NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dosen Pembimbing

Terjebak Cinta Dosen Pembimbing

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Daisy Faya

Yasmina Salsabilla atau yang akrab dengan sapaan Billa ini mengalami ketertinggalan dari teman-temannya yang sudah lebih dulu lulus kuliah disebabkan keterbatasan ekonomi dan membuatnya mengambil kuliah sambil bekerja. Akhirnya Billa dibantu oleh pamannya yang merupakan adik kandung dari almarhum ayahnya.

Dikarenakan mempunyai hutang budi, sang paman pun berniat menjodohkan Billa dengan anak salah satu temannya. Dan tanpa sepengetahuan sang paman, ternyata Billa sudah lebih dulu dilamar oleh Aiman Al Faruq yang tak lain adalah dosen pembimbingnya. Bukan tanpa alasan dosen yang terkenal dingin bak es kutub itu ingin menikahi Billa. Namun karena ia tidak mau mempunyai hubungan dengan sepupunya yang ternyata menaruh hati padanya. Aiman pun memutuskan untuk menikahi Billa agar sepupunya tidak mengganggunya lagi.

Bagaimana kisahnya, apakah Billa menerima lamaran dosennya ataukah menerima perjodohan dari pamannya?

Cerita ini 100% fiksi. Skip bila tidak suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisy Faya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita ke Bunda

Angin yang berhembus siang ini tidak lagi terasa sejuk, mungkin pengaruh teriknya matahari yang seolah siap membakar apapun yang dilewatinya. Burung-burung yang biasanya berkicau di atas pohon, kini hening tidak bersuara. Cuaca panas ini membuat semua makhluk menjadi malas untuk beraktivitas. Billa mempercepat langkahnya untuk sampai ke kost dan mendinginkan diri di depan kipas angin. Ia sebenarnya sangat malas untuk keluar rumah, tapi mengingat karena ada beberapa keperluan yang harus di belinya di supermarket yang terletak di belakang pertigaan sana, membuat ia terpaksa harus menerjang panasnya sinar matahari. Payung yang digunakannya seolah tidak berfungsi untuk memberikannya perlindungan.

“Kalau seandainya gue kaya nanti, gue bawa masuk itu supermarket kedalam rumah, biar gak gerah-gerahan mulu tiap mau beli sesuatu.” Ia menggerutu dengan keringat yang sekarang sudah memenuhi bagian kening dan lehernya.

Ia semakin mempercepat langkahnya, entah kenapa hari ini ia merasa jika jarak kostnya dengan supermarket seperti bertambah jauh saja. Dengan cepat Billa meraih gagang pintu dan membukanya, meletakkan belanjaannya di atas meja dapur dan segera berlari ke kamar untuk mendinginkan diri di depan kipas angin.

Belum hilang rasa gerah di tubuhnya, kini aktivitasnya itu terganggu oleh sebuah panggilan masuk yang ternyata dari pamannya. Ada apa lagi laki-laki tidak tahu diri itu menelponnya pikir Billa. Ia membiarkan panggilan itu terlewat sampai dua kali, dan ternyata si penelpon belum juga menyerah dan menelpon untuk ketiga kalinya. Dengan terpaksa dia menjawab panggilan itu.

“Apa maksud kamu menolak Dewa?” Serang pamannya tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.

“Maksud paman apa?” Ketus Billa.

“Tadi orang tua Dewa menelpon paman, dan marah-marah katanya kamu menolak ajakan menikah dari Dewa, gak tau diri sekali kamu ini.” Bentak pamannya.

“Permasalahannya dimana? Saya punya hak untuk menerima ataupun menolak, dan mereka juga harus menerima konsekuensi diterima ataupun ditolak. Yang anehnya kenapa mereka harus marah ketika saya menolak anak mereka?” Ujar Billa dengan sengit.

“Anak bodoh, kamu tahu jika Dewa itu berasal dari keluarga kaya dan kamu akan bahagia jika mendapatkan laki-laki kaya seperti Dewa. Bersyukur kamu ada orang kaya yang mau sama kamu.” Hardik paman dengan amarahnya.

