NovelToon NovelToon
My Toxic Boyfriend AIDEN

My Toxic Boyfriend AIDEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:68.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Spin off DELMAR

Gadis baik-baik, bertemu dengan badboy sekolah. Sepuluh kali putus, sepuluh kali juga balikan. Seperti itulah hubungan cinta antara Naomi dan Aiden. Perbedaan diantara mereka sangar besar, akankah cinta mampu mempersatukan mereka?

"Naomi hanya milik Aiden. Tidak ada yang boleh miliki Naomi selain Aiden. Janji," Aiden mengangkat kelingkingnya.

"Janji." Tanpa fikir panjang, Naomi menautkan kelingkingnya pada kelingking Aiden.

Janji gila itu, membuat Naomi selalu gagal move on.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KITA SELESAI SAMPAI DISINI

Cella yang awalnya tak peduli, langsung melihat ke arah Naomi saat sahabatnya itu meremat tangannya kasar.

"Ini dengan siapa?" tanya Naomi dengan suara bergetar. Aiden tak punya saudara, bahkan mamanya tak tahu ada dimana sekarang. Jadi siapa wanita yang menjawab panggilan tersebut?

"Em.... aku... "

"Sa, handuk gue ketinggalan, ambilin."

Tubuh Naomi lemas mendengar suara laki-laki berteriak. Itu suara Aiden, dia sangat hafal.

"Iya, bentar, Den," sahut Sasa yang saat itu menjawab telepon Naomi. "Emang udah selesai mandi wajibnya? Udah keramas?" Sengaja dia mengatakan itu, agar Naomi tahu apa yang baru saja mereka lakukan. Dia ingin secepatnya Aiden dan Naomi putus, dengan begitu, kesempatan mendapatkan Aiden lebih besar. "Jangan bilang minta aku mandiin? Aku udah capek, digempur sama kamu semalaman."

Plug

Ponsel yang dipegang Naomi seketika terjatuh, pun dengan air matanya.

"Nom, ada apa?" tanya Cella panik.

Naomi tak menjawab, hanya terus menepuk-nepuk dadanya lalu lari keluar kelas. Cella yang khawatir, mengambil ponsel Naomi yang ada di bawah meja, lalu menyusul cewek itu. Saat menangis, tempat yang pasti didatangi cewek, adalah kamar mandi. Ternyata benar, dia mendapati Naomi tengah menangis di depan wastafel sambil memegangi pinggirannya. Kebetulan, saat ini kamar mandi sedang kosong.

"Ada apa, Nom?" Cella mendekat, memegang bahu Naomi.

Naomi masih saja menangis, tak menghiraukan pertanyaan Cella.

"Are you ok?" Cella kembali bertanya.

Naomi melepaskan tangannya dari pinggiran wastafel, lalu memeluk Cella.

"Ada masalah dengan Kak Aiden?" tebak Cella.

Naomi mengangguk di sela-sela isakannya. "Dia tidur dengan cewek, Cel."

Cella memejamkan matanya. Sebelah tangannya mengusap punggung Naomi agar sahabatnya itu sedikit tenang. "Tinggalin Kak Aiden, Nom. Lo berhak dapat yang lebih baik dari dia. Jangan menunggu dia berubah, atau berusaha merubahnya. Lo akan capek sendiri, Nom. Gak ada yang bisa merubah seseorang kalau bukan dirinya sendiri atau kehendak Allah."

...----------------...

Sepanjang malam, Aiden dibuat stress karena gagal menghubungi Naomi. Melalui telepon biasa, ataupun WA, keduanya tetap tidak bisa. Merasa jika nomornya telah di blokir oleh cewek itu, dia mencoba menelepon Naomi dari nomor orang lain. Ternyata bisa, hanya saja tak diangkat. Jadi fix, nomornya telah diblokir. Tak mungkin tidak terjadi apa-apa jika sampai seperti ini.

Tentang panggilan yang dijawab Sasa, dia tak tahu karena cewek itu telah menghapusnya dari log panggilan.

