NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:77k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

...Bab 23...

"Paman. Apakah ini tidak berlebihan? Jelas-jelas kontrak ini saya yang mendapatkannya, mengapa saya harus memberikannya kepada Bobby? Kalau dia memang mampu, mengapa dia tidak mencari mitra bisnis nya sendiri demi memajukan perusahaan. Ini jelas ingin mencuri hasil jerih payahku!" Tolaknya mentah-mentah. Namun dia hanya bisa berkata seperti itu. Bagaimanapun, saat ini surat kontrak beserta cek pembayaran berada di tangan Robby.

"Hahaha. Cek dan kontrak ada di tangan ayah ku. Kau mau apa?" Ejek Bobby sambil tertawa bangga penuh kemenangan.

"Paman. Kembalikan kontrak itu padaku! Itu adalah atas usahaku sendiri!"

"Apakah kau mau menentang keputusan paman? Untuk apa kau bekerja di perusahaan? Bukankah ingin berkontribusi terhadap perusahaan kan? Apa bedanya dengan kau atau Bobby yang melaksanakan pekerjaan ini? Toh sama-sama untuk perusahaan juga,"

"Paman. Aku tidak menyangka kalau kau tidak tau malu seperti ini. Anak sama ayah sama saja. Seperti ular," marah Violet.

Ketiga orang itu tertawa terbahak-bahak melihat wajah Violet yang memerah karena marah.

"Apa yang bisa kau lakukan? Jika kau memang mampu, silahkan ambil sendiri kontrak itu dari tangan ayahku. Kalau kau tidak mampu, maka menurut saja!" Kata Bobby. Dia benar-benar merasa menang kali ini. Dua ratus juta, bukan hanya pujian yang dia dapatkan, melainkan bonus dari dua ratus juta itu setidaknya dia akan mendapatkan dua juta sebagai komisi. Dan itu cukup baginya untuk membeli mobil baru.

"Kalian berkata seperti itu seolah-olah menganggap bahwa aku tidak berada di sini. apakah kalian menganggap aku ini seperti angin?"

Semua orang menoleh ketika suara teguran datang dari belakang Violet.

Melihat siapa yang berbicara, Bobby langsung melompat sambil menunjuk ke wajah Ryan. "Siapa kau mau ikut campur dalam urusan perusahaan kami? Sebaiknya kau diam atau aku akan memanggil satpam untuk mengusir mu,"

"Ckckck. Sekali sampah tetaplah sampah," Ryan mendecakkan lidahnya.

"Nak. Siapa yang kau katakan sampah?" Tanya Bobby semakin marah.

"Aku tidak ingin berbicara bodoh seperti ini. Aku telah ikut campur sejak awal dan aku tidak bisa berhenti ikut campur selagi urusan ini belum selesai. Sekarang, kembalikan kontrak itu kepada pemiliknya, atau aku akan merebutnya dengan paksa!" Ancam Ryan. Dia sudah terlalu muak dengan omong kosong ini sejak tadi.

"Apa kau berani? Sekarang juga aku perintahkan kepadamu untuk segera meninggalkan kantor ini atau aku akan meminta kepada satuan pengamanan untuk mengusir mu dengan paksa!" Kali ini giliran Robby yang berbicara mengancam. Baginya, hanya seorang pemuda yang tidak lebih tua dari Bobby, bagaimana dia bisa menganggapnya dengan serius. Anak ingusan seperti ini, cukup ditakuti dengan security saja pasti akan kencing di celana. Akan tetapi, dia kecewa karena jangankan ketakutan, Ryan justru tersenyum sembari merentangkan tangannya.

"Kau ingin memanggil satpam? Segera panggil. Karena aku khawatir ketika aku sudah mengambil tindakan, jangankan untuk memanggil satpam, untuk berteriak pun kau tidak akan punya kesempatan," kata Ryan. Kemudian dia mengaitkan kakinya ke arah sebuah kursi sehingga kursi itu berputar beberapa kali di udara sebelum mendarat tepat dibelakangnya. Ketika kursi itu mendarat, dia pun dengan tenang duduk di atasnya sambil menyilangkan kedua kakinya. Namun hanya sebentar dia duduk. Karena, setelah itu dia bangkit lagi lalu mempersilahkan Violet untuk duduk.

