Juliet Laferriere, gadis muda asal Prancis yang berakhir menjadi tawanan seorang mafia asal Italia.
Bermula saat Matteo Baldovino Dicaprio, pria dari keluarga mafia dengan kekuasaan terbesar di Italia, berlibur ke kota Paris, Prancis.
Pria dengan marga 'Dicaprio' itu mengalami kecelakaan mobil saat berada di kota Lyon. Kota beribu momentum dan lampu yang menghalangi cahaya bintang. Tepat saat kecelakaan terjadi, Juliet muncul seperti malaikat dan membantu pria berdarah dingin itu keluar dari mobil yang berasap.
Namun, kebaikan yang dia lakukan untuk menyelamatkan hidup seseorang, malah berakhir menghancurkan hidupnya sendiri.
"Rantai ini untuk mengingatkanmu, bahwa kau adalah milikku."
Bagaimana cara Juliet melarikan diri dari seorang Predator gila? Lalu, apa pria itu akan luluh dan membebaskannya dari ancaman? Yuk ikuti kisah mereka, dan jangan lupa beri dukungan kalian!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghabiskan uangmu
Juliet tidak membuat tanggapan. Bahkan setelah Matteo kembali melepas dagunya, gadis itu setia membisu. Matteo memperhatikannya dalam waktu yang cukup lama. Saat pria itu hendak melanjutkan, Juliet mulai membuat jawaban.
"Kau benar. Aku seharusnya menikmati waktuku disini dengan menghabiskan uangmu."
Garis senyum di tarik dengan pasti. Saat Matteo hendak membuat tanggapan, Juliet tiba-tiba pergi untuk memilih pakaian. Dia mengambil beberapa dress dan mantel dengan harga yang super mahal.
Setelah semua pakaian di bungkus dengan paper bag, Matteo menyuruh anak buahnya untuk membawakan belanjaan tersebut.
Selanjutnya, Juliet pergi ke lantai dua dan mengambil beberapa alat make up, sepatu, tas dan perhiasan. Beberapa anak buah yang Matteo simpan untuk menemani Juliet belanja, kini terlihat kesulitan membawa barang belanjaannya.
Kotak kecil, sedang bahkan besar, semuanya ada di tangan mereka. Saat Juliet beralih ke toko selanjutnya dan mulai memilih, Matteo menambahkan beberapa anak buahnya yang lain.
Sambil menunggu Juliet keluar dari toko, mereka menyimpan semua belanjaan ke dalam mobil. Sementara itu, Matteo hanya memijat dahi sambil terus berpikir, "Sepertinya dia memang berniat menguras mall ini."
*
*
*
Matteo menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menemani Juliet belanja di dalam mall. Dia tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, jadi dia sangat bingung tentang apa yang harus di lakukan untuk menghentikan wanita shopaholic.
Dia tidak keberatan dengan berapapun uang yang harus di keluarkan, namun dia sangat enggan untuk terus membuang waktu berharganya.
Setelah Juliet puas menguras dompet Matteo, dia tiba-tiba keluar dari mall. Semua anak buah Matteo serentak menghela nafas lega. Kecanduan belanja nona Prancis itu akhirnya terhenti, setelah menghabiskan ruang dalam mobil dengan box dan paper bag.
Saat Juliet melihat sekeliling jalanan, dia tiba-tiba berjalan ke sebuah toko kue dan minuman. Dia membeli beberapa kue dengan harga yang sama mahalnya. Tidak lupa minuman penghilang rasa lelah berbelanja, dan makanan ringan untuk menemaninya di perjalanan.
"Melelahkan sekali. Ternyata belanja bisa menguras banyak tenaga."
Juliet tiba-tiba bergumam. Matteo yang berada tepat di sampingnya hanya terdiam tanpa membuat tanggapan. Saat Juliet melirik untuk melihat raut wajah Matteo, pria itu memejam untuk meredam rasa kesal.
"... Apa kau kesal karena aku menghabiskan uangmu?"
Juliet mengejek secara terbuka. Saat Matteo membuka mata dan hendak menjawab, penjual minuman datang dengan pesanan Juliet.
"Ini minuman anda."
"Terima kasih."
Setelah mendapat minuman, Juliet berbalik untuk pergi dari tempat itu. Namun, saat dia melangkah, Matteo menarik tangannya dengan kuat. Juliet kembali terbawa arus dan mendekat.
"Apa--"
"Juliet, kau meremehkanku."
Matteo menyela. Saat Juliet mencari sesuatu untuk menjadi tanggapan, tangan Matteo melingkar di pinggangnya. Kemudian, Juliet di angkat dan di simpan di pundak. Pria itu berjalan dengan santai, meski sedang menjadi pusat perhatian.
"T-turunkan aku! Apa yang salah denganmu? Bukankah kau yang memintaku untuk membeli apapun yang aku mau dengan uangmu? Lalu, kenapa sekarang kau marah hanya karena uangmu habis?!"
Matteo tidak membuat tanggapan. Dia hanya terus berjalan dengan tubuh Juliet di pundaknya. Sangat konyol jika Juliet memang berpikir bahwa uang Matteo habis hanya untuk membayar belanjaan.
Matteo menyimpan Juliet di kursi mobil. Setelah gadis itu terduduk patuh, dia membuka mantel dan menekan pundak Juliet di antara kursi mobil.
"Kau harus belajar cara menghabiskan uang dengan benar."
Setelah Juliet terpojok di ruang yang sempit, Matteo mendekatkan wajahnya dengan agresif. Saat dia membuka mulut untuk mencium Juliet, gadis itu memalingkan wajah ke samping.
Gadis itu bergumam, "Brengsek." dengan suara tertahan. Dia memaki dalam bahasa Prancis, karena dia yakin Matteo akan semakin gila jika mendengar kata tersebut.
Matteo tidak mengerti namun dia yakin gadis itu sedang mengutuk. Semakin Juliet menunjukkan permusuhan, maka semakin Matteo tertarik untuk terus menggodanya.
Sambil menunjukkan senyuman gelap dengan sedikit kerutan di dahi, pria itu menyahut, "Apa kau baru saja mengatakan bahwa kau akan menyerahkan tubuhmu padaku?"
tar lanjut lagi sa kalo dokter nya udah pergi