Keesokan harinya, Aiden datang ke sekolah untuk menjemput Naomi, tapi sayang, ternyata cewek itu dijemput papanya. Dia terus datang ke sekolah, meski harus mengorbankan kuliahnya, seperti hari ini, dia bolos mata kuliah terakhir.

"Nom," Aiden berlari menghampiri Naomi dan langsung memegang pergelangan tangan gadis itu saat melihatnya keluar dari gerbang. Hari ini, sengaja dia pinjam motor teman agar Naomi tidak menyadari kehadirannya.

"Lepasin!" Naomi berusaha menarik tangannya. Disini sangat ramai karena jam pulang, jadi tak mungkin dia teriak atau apapun yang bisa menarik perhatian.

"Kita perlu bicara."

Karena mereka sudah jadi pusat perhatian, Naomi akhirnya bersedia ikut dengan Aiden, mencari tempat yang lebih sepi untuk bicara.

"Kamu kenapa? Kenapa marah sama aku? Aku salah apa?"

Naomi tersenyum miring mendengar pertanyaan Aiden. Terlalu pintar berakting, batinnya.

"Kenapa nomor aku kamu blokir, Yang?" Aiden hendak meraih tangan Naomi, tapi dihempaskan oleh cewek itu. "Kamu tahu, rasanya aku hampir gila karena gak bisa menghubungi kamu."

"Baru hampir kan?" Naomi tersenyum miring. "Sedangkan aku," dia menunjuk dirinya sendiri. "Aku sudah gila gara-gara kamu," teriaknya sambil mendorong dada Aiden. Aiden yang tenaganya lebih kuat, jelas tak sampai jatuh karena dorongan tersebut.

Naomi tak bisa lagi pura-pura kuat, dia menangis sesenggukan di depan Aiden. "Tega kamu ngelakuin itu ke aku, Ai, tega." Dia memukuli dada Aiden dengan brutal.

"Apa, ngelakuin apa?" Aiden masih belum faham.

"Apa?" Naomi tertawa di sela-sela isakannya. Ah, sepertinya dia memang sudah gila. "4 hari yang lalu, apa yang kamu lakuin?"

Aiden terlihat seperti sedang mengingat-ingat.

"Gak ingat?" Naomi tersenyum getir. "Mungkin hal seperti itu sudah sangat biasa buat kamu, jadi gak spesial, gak diingat."

Sindiran Naomi, membuat Aiden sedikit faham. Mungkinkah cewek itu tahu kalau dia tidur dengan Sasa 4 hari yang lalu?

"Udah ingat?" Naomi kembali bertanya. "Siapa cewek yang tidur sama kamu?" tekannya sambil mendorong dada Aiden dengan telunjuk. Tubuhnya sampai gemetar dan nafasnya naik turun. Ingin sekali berteriak tapi takut menarik perhatian orang.

"I-itu gak bener? Aku gak tidur sama siapapun."

Lagi-lagi, Naomi menangis sambil tertawa. "Bohong aja terus. Tapi maaf, aku sudah gak bisa dibohongi. Aku udah capek, Ai, capek," Naomi menepuk-nepuk dadanya. Satu tahun pacaran, udah 9 kali kita putus nyambung. Kamu gak bisa berubah, Ai." Naomi tertunduk sambil menangis sesenggukan. Clubbing, balap liar, ciuman dengen cewek, boncengan dengan cewek, dan masih banyak kesalahan Aiden lainnya yang bisa dia maafkan, tapi kali ini tidak. Kesabaran ada batasnya, dan dia sudah diambang batas kali ini.

"Maafin aku, Yang," Aiden ikut menunduk dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi sekarang kamu ngaku, kalau kamu tidur dengan cewek?"

Aiden mengangguk. "Maaf."

Naomi rasanya tak bisa bernafas, dadanya seperti dihimpit sesuatu yang sangat besar dan berat. Meski sudah dia tepuk-tepuk, rasanya masih saja sesak.

