Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Sabar
Setelah pertemuan yang di lakukan Maeli Su dan para pengikutnya kemarin, kini mereka sedang berada di salah satu hutan yang letaknya tidak jauh dari kediaman keluarga Su.
Maeli Su sengaja mengajak mereka ke hutan untuk berlatih sebab jika mereka berlatih di kediaman itu akan sangat menyusahkan dan banyak sekali orang yang akan memperhatikan hal tersebut dan itu bukan lah sesuatu yang baik untuknya.
"Leo, Alan karena kalian sama-sama telah mencapai tingkat master bintang dua maka kalian harus berusaha mengambil intisari hewan spritual tingkat grand master bintang satu masing-masing sebanyak tiga buah untuk hari ini, dan jika kalian gagal akan ada hukuman yang menanti kalian" Ucap Maeli Su pada kedua pengawalnya.
Para pengawal itu pun terkejut bagaimana nonanya bisa mengetahui tingkatan mereka sedangkan mereka tidak pernah mengatakannya sama sekali, walaupun mereka masih bertanya-tanya dalam hati, tapi mereka tetap melakukan apa yang diperintahkan nonanya, sebab mereka sudah menyerahkan hidup mereka untuk nonanya itu.
Mereka berdua pun pergi menjalankan tugas yang diberikan oleh nonanya walaupun mereka tau di tingkat mereka saat ini mereka akan kesulitan melakukannya.
Tingkatan kekuatan untuk manusia dan hewan berbeda di tempat ini, dimana hewan akan memiliki tingkatan yang lebih sedikit, namun kekuatan mereka melebihi kekuatan manusia yang setingkat dengannya, bisa di bilang jika manusia berada di tingkat pertama dan hewan spritual pun berada di tingkat pertama maka manusia akan kalah telak dengan perbandingan satu banding dua, manusia satu dan hewan spritual dua.
Tingkatan hewan spritual pun di mulai dari master, grand master, epic, mytic, legend dan dewa. Sedangkan tingkatan manusia dimulai dari warior, elite, master, grand master, epic, mytic, legend dan agung.
Jika seseorang berada di tingkat agung, maka dia akan mudah melawan hewan spritual tingkat dewa, walaupun hewan spritual tingkat dewa sangat hebat namun dia tak bisa mengalahkan manusia tingkat agung karena level kekuatan manusia tingkat agung lebih tinggi dari pada kekuatan hewan spritual tingkat dewa.
Jika di ibaratkan dengan kesamaan tingkat maka tingkat dewa berada dahulu baru kemudian tingkat agung, maka dari itu jika hewan spritual bertemu dengan manusia di tingkat dewa mereka akan lebih memilih untuk membuat kontrak dengan manusia itu agar menjadi lebih kuat lagi.
Hewan spritual yang telah melakukan kontrak dengan manusia kekuatannya akan jauh lebih berkembang, namun hewan spritual hanya akan memilih manusia yang lebih kuat dari pada mereka, ataupun mereka tertarik pada manusia itu karena mereka merasa ada kekuatan khusus di dalam tubuh manusia itu.
Berbeda dengan kasus Maeli Su dia mendapatkan hewan tingkat dewa karena penurunan yang di lakukan ibunya, dan itu hanya bisa di lakukan oleh orang-orang tertentu saja yang memiliki garis keturunan darah phonix, dan garis keturunan itu hanya dimiliki oleh keluarga Hu saja.
Sudah lama tak di temukan lagi keluarga Hu yang memiliki garis keturunan darah phonix, berapa abad pun berlalu garis keturunan darah phonix pun muncul kembali di keluarga Hu yaitu An Hu yang merupakan ibu dari Maeli Su.
Karena kemuculan garis keturunan darah phonix sangat lah langka, sehingga keluarga Hu mengira garis keturunan itu telah berhenti di An Hu namun ternyata Maeli Su juga memiliki keturunan garis darah phonix sama seperti ibunya, dan tak ada yang mengetahui hal itu selain ibunya dan Momo hewan spritual yang di turunkan kepadanya.
