Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Perempuan tak tahu malu
Setelah masuk ke dalam rumah, Emiralda duduk dengan suasana hati yang sangat baik.
Dia tersenyum memperhatikan ruang tamu yang begitu besar di paviliun tersebut.
Ukurannya 3 kali lipat dari ruang tamu yang berada di kediaman keluarga Sinea.
"Jadi apa yang akan kau katakan?" Tanya Linda setelah memperhatikan perempuan di hadapannya hanya diam saja mengelilingkan pandangannya seolah-olah mencari sesuatu yang berharga di rumah itu.
"Aku tidak ingin berbicara dengan perempuan sepertimu!" Emiralda menatap sinis ke arah Linda.
Dia hanya perlu berbicara dengan tuan muda, bukan dengan seorang perempuan rendahan yang hanya ditampung di tempat ini Karena rasa kasihan dari Alaska.
Linda sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Emiralda, dia hanya duduk dengan tenang dan melihat perempuan di hadapannya yang kemudian berbalik menatap Alaska.
Tatapan Emiralda pada Alaska begitu hangat dan lembut, wajahnya berseri-seri dan dengan suara yang manis dia mulai berbicara pada alaska, "tuan muda, kau mungkin tidak percaya, tapi aku berasal dari keluarga Sinea. Saya memiliki seorang kakak, dia telah menderita penyakit yang aneh sejak beberapa tahun yang lalu. 2 tahun yang lalu Kami menemukan seorang perempuan di dalam hutan yang keadaannya begitu buruk, Dia terluka parah dan bahkan kehilangan ingatannya, hanya bisa mengetahui namanya saja tanpa nama keluarga. Kemudian kami memutuskan untuk membawa perempuan itu kembali ke rumah. Sebelumnya kami ingin menjadikannya sebagai salah seorang pelayan di kediaman kami karena kami kasihan padanya, Sebab Dia menderita hilang ingatan. Tetapi kemudian karena dia bersikeras tidak mau menjadi seorang pelayan, maka akhirnya kami menjadikan dia istri dari Kakak kami yang sedang sakit parah itu," Emiralda lirik Linda, dan dia cukup terkejut melihat Linda masih tetap tenang setelah mendengar apa yang ia katakan.
"Lalu apa yang terjadi?" Alaska menjadi penasaran, karena dia tahu apa yang diceritakan oleh perempuan di hadapannya ini ialah cerita tentang Linda, seandainya itu hanya cerita tentang orang lain, maka dia sama sekali tidak tertarik untuk terus mendengarkannya.
Tetapi Emiralda salah menangkap maksud Alaska, dia malah berpikir Alaska mulai tertarik padanya sehingga begitu bersemangat untuk mendengarkan cerita keluarganya.
Oleh karena itu, Emiralda menjadi bersemangat, ia lanjut berkata, "meski Kakak pertama ku tidak bisa mencari nafkah untuk menafkahinya, namun keluarga kami tetap menafkahinya dengan sebaik mungkin dan memperlakukannya dengan sangat baik. Kami menanggung seluruh kebutuhannya termasuk pakaian, obat-obatan, makanan dan juga berbagai perawatan kecantikan yang selayaknya didapatkan oleh keluarga bangsawan. Tetapi,,," mata Emiralda menjadi redup, ia melirik sesaat ke arah Linda, emosi yang kalut memenuhi wajah Emiralda.
"Tapi apa?" Alaska mengangkat sebelah alisnya, tampaknya dia menduga Apa yang hendak dikatakan oleh perempuan di hadapannya kemungkinan besar tentang sesuatu yang mulai menjelek-jelekkan Linda.
"Hah,," Emiralda menghela nafas dengan berat, Emiralda seolah cemas untuk mengatakannya dan kedua tangannya meramas gaunnya dengan kuat, "Tetapi setelah 2 tahun menikah dengan kakakku,, perempuan itu mulai berulah, sebelumnya keadaan kakakku telah menjadi lebih baik, namun kemudian seluruh bahan makanan yang kami kirim ke kediaman tempat kakakku dan perempuan itu berada bukannya dipergunakan dengan baik, tetapi malahan perempuan itu memberikan makanan-makanan sisa pada kakak. Kami terlambat menyadarinya dan akhirnya keadaan kakakku menjadi sangat buruk," Emiralda meneteskan air matanya, perempuan itu terisak dengan nafas yang begitu berat.
Perlu beberapa saat bagi Emiralda untuk menenangkan emosinya sebelum lanjut berbicara dengan suara yang parau, "setelah mengetahui bagaimana perempuan itu memperlakukan Kakak pertamaku, maka kami memutuskan untuk mengusir perempuan itu keluar dari rumah dan mendapatkan surat cerainya," Emiralda perlahan-lahan mengeluarkan sebuah surat yang ia simpan di dalam saku pakaiannya.
Surat yang dilipat dengan hati-hati itu lalu diletakkan di atas meja, tepat di depan Alaska.
