NovelToon NovelToon
Pembalasan untuk Bibi Licik

Pembalasan untuk Bibi Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Aprinsa

Dia yang memberiku kehidupan.. tapi justru dia sendiri yang menghancurkan hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Aprinsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 13

Dua hari berlalu begitu cepatnya. Kedua orang tua Sinta beserta kakak dan seluruh anggota keluarga lainya sudah kembali ke Amerika. Begitupun Gabriel, anak itu sudah mulai aktiv bersekolah kembali. Namun pagi ini Sinta merasa tidak enak badan. Mungkin karena terlalu kelelahan beberapa hari ini, hingga ia memutuskan untuk tidak berangkat ke kantornya hingga kondisinya kembali membaik.

“Sayang, ayo kita kerumah sakit sekarang! Mas juga sudah mengatur jadwal untuk berangkat siang hari ini.”

“Mas, aku nggak apa-apa. Aku baik-baik saja. Tidak perlu ke rumah sakit.”

“Tapi kamu demam sayang, mas takut terjadi sesuatu terhadapmu.”

“Ma, sungguh.. aku hanya butuh istirahat sebentar. Siangan juga pasti sudah membaik.”

“Kamu yakin?”

“Iya mas. Jangan khawatir ya.”

“Baiklah, mas ke kantor tapi jika terjadi sesuatu terhadapmu langsung hubungi mas. Oh ya, Bibi Salamah juga akan datang sebentar lagi. Mas minta tolong agar Bibi menjagamu sampai kamu benar-benar pulih.”

“Ya Ampun mas… aku merasa tidak enak jika harus merepotkan Bibi. Apalagi mas tau kan bibi sepertinya membenciku.”

“Huss! Tidak boleh bicara seperti itu. Dia adalah Bibiku. Dan Bibi itu orang yang baik. Anggap saja sebuah kesempatan buat kalian berdua agar lebih akrab lagi.”

“Baiklah, sekarang pergi sana! Kerja yang rajin.”

“Iya-iya. Mas pergi dulu sayang. Sampai jumpa nanti.”

Sembari mencium kening sang istri Bagas bergegas pergi ke kantor dan meninggalkan sang istri sendirian.

“Ting tong!”

Suara bel berbunyi tanda datang nya seorang tamu. Sinta berjalan perlahan mencoba membuka pintu yang ia pikir adalah Bibi Salamah. Namun tebakan nya salah, justru yang ada di hadapan nya sekarang adalah orang kepercayaan keluarganya yang juga biasa ia panggil sebagai paman.

“Paman Teguh! Mari masuk, sudah lama paman tidak berkunjung ke rumah ini.”

“Sinta, apa paman mengganggumu? Paman dengar kamu sakit jadi paman membawakanmu bubur sumsum.”

Sejak dahulu pak teguh memanggil keluarga Basuki dengan sebutan bapak / ibu untuk menghormati mereka. Namun khusus Sinta, Pak Teguh hanya memanggilnya dengan sebutan nama. Bukan karena tidak menghormati Sinta sebagai anak bosnya, namun karena Sinta yang memintanya untuk memanggil dengan nama panggilan saja. Alasan nya karena sejak kecil Pak Teguh sudah di anggap sebagai paman sendiri oleh Sinta. Yang selalu ada dan menjaga sinta serta menyayanginya dengan tulus.

“Mengganggu? Tidak sama sekali. Dan tahu darimana paman jika aku sakit? Aku hanya butuh istirahat sebentar. Aku baik-baik saja. Ngomong-ngomong ini Bubur sumsum kuah sereh, jahe?”

“Ya, cuma ini yang bisa paman buat. Atau kamu menginginkan yang lain nya? Biar Paman carikan untukmu.”

“Tidak! Justru aku selalu merindukan bubum sumsun buatan paman. Karena tidak banyak orang yang menambahkan sereh dan jahe untuk kuah sumsum.”

Sembari memejamkan mata, sinta mencoba mencium aroma jahe yang membuat ruangan menjadi wangi.

“Harum sekali paman. Tapi bisakah aku memakan nya nanti? Kebetulan tadi aku sudah sarapan bersama mas Bagas.”

