NovelToon NovelToon
PELANGI CINTA BAGASKARA

PELANGI CINTA BAGASKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Di usianya ke 32 tahun, Bagaskara baru merasakan jatuh cita untuk pertama kalinya dengan seorang gadis yang tak sengaja di temuinya didalam kereta.
Koper yang tertukar merupakan salah satu musibah yang membuat hubungan keduanya menjadi dekat.
Dukungan penuh keluarga dan orang terdekat membuat langkah Bagaskara untuk mengapai cinta pertamanya menjadi lebih mudah.
Permasalahan demi permasalahan yang muncul akibat kecemburuan para wanita yang tak rela Bagaskara dimiliki oleh wanita lain justru membuat hubungan cintanya semakin berkembang hingga satu kebenaran mengenai sosok keluarga yang selama ini disembunyikan oleh kekasihnya menjadi ancaman.
Keluarga sang kekasih sangat membenci seorang tentara, khususnya polisi sementara fakta yang ada kakek Bagaskara adalah pensiunan jenderal dan dirinya sendiri adalah seorang polisi.
Mampukah Bagaskara bertahan dalam badai cinta yang menerpanya dan mendapatkan restu...
Rasa nano-nano dalam cinta pertama tersaji dalam cerita ini.
HAPPY READING.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MULAI TERKUAK

Di kediaman Purnomo, Salwa yang baru saja hendak berpamitan pulang mengurungkan niatnya dan berbalik menatap tajam Bagaskara yang kini tengah menerima telepon dari seseorang.

“Gas, bisa tidak alihkan panggilan teleponmu ke panggilan video”, ujar Salwa yang membuat semua orang terkejut, termasuk Bagaskara yang menatap istri sahabatnya itu dengan bingung.

“Gadis yang kamu telepon saat ini sedang dalam bahaya, aku perlu berbicara dengannya, jadi bisakah kamu ganti panggilannya menjadi panggilan video karena kau ingin melihat wajahnya”, Salwa kembali berucap dengan wajah serius.

Papi Candra yang ditatap oleh Bagaskara mengangguk pelan, membuat lelaki tersebut pun segera memencet logo handycam di panggilan yang sedang berlangsung.

Meski sedikit bingung kenapa Bagaskara tiba-tiba mengalihkan panggilannya menjadi video, namun Audry tetap menerimanya.

Begitu wajah Audry muncul, bukan hanya Salwa, abah Romlan dan Rozak juga merasa terkejut dan lega dalam waktu yang bersamaan.

“Gadis itu memiliki pelindung. Leluhurnya, akan melindungi jika orang itu menyerangnya”, ujar abah Romlan menjelaskan.

“Menyerangnya? apa orang yang mengirim santet kepada anakku juga akan mengirim santet kepada gadis itu? kenapa?”, eyang Surti yang semenjak tadi menyaksikan semuanya merasa bingung dan penuh tanda tanya kenapa calon cucu menantunya itu terlibat dalam masalah keluarganya.

Abah Romlan yang memiliki kekuatan seperti Salwa namun berada ditingkat yang lebih tinggi melihat kebingungan diwajah semua orang pun berusaha menjelaskan.

“Gadis itu kemungkinan akan menjadi sasaran berikutnya karena sebelumnya dia telah menggagalkan aksi orang tersebut sehingga begitu aksinya hari ini kembali gagal maka orang yang mengirim santet itu pasti merasa jika gadis itu yang kembali merusak rencananya”, penjelasan abah Romlan tentu saja membuat semua orang merasa penasaran, kapan Audry melakukan hal itu dan siapa sebenarnya pelaku yang mentargetkan keluarga Purnomo.

Audry yang sedari tadi menyimak semua obrolan melalui layar ponselnya sedikit mengkerutkan kening untuk berpikir.

“Maaf, apa sebenarnya yang telah terjadi ?”, pertanyaan Audry membuat atensi semua orang yang semula fokus ke abah Romlan pun berubah kepadanya.

Salwa pun menjelaskan semuanya kepada Audry, termasuk tentang penyakit yang diderita oleh Gladys.

Audry yang memang mengetahui jika mami Gladys sedang sakit dari Bagaskara tak menyangka jika hal tersebut akan berkembang sejauh ini.

“Apakah ini ulah wanita itu ?”, tanya Audry berusaha memastikan asumsinya.

Eyang Surti yang sedari tadi sangat penasaran siapa pelaku yang tega membuat anak bungsunya menderita seperti itu pun langsung bersuara dengan tergesa-gesa “Kamu kenal wanita jahat itu”, tanyanya penasaran.

“Em...iya eyang. Kalau nggak salah namanya Ningsih. Wanita itu memiliki aura yang cukup gelap sehingga aku curiga jika dia berniat tak baik jadi selama acara akad nikah aku dan Restipun berusaha untuk membuatnya tak bisa mendekati mas Bagas. Untung saja wanita itu jatuh pingsan sehingga tidak hadir di acara resepsi sehingga kekhawatiran pun hilang", ujar Audry berusaha menjelaskan apa yang terjadi pada hari tersebut, termasuk mengenai sinar merah yang keluar dari dalam rumah namun sayangnya gagal mengenai tubuh Bagaskara karena pada saat itu tiba0tiba ada orang lewat sehingga cahaya merah tersebut mengenai orang yang lewat itu.

