Dia meninggalkan kemewahan demi untuk hidup sederhana. bekerja sebagai pengantar makanan di restoran miliknya sendiri.
Dan dia juga menyembunyikan identitasnya sebagai anak dan cucu orang terkaya nomor 1 di negara ini.
Dia adalah Aleta Quenbi Elvina seorang gadis genius multitalenta.
"Ngapain kamu ngikutin aku terus?" tanya Aleta.
"Karena aku suka kamu," jawab Ars to the point.
Penasaran dengan kisah mereka? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
.
.
.
"Kamu siap?" tanya Aleta.
"Siap dong, sun dulu," jawab Ars sambil menyodorkan pipinya ke Aleta.
Aleta memutar matanya malas, semakin kesini tingkah Ars semakin terlihat manja. Sangat berbeda dengan Aleta yang terlihat sangat mandiri.
"Minggir sana, biar aku hadapi sendiri," ucap Aleta akhirnya. Ia malas menghadapi Ars yang bersikap kekanak-kanakan seperti itu.
"Aku cuma minta sun biar semangat," ucap Ars.
Cup ... Aleta mengecup pipi Ars, "sudah."
"Kalau begini biar aku hadapi sendiri," kata Ars setelah mendapat kecupan dari Aleta.
"Enak saja, aku sudah bersemangat sejak tadi. Kita bagi dua saja," kata Aleta.
Sementara Amora sudah mengepalkan tangannya geram melihat kemesraan Ars dan Aleta.
"S*alan kamu Ars malah gadis pengantar makanan yang dia pilih," batin Amora.
Amora tidak terima harus kalah dengan gadis yang dianggapnya miskin dan tidak menarik sama sekali. Padahal kemana-mana lebih cantik Aleta, alami tanpa polesan dan tanpa barang palsu.
Sementara Amora yang menganggap dirinya paling cantik, padahal terbuat dari barang palsu dibeberapa bagian tubuhnya.
"Hajar mereka, sayang," titah Amora.
Lion pun memerintahkan bawahannya untuk menghajar Aleta dan Ars. Mereka berdelapan maju secara bersamaan.
"Bagi dua," bisik Aleta pada Ars.
"Boleh, saatnya kita fighting," kata Ars berbisik pula.
"Let's go play," kata Aleta.
Keduanya bergandengan tangan berjalan beberapa langkah. Kini mereka sudah berhadapan dengan 8 orang tersebut.
"Cantik bro," bisik salah satu dari mereka.
"Kita diperintah kan tuan untuk menghabisi mereka," jawab yang satunya.
"Gak ada salahnya kita main-main dulu setelah itu baru kita habisi," ucapnya lagi.
"Sepertinya menarik," kata yang lain pula.
"Hajar!" perintah Lion.
Aleta tersenyum smirk, keduanya melepaskan pegangan tangannya dan berpencar. 4 lawan 1 bagi Aleta bukan apa-apanya. Begitu juga dengan Ars yang sudah terlatih. Demi menjadi kuat Ars berlatih dengan keras.
Sejak kejadian yang lalu membuat tekadnya menjadi kuat pun menggebu-gebu. Hingga akhirnya ia bisa menyelamatkan Faisal yang saat itu diculik.
Aleta dikepung dari 4 penjuru. Tapi Aleta terlihat tenang-tenang saja. Dalam keadaan seperti itu, Aleta mengeluarkan ketapel miliknya dan membuat ke 4 orang tersebut mundur beberapa langkah kebelakang.
Aleta mengarahkan ketapel tersebut kearah mobil dimana Lion dan Amora berdiri. Aleta melepaskan pelurunya dan...
Duarr ... Ledakan mobil pun terdengar. Hal itu membuat kedua orang tersebut terlempar beberapa meter. Kenapa bisa meledak? karena pelurunya adalah bom kecil yang mereka ciptakan khusus untuk meledakkan sesuatu. meskipun saya ledaknya tidak terlalu kuat, tapi kalau terkena bahan yang mudah terbakar maka ledakan nya akan menjadi besar.
Lion dan Amora tidak menyadari kalau Aleta akan meledakkan mobilnya. Jadi mereka santai-santai saja bersandar disisi mobil sambil menonton perkelahian bawahannya.
Aleta tersenyum smirk lalu menyimpan kembali ketapel tersebut.
Mereka yang sempat terkejut menghentikan pertarungan mereka. Terutama Ars yang tidak menyangka kalau Aleta akan menghancurkan mobil mereka lebih dulu.
Ars yang sedang bertarung pun terjeda karena ledakan tersebut. Beberapa saat kemudian Ars melanjutkan pertarungannya.
Aleta mulai menyerang ke 4 orang tersebut. Kali ini Aleta tidak ingin main-main. Aleta menendang menyikut dan meninju mereka satu persatu.
Ternyata mereka cukup kuat, sehingga Aleta serius melawan mereka. Pertarungan 4 lawan 1 terus berlanjut. Meskipun sesekali Aleta terkena pukulan, tapi itu tidak membuatnya menyerah. Aleta seakan tidak pernah lelah melawan mereka. Sementara Ars, nafasnya sudah ngos-ngosan. Karena lawannya juga cukup kuat.
