Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. bullying
Waktu sudah menunjukan jam tiga sore rendi masi sibuk dengan monitor dan data data yan ada di meja. Ia sangat sibuk sekarang bahkan ia belum makan dari tadi pagi.
" Ren masi kerja." Tanya Dodi yang baru saja sampai di Surabaya
" Iya pah masi banyak yang harus rendi urus ni" jawab rendi yang masi fokus pada monitor
" Kamu udah makan belum, ni makan dulu ren?" sabil memberikan bungkus makanan yang ia letakan di meja .
Rendi yang melihat itu kemudian meninggalkan meja kerja tersebut dan duduk di sofa yang ada di ruangannya. " Makasih pah" ucap rendi yang mulai memakan nasi Padang yang dodi bawakan.
" Yaudah papa pergi dulu ya ren" ucap dodi meninggalkan ruangan itu.
" Aku kangen lili ." Rengek rendi di sela sela makanya
bell pulang sekolah sudah berbunyi yang menandakan waktu pulang sekolah sudah tiba,Lili kemudian menghampiri yuri yang saat ini masih duduk di mejanya.
" Yur jaketnya nanti aku cuci dulu ya, makasih untuk semuanya" Ucap lili kepada yuri.
" Iya sama sama li. Kamu pulang sama siapa li." Tanya yuri yang berniat mengajak lili
" Kayanya sama selly yur aku pergi dulu ya. Dah " Ucap lili yang kemudian pergi menghampiri selly dan juga luna yang dari tadi menunggunya
Mereka yang saat ini berjalan di koridor langsung di berikan tatapan sinis dan kebenci ketika lili melewati koridor tersebut, bahkan bukan hanya tatapan yang tidak mengenakkan tapi juga gunjingan dan fitnahan yang lili dapatkan. Sampai tiba tiba lili mendapatkan lemparan dari sebuah bola yang mengenai kepalanya.
Bbuuk
Luna yang melihat sahabatnya terkena bola pun langsung tidak terima dan menghampiri murid yang bermain bola tidak jauh dari tempat itu." Li kamu gak pp, woi lu sengaja ya! " Ucap luna dengan nada tinggi
" Ups gak sengaja." Ucap murid tersebut sambil mengambil bola dan langsung pergi
" Ck, Woi gw laporin lu ya!" Ucap selly yang juga kesal
" Kayanya kepala aku benjol de." Ucap lili yang masi menguap usap kepalanya yang terkena bola.
"Kita ke rumah sakit aja yuk?" ucap luna menawarkan
" Gak usah to gak berdarah. Kita pulang aja yu" ajak lili kepada teman temanya
" gw curiga de kalo itu sengaja li. Itu pasti ulah dari sarah atau gak Riska" Ucap selly yang merasa aneh dengan segerombolan murid tadi
" Masalahnya gw belum ada bukti sel yakali gw nudu nudu orang gak jelas." Ucap lili yang tidak mau ia asal nudu.
" Sumpah gw kesel banget li liat lu di gituin."
" Bukan cuma lu si gw juga, apa lagi baju gw sampe kotor gara gara tadi pagi."
Mereka kemudian langsung pergi menuju parkiran di mana mobil selly berada, setelah masuk kedalam mobil tersebut Selly langsung melajuhkan mobilnya menuju apartemen milik lili.
" Makasih ya sel" ucap lili yang turun dari mobil selly karena sudah sampai di depan apartemennya.
" Lu yakin gak mau gw anterin ke rumah sakit li?"
" Gak usah, nanti biar gw kompres aja pake es"
" Yaudah gw balik ya bay" ucap Selly yang kemudian pergi menjauh dari apartemen tersebut
Lili pun langsung masuk kedalam apartemen dan berniat untuk segera mengompres kepalnya yang benjol, tapi saat ia sedang mencari es batu di dalam kulkas tiba tiba bi asi mengagetkannya.
" Non lili lagi cari apa?." Tanya bi asi yang baru saja keluar dari ruangan milik rendi.
" Lo bi asi kapan Dateng?." Tanya lili yang kaget dengan kedatangan pembantunya itu.
" Baru non di suruh den rendi buat bersi bersi sekalian masakin makan malam buat non." Ucap pembantu tersebut
" Yaudah bi. aku pergi mandi dulu ya." Ucap lili yang pergi menuju kamar sambil membawa es batu.