Alaska memandang surat cerai itu, dia berpikir untuk menyimpan surat itu dengan hati-hati agar di kemudian hari orang-orang dari keluarga Sinea tidak akan menggunakan salah surat tersebut.
Bagaimanapun, jika mereka menyogok seseorang di pejabat pemerintahan dan menghapus salinan surat tersebut di pejabat pemerintahan maka bisa jadi suatu saat nanti Linda kemudian akan kembali menjadi menantu keluarga Sinea karena tidak ada bukti perpisahan antara Linda dengan Putra dari keluarga Sinea.
Jadi Alaska mengambil surat tersebut namun tak langsung membukanya.
Melihat Alaska yang telah mengambil surat cerai itu, maka Emiralda lanjut bercerita, "perempuan tidak tahu terima kasih seperti ini tidak layak untuk diterima di manapun. Bukankah Tuan muda setuju dengan pendapatku ini?" Tanya Emiralda dengan mata berbinar-binar menatap Alaska.
Alaska berbalik menatap Linda, dan melihat Linda hanya tampak tersenyum mendengarkan ucapan Emiralda, sama sekali tidak terpancing emosi.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Alaska pada Linda.
Emirada pun ikut menatap Linda, dan tersenyum menghina ke arah perempuan itu tanpa dilihat oleh Alaska dan pelayan pribadi Alaska yang ada di sana.
'Rasakan Kamu, sekarang bagaimana kau akan menjawab? Apapun yang akan kau katakan tentang hukuman bagi perempuan itu maka aku akan menuntut hal yang sama padamu! Akan bagus kalau kau berbicara kejam supaya kau mendapatkan hukuman yang kejam pula,' ucap Emiralda dalam hati, Tak sabar mendengar jawaban Linda.
Namun saat itu, Linda hanya tersenyum dan kembali menatap Alaska, "entahlah, kita tidak bisa mempercayai seluruh ceritanya karena hanya sepihak saja yang berbicara," ucap Linda langsung memancing Amara Emiralda.
"Apa kau baru saja mengatakan kalau aku sedang mengarang cerita? Aku ini berasal dari keluarga bangsawan, sesuatu yang memalukan jika melakukan hal seperti itu!" Emiralda berbalik menatap Alaska, "tuan muda harus mempercayai saya, saya sama sekali tidak mengarang cerita. Kalau saya mengarang, saya akan menerima hukuman apapun yang ditentukan," ucap Emiralda dengan penuh keyakinan.
Linda ingin bertepuk tangan memuji sandiwara perempuan di hadapannya, namun dia mengurungkan niatnya dan ingin melihat sampai sejauh mana ini roda akan membuat sandiwara, serta apa niat sebenarnya perempuan itu.
"Lalu, Apa alasanmu datang menceritakan sesuatu yang seperti itu padaku?" Tanya Alaska.
"Itu,,," Emiralda menahan suaranya selama beberapa saat, lalu melirik Linda dan mendapati Linda tampak tenang di tempat duduknya. Hal itu membuat Emiralda sangat kesal, seolah-olah Linda sama sekali tidak terancam akan kebusukannya yang telah terbongkar di depan Tuan Muda, jadi Emiralda berbalik lagi menatap Alaska, lalu dengan suara yang begitu memprihatinkan kemudian berkata, "Bukankah anda berpikir bahwa keluarga kami perlu keadilan Untuk masalah ini? Gara-gara perempuan itu kakak pertama Saya memiliki kondisi yang jauh lebih buruk lagi dan setelah apa yang terjadi, perempuan yang merupakan mantan menantu keluarga kami itu malah membuat ayah dan ibuku kemudian jatuh sakit dan sampai saat ini belum sadarkan diri. Selain itu, kakak ku juga menjadi pincang gara-gara kelakuan perempuan itu, jadi aku datang ke sini untuk memohon pada tuan muda untuk mendapatkan keadilan bagi keluarga kami. Tidak ada yang mencari nafkah di keluarga kami, dan hanya tersisa aku saja yang bisa keluar rumah seperti ini, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mencari uang. Selain itu, Saya memberanikan diri datang kemari karena perempuan yang saya maksud itu berada di dekat tuan muda, lebih tepatnya dia adalah Linda."
"Ha ha ha..." Linda tertawa keras mendengar ucapan Emiralda membuat Emiralda mengerutkan keningnya menatap Linda.
"Apa maksudmu tertawa seperti itu? Apa saat ini kau sedang menertawakan keluargaku yang sedang dilanda kemalangan? Apa begini sikapmu, seorang perempuan yang dekat dengan tuan muda?" Tanya Emiralda sambil mengejek dalam hati, inilah reaksi Linda yang diinginkan oleh Emiralda.
Sebab dengan begitu, dia lebih mudah menjebak perempuan ini dan membuat reputasinya hancur di depan Alaska karena tidak memiliki etika seorang bangsawan.
Sungguh Perempuan tak tahu malu!
biar makin semangat
thankyou ya Thor..