NovelToon NovelToon
XAVIER BLOOD (I Was Trash)

XAVIER BLOOD (I Was Trash)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Aliansi Pernikahan / Barat
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

--Balas dendam terbaik adalah dengan menjadi pemenang sejati--

Setelah dicampakkan ayahnya dan diputus status sebagai Tuan Muda saat usia delapan tahun karena kutukan, Xavier bangkit sebagai sisi yang berbeda setelah dewasa. Mengusung nama besar Blood dengan menjadi panglima perang sejati dan pebisnis andal di kekaisaran.

Namun ... pada akhir dia tetaplah sampah!

---Ekslusif di NOVELTOON---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ɛpɪsoʊd 30

“Lalu kelalaianmu selama menjadi istriku, bagaimana kau akan bertanggung jawab? Bukankah itu pantas disebut hutang?!”

Harus terus kah dadanya digempur seperti ini? Ashiana mulai sulit menguasai diri.

“I-itu ... itu karena aku ... tidak bisa percaya siapa pun ... termasuk dirimu.” Tapi pada akhir tetap juga harus menjawab karena tatapan Xavier mengganggu sampai ke ubun-ubun. “Aku mencemaskan banyak hal.”

“Lalu kenapa kau bersedia menikahiku tanpa berontak?! Bukankah kau bisa melakukannya?!”

Ashiana diam dengan mata bergulir resah. Setelah memikirkan mendalam, detik kemudian barulah dia menjawab, “Aku juga tidak tahu. Saat itu aku berpikir kau pasti juga akan menolak. Tapi aku jadi bingung saat mengetahui kebersediaanmu yang tanpa beban, seolah putri yang sakit jiwa itu bukan masalah yang perlu diresahkan.” Dia diam, lalu menukas bagian akhir, “Karena itu, aku jadi penasaran.”

Jawaban yang cukup aneh, Xavier sampai bingung menguntai kata. “Dan modal perasaan itu membuatmu pasrah dengan pernikahan ini, begitu?”

Ashiana diam sekian saat, lalu mengangguk lemah hanya sekali.

“Sekarang, apa kau takut padaku?”

Mendapat pertanyaan itu, tatapan Ashiana kembali beku di wajah Xavier.

“Ya!”

“Kenapa?”

“Karena kau bisa melakukan semuanya semaumu.”

“Termasuk membunuhmu?”

“Aku tidak yakin, tapi semua kemungkinan pasti ada, bukan?”

Dalam posisi masih mengungkung, merunduk menatap wajah istrinya yang gelisah, Xavier tersenyum kecut.

“Aku hanya seorang panglima perang, Ashiana. Dan seorang sepertiku hanya akan membunuh jika ada yang harus dibunuh dan orang itu pantas mendapatkannya. Tapi dirimu ... kau pikir apa yang akan aku lakukan pada wanita yang jelas adalah istriku sendiri? Jika aku ingin melakukannya hanya karena kau gila, sedari awal sudah aku lakukan. Menyingkirkanmu bukanlah hal yang sulit, karena kau tidak diinginkan oleh siapa pun termasuk keluargamu!"

Jantung Ashiana berdegup lagi, terpukul perasaannya, lalu terdiam dengan hati yang bergejolak. Mata yang berani masih bertahan, tapi kini berkaca-kaca. Kalimat itu terasa menohok, tapi tak bisa dia sangkali.

“Meskipun kau selalu bersikap konyol, apa pernah aku memperlakukanmu tidak layaknya istri? Kau selalu kuutamakan dalam konteks apa pun. Aku menerimamu tanpa syarat, Ashiana. Meski Kaisar mengatakan kau adalah hadiah perang, aku tidak menganggapnya demikian. Tidak ada satu pun manusia yang pantas dijadikan hadiah semacam itu. Kau adalah wanita yang meskipun tidak waras, tetap adalah istriku. Seseorang yang harus aku lindungi.”

Ini penyiksaan bathin namanya, Ashiana merasakan badai dalam dadanya. Hadirlah perasaan dilema.

“Semua perkataan yang bagai oase itu, apakah lelaki ini bersungguh-sungguh? Aku merasakan jiwaku tidak dalam ragaku sendiri. Dia mengatakan semuanya dengan rasa mendalam. Apa aku salah? Atau aku terlalu bodoh?”

