MOHON MAAF, MASIH BANYAK TYPO BERTEBARAN, DAN TANDA BACA YANG MASIH AMBURADUL 🙏
Dulu. demi bisa mendekati lelaki yang ia cintai, Emira nekat mengubah identitas nya, jati dirinya, bahkan penampilannya, yang sungguh jauh berbeda dengan dirinya yang asli, namun lelaki yang ia suka tiba tiba menghilang, tanpa kabar, dan tanpa jejak, seperti di telan bumi.
Mereka kembali bertemu, perdebatan tak penting mewarnai hari hari mereka sebagai dokter residen.
Tapi malam reuni itu merubah segalanya, di pagi hari mereka terbangun didalam sebuah kamar hotel, tanpa apapun selain selimut yang menutupi tubuh keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
BAB 31
Kedua netra Emira membulat penuh, kini berdiri dihadapannya, dua lelaki yang sama tampan yang tengah menatap ke arahnya yang hanya memakai bathrobe mandi serta rambut terbungkus handuk, tujuannya keluar kamar adalah untuk meminjam hair dryer dari kakak iparnya, siapa sangka jika Kevin mengajak Arjuna untuk makan siang bersama, dan Reza tiba tiba datang berkunjung.
Belum sempat menutupi kegugupannya, kedua kakak kembarnya langsung pasang badan menutupi Emira yang masih dalam kondisi tak layang menerima tamu, Andre dan Kevin bahkan kompak mendorong adik perempuan mereka agar segera kembali ke kamarnya.
“Rapikan penampilanmu sebelum keluar kamar.” perintah Andre.
“Tapi kak, mana ku tahu kalo abang membawa tamunya masuk.” bantah Emira.
“Oooo … jadi kalau Reza saja, tak apa menatapmu hanya dengan penutup tubuh semacam ini?” Kevin menyimpulkan.
“Bukan begitu maksudku,” Emira merasa serba salah, benar sekali jika Reza memang sudah terbiasa melihatnya yang hanya mengenakan bathrobe mandi, ketika ia berkunjung ke apartemen Emira, tapi Emira hanya menganggap Reza sebagai teman, sementara Arjuna? Malu sekali rasanya ketika Arjuna melihatnya yang hanya mengenakan bathrobe, dan handuk di kepala.
“Cepat pakai baju mu, baru keluar kamar!!!” sekali lagi Andre memerintahkan.
“Tapi kak …” Emira coba mengatakan keinginannya.
“Tidak pakai tapi !!!” Kevin.
“Tidak pakai tapi !!!” Andre.
Seru kedua anak kembar Alexander tersebut, membuat Emira semakin memanyunkan bibir nya.
“Iiiiihh kenapa kalian membentak ku, aku cuma mau bilang kalau aku butuh hair dryer,” sungut Emira dengan suara pelan.
“Ada masalah jika kamu keluar kamar dengan rambut basah?” tanya Andre.
“Nggak sih, tapi gak enak aja.”
“Kalau begitu tak perlu hair dryer kan,” pungkas Kevin.
Keduanya pun meninggalkan Emira seorang diri di kamar nya.
Setelah Kevin dan Andre menutup pintu, Emira menatap pintu kamarnya, ia pun bingung, haruskah ia keluar dan bertemu dengan dua lelaki yang kini berada di antara keluarga nya? Emira menggaruk rambutnya yang kini terbebas dari lilitan Handuk.
Akhirnya Emira memutuskan hanya memakai, gaun rumahan bermotif bunga, ia yakin sekali gaun selutut dengan rambut basah terurai tersebut, membuatnya terlihat memukau, walau tak membubuhkan make up.
Beberapa saat setelah tragedi perebutan opa Alex dan oma Stella, Emira memilih mundur, dan membersihkan diri, karena tubuhnya sungguh gerah dan lengket usai berkuda, ia sengaja berendam karena selama seminggu bertugas di rumah sakit, membuat urat dan ototnya terasa tegang, rupanya berendam berhasil membuat sekujur tubuhnya kembali rileks.
Emira keluar kamar lima belas menit kemudian, ia melihat mommy Stella dan daddy Alex tengah berbincang dengan Reza dan Arjuna, kedua kakak iparnya nampak sibuk di dapur bersama para ART menyiapkan menu makan siang spesial karena hanya di akhir pekan keluarga Geraldy berkumpul, ditambah lagi mereka tengah kedatangan tamu.
Entah kebetulan atau tidak, tapi Alexander merasakan bahwa kedua lelaki di depannya, memiliki sebuah rasa untuk putri bungsunya, terbukti ketika Emira akhirnya kembali ke tengah ruang keluarga dengan tampilan gaun sederhana yang membuatnya terlihat sangat memukau.
Emira menghampiri kedua kakak iparnya yang berada di dapur, dengan santai ia duduk di meja bar, dan mengambil sepotong nugget milik keponakannya, “Hmmm … kenapa nugget selalu terasa enak di lidahku?”
Bella mendekati Emira, kemudian berbisik, “Bukan nugget nya yang enak, tapi hatimu sedang bahagia.”
Dan Gadisya pun ikut bergabung menanti jawaban Emira.
uhuk
uhuk
uhuk
Emira tersedak, mendengar bisikan Bella, ia tak menyangka kedua kakak iparnya bisa menebak dengan benar isi hatinya.
“S … se … sejak kapan kalian tahu?”
“Jawab dulu pertanyaan kami, benarkah Arjuna itu yang dahulu membuatmu menjelma menjadi gadis culun buruk rupa?” tebak Gadisya langsung pada pokok permasalahan.
dag
dig
dug
Belum selesai kegugupan Emira menghadapi dua tamu lelaki yang tiba tiba datang menyambangi kediaman orang tuanya, kini ia bahkan tak bisa menyembunyikan perasaannya dari kedua kakak iparnya, mereka sudah terlalu banyak mengetahui rahasia cintanya sejak remaja.
“Jadi yang mana yang menjadi pilihan hatimu?” Gadisya.
“Arjuna yang pernah menjungkir balikkan hatimu, atau Reza yang selalu ada untukmu?”
.
.
.
Ayo Emira pilih mana?”
💚💜