Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 25
Kini Herna telah hamil sembilan bulan. hampir tiap malam, hampir setiap malam ia menangis dilanda kesedihan hingga pada suatu malam ketika sirna sedang menangis tiba-tiba ibunya datang .
"tok tok tok" suara pintu kamar Herna diketuk. herna pun kaget, kemudian ia menghentikan tangisannya. lalu ibunya berkata dari luar, " Her Herna, Herna tolong buka pintunya dong ibu mau masuk" lalu herna pun segera membuka pintu
"cek rek"
terdengar karena membuka kunci kemudian ibunya pun masuk ,lalu berkata dengan penuh rasa iba " Kamu kenapa Her , ibu perhatikan kamu sering menangis tengah malam " ditanya seperti itu, herna hanya diam, namun air mata keluar bercucuran membasahi pipinya, melihat sikap Herna seperti itu kemudian ibunya pun memeluknya sambil berkata "kamu yang sabar aja her mungkin udah nasibmu seperti ini semoga ada jalan keluarnya, ibu doakan semoga Hasan segera sadar.". Herna hanya menganggukkan kepalanya sambil berkata,"terima kasih Bu dari doanya semoga aa Hasan cepat sadar dan mau tanggung jawab pada anaknya", lalu ibunya pun mengucapkan "amin semoga Tuhan mengabulkannya". tak terasa air mata ibunya pun berlinang melihat nasib yang dialami oleh anaknya.
Dalam waktu yang bersamaan, Hasan sedang beristirahat di kosannya. tiba-tiba handphonenya berdering, lalu Hasan melihat layar ponsel tersebut dan berkata dalam hatinya "ada apa ini si Elis memanggil ya, apa dia kangen?. kemudian ia mengangkat teleponnya lalu berkata "halo sayang ada apa, Kamu lagi di mana? Elis pun menjawab, " aa aku lagi di tempat biasa, bisakah kita ketemu sekarang? Hasan diam sejenak lalu ia menjawab "emang ada apa neng ,ada yang penting nggak?. Elis diam sejenak Karena ia merasa tidak begitu diperhatikan kemudian ia menjawab " ada aa ,ini lebih penting dari sesuatu pokoknya ke sini aja sebab aku udah kangen sama kamu ke sini ya" tinta Elis dengan penuh harap.
Hasan pun tak bisa menolak ajakannya kemudian ia pergi untuk menemui Alice di tempat biasa.
Sesampainya di sana Hasan melihat Elis duduk sendirian , ia mengenakan kaos pendek yang agak sedikit ketat dan celana jeans, melihat kedatangan Hasan Elis pun langsung tersenyum lalu berkata "hai aa, apa kabar?, aa ke mana aja kok nggak ada kabar , aa sekarang udah sombong ya mentang-mentang udah jadi bos. aa kelihatan makin ganteng aja, wah Elis makin tambah suka sama aa". sambil melemparkan sebuah senyuman manis ke arah Hasan. mendengar ucapan Elis yang sedikit gombal Hasan pun tidak mau kalah lalu ia berkata "kabar aku baik sayang, aku ada aja, biasa kerja, kamu juga makin kelihatan cantik bikin aku jadi makin sayang nih". lalu keduanya pun saling berhadapan dan berdekatan. tiba-tiba
"cup cup cup"
Hasan mencium pipi Elis.
Elis tidak bisa menolak sikap Hasan tersebut ,Ia hanya tersipu malu dan menundukkan wajahnya. kemudian Hasan bertanya lagi"kita mau jalan ke mana say" lalu Elis menjawab " terserah aa aja yang penting kita senang malam ini" merasa ada ajakan seperti itu Hasan pun merasa senang, lalu ia berkata "bagaimana kalau ke kosanku aja , sebab di sana sepi nggak ada yang bakal ganggu Kita?. Elis pun menjawab "enggak ah aku takut" ," kamu takut apa" sahut Hasan, " aku takut diculik kamu " sambung Elis sambil mengecup dari Hasan. akhirnya mereka berdua ketawa lalu Hasan memboyong tubuh Elis dan langsung pergi ke kosan nya.
Setibanya di kosan, Hasan segera menyuguhkan Elis minuman yang mengandung alkohol, pada mulanya Elis menolak, namun karena bujuk rayu Hasan akhirnya ia meminumnya. tak perlu waktu lama, akhirnya mereka terbuai dengan pengaruh alkohol, dalam keadaan setengah sadar Hasan pun segera memanfaatkan keadaan, lalu ia menggauli Elis layaknya suami istri.
setelah satu ronde berhubungan intim ternyata Elis adalah wanita yang hiperseks, ia meminta Hasan untuk melakukannya lagi, Hasan pun tidak bisa menolaknya.
Ketika mau melakukan ronda yang ketiga, tiba-tiba
"tok tok tok" terdengar suara orang mengetuk pintu, Elis dan Hasan pun merasa kaget, lalu Hasan dan Elis pun segera memakai pakaiannya. Elis langsung ke kamar mandi sedangkan Hasan pergi membuka pintu . Setelah dilihat ternyata yang datang adalah Mona. Hasan pun menjadi bingung karena di dalam kosan sudah ada Elis. untuk menghilangkan kecurigaan Mona kemudian Hasan langsung menarik tangannya dan mengajaknya untuk mengobrol di luar sambil meminum kopi. Mona pun langsung mengikutinya.
sesampainya di warung tempat biasa nongkrong Hasan pun segera Memesan kopi dan makanan kecil. di sela-sela minum kopi Hasan pun melihat layar ponselnya ternyata ada pesan masuk dari Elis dia memberitahukan bahwa telah berada di rumah majikannya.
setelah larut malam akhirnya Hasan pun mengajak Mona pulang, namun Mona tidak mau pulang ke rumahnya kalau tidak ditemani Hasan. dengan terpaksa Hasan pun akhirnya menginap di rumah Mona. Mona sengaja mengajak Hasan ke rumahnya karena ia sudah kangen untuk merasakan nikmatnya berhubungan intim dengan Hasan.
dengan adanya ajakan Mona seperti itu, Hasan pun mengerti maksud dan tujuannya.
sebelum melakukan hubungan intim Mona terlebih dahulu memberikan Hasan obat kuat yang dimasukkan ke dalam kopi. sebetulnya Hasan tidak mengetahui kalau dirinya meminum obat kuat tersebut yang ada Hasan hanya merasakan gairah yang begitu kuat bila berada di depan Mona.
Setelah terlihat obat bereaksi Mona pun memancingnya dengan melakukan ciuman akhirnya Hasan pun menjadi lelaki perkasa bagi Mona dan pemuas nafsu birahinya.