu ko mie nya, aku mau tuker aja." Ilham mengambil paksa mie instan milik Ayana tanpa persetujuan sang pemilik.

Ayana terbahak melihat tingkah Ilham, "Jangan tuan, ini bekas, biar aku buatkan yang baru ya.?"

 Ayana hendak turun dari kursi mini bar, tapi Ilham menarik tangan gadis itu agar tetap berada di sampingnya.

"bilang aja kau tidak kenyang kan haha"

Andai Marta sepertimu pasti setiap hari aku selalu merasa di surga. renungnya dalam hati.

bahkan Marta belum pernah melakukan hal ini untukku.

Ilham menatap gadis itu penuh senyuman, "apa kamu sudah punya kekasih."

Ayana Tersenyum tipis, "bahkan aku tidak pernah memikirkan untuk punya kekasih, yang aku pikirkan hanya ingin membuat ibuku bangga dan bahagia."

Ilham terdiam sampai makanan itu selesai, Ayana pun segera pergi ke kamarnya begitu juga dengan Ilham.

***

BALI

Di sebrang sana setelah selesai pemotretan, Marta dan yang lain mencari penginapan untuk tiga hari kedepan.

"pesanan atas nama siapa pak" tanya salah satu resepsionis.

"Atas nama tuan Febrian," Lusi menjawab karna Lusi lah yang sudah memesan via online atas suruhan Febrian.

"dua kamar ya tuan?"

Dan resepsionis itu memberikan dua keycard, mereka memilih hotel bintang lima, hotel dengan penuh kemewahan.

Sampai didepan kamar hotel, "Lusi, aku satu kamar sama kamu ya, Anton dan Febrian." ucap Marta.

"Apa kamu tidak merindukanku sayang," ucap Febrian yang tiba-tiba memeluk Marta dari belakang.

"iya nih Marta, aku juga mau berduaan sama Anton ya kan sayang" Lusi menyahut sambil mencium bibir Anton.

"Lagian kamu cuek banget sama aku dari berangkat tadi," Marta cemberut pada Febrian.

Yaa, Marta dan Febrian memiliki hubungan gelap yang tidak diketahui oleh Ilham, Marta lebih mencintai Febrian di bandingkan Ilham.

pernikahannya dengan Ilham karna perjodohan kedua orang tua mereka. Bahkan usia Marta lebih tua di bandingkan suaminya.

"Ayo sayang kita masuk, akan ku curahkan semua kerinduan ini." ujar Febrian sambil menciumi bibir Marta.

"Waaaww sayang, thank you baby, kamu selalu kasih aku surprise yang mewah,"

Betapa terkejutnya Marta ketika pintu kamar terbuka seperti kamar sepasang kekasih yang sedang bulan madu, kamar dipenuhi oleh bunga-bunga mawar

Marta berjalan ke arah spring bed mewah di balut bed cover putih di hiasi kelopak-kelopak bunga mawar ber bentuk love dan dua handuk putih yg di rangkai menjadi sepasang angsa dan ada buket-buket bunga bertuliskan i love you.

Tiba-tiba tangan Febrian melingkari pinggang Marta, " kau suka dengan kejutannya?"

"Aku suka baby"

"tapi kau harus membayarnya dengan tubuhmu" tangan Febrian mulai aktif di bagian sensitif Marta, hingga Marta terbuai oleh hasratnya.

"Aaaaahhhh" hanya terdengar desahan-desahan dari mulut Marta.

mereka bisa melakukan tiga sampai lima kali dalam semalam

Tak kalah dengan Marta dan Febrian, dikamar sebelah pun dua sejoli itu sama-sama bermain dengan senangnya.

Lusi dan Anton memang sepasang kekasih, sudah lama mereka bermain cinta, namun cinta pun belum bisa meresmikan mereka.

Hari pun semakin malam semua orang dimuka bumi ini sudah berada di alam mimpi mereka masing-masing, tapi tidak dengan Double date ini, mereka berpacu dengan tujuannya masing-masing.