"Maaf," Aiden hendak menyentuh Naomi, tapi buru-buru gadis itu menghindar.

"Jangan pernah sentuh aku. Mulai saat ini, kita putus, dan jangan harap, ada kata balikan."

"Enggak," Aiden menggeleng cepat. "Aku gak mau putus. Aku ngelakuin itu karena terpaksa, Yang. Saat aku pengen banget, aku gak bisa ngendaliin diri. Gak mungkin aku minta sama kamu, karena aku udah janji bakal ngejaga kamu."

Naomi terkekeh. "Jadi karena gak bisa minta sama aku, tarus sah-sah aja kamu tidur sama cewek lain? Gitu hah!" teriaknya sambil memukul lengan Aiden.

"Maafin aku, Yang. Aku sulit menahan itu."

"Itu karena kamu udah kecanduan," bentak Naomi. Dia tak peduli lagi jika ada yang mendengar teriakannya.

Aiden tak bisa membantah. Mungkin benar apa yang dikatakan Naomi, dia sudah kecanduan. Itulah sebabnya kenapa sexx hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah, karena sexx bisa memberikan efek candu. Bayangkan jika dilakukan sebelum nikah, berapa banyak dosanya karena tak mungkin hanya sekali, kenikmatan sexx akan membuat seseorang ingin mengulang lagi dan lagi.

"Aku udah gak bisa sama kamu lagi. Pacaran saja atau lebih baik nikah sama wanita yang bisa kamu tiduri. Lepaskan aku!" Naomi benar-benar berada di titik terendah saat ini. Aiden sudah dalam kategori dewasa yang sudah dilegalkan untuk menikah, jadi dari pada terus berbuat dosa, bukankah lebih baik jika dia menikah saja.

"Enggak!" Aiden menggeleng kuat. "Aku maunya cuma nikah sama kamu. Kamu udah janji, mau nikah sama aku setelah lulus SMA."

Naomi menggeleng. "Lupakan tentang itu. Kita selesai sampai disini."

1
Magichand01 86
100 bab jg ak bacaaa
༺SMB•panji༻ gaming
bagus
Mrs.Riozelino Fernandez
gpp kk Thor...justru jelas gimana cerita sebenarnya diantara mereka...
dyah EkaPratiwi
naomi kog msh mau SMA Aiden
Esther Lestari
Ternyata emang Sasa lebih bodoh dari Naomi, bodoh karena cinta dan mau2 nya hanya dijadikan budak napsu sama Aiden.
Susi Akbarini
mkasi kak buat triple up hari ini
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
duuhhhh..
sampai segitunya cinta sasa ...
cinta segi 4..
segi rumit..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
yaa ammpuuunnn..
deg2an..
kasihan banget Aiden kalao gini
❤❤❤❤
ummah intan
semoga Istiqomah ai
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
suka kok thor ama flashbacknya.. kan jd tau alur ceritanya gimana. makasih up nya
mili
satu hal yang selalu ku suka dari author ini,cerita nya gak berbelit²...jd gak bosan bacanya
Nurhidayati
tuh kan nyambung lg..eh sbtr lg putus yaaa🫢 tetap semangat Thor💪💪🙏
airhy_10
cinta remaja memang bodoh...
Sari Kumala
lanjut ka penasaran aku
Wiwin Al Razhaf
bener nom salsa lebih bodoh mencintai Aiden... terlalu baik sih kalau Aiden dapat nomnom... sedangkan Aiden dah rusak luar dalem...
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Kalau mmg jalan ceritanya hrs begitu teruskan aja thor😊👌
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Sasa cinta butaaaaa sampai mau menyerahkan tubuhnya.
Bener kata Naomi Sasa lebih bodoh dari Naomi tapi Naomi.dpt Cintanya Aiden dan masih suci
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
gak apa2..suka kok ceritanya
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Akhirnya nyambung lagi tali percintaan mu Naomi. Semoga Aiden g bikin ulah lagi
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Akhirnya jadian lagi tapi berakhir putus karena Aiden nya nikah sama si Salsa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!