Sayangnya tidak sepulas pun dari wajah Xavier yang mendeskripsikan sebuah kebohongan dan seni peran. Dia juga tidak sedang bernarasi sendiri.

“Dia bicara padaku ... sebagai seorang suami, bukan sebagai pemenang taruhan. Jadi sikap seperti apa yang harus aku tunjukkan?!”

“Tapi dibanding Kaisar yang menghadiahkanmu padaku, kau lebih jahat lagi, Ashiana.”

DEG!

Ashiana tercabar rasa.

Tidak ada kata.

Lalu Xavier melontarkan kelanjutannya, “Kenapa demikian? Karena kau membiarkan aku menjadi seorang tolol yang tak ada hati meniduri istri sendiri yang bahkan bisa kutiduri kapan pun aku mau! Istri yang begitu sempurna dari segala sisi, tapi aku menganggapnya sebagai cermin retak yang sewaktu-waktu bisa pecah berserak dan melebur, jika aku mengusik dengan cara yang bahkan tidak pantas disebut sebagai sesuatu yang berlebihan.”

Kata per kata itu membuat seisi jantung Ashiana terus ramai bertabuh. Gempuran yang menyesakkan tapi tidak bisa membuat mati. “Zeus ... hatiku ... terbakar!”

“Karena itu ... kau harus membayar semua yang kau lakukan padaku, Ashiana! Semua, tanpa terkecuali.”

Wanita itu beku dalam dunianya sendiri. Hanya kalimat-kalimat panjang, bukan tebasan pedang, tapi Ashiana merasakan keresahan yang tak terkira.

Sekarang keadaan hening selain suara napas mereka yang saling berbentur kasar.

Sampai kemudian ....

“Sudahlah!” Xavier memutuskan bangkit berdiri, Ashiana terlihat syok. Dia tak bisa memaksakan lagi. “Aku ke kamarku. Kau juga beristirahatlah. Andai ada waktu, besok kita bicara lagi.”

Dan pria itu pun benar-benar berlalu meninggalkan Ashiana dalam keadaan nurani yang tercabik-cabik.

Esok harinya ....

Tidak ada pertemuan antar suami istri. Xavier tidak masuk ke kamar Ashiana seperti yang biasa dia lakukan. Fokus pada pekerjaan seputar penanganan proyek atas nama Willow dan bisnisnya, juga rencana pembangunan Grim Hills.

Dan Ashiana, setelah semalam melangkah gontai menuju kamarnya dengan cara diam-diam seperti biasa, sekarang malah mengurung diri dan bersembunyi dalam selimut. Padahal tak ada demam.

Itu jadi sangat membingungkan Daphne.

Dua kali pelayan itu melapor pada Xavier di ruang kerjanya, mengatakan jika Ashiana menolak segala hal yang biasa dilakukan termasuk makan, tapi pria itu memilih abai dan meneruskan pekerjaannya.

Dan itu memantik kebingungan juga di wajah Luhde. “Apa sebaiknya Anda temui Putri dulu, Tuan Muda. Sepertinya Nona Grover sangat mencemaskannya.”

Tatapan Xavier sempat mencuat ke wajah Luhde, namun hanya sekilas lalu kembali ke atas kertas yang tengah menyibukannya. “Biarkan saja. Mungkin mood-nya sedang tak baik. Aku sibuk dan kau tahu itu, Luhde.”

“Tapi, Tuan Muda---”

“Lanjutkan saja pekerjaanmu!”

.... “Baik.” Luhde skakmat. Tungkai kacamata diluruskan seraya bercicit hati, “Tidak biasanya Tuan Muda seperti ini. Apa ada sesuatu yang terjadi pada mereka? Tapi Putri bahkan ... nggg ... Hah, sudahlah! Itu urusan mereka. Tidak ada yang salah dengan pertengkaran suami istri.”

Yang janggal hanyalah pemikiran Luhde yang masih menganggap Ashiana sebagai putri yang gila, dan wanita gila mana mungkin bertengkar dengan layak sebagai seorang istri. Jadi yang salah di sini ... pasti pria di hadapannya itu.

Xavier Blood yang mendadak bertransformasi peran dari pebisnis dan panglima perang, menjadi seorang suami. ---Di luar dugaan.

Dua hari kemudian ....

