KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Keesokan harinya, Gendhis benar – benar menyambangi apartemen tua milik Rose. Ia memandang ke sekeliling ruang tamu yang nampak sederhana tetapi sangat rapi.
Sudah hampir 4 tahun sejak Gendhis menyambangi apartemen ini. Itupun adalah saat rose mulai bersekolah di kampus yang sama dan mengejar studinya hingga menyamakan semesternya dengan Gendhis dan angkatannya.
Bisa dibilang Rose dulunya adalah siswa yang sangat ambisius dalam mengejar studinya. Dengan tampang polos bak anak SMP ia berhasil masuk universitas dan bahkan melompat 2 semester sekejap mata.
Sekarang, Rose berusia 19 tahun dan sudah memulai S2 nya sementara Gendhis dan teman seangkatan lainnya baru menyelesaikan S1nya.
( Please.. jangan pada nanya loh.. umur segitu udah kuliah? Yang bener bae? Untung dong -_-. Banyak banget yang menjalankan sekolah akselerasi yaa... tolong ikutlah bijak dalam menghalu bersama Buntib )
“Ck ck ck, pantes bae tuh nenek rombeng minta pindah ke rumah yang mewah, rumah lo bener – bener terlalu sederhana buat sekelas sosialita seperti dia,” ucap Gendhis sambil terus menatap beberapa perabotan yang masih sama meskipun sudah 4 tahun berlalu.
“Yaaahh, apalah daya dompetku,” jawab Rose dengan santai. Ia bahkan tidak merasa kaget ketika mendapati Gendhis di siang hari buta ini.
“Halah, selama ini kamu selalu memanjakannya sehingga aku sendiri sempat bingung, kamu hanya sekedar saudara panti atau merangkap menjadi ibu baptisnya,” cibir Gendhis sambil meletakkan banyak barang di meja ruang tamu.
“Apa ini? Kenapa ada buah ini?” Rose sama sekali tidak ingin menanggapi cibiran dari Gendhis. Matanya terfokus pada banyaknya barang yang ditaruh oleh Gendhis.
Seketika ia menggelengkan kepalanya.
Lihatlah, ini memang sudah memasuki waktu makan siang, dan Rose bukan hanya mendapati bungkusan makanan yang berasal dari restoran negara Gendhis saja di tangannya tetapi juga seplastik buah hijau – hijau bulat kecil lengkap dengan sebuah sambal ... kacang?
“Uhh, cuaca sedang panas hari ini, setelah makan yang sedikit berlemak bukankah kita wajib makan yang segar – segar. Ini tuh mangga muda banget kayak akoh,” Rose bergidik ketika melihat Gendhis mengedipkan matanya dengan manja bak wanita jadi – jadian yang sedang mencari mangsa.
Rose mulai ikut membantu Gendhis untuk membuka bungkusan – bungkusan yang dibawa Gendhis. Dari kotak makanan, Rose bisa melihat nasi putih lengkap dengan gulai daun Manihot Esculanta Crantz atau bahasa gaulnya tuh ... Daun singkong.
Sayur nangka bumbu kuning, sambal cabai hijau dan untuk lauknya ada ikan bakar dan ayam bakar kesukaan Rose. Gendhis tentu saja hafal karena setiap ia melihat Rose memakan dua lauk ini, matanya memejam penuh dengan emosi kenikmatan.
“Tahu aja, aku lagi pengen nasi ini. Dari kemarin perasaan makan sayur salad mulu,” curiga dengan perutnya yang selalu cocok dengan masakan nusantara, Rose pernah memiliki spekulasi jika ia berasal dari negara yang sama.
Entahlah, hanya Tuhan dan Buntib yang tahu..
“Hmmm, tadi mampir dulu sekalian ambil pesanan mangga muda ini. Lagi susah banget, ini saja dapat PO dari dua bulan yang lalu,” jawab Gendhis. Ia sudah mulai melangkahkan kakinya menuju ke dapur untuk mengambil pisau dan wadah untuk mangganya.
Rose salfok dengan sambal rujak kacang, bumbu rujak bangkok, serta bumbu rujak gula merah biasa. Ia kembali mendecak kan bibirnya penuh kekaguman melihat begitu niatnya Gendhis untuk menikmati buah yang terkenal disukai oleh para ibu – ibu hamil ini.
“Mari makan,” pekik Gendhis kegirangan ketika hampir 15 menit berkutat untuk menyiapkan rujaknya. Sementara Rose juga menunggu hingga Gendhis selesai menyiapkan buah mangganya.
