Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32.
Malam ini adalah acara resepsi, semua teman kerabat dan sahabat ikut menikmati malam indah ini. Rara dan Irfan sudah menggunakan stelan yang serasi.
Rara mengambil tema pantai jadi orang-orang yang datang akan menggunakan setelan santai seperti di pantai.
‘’ Mas, aku ko sedari tadi gak lihat caca? ‘’ Tanya Rara
‘’ caca sudah di bawa pulang sama mamah dan papah. Mamah dan Papah pulang lebih dulu karena mereka tidak bisa terkena angin malam ‘’ Balas Irfan.
‘’ Mungkin tadi bareng sama Ayah dan ibu kali ya. Jadi gak enak repotkan mereka ‘’ Kata Rara
Irfan mendekap wajah rara ‘’ Mereka tidak akan pernah merasa di repotkan yang ada mereka senang karena kita bisa membuat adik caca dengan tenang ‘’ Bisik Irfan dengan nada menggoda.
Rara sampai membulatkan kedua matanya mendengar ucapan suaminya ini, wajah rara langsung memanas untuk lampunya agak redup jadi Irfan tidak akan melihat wajah merahnya.
‘’ Ini adalah malam kita jadi mari kita nikmati malam ini ‘’ Ajak Irfan menggenggam tangan rara lalu memperkenalkan rara kepada teman dan juga rekan bisnis irfan.
Lagi-lagi rara baru tau ternyata Irfan itu pemilik Laundry terbesar di indonesia yang di beri nama Laundry mardika. Irfan memiliki 352 outlet dan terbesar di 85 kota. Makanya Irfan suka keluar kota hanya untuk mengecek setuasi disana ya walaupun tidak hampir semuanya Irfan kunjungi karena ada orang kepercayaan.
‘’ Tuan, perkenalkan ini istri saya. Tiara ‘’ Kata Irfan kepada rekan bisnisnya.
‘’ Wah istri anda sangat cantik, anda tidak salah pilih pasangan ‘’ Pujinya.
‘’ Anda terlalu memuji ‘’ Kata Rara yang merasa malu.
Tidak hanya rekan bisnis Irfan yang datang teman kantor rara pun datang bahkan dewi dan riki pun ikut serta.
‘’ Rara selamat ya, akhirnya nikah juga ‘’ Kata Ita yang memang memiliki mulut yang ceplas ceplos
‘’ Terimakasih ita karena sudah sudi untuk datang keacara aku ‘’ Balas Rara.
‘’ Pasti kami datanglah, kan kamu rekan kerja kami ‘’
‘’ Kami juga datang ingin tau semewah apa pernikahan kamu ‘’ Timbal dewi dengan tangan yang ia lipat di dada.
Rara tidak ingin di malam istimewanya ini rusak hanya karena dewi ‘’ Pesta ini pasti sangat sederhana tidak seperti pernikahan bu dewi, yang pastinya sangat istimewa ‘’ Balas rara merendah.
Dewi merasa di atas angin, Dewi mengibaskan rambut panjangnya ‘’ Iyah dong, mana mungkin aku menikah dengan resepsi biasa saja ‘’ Timbal Dewi ‘’ Oh iya, aku ingin kasih tau jika saat ini aku sedang berbadan dua ‘’ Seru Dewi dengan antusias.
Riki hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat istrinya yang angkuh, padahal pernikahan dirinya dengan Dewi hanya di laksanakan di rumah itu pun dengan mas kawin yang tidak seberapa. Riki melihat sekeliling, pernikahan Rara begitu mewah dan di dengar-dengar katanya mas kawinnya pun tidak main-main.
Riki membuang nafasnya pelan ‘’ Aku berharap kamu bahagia dengan pria itu tapi jika aku melihat kamu tidak bahagia, maka aku akan merebutmu kembali ‘’ Gumam hati riki.
‘’ Wah selamat ya ‘’ Kata Rara.
‘’ Bu, bukannya tidak etis ya membicarakan kebahagian pribadi di hari bahagia orang lain ‘’ Tegur teman dewi
‘’ Apa kamu keberatan jika aku mengumumkan kehamilanku di sini? ‘’ Tanya Dewi kepada rara.
‘’ tentu tidak. Bukannya berita bahagia itu harus di umumkan, atau mungkin bu dewi mau aku suruh MC untuk mengumumkan kebahagian ibu? ‘’ Tawar rara
‘’ Ra tidak perlu ‘’ Tolak Riki yang merasa tidak enak.
Dewi mengepalkan kedua tangannya, niatnya ia juga ingin sombong karena telah hamil anak riki tapi ia malah harus malu karena ulahnya sendiri.