Ashiana terkejut. Tanpa ditemani Daphne, tidak juga diikuti Luhde dan para pengawal, Xavier mengajaknya ke suatu tempat.

Selama masih dalam pandangan seluruh penghuni mansion, Ashiana tak lepas dalam rangkulan tangan Xavier, berjalan berdua layaknya pasangan pada umumnya. Tapi saat langkah mereka mencapai keheningan tanpa pergerakan kecuali pepohonan perdu dan bunga-bunga, Xavier melepaskannya. Kini mereka berjalan masing-masing.

“Kita akan kemana?” tanya Ashiana.

“Berkeliling rumah.”

“Tapi aku sudah melakukan ini setiap hari bersama Daphne.”

“Bedakan pelayan itu dengan aku, suamimu!”

Ashiana langsung terbungkam. Tidak ada kata atau pertanyaan susulan. Selebihnya mereka berjalan dalam diam dan Ashiana tetap mengikuti tanpa bantahan.

Masih bagian dari megahnya mansion. Hanya posisinya menjorok di belakang.

Satu dari sekian banyak pintu dipilih Xavier.

Bukan sekadar pintu. Saat dibuka, yang terlihat adalah sebuah tangga menurun yang ujungnya tidak terlihat.

Xavier membawanya turun setelah pintu tertutup, menelan dirinya dan Ashiana ke bagian dalam.

“Ruang bawah tanah!” Ashiana memekik dalam hatinya. Pandangannya mengedar dengan gelisah. “Apa dia akan mengeksekusi-ku diam-diam tanpa sepengetahuan siapa pun?" Isi pikirnya mendadak keruh. “Kalau begitu bukankah aku masih sempat melarikan diri?” Menoleh ke belakang, seram.

Itu ucapan di hati, tapi Xavier akan langsung paham hanya dengan melihat ekspresi wanita itu sekilas saja. “Sudah kukatakan aku tidak menebas orang sembarangan! Terutama aktris andal seperti dirimu!”

Ashiana sempat terkejut di awal, tapi wajahnya langsung kesal saat mendengar kalimat sarkas lelaki itu. Langsung luntur rasa was-wasnya. “Aku begitu untuk melindungi diriku sendiri! Kenapa kau tidak paham juga?!"

“Aku akan paham jika kau mau mengungkapkan semuanya tanpa disederhanakan.”

Bibir mungil Ashiana mencebik lalu mendengus, tak menanggapi lebih dari itu.

Ujung bawah tangga sudah terlihat. Ternyata tak terlalu tinggi.

Terus Xavier menggiringnya berbelok ke arah kanan. Tidak jauh juga. Hanya sekian meter saja tapi suasananya lumayan kelam.

Tatapan Ashiana jatuh pada sebuah pintu yang dijaga dua orang lelaki berseragam lengkap serupa ninja di depan sana. “Siapa mereka?”

Sampai kemudian langkah-langkah mencapai batas.

Ashiana mengamati dua orang penjaga yang baru saja membukakan pintu, sebelum akhirnya masuk ke dalam mengikuti Xavier yang sudah lebih dulu melangkah.

Sampai di dalam, mata wanita itu langsung membelalak hampir derajat penuh.

Seseorang berada di dalam penjara dalam keadaan duduk bersandar dinding, terkulai lemah. Matanya terpejam, entah tidur atau dibuat pingsan.

Xavier langsung mengambil posisi duduk di kursi kosong di kiri ruang, bertumpang kaki lalu menyilang kedua tangan di depan dada. Tatapannya lurus memerhatikan ekspresi Ashiana yang sedemikian terkejutnya.

“Sepertinya kau mengenal orang itu ... istriku?”

GLEK!

Ashiana menelan ludah, menoleh Xavier dengan gerakan kaku.

Dengan suara yang juga ikut bergetar dia menjawab, “Ya ... aku mengenalnya.”

