Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
POV Rena
Malam ini adalah malam yang ku tunggu tunggu, malam ini aku dan mas Baim akan menyelenggarakan syukuran 7 bulan calon bayiku, tentunya kami menyenggarakan acara dengan besar besaran, awal nya mas Baim ingin menyelenggarakan dengan sederhana saja sesuai budget yang kami miliki, lalu mau di taruh dimana mukaku, secara aku harus tampak wah di depan orang orang sekitarku,agar mereka tetap segan padaku, akhirnya mas Baim setuju setelah papa dan mamaku ikut turun tangan. "ma...aku bingung nih" kataku berkeluh kesah pada mama,saat aku berkunjung ke rumah orang tuaku sehari sebelum acaraku "kenapa lagi Ren" "ma aku gak punya perhiasan loo...kan malu nanti banyak orang yang akan datang,masak aku polosan, bagaimana kata mereka nanti" rengak ku pada mama "huft...minta sama suamimu kan bisa Ren" jawab mama " mana punya mas Baim uang ma, acara ini saja jika mama dan papah tidak memaksa pasti acaranya tetap biasa saja" kataku panjang kali lebar "nah itu Baim punya uang buat menggelar acara besar" kata mama "katanya sih dapet bantuan dari ibunya ma"kata ku dengan sinis "oya??" Tanya mama terbelalak "tumben mertuamu punya uang, bukan nya untuk makan aja sulit, dapet darimana tuh jangan jangan mertuamu ikut pesugihan"kata mama "gak tau lah ma...yang penting mau keluar duit dia,tapi mungkin juga apa yang mama bilang bener, masak kemaren dia baru beli motor baru lo ma" "wahh fix sudah "kata mama "sudah lah liat aja gak.bakalan lama pelaku pesugihan itu, kalau gak Aini yang mati ya pasti anak anak nya tuh" kata mama lagi. " Trus ini gimana ma..." Tanya ku lagi.."udah besok lo acaranya" " udah gak usah bingung, ayo kita kepasar kita cari perhiasa imitasi yang seperti aslinya" ajak mama "emang gak papa ma?" Tanya Rena, "gak papa aman,mama yang belikan" jawab mama. "Setelah mama bersiap kami pun berangkat ke pasar, yang kami tuju kali ini bukam toko emas ,namun toko yang menjual perhiasan imitasi , setelah sampai kami memilih 2 set perhiasan imitasi dengan model yang cantik, dan persis seperti yang aslinya.setelah mama membayar semua kami pun pulang dan 1 set perhiasan imitasi ku bawa pulang.
Tiba saat yang kunanti, aku memakai gaun rayon mirip sutra warna lilac, ku gerai rambutku yang nanti akan ku pakai kan pasmina putih transparan di kepalaku, agar terlihat,anting dan kalung yang aku pakai, tak lupa gelang tangan dan gelang kaki kukenakan juga, "Sempurna" kataku dalam hati saat kupindai penampilanku di depan cermin.diluar kamar sudah mulai ramai, sesaat kemudian mas Baim masuk ke dalam kamar memintaku segera keluar karna para tamu sudah berdatangan "dek ayo keluar, tamu tamu udah daTang lo" "iya mas" jawabku,lalu aku mengikuti mas Baim keluar untuk menyambut para tamu, tamu yang datang malam ini kebanyakan adalah teman tema sosialita mama,dan teman teman kantor papaku, teman mas baim hanya sedikit yang kami undang karna pastinya tak.level jika bertemu denga teman papa dan mamaku yang notabene mereka adalah orang orang besar dan kaya, begitupun tetangga disini tak kami undang semua hanya orang orang tertentu saja yang selevel dengan kami yang kami undang.Aku juga mengundang Ryan pada malam ini, namun hingga acara hampir di mulai tak kulihat wajahnya diantara para tamu,dan aku semakin jengkel saat kulihat mertua dan adek iparku yang miskin itu datang "siapa sih yang ngundang mereka " pikirku, kutarik mas Baim ke belakang "mas Kamu mengundang ibumu ya?" Tanyaku pada mas Baim, mas baim mengangguk "kenapa sih mas, kamu mau mempermalukan aku hah" kataku dengan nada ketus " dek itu ibu dan adek adekku lo" jawab mas baim dengan mata yang tajam menatap ke arahku "Baik tapi jika mereka smapai mempermalukan aku, gak segan aku akan mengusir mereka"ancamku pada mas Baim "terserahlah dek" kata nya sambil.meninggalkan ku, aku segera kembali ke depan, aku mencari cari keberadan mertuaku dan adek adek iparku, kulihat mereka sedang duduk di dalam didekat pintu, kudekati ibu mertuaku "bu mari ikut aku" bisikku pelan,ibu mnagngguk dan mengikutiku begitu juga dengan kedua iparku yang mengekor di belakang kami, kubawa mereka ke dapur "bu...kalian tunggu saja disini ya, di Dalam hanya khusus tamu tamu penting saja" kataku dengan Sinis "dan nanti jika makan tunggu tamu yang di depan selesai dulu baru kalian boleh makan" lanjutku dengan ketus, lalu kutinggalkan mereka di dapur,niatku aku akan menjadikan mereka bertiga pembantu dadakan,lumayan kan gratis,dari pada aku harus memanggil orang untuk mencuci piring, keluar uang lagi pastinya.
Waktu makan pun tiba, Banyak yang berkomentar menu yang kami pilih enak rasanya, ya tentu lah, kami memesan dari restoran besar,jadi wajar saja menunya enak dan cocok di lidah para orang kaya itu "Wahh nak Rena ini ikan bakarnya mantap loo..." Puji bu Rosa teman arisan sosialita mama "terimakasih bu, semoga cocok ya bu" kataku dengan sopan " ini sih cocok pakek banget deh,pasti mehong ya?" Tanya bu Rosa lagi "gak papa bu mahal yang penting tamu tamu puas semua" jawab ku "wahh kamu memang seleranya tinggi nak, tau saja selera kami" kata bu puji salah satu teman arisan sosialita mama juga "terimakasih bu" kataku dengan sopan. setelah semua bersantap malam, satu persatu tamu pulang,tinggal beberapa orang tetangga yang kuminta membatu mengangkat piring kotor ke dapur, "mbak ini piring piring kotor nya di taruh mana ya" tanya Mirna sembari membawa tumpukan piring di kedua tangan nya "letakkan di belakan saja Mir...di dapur sudah ada pembantuku kok" kata ku pada Mina "siap mbak" lantas mira jalan menuju dapur, sesat kemudian ku dengar mirna mengobrol dengan sesil kawan mirna yang juga sepupuku "Heran deh pembantu sekarang males males ya...udah tau ada kerjaan piring yang numpuk minta di cuci, ehh malah dibiarkan saja tumpukan piringnya"kata Mirna ketus " iya bener pembantunya mbak Rena males banget kayaknya" kata sesil sepupuku.kulihat mirna dan sesil sudah bolak balik 3 kali dengan membawa piring ke belakang, dan tiba tiba sesil.mendekatiku "mbak...pembantu mbak gak ada lohhh...trus piring di belakang masih numpuk banyak ,gak ada satupun yang di cuci" adu sisi padaku, medengar aduan sisil mataku membulat "kurang ajar orang tua satu itu, enak aja mereka mau makan gratisan" pikirku "ya sudah Sil biarin aja,dikumpulim dulu aja biar di cuci besok" kataku " iya mbak, mbok ya kalo cari pembantu itu yang rajin mbak, biar gak rugi ngasih gajinya..." Cerocos sisil