Lili yang saat ini sedang berada di kamar langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk sambil mengompres bagian kepalanya yang benjol. Ia yang biasanya selalu di perlakukan baik tapi berbeda dengan sekarang semua orang menatapnya dengan pandangan benci apa lagi ke jadian tadi pagi dan pas pulang sekolah membuat ia sangat kesal.
" Awas aja kalo gw tau siapa biang keladi dari semua ini!." Guman lili yang sekarang berdiri dan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Lili yang selesai mandi dan hanya memakai tanktop dan celana pendek pun langsung pergi menuju dapur ia kemudian duduk di samping meja makan.
" Belum mateng bi." Tanya lili kepada bi asi
" Eh jidat non lili kenapa?" Tanya bi asi heran dengan jidat majikannya yang terlihat benjol
" Jatuh bi hehh" ucap lili bohong
" Ya ampun non, padahal udah gede tapi masi jatuh aja. Ni non di makan" ucap bi asi yang kemudian menyajikan makananya.
" Hehh namanya juga kecelakaan ya gak ada yang tau bi."
Saat lili hendak menyantap makananya itu tiba tiba hpnya berbunyi dan menampilkan panggilan video dari suaminya. Lili yang melihat itu langsung mengangkat dan meletakan hp tersebut di samping gelas minum yang sudah terisi air
" Hallo kak, kak rendi lagi apa?." Tanya lili ketika panggilan itu sudah tersambung.
" Jidat kamu kenapa itu kok benjol gitu?" Tanya rendi yang heran melihat jidat istrinya itu.
" Jatuh hehhe"
" Beneran jatuh? kalo ada apa apa bilang ya li jangan diem aja."
" Iya." Jawab lili. Ia sebenarnya ingin mengadu kepada suaminya itu soal hari ini tapi ia gak mau membuat rendi semakin pusing kalo ia mengadu. Ia pikir suaminya ini sudah capek ngurus pekerjaan kantor mangkanya ia tidak mau menamba isi pikiran rendi.
" Udah di obatin belum li?"
" Udah tadi udah aku kompres kok kak. Kak rendi gak udah khawatir."
" Yaudah, aku matin ya li. Soalnya ada yang datang."
" Oh iya jaga diri ya kak. Jangan maksain diri."
" Iya siap, bay lili" Ucap rendi yang kemudian mematikan panggilan videonya.
Lili yang melihat teleponnya udah di matikan pun langsung melanjutkan makannya dengan lahap karena ia sangat lapar karena dia tidak ke kantin hari ini.
" Non bibi pulang dulu ya." Ucap bi asi meminta izin
" Gak mau nginep aja bi udah malem lo." Tawar lili kepada pembantunya itu
" Gak usah non bibi juga uda pesen grep."
" Oh yaudah ati ati bi" ucap lili sambil mengantarkan bi asi ke depan pintu apartemen
Di pagi hari Lili sudah ada di Kelas ia sengaja berangkat pagi pagi karena malas dengan tatapan dari murid lain tapi ia terkejut ketika meja yang ia tempati kotor penuh dengan lumpur dan coretan spidol. Lili pun langsung membersihkan meja itu dan di bantu luna yang ikut memberikannya.
" Lo kalian lagi ngapain?." Tanya yuri yang baru saja dateng
" Gak tau ini kerjaannya siapa masa meja lili di kasih lumpur." Ucap luna kesal
" Woi kalian ada yang tau gak siapa yang ngelakuin ini?" Tanya yuri kepada semua murid di kelas itu.
" Wajar kali yur kalo tu anak di gituin, orangnya aja sok cantik kek gitu!" Ucap mawar yang duduk di pojok sebrang jendela.
" Gatel si emang anak baru aja udah songong gitu!." Ucap melati teman dari mawar
Lili yang mendengar itu sontak kesal dan langsung menghampiri mawar. "Ck. Gw gak butuh pendapat lu buat nilai gw ya. Lu gak usah sok jelek jelekin orang kek diri lu yang paling ok aja! " Ucap lili ketus yang sudah muak dengan kelakuan semua murid di sekolah ini.
" Ih naj*s banget ye mulut lu pantes aja banyak yang benci sama lu, orang sifatnya aja kek gitu." Ucap mawar dengan memutarkan bola matanya malas.
" Ye mulut lu tu yang naj*s ngomong kagak di saring dulu." Ucap luna yang tidak triman temenan di gituin.
