LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
LL 24
Beberapa hari kemudian, Lune pergi ke penthous Louis untuk mengembalikan bajunya.
Lune memencet bel nya berulang ulang tapi tak ada yang membuka pintunya. Hingga akhirnya Lune memencet pin yang ada di pintu itu.
Karena sudah dua kali ke sana, Lune hafal dengan nomer pin penthouse itu.
"Apakah tak masalah aku masuk? Ya, aku hanya menaruh ini saja dan kemudian pulang," gumam Lune dan membuka pintu itu.
"Louis!! Yuhuuu... Louis!!!" panggil Lune pada empunya penthous.
Tak ada jawaban dan Lune pun menaruh baju itu di sana.
Karena sudah cukup malam, akhirnya Lune keluar dari sana.
Ketika akan membuka pintunya, pintu itu tampak terbuka dari luar.
Louis melihat Lune yang berdiri di depannya.
"Kau masuk ke penthouse-ku?" tanya Louis.
"Aku hanya ingin mengembalikan pakaianmu," jawab Lune.
"Kau tak apa - apa? Kau terlihat pucat," ucap Lune ketika melihat bibir Louis pucat.
"Ya, pergilah," sahut Louis dan berjalan melewati Lune.
Lune mengikuti dari belakang dan menahan tangannya.
Lalu Lune memegang keningnya dan terasa panas.
"Kau demam," ucap Lune.
"Ya, pergilah karena aku ingin istirahat," jawab Louis.
"Aku akan merawatmu. Sudah berkali kali kau menolongku jadi sekarang giliranku membalasnya," ucap Lune.
"Tak perlu. Aku lebih suka sendiri," kata Louis.
"Aku memaksa," sahut Lune.
"Terserah kau saja," jawab Louis yang tak mau berdebat.
Lalu Louis pergi ke kamarnya dan membuka jas nya.
Lune mengikuti Louis di belakangnya dan Louis berbalik.
"Apa lagi?" tanya Louis.
"Aku harus melakukan apa?" tanya Lune dengan polos.
"Oh God. Pergilah, aku akan semakin pusing jika kau di sini," sahut Louis.
"Di mana obatmu? Aku akan mengambilkannya," ucap Lune akhirnya.
"Di laci dapur," jawab Louis.
"Oke, aku akan mengambilnya," sahut Lune semangat.
Lalu Lune berjalan ke dapur dan membuka laci. Banyak obat di sana dan dia bingung obat apa yang harus diminum Louis.
Lalu Lune mengambil ponselnya dan mencari tahu tentang obat obat itu dari internet.
Setelah mendapatkan obat itu, Lune langsung mengambil air lalu ke kamar Louis kembali
Lune melihat Louis berbaring di atas ranjang dan kemudian duduk di tepi ranjang.
"Ini minumlah," ucap Lune.
Louis membuka matanya dan duduk lalu meminum obat yang diberikan oleh Lune.
Setelah itu, Louis kembali tidur.
"Apakah kau membutuhkan makanan atau apa pun sebelum aku pulang?" tanya Lune lagi dengan pelan.
"Tidak," jawab Louis.
"Baiklah, aku akan pulang. Semoga cepat sembuh," kata Lune lirih.
Lune mengusap punggung tangan Louis.
"Bye, good night," bisiknya dan beranjak dari ranjang.
"Thank you," ucap Louis.
Lune tersenyum dan mendekati Louis lalu mengecup keningnya yang masih terasa panas.
Kemudian dia beranjak pergi dari kamar Louis. Pria itu membuka matanya ketika Lune menutup pintu kamarnya dengan sangat pelan.
*
*
Lune pulang dengan menggunakan taksi karena sekali lagi mobilnya mogok di pinggir jalan dan itu benar benar membuatnya kesal.
"Apakah aku harus menggunakan sepatu rodaku lagi? Ck, come on ..." kesal Lune dan menggerutu di dalam taksi sepanjang perjalanan.
Setibanya dari rumah, Lune melihat sang ayah sudah menunggunya di ruang makan.
"Dari mana saja?" tanya Anthony.
"Mengembalikan baju temanku. Dan mobilku mogok lagi di tengah jalan. Lebih baik buang saja mobil itu, Dad. Benar benar tak berguna," jawab Lune.
"Ya, nanti daddy belikan yang baru," jawab Anthony.
"Thank you, Dad," sahut Lune tersenyum manis dan dia akan menjadi anak manis sampai mobil barunya datang.