Tapi Ars tidak menyerah. Ia terus melawan walaupun sesekali terkena pukulan dari musuhnya.
"Aku harus berlatih lebih keras lagi," batin Ars.
Berbeda dengan Aleta yang tidak terlihat lelah sedikitpun. Akhirnya Aleta bisa membuat pingsan 2 orang dari mereka. Dan tinggal 2 orang lagi.
Ars sudah menumbangkan 3 orang tapi tidak sampai pingsan. Mereka hanya terkapar di tanah.
"Tinggal satu lagi," gumam Ars.
Ars melangkah maju dan berlari kecil lalu menendang penjahat itu. Tapi penjahat itu bisa menghindar sehingga tendangan Ars tidak mengenai sasaran.
Ars kembali melakukan tendangan tipuan, penjahat itu sekali lagi mengelak dan kesempatan itu Ars gunakan untuk menendang pria itu. Ars memutar tubuhnya dan mengangkat kakinya menendang kepala pria itu.
Pria itu tidak sempat menghindar karena kecepatan tendangan susulan dari Ars. Tendangan tersebut mengenai kepala pria itu sehingga membuatnya terhuyung seperti orang mabuk.
Aleta pun tidak mau kalah, kini ia juga melawan satu orang lagi yang tersisa. Pria itu sudah tersulut emosi karena Aleta seperti mempermainkan nya.
Pria itu menyerang membabi-buta melawan Aleta. Aleta hanya menghindar dari serangan tersebut. Sampai pria itu sudah terlihat sangat lelah, Aleta yang mengambil kendali menyerang balik pria itu.
Pria itu kualahan menghadapi serangan Aleta yang bertubi-tubi. Hingga akhirnya pria itu juga pingsan.
Keduanya saling pandang lalu bertos. Kemudian keduanya menghampiri Lion dan Amora yang sedang terkapar di tanah.
"Bagaimana tuan Lion?" tanya Aleta.
"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Lion balik.
"Aku Aleta Quenbi Elvina Henderson," jawab Aleta santai.
"Ap-apa?! Ja-jadi kamu ...?"
"Kenapa? Masih ingat beberapa tahun lalu 17 bocah kembar yang menghancurkan markas mafia the Lion?" tanya Aleta.
"Jadi kamu ...?" Lion sangat terkejut.
Beberapa tahun lalu, waktu itu 17 bocah kembar menghancurkan markas mafia the Lion. Dan Lion sebagai ketuanya pun melarikan diri. Dan beberapa anak buahnya juga ada yang sempat melarikan diri.
"Sekarang apa kamu ingin lari lagi? Dasar pengecut," tanya Aleta.
"Am-ampun kan aku, aku tidak tau kalau itu kamu," ucap Lion.
"Katanya ketua mafia, baru disentil sedikit sudah ko," kata Aleta.
Kemudian Aleta mengeluarkan alat yang bisa membuat Lion lumpuh. Kalau diperiksa ke dokter, dokter akan mengatakan kalau itu adalah penyakit stroke.
Akhirnya Lion tidak sadarkan diri. Sementara Amora juga tidak bisa apa-apa. Dia hanya menangis menyesali dirinya. Dan sebagian wajahnya terkena luka bakar yang serius.
"Itulah akibatnya bila berurusan denganku," ucap Aleta pada Amora.
"Aku tidak peduli siapapun kamu, kalau sudah berurusan denganku maka kehancuran yang akan kamu dapatkan," ucap Aleta penuh penekanan.
Kemudian keduanya pun kembali kemotor dan mobil masing-masing. Lalu pergi meninggalkan tempat itu dan membiarkan mereka yang sudah tergeletak.
Ars tidak heran lagi dengan sifat dan kekejaman Aleta terhadap musuh. Dan Ars malah semakin mencintai gadis itu. Dan berniat untuk melamarnya nanti.
Ars mengikuti Aleta hingga ke restoran. Aleta yang tau Ars belum makan pun segera masuk dan langsung kedapur restoran untuk memasak. Ars pun menunggu dikursi yang tidak jauh dari dapur tersebut.
"Hai ...!" sapa seorang pelayan yang bernama Sazza.
Ars tidak menoleh sedikitpun, karena pandangannya hanya dia tujukan kepada Aleta saja.
"Sombong banget sih?" tanya Sazza.
Kemudian Nia menghampiri Sazza dan berbisik.
"Kekasih Aleta," bisik Nia pada Sazza. Sazza pun segera pergi dari situ sebelum dapat masalah. Mereka sangat tau kalau Aleta sangat menakutkan bila sedang marah.
Pernah dulu ada seorang pelanggan yang menggangu pelayan di restoran ini, tapi tangannya dibuat patah oleh Aleta.
Sadis kan, Aleta? Sejak saat itu tidak ada yang berani dengan Aleta, tapi Madam yang sok berkuasa yang berani. Akhirnya dapat teguran dari Aleta.
.
.
.