" Ada apa ini" tanya bu Nia yang masuk di kelas tersebut.
" Itu bu, dia ngejek ngejek kita." Ucap melatih mengadu.
" Udah udah kalian itu padahal udah gedeh mala ejek ejekan." Ucap bu nia yang kemudian mendekat ke arah lili dan juga luna yang masi berdiri" kenapa itu mejanya? " Tanya ibu nia
" Gak tau bu pas aku datang udah kaya gini." Ucap lili jujur.
" Yaudah tolong bawa keluar aja minta ganti sama ob sekolah."Ucap bu nia dan kemudian jam pelajaran pun di mulai.
Saat jam istirahat lili selly dan luna berjalan ke koridor untuk menuju ke kantin tiba tiba ada seseorang yang sengaja melempari benda kecil kepada lili yang berlumuran tinta yang membuat baju putihnya jadi kotor dan banyak noda tinta.
" apa apan ni!."ucap lili yang langsung mendekati murid yang tadi melempar bola
" Oups gw gak sengaja." Ucapa sarah yang emang sengaja melemparkannya.
" Mana ada orang yang gak sengaja ekspresinya kek gitu!." Ucap lili ia sudah bener bener kesel atas semua bullying yang dari kemaren menimpanya
" Kan gw udah bilang gak sengaja nyet." Ucap sarah yang sedikit mendorong lili
" Lu kan yang selama ini ngerjain gw! " Tuduh lili kepada sarah
"Ck. Kalo iya kenapa semua yang di sekolah ini juga setuju kalo lu tu pantes dapet perlakuan kek gitu! Coba aja tanya pada mereka!" Ucap sarah sambil lebih mendekat ke arah lili.
" Cewek murah"
" Sok catik"
" Songong"
" Belagu"
Kata kata itula yang saat ini lili dengar dari orang orang yang mulai bergrumun di sekelilingnya. Melihat situasi yang tidak menguntungkan buat lili luna dan selly hendak menarik lili dari krumunan itu tapi di halangi oleh riska dan temen temenya.
" Denger gak tu cibiran apa yang lu dapet. Lu sok cantik, belagu orang orang modelan kaya lu tu harusnya ada di rumah bordil!." Ucap sarah sabil menoyor noyorkan kepala lili
PLAKKK
Tamparan keras mendarat di pipi sarah. sarah yang mendapat perlakuan seperti itu langsung menampar balik lili dan tidak hanya itu ia juga menjambak lili, mereka kemudian mulai berantem Tampa ada yang melerai bahkan riska dan teman temanya pun ikut mengeroyok lili. Selly dan luna yang ada di krumunan itupun ikut bertengkar dengan saling menjambak orang yang mengoyak lili.
" Weh lihat tu seru keknya ada yang berantem!." ucap satria yang kepo dengan krumunan tersebut.
" Kuy la kita lihat sat" ucap bisma menarik kedua temannya itu utuk melihat krumunan itu.
" Woi gw laper kekantin aja napa! " ucap vino yang perutnya suda kroncongan
" Yaudah lu aja yang kekantin sendiri gw ma mau lihat orang berantem." Ucap satria dan bisma.
Mereka pun akhirnya mendekati kekrumunan itu karena kepo dengan apa yang terjadi. tapi sayang ketika mereka datang perkelahian itu sudah di bubarkan
" Huhu gak asik" ucap satria menyoraki. Saat perkelahian itu di hentikan satria kemudian melihat sosok yang ia kenal. " Eh itu ceweknya rendi kan ya sama sarah" ucap satria yang menunjuk perempuan yang sudah tidak jelas penampilannya.
" La iya itu si lili ceweknya rendi." Ucap bisma yang terkejut dengan apa yang ia lihat.
"Jagan jagan mereka berantem gara gara rendi, woi kita harus tolongin ege!" ucap vino yang kemudian langsung mendekat ke arah lili
" Lili?." Ucap sahabat rendi secara bersamaan.
Lili yang di panggil seperti itu hanya menatap dan tidak berbicara apa sama sekali. Lili yang saat ini penampilannya acak acakan apa lagi sudut bibirnya yang berdara dan semua tubu yang lebam,Membuat lili sangat kesakitan. Jujur ia sangat ingin menangis tapi tidak bisa
" Semua cepat ikut bapak keruang BK!" ucap guru bk tersebut