Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Ini, kakak bawakan beberapa baju ganti untukmu!" kata Larisha sambil menyodorkan paper bag besar.
"Kak, kenapa kamu kesini? Apa Tuan kejam itu tidak akan memarahiku?" tanya Laluna.
"Tidak Luna, dia sedang sibuk dengan pekerjaannya! Kakak seperti burung yang terlepas dari sangkar," kata Larisha.
"Baguslah, lalu apa kakak benar-benar menikah?" tanya Laluna.
"Ya kakak sudah dinikahinya, tapi hanya disaksikan oleh pelayan-pelayan rumah dan beberapa anak buah Tuan Lan saja!" kata Larisha sambil tertunduk malas menceritakan pernikahan sesedih itu.
"Kak, nanti ketika aku sudah sembuh kita kabur saja!" kata Laluna.
"Luna jangan berpikiran kesitu dulu! Kakak ingin kamu pikirkan kesembuhan kamu saja untuk saat ini," kata Larisha.
Siang harinya Larisha menemani Laluna memasuki ruangan untuk kemoterapi! Saat Tan terbangun, dia melihat Luna tidak ada didekatnya! Tan langsung gelagapan mencari Laluna, hingga keluar dari ruangan itu. Tan mendapati dua anak buah Tuan Lan yang sedang berjaga didepan ruangan.
"Kalian? Dimana gadis itu?" tanya Tan.
"Gadis itu sedang bersama nona Larisha, sepertinya sedang melakukan kemoterapi Tuan!" kata seorang anak buah Tuan Lan.
Tan pun lega, sudah mengetahui keberadaan Laluna. Tan pun diceritakan oleh kedua anak buah Tuan Lan atas kekacauan bisnis Tuan Lan. Namun Tuan Lan ingin membereskannya sendiri.
"Astaga, kenapa Tuan Lan tidak menelepon ku? Biar aku saja yang membereskannya," kata Tan.
"Mungkin Tuan Lan ingin anda menjaga gadis itu dengan baik!" kata anak buah Tuan Lan.
Hari sudah sore, dan Larisha pun kembali ke mansion setelah menemani Laluna melakukan kemoterapi. Sesampainya didalam mansion, Larisha tidak melihat adanya tanda-tanda kepulangan Tuan Lan.
"Apa orang itu belum pulang juga?" Gumam Larisha.
Hingga beberapa hari kemudian!
Tuan Lan tidak pernah pulang ke mansion, dan Larisha pun tidak pernah mendapatkan kabar apapun tentang keberadaan Tuan Lan. Rasa gelisah dan khawatir mulai menghantui Larisha, setiap Larisha menanyakan keberadaan Tuan Lan pada anak buahnya tidak pernah ada yang menjawab.
"Seharusnya dia tidak pulang-pulang kesini aku merasa tenang karena tidak harus menderita lagi! Tapi kenapa aku khawatir sekali, sebenarnya dia dimana? Aku sudah membeli handphone baru tapi aku tidak punya nomor telepon suamiku sendiri, pernikahan macam apa ini? Sampai-sampai suami isteri namun tidak saling memberikan kabar sama sekali." Kata Larisha.
Telepon rumah di mansion itu berdering, sebuah telepon masuk dari rumah sakit tempat Laluna mendapatkan perawatan. Mereka memberikan kabar bahwa Larisha harus pergi kesana karena ada hal penting yang akan disampaikan.
Larisha panik karena takut ini menyangkut kabar buruk tentang Laluna, dia lantas pergi ke rumah sakit didampingi oleh dua orang anak buah Tuan Lan.
Sesampainya di rumah sakit, disana Laluna tengah menangis didampingi oleh Dokter Fred dan beberapa perawat.
"Dok, Dokter kenapa dengan adik saya?" tanya Larisha panik.
"Kakak," kata Laluna sambil terus menangis.
"Nona Larisha, kami menelpon anda kesini karena kami memiliki kabar baik untuk anda, tadi juga sudah saya sampaikan pada nona Luna," kata Dokter Fred.
"Kabar baik? Kabar baik apa Dok?" tanya Larisha.
"Ini suatu kuasa Tuhan juga, karena ada seseorang yang mengajukan diri untuk menjadi pendonor sumsum tulang belakang bagi Luna, dan saat kemarin kami cek hasilnya pendonor itu cocok dan kita bisa melakukan transplantasi sumsum tulang belakang untuk Luna!" kata Dokter Fred.
"Dok, ini aku tidak sedang mimpi kan? Luna, Luna akhirnya Luna kamu akan sembuh," kata Larisha menangis penuh haru.
Saat Larisha memeluk Laluna dan keduanya menangis bahagia! Tuan Lan datang ke rumah sakit dan masuk kedalam ruangan. Larisha yang melihat Tuan Lan baru saja kembali, segera menghampiri Tuan Lan.
❤️❤️❤️
Hari ini aku up 5 bab ya maak, dan edisi unboxing Larisha besok aja deh ya, sekarang pemanasan dulu😁😁😁 please di like ya setiap bannya💃💃💃