NovelToon NovelToon
The Last Class

The Last Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:530
Nilai: 5
Nama Author: Alona~

Di SMA Triguna Jaya, kelas 11 IPS 5 dikenal sebagai "Kelas Terakhir." Diremehkan oleh murid lain, dianggap kelas paling terakhir, dan dibayangi stigma sebagai kelas "kurang pintar," mereka selalu dianggap sepele. Namun, di balik pandangan sinis itu, mereka menyimpan sesuatu yang tak dimiliki kelas lain: talenta tersembunyi, kekompakan, dan keluarga yang mereka bangun sendiri.

Ketika cinta segitiga, persaingan ambisi, dan prasangka mulai menguji persahabatan mereka, batas antara solidaritas dan perpecahan menjadi kabur. Apakah mereka bisa menjaga mimpi bersama, atau akan terpecah oleh tekanan dunia luar?

©deluxi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alona~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Mama Kita Bersama

...Hallo hallo sayang sayangku 🌷...

...۪ ׄ ۪ 🎀 Disclaimer‼️: ׂ...

...Semua cerita ini hanyalah cerita fiksi. Jika ada kesamaan dari nama, karakter, lokasi, tokoh, itu semua karena unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis....

...۪ ׄ ۪ 🌷 Happy Reading 🌷: ׂ...

Semester dua akan segera dimulai. Artinya, semua anak sekolah akan segera kembali bersekolah, dan hari liburan pun akan segera berakhir. Jia, gadis pemilik mata kucing, sangat menantikannya.

Saking menantikan nya hari di mana sekolah mulai masuk, Jia sudah mempersiapkan tas sekolah, juga berbagai seragam sekolah sudah tertata rapih di kamarnya. Jia berbeda dari anak-anak lainnya, jika diluaran sana banyak yang menyukai hari libur, beda dengan Jia yang lebih menyukai hari masuk sekolah.

Bagi Jia, lebih baik kelelahan karena melakukan berbagai aktivitas, daripada kelelahan karena terlalu banyak pikiran. Jika kalian menebak Jia adalah anak broken home, tebakan kalian tepat sekali!

Jia, awalnya terlahir dari keluarga yang harmonis, ia memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi Jia. Akan tetapi, setelah terjadi suatu insiden yang mengharuskan ibunda Jia meninggal, semuanya berubah drastis.

Jia, yang waktu itu baru menginjak bangku SMP, ia sangat terpukul oleh kepergian sang bunda, ditambah mendengar jika Ayahnya menikah lagi, disaat bunda nya belum genap tujuh hari meninggal dunia.

Jia, yang mendapat cobaan yang berat itu hanya bisa menangis, dan menangis. Jia merasa lelah, kecewa, sedih, marah, dan terpukul, kala itu Jia benar-benar butuh seseorang sebagai sandarannya, akan tetapi Ayahnya malah memperburuk keadaan Jia.

Kini, ayahnya lebih mementingkan keluarga barunya ketimbang Jia. Walaupun ia selalu menafkahi Jia, membelikan Jia berbagai barang mewah, dan uang berlimpah, ia jarang bahkan sangat jarang untuk melihat bahkan mengecek kondisi Jia.

Bagi Jia, semua harta, barang mewah, semuanya itu tidak berarti bagi Jia, yang Jia inginkan adalah kasih sayang dan kehadiran sosok Ayah dalam hidup Jia

Jia tinggal sendirian di rumah besar, rumah dua lantai dengan nuansa putih bersih, mencerminkan desain elegan dan modern. Halaman depannya dipenuhi rumput dan pepohonan rapih, dengan daun-daun hijau lembut menambah keteduhan dan kesegaran.

[ILUSTRASI]

Di halaman belakang tepatnya di sudut ruangan di sebelah kanan, terdapat rumah kecil miniatur atau pondok kecil. Berbagai tanaman bunga di sebelah kiri dan kanan halaman menambah keindahan alami.

Dindingnya dipenuhi rak buku yang berisi koleksi novel dari berbagai genre dan penulis terkenal. Buku-buku tersebut teratur rapi, menunggu pembaca untuk menemukan petualangan baru. Ruangan ini adalah tempat favorit Jia untuk bersembunyi dari kekejaman dunia dan menemukan kedamaian di antara halaman-halaman buku.