Keduanya makan dengan nikmat, meski sedikit merasa kepedasan dengan sambal hijaunya, Rose tetap terlihat antusias menyendokkan suapan demi suapan nasi padang menggunakan tangan.
Cara yang wajib dilakukan jika ingin menikmati nasi padang dan diajarkan langsung oleh Gendhis. Dan memang benar – benar ... sedap. Readers, cobain deh. Apalagi kalau ada kerupuk bulat bolong – bolong. Ck ck ck,
“Terima kasih atas makananya,” ucap Gendhis dan Rose bersamaan ketika mereka menyelesaikan makan mereka. Gendhis dengan malu – malu dan canggung bersendawa diikuti oleh Rose. Keduanya saling menatap dan tertawa terbahak – bahak.
“Jadi, bagaimana rencanamu untuk lahan itu?” tanya Gendhis setelah membiarkan perutnya turun 10 menit kemudian. Tetapi tangannya tidak berhenti untuk mencocolkan mangga muda ke sambalnya dan kembali mengirim amunisi ke dalam perutnya.
Lah percuma Ndis lu nurunin perut~
“Sederhana saja. Karena lahan itu sudah menjadi milik kita, aku akan memberitahukan sebuah rahasia,” ucap Rose kembali bersikap misterius kepada Gendhis. Gendhis hanya memutar matanya tetapi dengan patuh mendengarkan ucapan Rose dengan seksama
“Sebenarnya, lahan itu sama sekali tidak berhantu seperti yang santer dirumorkan,” ucap Rose dengan santai. Gendhis melototkan matanya tidak percaya tetapi jelas ia menunggu kelanjutan cerita Rose. Ia sangat tahu jika Rose tipikal pendiam tetapi paling tidak suka jika diinterupsi saat sedang bicara.
“Konon, lahan itu adalah milik kerabat jauh dari keluarga PHANTOM, mereka memiliki konflik dengan saingannya. Saingan itu tidak terima dengan sebuah proyek dan akhirnya menakut – nakuti keluarga itu,”
“Saingan itu menggunakan cara untuk menakut – nakuti keluarga JHON dengan mengirimkan berbagai macam teror, menyebabkan kecelakaan yang dirancang sebagai kecelakaan biasa,”
“Mungkin terdengar mustahil mengingat bagaimana berkuasanya keluarga PHANTOM. Tidak mungkin jika mereka tidak menyelidikinya, tetapi ya memang seperti itulah keadaannya. Keluarga JHON memang tidak / mungkin belum menceritakan detail kejadian – kejadian aneh yang menimpa mereka kepada pimpinan PHANTOM,” ucap Rose mengakhiri ceritanya.
“Hmmm, memang sulit untuk bisa dipercaya, tetapi aku pernah mendengar gosip jika keluarga PHANTOM mengalami pergantian pemimpin. Pemimpin yang baru masih sangat muda dan baru menyelesaikan S2nya 2-3 tahun yang lalu. Jadi mungkin keluarga JHON sedikit tidak berdaya dan tidak enak jika harus mengganggu keluarga PHANTOM yang sedang dalam masa peralihan kekuasaan,”
Hebat.. di waktu yang serius, Gendhis langsung beralih dari kesan gadis Bar – Bar dan pemberani menjadi wanita karir yang serius dan memiliki intuisi yang tajam. Ck ck ck, Rose bahkan sedikit melongo melihat bagaimana cara Gendhis menganalisa sebuah masalah.
“Tapi bagaimana bisa kamu tahu mengenai hal ini?” tanya Gendhis memuaskan dahaga rasa ingin tahunya.
“Tentu saja... adalah. Pokoknya begitu intinya,” Rose sedikit berdehem karena sedikit terkejut dengan pertanyaan Gendhis. Bagaimana ia bisa memberitahu hal ini? Ya meskipun kemarin ia memang benar – benar mencari tahu informasi lebih lanjut tentang keluarga pemilik Lahan tersebut.
“Jadi. Menurutmu, masalah pemecahan masalah lahan itu hanya sepele?” tanya Gendhis tidak meneruskan pertanyaannya lagi. Bagaimanapun juga, Rose selalu memiliki rahasia yang dia sendiri kebingungan dengan perubahan Rose.
“Hmm,, aku akan mengajakmu besok untuk pergi kesana secara langsung...”
terima kadh thor untuk karyanya,,semoga ke depannya thor bisa menghasilkan karya yang banyak😇😇semangat selalu thor🙏🙏