1
Wan Trado
pembaca melotot
konyonyod an-club
mantap
Wan Trado
bawa saja asrahan dan claudine ke grim hills untuk menyusun kekuatan baru
Wan Trado
ditemukan putra mahkota yaa... bisa jadi sekutunya xavier nihh.. 😁
Wan Trado
author yg baik, sekedar saran nihh.. jangan terlalu terjebak dalam penggunaan ataupun perang sihir, walaupun dizaman itu adalah lumrah terjadi.. karena author yg biasanya ahli dalam taktik dan strategi akan sedikit ternoda.. 🙏
Wan Trado: baiklah, aku percaya kamu punya wawasan dan integritas yg mumpuni.. 👍😍👍 tidak akan mengecewakan.. 😁
ⱮαLєƒι¢єηт: 𝐀𝐢𝐠𝐨𝐨𝐨𝐨!
𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐠𝐮𝐦𝐢𝐦𝐮, 𝐊𝐚𝐤..😚
𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐣𝐚𝐩 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐢𝐡𝐢𝐫🤣
𝐁𝐮𝐭 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚, 𝐊𝐚𝐤. 𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐚𝐦𝐚𝐭. 𝐬𝐢𝐡𝐢𝐫 𝐝𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐜𝐨𝐫𝐞𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐲𝐠 𝐠𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐬𝐚𝐮. 𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐚𝐤 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐠 𝐝𝐢 𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐧𝐮𝐫𝐮𝐥🤣
total 2 replies
Was pray
mantap ..bibit unggul akhirnya muncul ..👍
Wan Trado
hasil kerja kerasnya mereka berhasil.. selamat ya thorr.. @ⱮαLєƒι¢єηт dah ada calon cucunya.. 😅
Wan Trado
belajar ngilmu dimana thorr.. bisa diturunkan kepada xavier.. 😁
Wan Trado: hidup itu memang merupakan pilihan dan pelatihan
Wan Trado: jiaahhh... kelakuan yaa... 😅
total 5 replies
Was pray
nah betulkan tebakanku? ratu arwena minta agar xavier mau jadi raja mendampinginya...ratu arwena terpesona sama xavier yg tenang bagai air
ⱮαLєƒι¢єηт: Iya iya, aku tau Kakak cenayang.😌

🤣
total 1 replies
Was pray
boleh kapten tapi dengan syarat kamu mau menjadi raja mendampingi ratu arwen ...😆😆😆
Was pray: oke👍👍
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir karya aku juga yaa 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 2 replies
Wan Trado
boleh saja dengan syarat-syarat tertentu..
Wan Trado: hehehe, boleh boleh boleh... ambil semaunya dan semampunya.. 🥰
ⱮαLєƒι¢єηт: Jum'at berkah, gratisin lah🤣
total 2 replies
Wan Trado
luhde n daphne
Wan Trado: intrik biasa terjadi apalagi dalam sistem kerajaan, pengkhianatan orang-orang yang dipercaya, hubungan percintaan terlarang, dsbnya.. dan bisa juga bantuan luarbiasa secara diam-diam ataupun terbuka dari orang-orang yg biasa saja atau terlihat lemah..
Wan Trado: intrik biasa terjadi apalagi dalam sistem kerajaan, pengkhianatan orang-orang yang dipercaya, hubungan percintaan terlarang, dsbnya.. dan bisa juga bantuan luarbiasa secara diam-diam ataupun terbuka dari orang-orang yg biasa saja atau terlihat lemah..
total 5 replies
Wan Trado
fantasi yg memabukkan memang menuntut penuntasan total
Wan Trado: wahh jangan ditanya.. berasap tuh ubun-ubun nya menahan ketegangan 🤣🤣🤣
ⱮαLєƒι¢єηт: Kalo nanggung kalang kabut dong pasti🤣
total 2 replies
Oe Din
Apa itu jalanan mupeng ?
Oe Din: Jalan berlubang ya ....
Jerawatnya segede apa itu, kalau lubangnya bisa buat kebo berendam...
😅😅😅
ⱮαLєƒι¢єηт: Bekas bekas jerawat gitu, Kak🤣
total 2 replies
Oe Din
Buat anak sebanyak yang kau mau, Putri Asha...!!!
😍😍😍
Oe Din
Nanti saja sekalian ( titik titik )
😘😘😘🔞🔞🔞
Wan Trado
11 anak biar bisa buat kesebelasan
ⱮαLєƒι¢єηт: Keepernya tetiba mules. jadi sepuluh dulu🤣
total 1 replies
Wan Trado
ungkapan yang dapat dicerna dgn mudah tapi mengena.. 👍
Wan Trado
jangan terlalu percaya dengan air yang terlihat tenang dipermukaan, hati-hati xavier akan para penjilat dan pengkhianatan
Wan Trado
Hari-hari pembalasan siap dimulai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!