NovelToon NovelToon
ONE NIGHT STAND With MY STEP BROTHER

ONE NIGHT STAND With MY STEP BROTHER

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kikan Selviani Putri

Ketika Regita pindah ke rumah baru, ia tak pernah menyangka akan tertarik pada Aksa, kakak tirinya yang penuh pesona dan memikat dalam caranya sendiri. Namun, Aksa tak hanya sekadar sosok pelindung—dia punya niat tersembunyi yang membuat Regita bertanya-tanya. Di tengah permainan rasa dan batas yang kian kabur, hadir Kevien, teman sekelas yang lembut dan perhatian, menawarkan pelarian dari gejolak hatinya.

Dengan godaan yang tak bisa dihindari dan perasaan yang tak terduga, Regita terjebak dalam pilihan sulit. Ikuti kisah penuh ketegangan ini—saat batas-batas dilewati dan hati dipertaruhkan, mana yang akan ia pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan Selviani Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERPUKAU

Kevien tidak bisa melepaskan pandangannya dari Regita. Gadis itu tampak seperti bintang di tengah keramaian arisan sore itu.

Gaun lavender yang dikenakan Regita tidak hanya memperlihatkan sisi anggunnya, tetapi juga membuat kulitnya tampak lebih cerah, seolah-olah ia bercahaya dari dalam. Rambutnya yang tergerai dengan lembut membingkai wajah ovalnya yang dihiasi dengan senyum tipis yang selalu menawan.

Bukannya di hari-hari biasa Regita tidak cantik—bagi Kevien, gadis itu selalu menarik perhatiannya dengan caranya sendiri.

Namun, hari ini ada sesuatu yang berbeda. Mungkin karena sinar matahari yang jatuh dengan sempurna pada dirinya, atau mungkin karena gaun yang dikenakan Regita benar-benar memancarkan sisi feminin dan elegan yang jarang Kevien lihat sebelumnya.

Kevien menyandarkan tubuhnya ke kursi, pura-pura santai, tetapi matanya terus mengikuti setiap gerakan Regita. Dari cara gadis itu menyesap air putih dengan pelan hingga sesekali menyentuh rambutnya dengan gugup, semuanya terasa memikat.

Apa ini yang orang-orang sebut kecantikan yang memabukkan?

Kevien bertanya pada dirinya sendiri. Ia bahkan tidak menyadari dirinya sedang tersenyum kecil.

"Kevien, kenapa kamu diam aja?" suara Regita tiba-tiba membuyarkan lamunan Kevien.

Gadis itu menatapnya dengan alis sedikit terangkat, tampaknya merasa aneh karena Kevien tidak berkata apa-apa.

Kevien cepat-cepat merespon, walaupun hatinya masih berdebar. "Oh, nggak apa-apa. Aku cuma… mikirin sesuatu."

Regita menyesap air putihnya lagi, kali ini dengan tatapan penasaran. "Mikirin apa?"

Kevien menggaruk belakang kepalanya, mencoba mencari jawaban yang tidak terlalu mencolok. "Hmm... aku mikir, kalau acara arisan ini ternyata nggak seburuk yang aku bayangkan."

Regita tertawa kecil, suaranya terdengar ringan. "Oh, jadi awalnya kamu nggak mau ikut?"

"Nggak juga, sih," Kevien menyahut, tersenyum lebar. "Tapi aku nggak nyangka bakal ada sesuatu yang bikin acara ini lebih menarik."

Regita mengernyit, bingung. "Sesuatu? Maksudnya apa?"

Kevien memiringkan kepalanya, menatap Regita lebih lekat. "Ya, kamu."

Wajah Regita langsung memerah. "Kevien, jangan bercanda."

"Aku serius," Kevien menimpali cepat. "Hari ini kamu cantik banget, Reg. Maksudku, kamu selalu cantik. Tapi hari ini... entahlah, kayak ada yang beda."

Regita tertawa gugup, jelas tidak tahu harus menjawab apa. Ia menggigit bibirnya pelan, berusaha mengalihkan perhatian dari tatapan Kevien yang begitu intens. "Ah, kamu bisa aja. Udah ah, jangan melebih-lebihkan."

Kevien hanya tertawa kecil, tetapi matanya tetap tak lepas dari wajah Regita. Dalam hati, ia merasa lega karena bisa mengungkapkan apa yang ia pikirkan, walau tidak sepenuhnya.

Gila, kenapa aku kayak anak remaja yang baru pertama kali jatuh cinta?

Kevien mengejek dirinya sendiri. Namun, ia tidak bisa menyangkal, ada sesuatu tentang Regita yang membuatnya ingin lebih dekat, ingin mengenal gadis itu lebih dalam.

Selama beberapa saat, mereka hanya diam, membiarkan suasana sore di sekitar mereka mengisi keheningan. Tetapi dalam diam itu, Kevien terus memuji Regita dalam hatinya. Bagaimana mata Regita bersinar ketika ia tertawa.

Bagaimana ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dengan gerakan sederhana namun anggun.

Dan bagaimana senyum kecilnya bisa membuat Kevien lupa akan segalanya.

Hari ini, gadis ini benar-benar membuatku jatuh terlalu dalam.

Kevien menyimpulkan, sambil melirik Regita yang masih sibuk dengan gelas air putih di tangannya.

