NovelToon NovelToon
My Toxic Boyfriend AIDEN

My Toxic Boyfriend AIDEN

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Ketos
Popularitas:437.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Spin off DELMAR

Gadis baik-baik, bertemu dengan badboy sekolah. Sepuluh kali putus, sepuluh kali juga balikan. Seperti itulah hubungan cinta antara Naomi dan Aiden. Perbedaan diantara mereka sangar besar, akankah cinta mampu mempersatukan mereka?

"Naomi hanya milik Aiden. Tidak ada yang boleh miliki Naomi selain Aiden. Janji," Aiden mengangkat kelingkingnya.

"Janji." Tanpa fikir panjang, Naomi menautkan kelingkingnya pada kelingking Aiden.

Janji gila itu, membuat Naomi selalu gagal move on.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KITA SELESAI SAMPAI DISINI

Cella yang awalnya tak peduli, langsung melihat ke arah Naomi saat sahabatnya itu meremat tangannya kasar.

"Ini dengan siapa?" tanya Naomi dengan suara bergetar. Aiden tak punya saudara, bahkan mamanya tak tahu ada dimana sekarang. Jadi siapa wanita yang menjawab panggilan tersebut?

"Em.... aku... "

"Sa, handuk gue ketinggalan, ambilin."

Tubuh Naomi lemas mendengar suara laki-laki berteriak. Itu suara Aiden, dia sangat hafal.

"Iya, bentar, Den," sahut Sasa yang saat itu menjawab telepon Naomi. "Emang udah selesai mandi wajibnya? Udah keramas?" Sengaja dia mengatakan itu, agar Naomi tahu apa yang baru saja mereka lakukan. Dia ingin secepatnya Aiden dan Naomi putus, dengan begitu, kesempatan mendapatkan Aiden lebih besar. "Jangan bilang minta aku mandiin? Aku udah capek, digempur sama kamu semalaman."

Plug

Ponsel yang dipegang Naomi seketika terjatuh, pun dengan air matanya.

"Nom, ada apa?" tanya Cella panik.

Naomi tak menjawab, hanya terus menepuk-nepuk dadanya lalu lari keluar kelas. Cella yang khawatir, mengambil ponsel Naomi yang ada di bawah meja, lalu menyusul cewek itu. Saat menangis, tempat yang pasti didatangi cewek, adalah kamar mandi. Ternyata benar, dia mendapati Naomi tengah menangis di depan wastafel sambil memegangi pinggirannya. Kebetulan, saat ini kamar mandi sedang kosong.

"Ada apa, Nom?" Cella mendekat, memegang bahu Naomi.

Naomi masih saja menangis, tak menghiraukan pertanyaan Cella.

"Are you ok?" Cella kembali bertanya.

Naomi melepaskan tangannya dari pinggiran wastafel, lalu memeluk Cella.

"Ada masalah dengan Kak Aiden?" tebak Cella.

Naomi mengangguk di sela-sela isakannya. "Dia tidur dengan cewek, Cel."

Cella memejamkan matanya. Sebelah tangannya mengusap punggung Naomi agar sahabatnya itu sedikit tenang. "Tinggalin Kak Aiden, Nom. Lo berhak dapat yang lebih baik dari dia. Jangan menunggu dia berubah, atau berusaha merubahnya. Lo akan capek sendiri, Nom. Gak ada yang bisa merubah seseorang kalau bukan dirinya sendiri atau kehendak Allah."

...----------------...

Sepanjang malam, Aiden dibuat stress karena gagal menghubungi Naomi. Melalui telepon biasa, ataupun WA, keduanya tetap tidak bisa. Merasa jika nomornya telah di blokir oleh cewek itu, dia mencoba menelepon Naomi dari nomor orang lain. Ternyata bisa, hanya saja tak diangkat. Jadi fix, nomornya telah diblokir. Tak mungkin tidak terjadi apa-apa jika sampai seperti ini.

Tentang panggilan yang dijawab Sasa, dia tak tahu karena cewek itu telah menghapusnya dari log panggilan.

Keesokan harinya, Aiden datang ke sekolah untuk menjemput Naomi, tapi sayang, ternyata cewek itu dijemput papanya. Dia terus datang ke sekolah, meski harus mengorbankan kuliahnya, seperti hari ini, dia bolos mata kuliah terakhir.

"Nom," Aiden berlari menghampiri Naomi dan langsung memegang pergelangan tangan gadis itu saat melihatnya keluar dari gerbang. Hari ini, sengaja dia pinjam motor teman agar Naomi tidak menyadari kehadirannya.

"Lepasin!" Naomi berusaha menarik tangannya. Disini sangat ramai karena jam pulang, jadi tak mungkin dia teriak atau apapun yang bisa menarik perhatian.

"Kita perlu bicara."

Karena mereka sudah jadi pusat perhatian, Naomi akhirnya bersedia ikut dengan Aiden, mencari tempat yang lebih sepi untuk bicara.

"Kamu kenapa? Kenapa marah sama aku? Aku salah apa?"

Naomi tersenyum miring mendengar pertanyaan Aiden. Terlalu pintar berakting, batinnya.

"Kenapa nomor aku kamu blokir, Yang?" Aiden hendak meraih tangan Naomi, tapi dihempaskan oleh cewek itu. "Kamu tahu, rasanya aku hampir gila karena gak bisa menghubungi kamu."

"Baru hampir kan?" Naomi tersenyum miring. "Sedangkan aku," dia menunjuk dirinya sendiri. "Aku sudah gila gara-gara kamu," teriaknya sambil mendorong dada Aiden. Aiden yang tenaganya lebih kuat, jelas tak sampai jatuh karena dorongan tersebut.

