ZUA CLAIRE, seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga sederhana.
Suatu hari mamanya meninggal dan dia harus menerima bahwa hidupnya sebatang kara. Siapa yang menyangka kalau gadis itu tiba-tiba menjadi istri seorang pewaris dari keluarga Barasta.
Zua tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam semalam. Tapi menjadi istri Ganra Barasta? Bukannya senang, Zua malah ketakutan. Apalagi pria itu jelas-jelas tidak menyukainya dan menganggapnya sebagai musuh. Belum lagi harus menghadapi anak kedua dari keluarga Barasta yang terkenal kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 10 Ukuranku terlalu besar
"Lihat itu," tunjuk Ganra ke mobil hitam arah kiri. Zua melihatnya meski tidak mengerti apa maksud Ganra menyuruhnya melihat kendaraan beroda empat tersebut. Tangan pria itu menekan lengannya kuat.
"Kau tahu siapa mereka?" Zua masih tidak mengerti.
Memangnya mereka siapa? Haruskah dia tahu? Dia adalah tipe gadis cuek dan tidak peduli pada orang yang tidak dia kenal. Gadis itu memandangi Ganra. Lalu mundur sedikit karena wajah mereka terlalu dekat. Ia takut ada jerawat di wajahnya dan akan terlihat oleh pria itu. Malu juga karena wajah Ganra sangat bersih tanpa noda. Masa dia sebagai perempuan kalah sih. Padahal wajahnya sebenarnya mulus, tapi tetap saja dia insecure melihat kulit laki-laki yang sesehat itu. Oke, balik ke mobil hitam di luar sana.
"Siapa, kamu kenal?" Zua balik bertanya.
"Orang-orang itu adalah anak buah kakekku. Kau tidak sadar, tapi mereka mengikuti kita sejak keluar dari rumah tadi." kata Ganra.
Zua melotot.
Anak buahnya kakek Barasta? Mengikuti mereka diam-diam? Kakek tua itu benar-benar deh. Sampai segitunya menyuruh orang memata-matai mereka.
"Sekarang, apa kau yakin kau bisa kabur dari mereka?" ujar Ganra lagi. Zua terdiam. Sepertinya dia memang sulit untuk kabur.
"Dengar, kalau aku bisa melawan kakekku sendiri, aku pasti akan langsung menolak menikah denganmu. Kamu tahu kenapa aku harus pasrah menikah dengan gadis kecil sepertimu?"
Lagi.
Lagi-lagi lelaki itu mengatainya anak kecil. Memangnya tidak ada bahasa lain apa? Gadis muda atau yang lain kek, yang lebih enak di dengar. Kesal dia mendengarnya. Ganra melanjutkan,
"Karena aku tidak bisa melawan kakekku sendiri. Begitu juga kamu. Jadi berhentilah memikirkan segala cara untuk kabur. Kita berdua akan berakhir bersama. Kau akan segera menjadi istriku." Ganra menekan kata terakhirnya sambil menatap ke dalam mata Zua.
Ia menyadari hatinya tidak seberat pertama kali saat mendengar kakeknya akan menikahkannya dengan gadis pilihan pria tua itu.
"Tapi aku tidak menyukaimu." tutur Zua jujur.
"Aku tidak mau menikah muda. Aku ingin menikahi pria yang seumuran denganku. Yang wajahnya biasa saja, bukan yang terlalu tampan. Yang status sosialnya biasa saja, tidak terlalu kaya. Menurutku mereka yang terlalu tampan dan kaya tidak terlihat seperti manusia." lanjutnya mengatakan apapun yang ada dalam pikirannya. Ganra tercengang sebentar, lalu mendengus keras.
"Kau menyindirku?" tatapannya tajam.
"Itu sadar." Zua tidak takut mau bagaimana pun pria itu berusaha menekannya.
"Pokoknya aku tidak ada perasaan apa-apa padamu! Carilah cara agar kita tidak jadi menikah." katanya lagi. Ganra tersenyum miring.
"Kau pikir aku menerima pernikahan ini karena menyukaimu? Gadis kecil berdada rata." ledek pria itu dengan nada mencemooh.
Astaga. Laki-laki sialan. Zua ingin menendangnya jauh-jauh dari hadapannya.
"Sudah kubilang aku bukan gadis kecil! Jangan terus memanggilku begitu" ketusnya.
"Terserah kau saja. Yang pasti di mataku kau adalah seorang bocah. Kalau kita sudah menikah pun, aku tidak mungkin bisa menyentuh tubuhmu. Rasanya seperti aku seorang pedofil. Dan ..." lalu pria itu menunduk dan berbisik di telinga Zua.
"Ukuranku terlalu besar. Takutnya kau akan pingsan sebelum berhasil kumasuki." bisiknya sengaja menggoda. Lagi-lagi pria itu tidak bisa menahan diri untuk menggoda Zua.
Ada kebahagiaan tersendiri yang ia rasakan ketika menggoda gadis itu dengan kata-kata mesumnya. Bahkan saat berpacaran dengan Ria dulu, ia tidak pernah membicarakan hal-hal yang intim dengan wanita itu.