Resti yang mengingat kejadian itu pun buka suara untuk mendukung ucapan Audry “Benar eyang, aku juga melihat Ningsih terus berupaya mendekati mas Bagas, namun aku halangi karena sejak awal aku dan mami memang tak menyukainya. Apalagi, sehari sebelum acara aku sempat memergoki Ningsih keluar dari kamar mami, entah apa yang dia lakukan disana hingga membuatku semakin waspada terhadapnya”, Resti pun berusaha menerangkan semua hal yang terjadi selama Ningsih ada dirumahnya.

Salwa dan abah Romlan yang mendengar penuturan dari Audry dan Resti pun menarik kesimpulan yang sama, target utama gadis itu adalah Bagaskara.

Eyang Surti yang masih syok akan fakta yang didapatkannya menggeleng pelan berusaha menolak hal tersebut.

“Ningsih anak baik, tak mungkin dia melakukan hal kejam seperti ini...”, ucapnya sambil menggelengkan kelapa beberapa kali.

“Hati manusia tak ada yang tahu bu. Meski dia baik namun ibu tahu kan jika ayah sejak awal tak terlalu suka dengannya. Namun melihat jika dia tak berbuat ulah, maka ayah pun mengijinkannya dekat dengan ibu”, ujar opa Sandi menenangkan sang istri.

Abah Romlan yang penasaran dengan sosok Ningsih pun segera meminta foto wanita itu agar dia bisa tahu dengan iblis siapa dia bersekutu.

“Apa ada yang menyimpan foto wanita itu ?”, tanya abah Romlan.

“Ada bah...sebentar...”, ujar Resti yang langsung mencroll galerinya, mencari sosok Ningsih dalam foto acak yang semapt dia ambil dalam acara akad nikah sang kakak.

“Ini bah....”, ujarnya sambil menunjuk gadis cantik berkulit kuning langsat duduk diapit dua wanita berhijab disamping kanan dan kirinya.

Abah Romlan dan Salwa melihat foto Ningsih dengan seksama sebelum keduanya bertatapan dan saling mengangguk tanda sepemikiran.

“Dia telah melakukan ritual pernikahan dengan siluman kambing penguasa alas jati. Kalung batu hitam yang digunakannya ini merupakan hadiah pernikahan dari suami ghoibnya yang mengandung sihir pemikat sehingga lelaki manapun yang menatap matanya akan langsung jatuh cinta dan tergila-gila padanya. Namun sayangnya usaha wanita itu untuk menjerat mangsa yang menjadi targetnya yaitu Bagaskara gagal karena keberadaan gadis tersebut disampingnya”, ucap abah Romlan menjelaskan.

Tubuh eyang Surti merosot jatuh kelantai karena tak mengira jika wanita yang sudah dia anggap sebagai cucunya sendiri akan berbuat senekat itu hanya karena cintanya ditolak Bagaskara.

“Lalu, apa hubungannya dengan mami. Jika dia memang mentargetkanku, kenapa harus mami yang diserangnya”, ujar Bagaskara mulai tersulut emosi.

Bagaskara yang memang sejak awal tak menyukai Ningsih karena menganggap jika wanita itu sengaja ingin mendekatinya karena tergiur oleh harta keluarganya pun semakin dibuat geram setelah mendengar fakta yang baru saja didapatkannya.

“Seperti yang aku bilang sebelumnya, target utamanya adalah dirimu. Apa yang mennimpah keluargamu ini sebenarnya hanya dipergunakan sebagai peringatan keras untuk mendapatkanmu”, ujar Salwa menjelaskan.

Kumandang adzan subuh yang menggema di luar membuat semua orang pun menjeda percakapan mereka dan segera bersiap untuk melakukan sholat subuh, termasuk Audry yang sambungan teleponnya langsung ditutup.

Sementara itu didalam hutan jati, ki ageng Goni yang baru saja sadar setelah santet yang dikirimnya balik kedalam tubuhnya pun merasa marah dan dia segera bangkit untuk melakukan ritualnya kembali.

Kali ini dia akan mengirimkan santet yang lebih kuat dan kejam daripada sebelumnya. Agar usahanya berhasil maka diapun memerlukan tumbal.

Maka dari itu, ki ageng Goni pun segera menghubungi Ningsih melalui mata batinnya agar wanita itu menyiapkan tumbal persembahan yang akan dia lakukan pada malam jumat kliwon dua hari lagi.

Ningsih yang mendapatkan pesan melalui mata batinnya merasa bingung karena dia tak tahu harus mencari tumbal dimana, karena santet pertama yang dikirmnya gagal maka dia pun harus mencari tumbal lain sebagai pengganti jika ingin ritual selanjutnya sukses dan itu hanya tinggal dua hari lagi.

1
Mak mak doyan novel
kok jadi horor sih
Mak mak doyan novel
nunggu lanjutannya
Mak mak doyan novel
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!