“Terserah kamu saja. Oh ya Sinta, masalah perkataan Bimo waktu itu, jangan terlalu dipikirkan.”

“Paman,baku tidak tahu Bimo dapat informasi itu darimana. Jujur ingatan itu kembali muncul. Apa kata orang jika mereka tahu kalau aku pernah tidak sengaja membunuh orang hingga berakhir menjadi pecandu obat terlarang.”

“Sinta dengarkan paman! Saat itu kamu tidak membunuhnya. Tapi wanita itu yang mencelakai dirinya sendiri. Dia yang tidak memperhatikan jalan dan justru sibuk menelpon. Dan kamu tidak perlu khawatir. Tidak ada seorangpun yang tahu tentang kejadian 10 tahun yang lalu itu. Paman sudah membersihkan semuanya.”

“Tapi bayangan nya kembali terlintas di pikiranku paman. Tubuhnya bersimbah darah, wanita itu meregang nyawa di hadapanku. Hiks.. paman wanita itu melihat kearahku! Hiks paman, aku takut paman!”

Sinta tiba-tiba histeris karena bayangan peristiwa kecelakaan itu melintas dalam pikirannya. Kejadian 10 tahun silam yang membuatnya depresi hingga mengkonsumsi obat- obat terlarang sebagai penenang.

“Tenang Sinta. Tenang! Ada paman disini. Paman akan selalu melindungimu.”

Pak teguh memeluk erat Sinta, mencoba menghentikan tangis serta membuatnya kembali tenang. Setelah keadaan tenang, pak teguh menyarankan Sinta agar beristrihat. Ingin sekali pak teguh menjaganya namun ia tahu bahwa setelah ini ada seseorang yang akan datang. Jadi ia buru-buru pamit dan meninggalkan rumah tersebut.

————

Di kantor, untuk pertama kalinya Bagas berbicara dengan Bimo, setelah beberapa hari ini Bimo menghindar karena kemarahanya terhadap kakak sepupunya Bagas, yang telah menamparnya waktu itu.

“Bimo, mas minta maaf.”

“Kau memang sengaja ingin mempermalukanku di hadapan keluarga Basuki.”

“Mas tidak berniat seperti itu. Mas hanya tidak ingin kamu berbicara lebih buruk lagi, dan membuat keadaan semakin kacau.”

“Kenyataan kan mas? Mbak Sinta memang mantan seorang pecandu.”

“Bimo,bmas mohon. Apapun yang terjadi sama mbak Sinta itu hanya masa lalu. Sekarang semuanya sudah berubah. Tidak seharusnya kau mengatakan hal itu! Itu sangat menyakiti keluarganya dan juga mbak Sinta sendiri.”

“Oke. Aku tidak akan pernah membahasnya lagi, tapi mas kapan menepati janji mas buat membelikan aku dan ibu rumah?”

“Secepatnya, secepatnya mas akan belikan.”

Tak disangka saat mereka membicarakan obrolan tadi ada sepasang telinga yang diam-diam mendengarkan mereka.

“Jadi.. Sinta adalah mantan pecandu obat terlarang. Sungguh tidak disangka. Wanita yang terkenal baik dan sukses sepertinya adalah mantan pecandu narkoba. Semakin mudah untuk aku bisa menghancurkanmu Sinta!” Ucap Sofi dalam hati yang tak sengaja mendengar percakapan keduanya dari balik pintu.

“Sofi?! Apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Bagas saat dirinya hendak membuka pintu namun Sofi sudah lebih dahulu berada di hadapan nya.

“Mas.. maaf aku ingin mengetuk pintu, tapi malah pintunya terbuka lebih dahulu. Aku ingin meminta ijin mas. Sore ini aku ingin berkunjung ke makam ibuku. Jadi bolehkan jika aku pulang lebih awal hari ini?”

“Baiklah. Kamu bisa pulang lebih awal hari ini.”

Bagas melangkah pergi setelah penjawab permintaan ijin Sofi, namun tangan nya di tahan untuk berhenti.