[ILUSTRASI]

Lalu di sebelah kiri, ada kolam renang yang indah dengan pinggiran yang dibuat dari batu dan karang yang kokoh dan elegan. Airnya jernih dan biru, mencerminkan keindahan alam sekitar.

Di sekitar kolam, terdapat pepohonan dan karang-karang yang menambah kesan alami, dengan air yang mengalir dari celah-celah karang, menciptakan suara gemericik yang menenangkan. Di samping kolam, terdapat kursi panjang nyaman untuk beristirahat dan menikmati pemandangan.

[ILUSTRASI]

Jia tinggal sendirian di rumah besar nan luas itu, meskipun dikelilingi oleh pembantu, tetapi semuanya bekerja hanya setengah hari sampai Jia pulang sekolah, lalu pulang dan datang kembali di pagi hari.

Keputusan ini tidak dilakukan tanpa alasan. Pengalaman pahit di masa lalu membuatnya trauma. Salah satu pembantunya dahulu berencana mencuri harta dan bahkan berusaha melenyapkan Jia. Beruntung, Jia berhasil melarikan diri dan para pelaku berhasil ditangkap.

Sejak itu, Jia memilih untuk hidup sendiri, tanpa pembantu yang menginap. Rumahnya kini dilengkapi dengan sistem pengamanan canggih untuk mencegah kejadian serupa. Kini, Jia merasa lebih aman dan nyaman dengan kehidupan soliternya.

Meski begitu, sahabat-sahabat nya senantiasa menginap di rumah Jia. Ada Luna, Heera, Sabi, dan juga Nade. Bahkan terkadang, Raden sepupunya pun sering berkunjung setiap harinya.

Di satu sisi Jia merasa hidupnya kurang beruntung karena tidak mendapati keluarga yang utuh dan harmonis, namun di sisi lain Jia juga bersyukur mendapati lingkungan pertemanan yang baik dan harmonis, Jia jadi merasa mempunyai keluarga baru.

Karena sebab itulah, Jia lebih menyukai masuk sekolah  daripada libur. Meskipun libur juga mereka sering melakukan liburan bersama, tetap saja rasanya berbeda.

Seperti saat ini, Jia tengah melakukan video call bersama teman-teman sekelasnya. Awalnya mereka berencana akan melakukan malam mingguan bareng, karena mulai senin sekolah sudah mulai masuk, jadilah mereka ingin menghabiskan masa-masa liburan.

Akan tetapi, rencana hanyalah rencana. Alam sepertinya tidak berpihak pada mereka, saat magrib tiba, hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang. Alhasil mereka semua mengurungkan niatnya itu.

"Tau gak si, pas tadi ada angin kencang, tiba-tiba gue denger suara piring jatuh anjir! Mana gue lagi sendirian lagi," itu suara Sherly yang lagi cerita pada mereka.

"Wah wah, jangan jangan ada mbak kunkun,Sher. Hati-hati liat sekitar, apalagi lemari yang jadi tempat favorit nya, jangan nengok ke belakang takutnya dia lagi mantau lo," ucap Sandi menakut nakuti Sherly.

"Cocot lo anjir, bukannya nenangin malah bikin anak orang panik, kocak lu. " ujar Felix

Jia tertawa mendengar Felix yang memarahi Sandi, jarang jarang sekali Jia mendengar Felix ikut berkomentar, biasanya Felix hanya jadi penyimak saja, dan ikut tempur kalau ada adegan jotos aja dia.

"Tumben banget Felix nyeletuk, biasanya nyimak ae ni bocah," celetuk Haikal mewakili Jia.

"Nah baru aja gue mau ngomong gitu, Kal. Udah diwakilin sama elo," ucap Heera, ternyata yang mikir kaya gitu bukan Jia doang dong ya.

"Komen mulu lo anak Badja!" ucap Felix membuat Yuda tertawa terbahak-bahak, Badja itu nama bapaknya Haikal. Padahal gak ada yang lucu tapi Yuda ngakak abis, emang receh banget anak satu ini.

Kalisha, Nade, Sabi, dan Luna yang lagi maskeran pun menggantikan Felix jadi tim nyimak, mereka daritadi mesem mesem menahan tawa, membuat Jildan yang lagi ngemil kacang pun berkomentar. "Woy, propat keong! Mesem mesem mulu greget gue, kalau mau ketawa ketawa aja kagak usah di tahan!"