Sepeninggalan Alan dan Leo, Maeli Su berkata kepada Lili "Lili saat ini kau sedang berada di tingkat warior bintang tiga, diantara kalian bertiga kau lah yang paling lemah, kau bisa naik tingkat dengan cepat tetapi pelatihan yang akan kau jalankan tiga kali lebih sulit dari yang Alan dan Leo rasakan, silahkan pikirkan apakah kau mau mengikuti latihan dari ku atau tidak, jika kau memilih untuk ikut kau harus menyelesaikannya hingga akhir, dan jika kau merasa tak sanggup kau boleh berhenti sekarang juga".
Lili yang mendengar perkataan dari nonanya itu pun dengan penuh tekad dan keyakinan yang tinggi dia pun menjawab "Saya siap untuk menerima pelatihan dari nona meskipun sangat sulit, saya tak mau hanya akan menjadi beban untuk nona kedepannya dan saya juga tak ingin kejadian yang pernah saya alami terulang kembali, dimana saat itu saya hanya bisa membiarkan nona ke dua dan ke empat menyiksa anda, sedangkan saya hanya bisa berteriak mohon ampun untuk nona karena para pelayan mereka telah memegangi hamba".
"Karena kau telah setuju maka lakukan lah sesuai dengan apa yang tertulis di kitab ini, dan untuk membantu mu selama berlatih minumlah pil ini agar setiap luka yang kau dapat selama melatih diri bisa sembuh seketika" ucap Maeli Su sembari memberikan pil kelas atas untuk Lili.
"Terima kasih nona, saya mohon undur diri untuk memulai latihan saya" ucap Lili yang kemudian mencari tempat yang cocok untuk berlatih.
"Aku tak sabar melihat kemajuan pesat mu Lili" ucap Maeli Su di dalam hatinya sembari menyunggingkan senyum bahagianya.
Di saat semua tengah sibuk berlatih, Maeli Su pun mencari tempat yang pas untuk latihannya karena dia ingin segera mencapai tingkat epic, dan itu hanya perlu melewati satu tingkat lagi.
Dia pun duduk bersilah di atas sebuah batu yang lumayan besar dan segera memusatkan pikirannya untuk menyerap energi spritual yang sangat melimpah di hutan itu, namun Maeli Su juga masih belum bisa menerobos tingkat.
Waktu sudah mulai siang, mereka pun kembali berkumpul untuk memakan makanan yang telah mereka bawa, namun ketika akan menikmati hidangan itu tiba-tiba Maeli Su pun memberi perintah kepada Alan dan Leo untuk memanggang salah satu hewan spritual yang berhasil mereka lumpuhkan.
Mereka pun segera bergegas melakukannya dan dengan telaten membersihkan hewan spritual itu lalu membumbuinya, menyiapkan api dan langsung memanggangnya.
Walaupun ada banyak pertanyaan di benak mereka, namun mereka lebih memilih melakukan apa yang di perintahkan nonanya dan hal itu membuat Maeli Su sangat senang, sebab jarang sekali menemukan bawahan seperti mereka itu, di kehidupan sebelumnya dari banyaknya anak buah miliknya hanya sedikit orang yang seperti mereka ini.
Daging hewan spritual pun telah siap untuk di nikmati, Maeli Su pun menyuruh mereka bertiga untuk memakannya, awalnya mereka ragu sebab di kekaisaran ini tidak pernah ada orang yang memakan daging hewan spritual, namun keraguan mereka tak membuat mereka gencar sama sekali.
Mereka pun mulai memakan daging hewan spritual itu, ketika tengah mencoba sedikit daging panggang hewan spritual itu mereka merasa puas dengan rasanya. Setelah selesai makan mereka pun kembali ke tempat mereka masing-masing untuk melanjutkan pelatihan.
Setelah para pengikutnya pergi Maeli Su pun mencari tempat yang sesuai untuk berlatih, sebab dia merasakan jika akan segera naik tingkat, dan dengan penuh konsentrasi dia pun duduk bersilah dan mulai menyerap aura spritual disekitarnya.