“Sekarang saya mau dengar dulu, kenapa paman begitu mendesak saya untuk menerima Dewa, apa yang mereka janjikan pada paman, atau jangan-jangan paman terikat sesuatu dengan mereka dan akhirnya memanfaatkan saya?” Tuduh Billa yang sudah muak dengan semua kelakuan pamannya yang gila ini, kenapa harus ayahnya yang dipanggil Tuhan dengan cepat, kenapa tidak pamannya saja pikirnya.

“Jaga bicara kamu, dasar anak tidak tahu diri, tidak tahu malu. Jangan pernah meminta bantuan apapun lagi kepada saya, tidak sudi lagi saya membantu kamu dan keluargamu, sudah miskin banyak pula tingkahnya.” Hardik pamannya dan membuat emosi Billa memuncak.

“Coba bercermin dulu sana, ajak istri paman juga untuk bercermin, setelah itu lihat siapa yang sebenarnya tidak tahu malu, tidak tahu diri dan kurang ajar. Saya dan keluarga saya atau kalian. Dan satu lagi, saya tidak lupa bagaimana kalian memfitnah saya dengan kejam, saya akan tuntut itu.” Cecar Billa dengan muka yang sudah panas karena emosi.

“Pakai acara mau tuntut segala, bisa apa kamu hah? Benar yang saya ucapkan kalau kamu itu tidak tahu diri. Silahkan tuntut, saya tunggu.” Tantang pamannya.

“Mulai sekarang jangan pernah lagi urus hidup saya, jika keluarga Dewa marah-marah karena penolakan saya, tolong jangan sampaikan lagi ke saya, itu urusan kalian dan kalian saja yang bereskan tanpa menyeret saya ke dalam permasalahan itu.” Cecar Billa memburu dan segera mematikan panggilan telponnya, dan tanpa berpikir lama ia langsung memblokir kontak adik dari ayahnya tersebut. Ia tidak berpikir lagi tentang dosa karena sudah melawan dan berbicara tidak sopan ke pamannya. Tapi memang pamannya harus dilawan seperti itu agar tidak terus-terusan menindas mengatur kehidupannya.

Billa mengatur nafasnya yang masih memburu, emosinya kali ini benar-benar berada di puncaknya. Ia seolah menyesali semua kata yang keluar dari mulutnya tanpa bisa sedikitpun di saringnya. Pasti pamannya akan mengadukan semua hal itu ke Bunda dan sudah pasti akan menambahkan bumbu-bumbu cerita yang berlebihan. Tapi ia tidak peduli lagi dengan apa yang akan di adukan oleh pamannya itu, lebih baik sekarang ia menceritakan tentang Aiman kepada bundanya.

Ia meraih kembali ponsel yang baru saja dilemparnya  ke atas kasur, dengan cepat menekan nomor Bundanya dan tidak perlu menunggu lama panggilan itu sudah dijawab.

“Assalamualaikum yuk,” sapa Bundanya lembut.

“Waalaikumsalam, Bunda apa kabar?” Tanya Billa, saat ini ia sedang gugup karena akan menceritakan tentang Aiman pada Bundanya.

“Kabar baik nak, ayuk apa kabar?” Entah mengapa suara Bundanya terdengar berbeda di telinga Billa.

“Kabar baik juga Bunda, tapi suara bunda kayak beda, bunda lagi sakit?” Khawatir Billa.

“Bunda lagi batuk aja yuk, mungkin pengaruh cuaca yang lagi panas-panasnya.” Jelas sang bunda.

“Jangan lupa minum vitamin ya bunda, jangan sampai bunda sakit nanti malah gak bisa hadir pas wisuda ayuk,” Ucap Billa.

“Ayuk juga nak ya, jaga kesehatan,” pesan bunda.

“Iya bunda, sebenarnya ada yang pengen ayuk ceritakan sama bunda,” ucap Billa ragu.

“Apa yuk?” 

“Ayuk mau cerita jujur ke bunda, tentang hal yang selama ini ayuk sembunyikan dari bunda,” suara Billa terdengar ragu.

“Kamu kenapa yuk, jangan buat bunda khawatir seperti ini,” jelas sekali terdengar nada khawatir dari seberang telpon sana.

