Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 23
Pintu utama rumah besar atau kita sebut saja Mansion itu terbuka menampakan sosok Tuan Dariano.dengan langkah tegasnya dia berjalan menuju lift untuk naik kelantai atas arah kamarnya berada.tepat ketika dia keluar lift dia berpapasan dengan Dahayu.
"Selamat datang Tuan"ucap Dahayu dengan membungkuk hormat.dia memang sengaja untuk berpapasan dengan Tuan Dariano.
"Hm.apakah pekerjaan mu belum selesai ?"tanya Tuan Dariano dengan sedikit melirik kalung yang menggantung dileher dahayu.dia tidak sengaja melihat nya ketika Dahayu membungkuk.
"Belum Tuan,saya tadi hanya mengantarkan cemilan untuk Nyonya Utari,apa ada hal yang Tuan butuhkan ?"jelas Dahayu dilanjutkan dengan pertanyaan diakhir.
"Tidak ada,bekerjalah kembali.jangab lupa untuk makan"jawab Tuan Dariano dengan sedikit memberi parhatian kecil.setelahnya dia melangkah pergi dari sana.
Dia yakin tidak mungkin salah mengenali kalung sang istri pertamanya itu.karena kalung itu dia sendiri yang memesannya meski kalung itu bukan kalung dengan harga yang fantastis seperti milik istri keduanya.
Dia akan menanyakan tentang kalung itu pada Dahayu nanti.jika ada peluang mengobrol dengan dahayu.dia penasaran tentang itu.
"Aku yakin dia pasti merasa terganggu dengan kalung ini.silahkan terus kepikiran Tuan Dariano hihihi"dia memang sengaja memakai kalung sang ibu untuk mengecaukan pikiran Tuan Dariano.dia memang tidak memakainya diawal kedatangannya dirumah ini.
Sedangkan dikamar pasutri itu hanya ada keheningan yang menyambut.karena sang istri yang sejak kedatanganya hanya duduk melamun entah memikirkan apa.sampai dia selesai membersihkan diri.
"Kau sedang memikirkan apa sayang.kenapa tidak mengunjungi Altha hari ini dia kesepian disana.hanya ada Arthur yang menemani"ucapan Tuan Dariano menyadarkan Nyonya Utari dari lamunannya.
"Aku sedang kepikiran dengan Ataya Putri kita.apa Disana dia bahagia,dia pergi tanpa pamit padaku mas"Nyonya Utari masih tidak menyangka jika Putri nya yang dia jaga pergi lebih dulu dari nya.
"Dia sudah bahagia sayang.jangan terus dipikirkan kau bisa sakit dan masih ada Altha yang butuh kita kau harus kuat"timpal Tuan Dariano lagi meyakinkan sang Istri.
"Seandainya jika Bunda tidak drop malam itu.pasti Altha dan Taya tidak mengalami hal mengerikan disore itu"hanya seandainya jika mertua nya tidak drop lagi malam itu anak anaknya tidak apa apa.
"Kenapa kau jadi menyalahkan Bundaku atas kecelakaan itu.kita tidak bisa mengelak dari takdir Utari"tidak terima Tuan Dariano atas tuduhan sang Istri pada orang tuanya.
"Iya jika Bunda tidak drop lagi malam itu.mereka tidak mungkin memaksa untuk menjenguk Bunda mu"tukas Nyonya Utari lagi tanpa rasa bersalah menyalahkan mertuanya.
"KAU SUDAH GILA UTARI MENYALAHKAN BUNDA KU ATAS KECELAKAAN ITU !!"tanpa sadar dia membentak sang Istri.dia sudah capek dari kantor dan sampai rumah dia ingin bermanja manja dengan istri jadi hancur.karena perkataan sang istri.
"KENAPA BUKANKAH BENAR JIKA BUNDAMU HANYA MENYUSAHKAN SAJA.KARENA DIA ANAK KU MENINGGAL !!"tak kalah lantang dari sang suami,Nyonya Utari juga berteriak meluapkan kekesalannya beberapa hari ini.
"Gila kau sudah gila Utari mengatakan Bunda ku menyusahkan dan menyalahkan orang tua ku atas kematian anakmu !!"tekan Tuan Dariano dia tidak ingin kelepasan lagi membentak istrinya.
"IYA AKU SUDAH GILA !!GILA KERENA ORANG TUA MU DARIANO!!! benarkan apa yang aku bilang jika orang tua mu menyusahkan kita,padahal ada anak anak mereka yang lainnya tapi kenapa harus KITA !!"keluh Nyonya Utari diawali dengan teriakan dan menekan di akhir kata.
"Memang sudah tidak waras,apa kau lupa siapa yang membuat orang tua ku dijauhi anak anaknya yang lain ?.apa kau lupa siapa yang menyusahkan disini ?.kau hanya menumpang disini dengan kedua anak mu jika kau lupa ?"pertanyaan beruntun dilayangkan Tuan Dariano tanpa teriakan hanya penekanan disetiap kalimatnya.Tapi mampu menyadarkan Nyonya Utari dari keprustasiannya.