Kevien masih terpaku memperhatikan Regita yang kini tengah berbincang santai dengan beberapa ibu-ibu arisan yang duduk di meja sebelah. Ada kilauan di matanya yang sulit ia jelaskan. Setiap senyum dan anggukan kecil yang diberikan Regita pada orang-orang di sekitarnya membuat Kevien merasa gadis itu seperti magnet yang menarik perhatian semua orang, termasuk dirinya.

Sambil memainkan gelas di tangannya, Kevien akhirnya memberanikan diri untuk mendekat. Ia tahu, ini adalah kesempatan yang terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja.

"Regita," panggilnya pelan, namun cukup untuk membuat gadis itu menoleh. Regita mengangkat alisnya, tampak sedikit heran karena Kevien berdiri di sisinya. "Bisa ikut sebentar? Aku mau ngomong sesuatu."

Regita menatap ibu-ibu di sekitarnya yang masih asyik berbincang, lalu mengangguk.

"Oh, oke," katanya singkat, lalu berdiri mengikuti Kevien yang melangkah menuju taman kecil di belakang rumah.

Begitu mereka sampai di tempat yang lebih sepi, Kevien berbalik dan menatap Regita dengan raut wajah serius, tetapi hangat. "Aku cuma ingin bilang... aku senang bisa ketemu kamu hari ini."

Regita menatapnya bingung. "Hah? Maksud kamu?"

Kevien tersenyum tipis, kemudian menyelipkan kedua tangannya ke dalam saku celana, berusaha terlihat santai meski hatinya sedikit gugup. "Maksudku, aku nggak nyangka bakal ketemu kamu di sini. Dan aku juga nggak nyangka kalau hari ini aku bisa lihat sisi lain dari kamu."

"Sisi lain?" Regita memiringkan kepala, mencoba mencerna maksud Kevien.

"Iya," Kevien mengangguk pelan. "Biasanya aku lihat kamu di sekolah, dengan seragam dan ekspresi serius itu. Tapi sekarang..." Ia menghentikan ucapannya sejenak, menarik napas, lalu melanjutkan dengan lebih lembut, "Kamu terlihat berbeda. Lebih santai, lebih dewasa... dan jauh lebih cantik dari biasanya."

Wajah Regita langsung memerah mendengar pujian itu. Ia tertawa gugup, mencoba mengalihkan suasana. "Ah, kamu terlalu banyak nonton drama, deh. Kata-katanya kayak pemain drama aja."

Kevien tertawa kecil, lalu menatap Regita dengan lebih serius. "Aku nggak bercanda, Re. Aku serius. Kamu benar-benar bikin aku terkesan hari ini."

Regita menunduk, merasa canggung dengan perhatian yang begitu intens dari Kevien. "Terima kasih... aku nggak tahu harus bilang apa."

"Tapi aku tahu satu hal yang pasti," Kevien berkata lagi, kali ini dengan nada yang lebih lembut. Ia mendekat, membuat jarak di antara mereka semakin sempit. "Aku ingin kenal kamu lebih dekat, Re. Boleh?"

Mata Regita membesar, tidak menyangka Kevien akan mengatakan hal seperti itu. "K-kevien, kamu ini ngomong apa sih? Kita kan udah kenal."

"Belum cukup," balas Kevien cepat. "Aku ingin tahu lebih banyak. Tentang kamu, tentang hal-hal yang kamu suka, tentang apa yang membuat kamu bahagia atau sedih. Aku mau jadi orang yang bisa selalu ada buat kamu."

Regita tidak tahu harus berkata apa. Kata-kata Kevien terdengar tulus, namun terlalu mendadak baginya. Sebelum ia sempat merespon, suara dari dalam rumah memanggil mereka.

"Regita, Kevien, ayo masuk! Makanannya udah siap!" suara Tante Nadia terdengar dari arah ruang makan.

Regita memanfaatkan momen itu untuk menghindar. "Ayo masuk, Kev. Nanti Tante Nadia marah kalau kita lama-lama di sini," katanya buru-buru, lalu berjalan mendahului Kevien tanpa menunggu jawaban.

Kevien hanya bisa menghela napas panjang, lalu tersenyum kecil.

Setidaknya, aku sudah mengatakan apa yang aku rasakan.

Dengan langkah santai, ia mengikuti Regita masuk ke dalam rumah, tetapi matanya tidak lepas dari sosok gadis itu.

Perjuanganku baru dimulai.

1
🐱Miko miaw🧚
semangat mama kikan
🐱Miko miaw🧚: kamu tapok dengan cinta dan kasih sayangmu
🏘⃝Aⁿᵘ🍁Kikan✍️⃞⃟𝑹𝑨👀: ku tabok..
total 2 replies
MacchiatoLatte
gw yakin sih si Aksa bakal jatuh cinta sama gita
MacchiatoLatte
sadar Aksaaa, dia adek tiri looooo
MacchiatoLatte
gw bacanya sampe tahan nafas giniiii, tanggung jawabbbb
MacchiatoLatte
wooiiiiiiiiiii 🤣🤣🤣
MacchiatoLatte
sukaa
MacchiatoLatte
jadi Regita sakit, jadi Aksa juga. Semoga yang terbaik buat mereka
Genda Dawangsha
kukira cerita novel, ternyata kisahku/Sob/
Genda Dawangsha
singkat bgt Thor /Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!