“Ayuk baik-baik aja bunda, ayuk cuma mau bilang kalau ayuk lagi dekat sama seseorang, dia ngajak ayuk nikah dan uang yang kemarin ayuk pakai untuk bayar hutang sama paman, itu dia yang bantu bunda, ayuk dulu belum berani cerita ke bunda makanya ayuk bohong kalau uang itu di pinjamin Ocha,” Billa menjelaskan itu dengan sedikit takut-takut, dan dia sekarang tengah menunggu respon bundanya dengan jantung yang berdebar.

“Siapa dia yuk, kenapa ayuk gak kenalkan ke bunda nak?” Ucap bunda tenang, dan Billa lega mendengar respon bundanya.

“Dia Dosen pembimbing ayuk bunda, namanya Pak Aiman, ayuk juga sudah dikenalkan ke keluarganya, dan alhamdulilah keluarganya nerima ayuk dengan baik,” Billa sebenarnya sangat malu menceritakan tentang seorang laki-laki kepada bundanya, mengingat ini adalah kali pertama ia menjalin hubungan percintaan.

“Dia belum punya istri kan yuk, apa sudah tua?” Tiba-tiba saja bundanya bertanya dengan nada khawatir.

“Eh kok bunda nanyanya gitu?” Heran Billa atas pertanyaan bundanya.

“Karena yang bunda tau kalau dosen itu pasti tua-tua,” bunda berujar dengan pelan.

“Itu jaman dulu bunda, kalau sekarang banyak dosen yang muda-muda, tapi umur Pak Aiman ini udah 31 tahun bunda, beda 7 tahun sama ayuk.” Ucap Billa yang merasa sedikit lucu dengan kalimat bundanya. Pasti bundanya berpikir jika Aiman adalah dosen tua yang genit, makanya suka mencari mahasiswi-mahasiswi muda.

“31 tahun masih muda banget itu yuk, ganteng gak yuk, ayo dong kenalin ke bunda, penasaran banget bunda sama Pak Aiman ini.” Antusias sekali bunda menjawabnya.

“Ganteng banget bun, takutnya nanti orang-orang ngira ayuk pake pelet buat dapetin Pak Aiman.” Ucap Billa tertawa dan juga disambut tawa oleh bundanya di seberang telpon sana.

1
Anestyafani
Luar biasa
Siti patma
maklumlah pak billanya masih labil dan belum dewasa padahal adeknya ada 2 malah lebih dewasa apes2 pak aiman suka ama billa
Siti patma
baru kali ini aku baca novel pemeran wanitanya agak rada2 aneh sama tingkahnya mudah2an novelmu yg lain tdk kayagini pemain utamanya ya thor maaf banget
Daisy Faya: oke kak, terima kasih atas komennya. Setiap orang memang mempunyai selera baca yg berbeda, dan kebutulan apa yang saya tulis ini tidak sesuai dengan keinginan kakk, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Soraya
mampir thor
Meimei Memei
Luar biasa
Siti patma
si billa ini nenar kt pak aiman aneh bukannya nenerima pak aiman malah menyerahkan ke si aruna pusing liat tingkahny yg kayak belum dewasa
Mytha Cemit
Luar biasa
Altafani ZM
seperti apa ya visual pak dosen aiman/Grievance/
Siti Ramdah
Luar biasa
Aulia kusworo
Buruk
Aulia kusworo
Biasa
Nurcholifah Dwi Anggraini Setyaningrum
Qpst bersyukur bgt kl dpt mertua kyk mama Rumi.tp syg Qdpt mertua yg bikin darting tiap hr.anky py mslh mlh dceramahin truz bkny dhibur spy sbar menghadpi mslh.
Siti Ramdah
Luar biasa
💙ANGGUN💦
lahh kok bisa ad pengecualian,ad ap nih????
💙ANGGUN💦
knp hrs CR7?Timnas Indo skrg ganteng2 loh yakk
Ay Jutex
rejeki ank solehah itu bil..
Firma
Luar biasa
Ayiek Sundoro
Alur ceritanya natural, membacanya seperti sedang membaca kisah nyata dan bukan fiksi. Bagus sekali👍👍👍🌹🌹🌹❤❤❤
Nita Aja
betul Billa ...
Ilah Zen
baguuuuuus👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!