“Mas tunggu! Mas mau tidak, menemaniku untuk berkunjung ke makam ibuku? Aku tahu dulu ibu banyak berbuat salah terhadap mas. Jadi aku berharap mas bisa datang untuk mendoakanya. Agar mendiang ibuku tahu bahwa mas sudah memaafkannya dan bisa tenang di alam sana.”

“Sebenarnya mas harus pulang lebih awal hari ini karena Sinta sedang sakit.”

“Tapi aku dengar Bibi Salamah datang untuk merawat mbak Sinta.”

“Kamu tahu dari mana soal itu? Yasudah sebelum pulang mas akan sempatkan berkunjung ke makam ibumu terlebih dahulu.”

“Bibi yang mengatakannya padaku. Terima kasih banyak mas.”

—————

Bibi Salamah masuk begitu saja ke rumah sang keponakan, karena dirinya memang mempunyai kunci cadangan yang di berikan oleh Bagas saat dirinya tinggal di rumah tersebut.

Ia melihat Sinta yang tertidur pulas di sofa seorang diri. Entah kenapa Bibi Salamah yang selama ini membencinya tiba-tiba merasa iba saat dirinya menatap wajah Sinta yang tertidur.

wajah yang cantik dan begitu damai, membuatnya teringat tentang anak perempuanya yang sampai saat ini belum ia temukan.

“Putriku. Sinta seumuran dengan putriku. Seandainya putriku ada disini dia pasti secantik ini,“ ucap Bibi Salamah sembari mengusap wajah Sinta lembut. Bibi Salamah bergumam,“ aku sangat merindukan putriku. Entah kenapa wajah Sinta sangat mirip dengan mendiang suamiku mas Satrio. Apakah di dunia ini ada orang yang begitu mirip?”

Bibi?

1
P S
/Good/
Wanita Aries
Kepok tu si ulat bulu
Wanita Aries
Karakternya ngeselin
Si shinta bloon, si bagas pilnplan
NA: 😬🙏🏻 jewer aj kk kalo ngeselin 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Hadeh karakter bagas ngeselin
Wanita Aries
Salamaha bakal menyesel krna menghancurkan kebahagiaan anaknya
Wanita Aries
Apa anak bibi itu menghilang atau nnti si shinta anaknya
Wanita Aries
Awal yg menarik
NA: Terima kasih banyak kk sudah mampir🙏🏻
total 1 replies
Be Ce
Wow 👩‍🏫
NA: Makacih 🫶🏻🙏🏻
total 1 replies
Nona Egaa
Memang ya kalo dalam hubungan ada yg ikut campur itu menyebalkan.. apalagi kalo pengaruhnya dari orang yg dekat kayak (keluarga kita/ keluarga suami) gitu deh 🥱
NA: Betul sekali.. dan rasanya sungkan untuk melawan karena alesan keluarga.
total 1 replies
Nona Egaa
Lanjut thor,, akan lebih enak kalau dialognya menggunakan tanda seperti ini "" , selebihnya sangat baguss..
NA: Trimakasih masukan nya.. akan saya coba 🙏🏻
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus, alurnya mudah dipahami
sSabila: hihi terima kasih kak
NA: Aku baca juga punya kk “bertahan luka” kok bisa si bikin cerita sebagus itu.. aku msh perlu bnyk belajar ni dr kk🙏🏻🥰
total 2 replies
sSabila
hai kak aku udah baca semua karya kakak, ceritanya bagus aku suka. semangat berkarya terus kak


jangan lupa mampir juga di novel aku
" bertahan luka"

Terima kasih
NA: Trimakasih banyak… 💪🏻💪🏻 jadi semangat buat nulis lagi 🥰😘🙏🏻
total 1 replies
NA
Tolong bantuanya untuk para pembaca..🙏🏻 tolong beri aku like agar aku lebih semangat untuk update episode☺️
NA
Mohon bantuan like nya untuk para pembaca.. agar aku lebih semangat dalam update cerita🙏🏻
Lourdes zabala
Nggak bisa berhenti.
ciara_UwU
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NA: Trimakasih banyak.. nantikan kelanjutan nya🙏🏻☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!