Hubungannya dengan model terkenal itu terbilang datar. Mereka bahkan tidak pernah berciuman, karena Ganra tidak pernah bernafsu pada wanita itu. Fokusnya waktu itu adalah pekerjaan.
Lantas, kenapa mereka pacaran kalau tidak ada rasa cinta sama sekali?
Karena dulu pernah ada masa dimana Ganra membutuhkan status. Dan secara kebetulan Ria menawarinya status tersebut. Itulah alasannya kenapa mereka berpacaran. Ganra mengakui tak ada perasaan apa-apa pada Ria. Tapi berbeda dengannya, Ria malah sangat mencintainya. Meski akhirnya memilih mundur sendiri dan mengejar karir karena sakit hati padanya tentu saja.
Ganra merasa tubuhnya didorong hingga punggungnya menabrak dinding. Tapi ia tidak marah sama sekali. Karena ekspresi salah tingkah Zua malah menghiburnya. Ia menikmatinya.
"Kalau kau mau membatalkan pernikahan kita, lakukan sendiri. Aku tidak bisa melawan kakekku. Bukan karena tidak mau menjadi cucu durhaka, tapi ada tawaran menggiurkan dari kakek kalau aku setuju menikah denganmu."
Zua mengernyitkan dahi. Tawaran menggiurkan? Apa itu? Ia ingin bertanya tapi Ganra tidak mungkin memberitahunya, pasti. Jadi gadis itu memilih diam saja. Zua lalu menjauh dari Ganra. Ia tidak bisa bernafas normal kalau terus-terusan berada sangat dekat dengan laki-laki itu.
"Itu barang-barang yang akan kau bawa?" tanya Ganra menunjuk ke sebuah tas sedang di lantai dekat jendela.
"Mm," jawab Zua singkat tanpa mau menatap Ganra. Rasa kesal dan malu karena kata-kata pria itu tadi bercampur aduk dalam pikirannya sekarang.
Mesum sekali. Ternyata semua laki-laki itu sama kalau sudah berhubungan dengan pembicaraan dewasa. Teman-teman kuliahnya pun seperti itu. Makanya dia sering menghindar berkumpul dengan teman-teman kuliahnya kalau mau di ajak ke tempat karaoke atau bahkan club. Karena Zua tahu kalau para lelaki itu sudah mabuk, mereka bisa melakukan apa saja. Apalagi kalau gairah mereka sudah bangkit. Zua menolak agar dirinya aman dari bahaya. Ia tidak mau kehilangan keperawanannya pada sembarang laki-laki.
Dilihatnya Ganra membungkuk mengambil tas miliknya yang berisi barang-barang untuk dia kabur tadi. Sayang rencana kaburnya gagal total. Tapi tidak apa-apa. Masih ada waktu lain. Kalau sekarang tidak bisa, dia akan mencari waktu lain. Pokoknya dia akan terus berusaha kabur agar pernikahan tersebut tidak terjadi.
"Masih ada yang lain?" tanya Ganra lagi dengan sebelah tangan yang menggenggam tas milik Zua. Gadis itu menggeleng.
"Kalau begitu ayo pergi. Aku harus mampir ke kantor sebentar." setelah berucap begitu, Ganra berjalan keluar melewati Zua. Gadis itu berdecak malas, mau tak mau mengikuti Ganra.
Mau bagaimana lagi coba, rencana kaburnya kan sudah gagal. Ganra juga tidak bisa di ajak kerjasama. Karena tawaran menggiurkan dari kakek Barasta yang entah apa itu, ia mau saja menikah dengan orang yang tidak benar-benar dia kenal. Sangat menyebalkan.
Tak sampai lima belas menit, mobil Ganra sudah terparkir di parkiran kantor. Dari depan tadi Zua merasa takjub dengan kantor tersebut. Sangat besar dan banyak sekali karyawannya. Ia memang masih kuliah dan belum memasuki dunia kerja, tapi kalau magang nanti, dia juga ingin magang di perusahaan terkenal milik keluarga Barasta ini.
"Aku tunggu di mobil saja." ucap Zua. Ia malas keluar.
"Tidak bisa. Aku akan meeting cukup lama. Lebih baik kau tunggu di ruanganku saja." kata Ganra. Mata Zuin melebar. Kalau pria itu akan meeting, kenapa tidak mengantarnya pulang dulu sih? Fix, hari ini dirinya sukses di bikin kesal setengah mati.
kok jadi bingung sendiri...... bener² gak bsa d biarin ini
Ganra dah mulai nyaman berada disisi zua dan ganra merasa gemes sm tingkah laku zua yg apa adanya....
Aku sll menunggu ganra bucin akut sm zua dan ganra bersikap romantis kezua...
zua ganra ganra baru pertama kl jatuh cinta biasanya sikapnya sll dingin dan datar....
Bagi ganra zua itu gadis unik dan perempuan diluar sana sll mengejar2 Ganra,,, justru ganra tidak peduli/tertarik....
berbeda dgn zua sangat polos dan lugu dan tidak tertarik sm ganra sll jutek....
Ganra dan zua persis tom and Jerry sll berdebat terus tidak pernah akur....
lanjut thor......