Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23 - Rumah Pinggiran Kota
Saat Aluna terbangun ia mendapati diri nya sudah berada di dalam kamar nya, ia pun merasa pusing dan memegangi kepala nya.
"Apa yang terjadi?." Batin Aluna memikirkan diri nya ada di kamar saat ini.
"Anda pingsan di ruangan kerja Tuan Nona.", Kata Enna. seketika membuat mata Aluna membulat besar terkejut mengetahui diri nya pingsan, ia lalu meraba kepala nya yang memang seingat nya sedang terluka.
"Astaga, siapa yang mengendong ku kesini?." Tanya Aluna ragu-ragu.
Enna tersenyum tipis. " Tuan Rehan." Kata Enna.
"Apa?, dia sendiri?, Dia mampu mengendong ku?."Ucap Aluna lagi tak percaya.
Ia sungguh malu dengan tubuh nya yang gemuk dan menyusahkan orang lain saat kejadian seperti ini menimpa nya, tak mampu ia bayangkan betapa berat nya dan susah nya dirinya di angkat saat akan di pindahkan.
Alun mengosok wajah nya yang salting, malu bercampur aduk saat ini.
Tiba-tiba Rehan masuk ke dalam kamar Aluna, Enna yang melihat pun menundukkan kepala nya. Rehan menatap Enna, dengan tatapan nya ia meminta Enna keluar dari Ruangan itu.
Enna pun lekas berlalu keluar dari kamar Aluna. Aluna yang melihat wajah Rehan yang tak bersahabat pun menelan Saliva nya.
"Sudah berapa kali aku meminta mu untuk tidak ikut campur." Kata rehan.
"Maaf Tuan." Aluna tak bisa berkata apa-apa selain kata maaf.
"Hanya itu yang bisa kau kata kan setelah semua yang terjadi?, nanti malam, bersiap lah untuk pergi ke suatu tempat." Kata Rehan.
"Kita mau kemana Tuan?, apa anda akan mengantar saya pulang ke rumah orang tua ku?." Tanya Aluna sedikit Antusias, berfikir kesalahan nya kemarin akan membuat Rehan mengembalikan nya pada orang tua nya.
"Jangan Bermimpi terlalu tinggi." Ucap Rehan dengan Sinis lalu berjalan keluar dari kamar Aluna, Mendengar kata Rehan, Alun pun menjadi cemberut.
••••
Sore Hari nya.
Aluna yang tidak tahu akan di bawa kemana pun sudah bersiap dan duduk di teras rumah.
Rehan yang baru keluar dari kamar pun di hampiri Bu Rose.
"Rehan, kau mau kemana nak?." Tanya Bu Rose.
"Aku akan membawa gadis itu ke rumah nenek." Kata Rehan.
"Untuk apa?." Tanya Bu Rose terheran.
"Biarkan saja dia sementara waktu disan." Balas Rehan.
Mendengar hal itu, Bu Rose pun tersenyum, paling tidak untuk beberapa saat ia tak perlu melihat Aluna yang memang tidak ia sukai.
"Aku pergi dulu ma."Pamit Rehan.
"Baiklah sayang, Hati-hati ya." jawab Bu Rose.
Melihat laki-laki itu keluar, Aluna lekas berdiri dan agak menundukkan kepala nya.
"Ayo!."
"Baik Tuan."
Di dalam mobil, Rehan tampak diam sementara Frans sedang fokus menyetir.
"Tuan, kita mau kemana?." Tanya Aluna.
"Nanti kau juga akan tahu." Balas Rehan datar.
Aluna pun kembali terdiam, namun di saat ia mencoba diam, ada saja pikiran yang melintas di pikiran nya dan membuat nya ingin mempertanyaan pada laki-laki yang ada di samping nya.
"Tuan, kata Enna Kalau Tuan yang membawa ku ke kamar, Apa saya sangat susah saat di angkat?." Tanya Aluna. Mendengar hal itu Rehan menoleh dengan kedua mata nya membesar menatap Tajam Aluna, membuat Aluna mengurungkan niat nya untuk mendapatkan jawaban dari Rehan. sementara Frans yang juga ikut mendengar pertanyaan Aluna pun tersenyum tipis.
Mobil Rehan memasuki sebuah Rumah yang terletak di pinggiran kota, Aluna yang melihat merasa heran kenapa ia sampai disini.
"Mulai sekarang kau akan tinggal disini, sampai kau belajar untuk tidak terlalu banyak ikut campur urusan orang lain." Kata Rehan.
"Aku?, Tinggal disini?." Tanya Aluna terkejut. Rehan mentap nya dan mengiyakan.
Sekejap Aluna lansung Antusias membuat Rehan dan Frans terkejut heran.
"Wah, ini Rumah yang tampak asri dan nyaman, Aku sangat setuju tinggal disini." Kata Aluna. Frans pun tersenyum melihat Aluna yang tidak keberatan sama sekali.
Tiba-tiba seorang wanita tua keluar dari rumah itu dan menyambut Aluna dengan hangat.
"Selmat datang nona, Perkenalkan saya Ani, anda bisa memeganggil saya bi Ani, saya yang akan melayani Anda selama disini." Kata wanita itu yang adalah pembantu yang sudah lama bekerja bersama keluarga Rehan.
"Saya Aluna."
"Bi, Saya titip dia, tolong ajarkan dia selama disini." Kata Rehan.
"Baik Den Rehan."
Setelah itu, Rehan kembali ke dalam mobil nya untuk pergi meninggalkan Aluna yang masih memandangi nya. namun tiba-tiba Aluna mendekati pintu kaca mobil dan kengetuk nya. Rehan pun menurunkan kaca nya mempersilakan Aluna menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan.
"Tuan, Berapa lama saya akan disini?." Tanya Aluna.
"Tergantung kau."
"Kalau begitu, Tuan, saya hanya ingin mengingatkan Tuan untuk jangan lagi memikirkan Nona Elena, Mantan itu tidak boleh terlalu di pikirkan apa lagi sampai menyakiti diri sendiri."Ucap Aluna mengingatkan. sejenak Rehan terdiam mencerna kata Aluna sebelum akhirnya Rehan meminta Frans untuk menjalankan mobil nya. Aluna pun hanya menatap mobil Rehan pergi dengan sendu dan khawatir, mungkin ia tak bisa menahan jika Rehan kembali melukai dirinya sendiri, tapi ia sangat berharap perkataan itu membuat Rehan sedikit menerima dan mencoba untuk mendengarkan nya.
namanya mirip,apa mereka kembar yg terpisah?