"Kau..," kata Robby menunjuk pada Ryan.

Wuzzz...

Secepat kilat tangan Ryan menyambar surat kontrak dan cek yang berada di tangan Robby.

Robby sama sekali tidak menduga bahwa pemuda itu memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Dia terlalu marah sehingga menunjuk wajah Ryan dengan surat kontrak dan cek itu sehingga memberikan kesempatan kepada Ryan untuk menyambarnya.

"Kembalikan itu dengan segera!" Bobby maju untuk berusaha merebut kontrak tadi. Tapi yang dia dapatkan hanyalah sebuah telapak sepatu yang menendang perutnya.

Bugh..!

"Ngek...,"

Tubuhnya membentuk huruf 'J' sebelum menabrak dinding ruangan.

"Benar-benar sampah yang tidak berguna," gumam Ryan. Saat ini, dia menatap ke arah Robby yang tampak semakin marah.

"Satpam! Panggil satpam!" Bentak nya.

Tak lama suara teriakannya hilang, suara derap kaki dari lantai bawah pun terdengar.

Jelas satpam ini sangat terlatih dan efisien. Karena, begitu teriakan terdengar, mereka langsung bergegas. Mau tak mau Ryan memuji juga kesiapan dari para penjaga keamanan ini.

Tidak sampai lima menit, selusin satpam telah berada di luar ruangan dan siap untuk melaksanakan perintah.

"Kalian, hajar anak ingusan ini. Patahkan kedua kakinya dan lempar ke jalan!"

"Baik Tuan!" Kata mereka serentak. Kemudian mereka segera membuat formasi mengepung dan siap melancarkan serangan pertama. Hanya saja sebelum mereka melakukannya, satu suara bergema membuat langkah mereka terhenti.

"Hentikan!"

Semua orang memandang ke arah datangnya suara.

Tak jauh dari mereka, seorang lelaki paruh baya yang wajahnya mirip dengan Violet berdiri di sana dengan tatapan tegas.

Ketika semua satpam melihat siapa orang tersebut, mereka langsung mundur beberapa langkah sembari memberi hormat.

"Presiden!"

"Selamat datang Presiden!"

Semua satpam begitu hormat dan memberi jalan dengan membuat dua barisan.

"Ada apa ini? Siapa yang ingin kalian bunuh dengan selusin satpam seperti ini?" Tanya lelaki paruh baya itu sembari berjalan memasuki ruangan.

"Ayah," Violet langsung memeluk lelaki paruh baya itu kemudian menceritakan semua yang terjadi.

Lelaki paruh baya yang bernama Lazuard Salazar yang merupakan putra tertua dari keluarga Salazar dan ayah dari Violet mendengarkan dengan seksama apa yang terjadi. Kemudian dia menatap ke arah Robby yang tampak sangat malu saat ini.

"Robby. Selama ini kalian ayah dan anak terlalu menindas putri ku. Apa kau pikir aku tidak tau? Aku diam bukan karena aku bodoh. Aku diam karena ingin melihat sejauh mana kau berbuat. Kau terlalu bangga karena memiliki anak laki-laki sedangkan aku hanya memiliki anak perempuan. Apa kau bisa menjamin dengan moral yang dimiliki oleh putra mu ini, keluarga Salazar bisa bertahan dua puluh tahun lagi?"

"Kakak. Dengarkan aku! Semuanya tidak seperti yang kau bayangkan!"

"Cukup. Kau menginginkan perusahaan ini secara utuh kan? Aku bisa menyerahkan kepadamu. Tapi ingat! Kelak kau jangan menyembah memohon kepadaku untuk kembali. Karena setelah aku meninggalkan pintu perusahaan, aku tidak akan pernah lagi kembali,"

Lazuard Salazar sudah terlalu lama ditindas oleh ayahnya dan selalu membandingkan antara dirinya dengan Robby. Hanya karena istrinya melahirkan seorang putri dan Robby melahirkan seorang putra.

