Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Pertama
Entah berapa jam waktu yang di butuhkan Cherry untuk tidur cantiknya, dilihatnya langit sudah gelap di balik kaca besar tak jauh di depannya. Ia berfikir di mana daddy nya saat ini yang membuatnya berlama lama di ruang kamar kantor pribadinya. Cherry mulai bangkit keluar.
Kosong, pikir Cherry saat melihat ruang kerja daddy nya begitu rapi tanpa ada penghuninya, bibirnya mulai mengkerut menunjukkan betapa kesalnya dia, tanpa sengaja matanya melihat ke arah jam di meja daddy Matteo yang menunjukkan pukul 8 malam, mulutnya komat kamit tak jelas yang menandakan semakin besar rasa kesalnya. Seketika itu dia keluar dari kantor daddy Matteo yang sudah sangat sepi pastinya.
" Ck, daddy melupakan anaknya sendiri, tega banget sih, aku tau istrinya juga penting, tapi gak harus di tinggal begini kan!! udah sakit di selingkuhi, sekarang sakit di lupakan! hiks..!! " . Cherry mellow lagi. "Daddy melupakanku hah!!! oke, jangan salahkan aku buat pusing daddy nanti!!! " lanjutnya penuh dendam.
Sampai di dalam mobil, ia langsung menyalakan kuda besinya menuju tempat yang akan membuat daddy nya kelimpungan nanti. Cukup 15 menit ia sampai di tempat yang penuh dengan alkohol dan kebisingan, keluar mobil dan masuk ke dalam club tanpa keraguan sedikitpun.
"Party!!! alkohol, i'm cumming!!!! ", jerit Cherry dalam hati, ia mencoba melupakan sedikit rasa sakitnya di sini.
Begitu banyak pasang mata menatapnya saat berjalan masuk, Cherry tau pesona cantik dan kulit eksotisnya, tak peduli akan tatapan lapar dan iri di sekitarnya, ia berjalan dengan percaya diri ke kursi yang masih kosong, cukup pojok berhadapan langsung dengan bartender.
" Satu sloki wiski dengan rasa sangat pahit tapi kadar alkohol kecil! " pinta Cherry lansung.
"Dengan senang hati membuatkan untuk gadis paling cantik malam ini!! ".jawab bartender dengan begitu lihat mencampurkan segala bahan minumannya. " Sedang patah hati cantik? " tanyanya sembari memberikan segelas pesanan Cherry.
"Sangat kelihatan? " Cherry malah berbalik tanya dengan bartender asing itu.
"Sangat! aku tebak, ini baru pertama kali datang ke club cantik? " tebaknya dengan menopang dagu di kedua tangannya, meresapi pemandangan indah di depannya.
"exactly! " jawabnya lalu meminum pesanannya dengan sekali tegukan. " Tambah kadar alkoholnya. " pinta nya sekali lagi dengan menyodorkan gelas yang telah kosong.
"Dengan senang hati honey! " jawab bartender dengan kembali membuat pesanan pelanggan barunya itu.
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu, aku muak mendengarnya! " ucap ketus Cherry yang malah mengingatkannya pada sang mantan tunangan.
"Oke, Oke!! kembali dengan pesanan mu gadis cantik. " sambil memberi pesanan gadis cantik itu, dan langsung di teguknya.
"Lagi!! " pinta Cherry lagi dan lagi.
Tak lama ruangan kembali terdengar bergemuruh seperti saat Cherry masuk tadi, terlihat pria tampan ber gerombolan masuk dengan satu pria yang terlihat dominan di antara yang lain, tatapannya tiba tiba mengarah ke sudut pojokan yang begitu mencolok, bibirnya menyungging tipis sangat tipis sampai tak ada yang menyadari.
"Pergilah duluan! " ucap dengan suara berat yang tak lain Edvaido Davi Nicolau pada sang asisten, lalu pergi kearah bersebrangan dengan gerombolannya tadi.
Sang asisten hanya bisa menjalankan perintah walau otaknya di penuhi pertanyaan dan kemungkinan yang di lakukan si tuannya.
Cherry yang awalnya tak peduli akan sekitarnya, kini di buat harus peduli saat ada seorang pria tampan duduk di sampingnya dan memperhatikannya begitu lekat.
"What? " tanya ketus Cherry tanpa menoleh sedikit pun, cukup ekor matanya yang bekerja, Luiz benar benar membuatnya memandang setiap pria tampan dan kaya itu sangat bajingan, kecuali daddy Matteo tentunya.
" Kita bertemu lagi! " ucap Ed dengan suara seksinya memandang lekat Cherry. "Cantik, sangat cantik!! ". batinnya dengan senyum tipis sangat misterius.
.
.
. Lanjut lagi 🥰🥰🥰