Mendengar ucapan Jildan, membuat mereka semua tersadar, pantes aja gak ada yang adu ba*ot, ternyata duta berisik nya lagi maskeran toh.

"Maskeran nya barengan, janjian ya? Ko gak ngajak gue si," ucap Jia dengan cemberut, menampilan wajahnya yang manyun membuat dirinya semakin lucu.

"Mama kalau mau aegyo bilang bilang dulu dong, papa liatnya gak kuat nih meleyot," celetuk Jildan membuat semuanya heboh terutama Haikal, Sandi, Hanif, dan Raden yang memang notabene nya sawan semuanya.

"Anjayy Jindan jadi papa nya nih?"

"Papa buaya! Hahaha."

"Mama Jia dan Papa Jildan!"

Mendengar ejekan teman temannya membuat Jia memutar bola matanya malas. "Mama mama! Gue bukan mama lo pada an*ir!"

Kadang Jia bingung sama teman-teman nya yang sering memanggilnya dengan sebutan 'Mama' entah siapa yang memulai, dan kenapa harus Jia?

"Ihhh engga, lo emang mama kita, Ji. Lo mama kita semua, yakan guys?"

"SETUJU!" jawab semuanya serempak, bahkan Jendra, Bian, Shaka dan Renal yang notabene nya kalem pun ikut ikutan antusias.

Jia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah teman-teman nya itu. "Lah aneh, gue mama nya, papa nya siapa?"

"Gue, Ji."

"Gue,gue"

"Gue aja, Ji. Gue siap menafkahi semua anak-anak lo, asekk."

Melihat respon dari berbagai temannya membuat Jia tertawa ngakak, tapi Jia salah fokus nih sama Jendra yang daritadi cuma diem, nyimak, sambil natap seseorang sambil senyum senyum gitu.

"Eh, Jendra. Lo liatin siapa? Sampe senyum senyum sendiri? Lo ikut sawan juga sama kaya mereka?" tanya Jia membuat Jendra salah tingkah dan langsung mematikan kamera.

"Anjayyy Jendra salting gesss, salting," ucap Luna mengompori.

"Uwww aa Jendra lagi liatin siapa tuch? Gue gak sih?" ucap Nade dengan pedenya.

"Jendra kalau mau liatin cewe juga pilih pilih kali, masa mau sama ondel ondel kaya lo," ucap Hanif dengan jahil.

"APA LO BILANG?! ONDEL-ONDEL! SINI LO ANJ*N* SHERLOCK KITA GELUT!" sewot Nade nunjuk nunjuk ke arah layar seolah Hanif ada di hadapannya.

"Untung sama anjing ya, Kal. Bukan gue," ucapnya lagi dengan tengil.

Jia tertawa lagi melihat perdebatan antara Hanif dan Nade. Jia memang banyak tertawa dan bahagia bersama mereka, walaupun mereka pada jauh jauhan dan cuma menggunakan video call saja, tapi rasanya mereka seperti dekat.

Yaa walaupun banyak juga yang cuma diem kaya Hanna dan Shaka, atau cuma ikut bagian ketawanya aja kaya Bian, Eric, dan Gisella, ada juga yang matiin kamera kaya Renal, Nata, dan Yira, atau bahkan ada juga yang sampe ketiduran kaya Juan dan Samuel.

Memang sangat beragam anak-anak Jia ini. Jia yang lagi asyik asyik nya liat cerita unfaedah mereka, tiba-tiba notifikasi dari handphone Jia mengalihkan perhatian nya.

Jia yang melihat isi roamchat dipenuhi oleh anak-anak nya hanya bisa menghela nafas pasrah. Ternyata benar Jia memang mama mereka, sampe sampe tiap hari pasti banyak ba*otan pesan random dari anak-anak nya itu.

[ FAKE CHAT ]

Tap tapi, Jia jadi salah fokus sama pesan Jendra di atas, maksudnya apa ya?

...🌷 🌷 🌷...

...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...

...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...

...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued ꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ...

1
deluxi☁
baguss
Diana (ig Diana_didi1324)
hai thor ceritanya menarik aku suka bacanya, aku baca sampai sini dulu ya yuk mampir juga dikaryaku
deluxi☁: terimakasih kakk sudah mampir🥰🥰 okeyy nanti aku mampir 🌷🌷
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!