Perlahan namun pasti, orang tuanya mengikis pengaruhnya dalam perusahaan dan menyerahkan banyak tanggung jawab kepada Robby. Puncak dari kekesalannya adalah, orang tua itu bukan hanya ingin menyingkirkan dirinya dari perusahaan, malahan perusahaan istrinya yang bergerak dalam bidang koridor pun ingin diambil alih dan diskusi oleh keluarga.

Semakin lama dia bertahan, semakin dia merasa muak dengan segala intrik dari saudara keduanya ini. Kali ini dia benar-benar marah. Sudah cukup dia bersabar dari mulai diasingkan, putrinya dipaksa menikahi cucu dari tuan besar Patrick, perusahaan dekorasi nya ingin diambil alih, kemudian kejadian yang baru ini yang seharusnya adalah kredit untuk putrinya, malah ingin dirampok oleh orang lain. Sialan seperti apa ini?

Mendengar kata-kata ancaman ini, bukannya membuat Robby merasa bersalah. Malah dia bersemangat. Tapi, dia ingin cantik main. Jadinya, dia berpura-pura keberatan. "kak, jika kau meninggalkan perusahaan, bagaimana dengan keluarga mu? Siapa dan dari mana kau akan mendapatkan uang untuk membiayai keluarga mu. Jangan lupa bahwa perusahaan dekorasi milikmu juga akan diambil alih oleh ayah,"

"Mimpi saja!" Kali ini Violet yang menjadi marah.

"Perusahaan itu terdaftar atas nama istriku. Dari keluarga istri ku. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan keluarga Salazar. Jika terlalu memaksa, maka kalian boleh mencobanya!" Kata Lazuard dengan percaya diri. Kemudian dia mengajak Violet serta Ryan untuk meninggalkan kantor Salazar Family.

1
Bilall
ok
Rendy
gaslah thor biar nenek moyang beraksi🤣🤣
ReogKhentir
Berarti sekarang ini berarti hanya Ryan yang memiliki tehnik tertinggi dari pemberian warisan kakek tua.....
Ade Asfa
lanjut lagi dong
Rendy
kelakuan anak sama bapak beda2 tipis😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ade Asfa
oh begitu ya

memang sulit hidup ini bagi yang sulit
Eskael Evol
makin keren thor good job👍💯👏 ❤🙏
tak bosan² berharap dan menunggu kelanjutan Pangeran tanpa Mahkota
trmksh🙏🙏🙏🙏🙏
Inara Cantik
satu visi... bantai zagraria...
Dhila Zainal
lama juga ayang ian tidur..
arya wijaya
mantap
Lammbe Ndoech
luar biasa
Firda Firda
semangat ya tor bejuang terus demi karir
Tina aja
jadi manteman jangan makan makanan gosong y...nti bernasib sama ky Ryan....tidur 3 hr 3mlm ngga bngun2.....syukur2 pas bngun langsung dapat ilmu ninja warior....lah klo d bikinkan lobang untuk pindah alam...kan berabe tuh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

tapi kalo sate d bikin rada2 gosong....itu ksukaaanku Lo😋😋😍😍
nurjen: hoooh yah/Smile//Smile//Smile/
Vemas Ardian: ngakakkk😭😭😭
total 2 replies
Buyut Anom
hahhahhahahahh........
pawitd
luar biasa bagus alur ceritanya menarik
penajingga
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ReogKhentir
Warisan ilmu yang sudah ada sebelumnya kini semakin banyak serta lebih lengkap dari sebelumnya
Keho
masakan tingkat bencana? onok-onok ae!!
Kholis Majid
semoga berlanjut terus Cerita yg menghibur mantapppp... semangatttt thorr
Kholis Majid
tau nya berdandan tak tau memasak😀😀
payah..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!