Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13 - Elena
Setelah semua meninggalkan meja makan, tinggal lah Aluna dan Rehan yang masih menikmati sarapan mereka.
"Aku hari ini akan ada perjalanan keluar kota, selama aku tidak di sini, jangan buat masalah." Kata Rehan.
"Apa boleh aku pulang ke rumah ayah ku?." Tanya Aluna.
"Tidak."
"Kenapa?." Tanya Aluna dengan cepat.
"Ingat lah posisi mu saat ini, kau adalah Siapa dan ingat status mu, selama aku tak mengizinkan mu, maka kau tidak boleh lakukan, apa saja yang ingin kau lakukan, hubungi aku dulu." Kata Rehan.
"Dia sangat Egois." Batin Aluna.
Rehan menyudahi sarapan nya dan berangkat ke kantor, Aluna pun mengantar Rehan sampai di teras rumah, di mana Frans sudah menunggu Rehan.
"Hati-hati Tuan." Ucap Aluna dengan senyuman semangat nya.
Tak ada yang membalas nya, Frans menundukkan kepala nya memberikn hormat pada Aluna, membuat Aluna merasa ia setelah menikah kenapa jadi seperti berada di atas angin.
•••
Di kantor Rehan.
Rehan kembali di sibuk kan dengan kerjaan nya hingga siang hari ini. Bisma datang dan masuk ke dalam ruangan Rehan.
"Apa kau tak bisa mengetuk pintu dulu sebelum masuk?." Tanya Rehan tanpa mengalihkan pandangan nya dari komputer.
"Iya, maaf, aku terlalu penasaran ingin mendengar kabar dari mu." Ucap Bisma tersenyum.
Mendengar hal itu, Rehan mengangkat wajah nya, sembari bersandar ia menatap Bisma. "Apa?."
"Pengalaman mu di malam pertama, apa yang kau rasakan?, apakah ada desiran darah yang mengalir deras?." Tanya Bisma dengan konyol nya.
Rehan yang mendengar tertawa kecil mendengar nya. "Aku tidak akan menyentuh nya." Ucap Rehan.
"Hah?, Apa yang kau bicarakan?." Bisma heran.
"Kau menikahi nya untuk jadi pajangan saja?, hei tidak kah kau liat istri mu itu cantik, yah meski agak gemuk, tapi dia tidak terlihat buruk." ucap Bisma.
Rehan hanya diam kembali membolak-balik kan lembaran kertas di tangan nya.
"Kau masih memikirkan Elena?." Pertanyaan itu membuat Rehan yang membolak balik kan kertas-kertas di tangan nya berhenti bergerak.
"Kalau kau masih menunggu Elena, kenapa kau menikahi Aluna?." Ucap Bisma lagi.
"Aku tidak menunggu nya." Ucap Rehan bernada agak tinggi. siapa pun akan tahu kalau ia tak suka membahas soal Elena.
"Iya-iya, anggap saja aku percaya kali ini, ayo kita makan siang!." Balas Bisma.
"Tidak, aku tidak lapar, kau pergi sendiri saja." Ucap Rehan.
Bisma yang tahu kalau mood Teman nya itu tidak baik setelah mendengar nama Elena pun lekas beranjak berdiri. "Lalu kapan kau bersedia ku traktir bersama Istri mu?." Tanya Bisma.
"Setelah aku pulang dari luar kota."Balas Rehan lagi. Bisma pun mengangguk mengerti, ia lalu pamit pergi dulu pada Rehan.
Rehan merasa kesal tiap kali ia mendengar nama Elena, wanita yang sudah pergi meninggalkan nya begitu saja, membuat Rehan begitu patah hati sudah bertahun-tahun, menjadi kan wanita-wanita malam di club yang menemani nya minum sebagai pelampiasan, jika suasana hati nya sedang buruk, ia akan menyentuh wanita itu, tapi bukan untuk mengatasi nafsu, tapi untuk memukul mereka. tapi setiap kali melakukan itu Rehan memberikan mereka uang yang banyak, dan bertanya apa mereka bersedia di pukul. jika tidak bersedia akan di usir oleh Rehan dari ruangan VVIP itu saat itu juga.
Sebagian Rumor kekejaman dan sikap dingin Rehan pun beredar di club malam saat itu, banyak wanita yang berada Disana takut untuk dekat dengan Rehan, tapi sebagian juga sangat menyukai Kehadiran Rehan.
•••
Sementara di rumah Aluna berbaring di tempat tidur, memainkan ponsel nya, ia merasa sangat bosan lalu bermaksud untuk keluar jalan-jalan di daerah rumah, namun Pengawal yang berjaga menahan nya.
"Maaf Nona, atas perintah Tuan Muda anda di larang untuk keluar dari rumah." Ucap Pengawal.
"Tapi saya hanya ingin jalan-jalan di depan." Balas Aluna.
"Maaf Nona." Kata Pengawal itu.
Aluna membuang nafas berat dengan cemberut ia kembali melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah dan kembali ke kamar.
"Ini seperti penjara yang mewah, tahu begitu aku masuk kerja saja hari ini, aku sangat bosan."Batin Aluna mengosok-gosok wajah nya.
ya ampuunnn