Naomi tak bisa lagi pura-pura kuat, dia menangis sesenggukan di depan Aiden. "Tega kamu ngelakuin itu ke aku, Ai, tega." Dia memukuli dada Aiden dengan brutal.

"Apa, ngelakuin apa?" Aiden masih belum faham.

"Apa?" Naomi tertawa di sela-sela isakannya. Ah, sepertinya dia memang sudah gila. "4 hari yang lalu, apa yang kamu lakuin?"

Aiden terlihat seperti sedang mengingat-ingat.

"Gak ingat?" Naomi tersenyum getir. "Mungkin hal seperti itu sudah sangat biasa buat kamu, jadi gak spesial, gak diingat."

Sindiran Naomi, membuat Aiden sedikit faham. Mungkinkah cewek itu tahu kalau dia tidur dengan Sasa 4 hari yang lalu?

"Udah ingat?" Naomi kembali bertanya. "Siapa cewek yang tidur sama kamu?" tekannya sambil mendorong dada Aiden dengan telunjuk. Tubuhnya sampai gemetar dan nafasnya naik turun. Ingin sekali berteriak tapi takut menarik perhatian orang.

"I-itu gak bener? Aku gak tidur sama siapapun."

Lagi-lagi, Naomi menangis sambil tertawa. "Bohong aja terus. Tapi maaf, aku sudah gak bisa dibohongi. Aku udah capek, Ai, capek," Naomi menepuk-nepuk dadanya. Satu tahun pacaran, udah 9 kali kita putus nyambung. Kamu gak bisa berubah, Ai." Naomi tertunduk sambil menangis sesenggukan. Clubbing, balap liar, ciuman dengen cewek, boncengan dengan cewek, dan masih banyak kesalahan Aiden lainnya yang bisa dia maafkan, tapi kali ini tidak. Kesabaran ada batasnya, dan dia sudah diambang batas kali ini.

"Maafin aku, Yang," Aiden ikut menunduk dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi sekarang kamu ngaku, kalau kamu tidur dengan cewek?"

Aiden mengangguk. "Maaf."

Naomi rasanya tak bisa bernafas, dadanya seperti dihimpit sesuatu yang sangat besar dan berat. Meski sudah dia tepuk-tepuk, rasanya masih saja sesak.

"Maaf," Aiden hendak menyentuh Naomi, tapi buru-buru gadis itu menghindar.

"Jangan pernah sentuh aku. Mulai saat ini, kita putus, dan jangan harap, ada kata balikan."

"Enggak," Aiden menggeleng cepat. "Aku gak mau putus. Aku ngelakuin itu karena terpaksa, Yang. Saat aku pengen banget, aku gak bisa ngendaliin diri. Gak mungkin aku minta sama kamu, karena aku udah janji bakal ngejaga kamu."

Naomi terkekeh. "Jadi karena gak bisa minta sama aku, tarus sah-sah aja kamu tidur sama cewek lain? Gitu hah!" teriaknya sambil memukul lengan Aiden.

"Maafin aku, Yang. Aku sulit menahan itu."

"Itu karena kamu udah kecanduan," bentak Naomi. Dia tak peduli lagi jika ada yang mendengar teriakannya.

Aiden tak bisa membantah. Mungkin benar apa yang dikatakan Naomi, dia sudah kecanduan. Itulah sebabnya kenapa sexx hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah, karena sexx bisa memberikan efek candu. Bayangkan jika dilakukan sebelum nikah, berapa banyak dosanya karena tak mungkin hanya sekali, kenikmatan sexx akan membuat seseorang ingin mengulang lagi dan lagi.

"Aku udah gak bisa sama kamu lagi. Pacaran saja atau lebih baik nikah sama wanita yang bisa kamu tiduri. Lepaskan aku!" Naomi benar-benar berada di titik terendah saat ini. Aiden sudah dalam kategori dewasa yang sudah dilegalkan untuk menikah, jadi dari pada terus berbuat dosa, bukankah lebih baik jika dia menikah saja.

"Enggak!" Aiden menggeleng kuat. "Aku maunya cuma nikah sama kamu. Kamu udah janji, mau nikah sama aku setelah lulus SMA."

Naomi menggeleng. "Lupakan tentang itu. Kita selesai sampai disini."

1
@Al🌈🌈
/Good/
Juniarsih Hariany
Luar biasa
Rika Hari
mantap rania
Anonymous
aiiii......tangging jawb lo...meleleh niy
Anonymous
gombalan Ai menakjubkan.../Drool//Drool/
Atma Inatun Nikhma
terima kasih.
Atma Inatun Nikhma
Luar biasa
Anonymous
aidennnnn..../Facepalm//Facepalm/
Lilyana R
laaaaah, tamat? ya. padahal masih kurang Thor.
tapi Gpp deh.
terimakasih atas cerita nya Thor, sukses selalu di karya2 berikutnyaa
Cahaya
Luar biasa
EsTefaYe
yaaah begitulah kalau sdh tdk dpt mengendalikan diri...jd yg sebenarnya sangat dicinta jd terlepas/Toasted//Toasted/
EsTefaYe
lucu nic...aq suka novel yg bikin ketawa /Grin/
DIAN DEWI
part termewek sih ini🥲
DIAN DEWI
mashaallah Ai🩷
Atmita Gajiwi
/Joyful//Determined//Kiss//Heart//Rose/
Hanisah Nisa
terbaik novelnya...
Nayla Alysia
kapan novel baru nya
Fitri Riyani
Luar biasa
Fitri Riyani
nyesek banget...
jadi nom nom
Indah Martin
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!