Aku Pasangan Atau Simpananmu

"Mas bangun..!! Mas hasilnya positif aku hamil" pagi-pagi sekali Tyara membangunkan Jendra. Tangan nya gemetar memberikan hasil cek kehamilan itu.

"Apaaa? Beneran kamu hamil dek! Alhamdulillah kita akan segera menikah" sambil tersenyum bahagia.

Tapi entah mengapa Tyara malah bimbang dia merasa kecewa kenapa harus hamil di keadaan seperti ini, bukan nya hamil setelah menikah.

"Mas tapi aku tidak siap hamil, aku takut bicara dengan keluargaku. Aku takut dengan keluargamu, apalagi kalau mba Rani tau pasti dia akan hancur sekali hatinya" ungkap Tyara.

Jendra selalu memberikan jawaban yang menenangkan meskipun situasi sudah sangat kacau. Karena hari ini masih merupakan hari kerja Tyara meninggalkan Jendra di rumah.

......................

Tak henti-henti nya ponsel Tyara berbunyi, Rani seolah tau bahwa tidak mungkin Jendra tidak menemui Tyara.

"Bodoamat lah dia cari-cari aku terus, sebentar lagi mas Jendra akan jadi milikku selamanya" kata Tyara dalam hati.

Ternyata saat ia mengecek ponsel nya pesan itu tidak hanya dari Rani namun juga dari mas Anton dan mba Heni. Salah satu bunyi pesan yang di kirimkan mas Anton adalah "Tyara ada wanita bernama Rani ke rumahku, dia bilang kamu sengaja menyembunyikan Jendra. Dek , mba Rani ini tunangan nya Jendra. Apa kamu sudah tau?"

"Ah sial mau apa pula dia sampai kerumah mas Anton" gerutu Tyara. Mau tidak mau Tyara pun mencoba menghubungi kembali Rani. Yang di inginkan Rani yaitu bertemu Tyara untuk berbicara lebih lengkap lagi apa saja yang belum ia ketahui. Mereka pun janjian untuk ketemu usai jam kerja Tyara di cafe dekat kantor Tyara.

......................

Pukul 17:00 Rani sudah lebih dulu tiba disana.

Tyara mengirimkan pesan ke Jendra untuk tidak menghubungi nya dahulu karena dia sedang bertemu Rani. Jendra meng-iyakan perintah Tyara dan izin untuk bertemu kakak nya yang sedang mencari nya di Jakarta, sekaligus menyampaikan niatnya menikahi Tyara.

"Halo mba Rani, aku Tyara" mengulurkan tangan dan duduk di depan Rani. Wanita itu berhijab menggunakan pakaian yang sangat tertutup, memang usia nya seperti tidak jauh dengan Jendra.

"MasyaAllah kamu Tyara.. Cantik sekali kamu dek masih muda sekali" Rani melontarkan pujian meskipun wajahnya terlihat muram.

"Dek aku mau langsung saja bilang meskipun mas Jendra secinta itu ke kamu, tapi kita sudah mau menikah dek 2 minggu lagi"

Terbelalak mata Tyara mendengar ucapan Rani "Apaaa mba? Menikah?"

"Aku yakin Jendra tidak akan memberitahu mu, dia sangat menjaga perasanmu dek. Memang aku bertunangan dengan nya karena di jodohkan oleh kakak-kakak ku dan kita akan menikah"

Tyara tak mampu berkata-kata air mata nya terus-terusan menetes. Dia bingung karena saat ini dia sedang mengandung anak Jendra.

"Kalau kamu masih bisa cari yang lain dek tapi aku? Aku akan malu kalau pernikahan ini batal sedangkan semu tetangga di kampung sudah tau"

Rani memegang tangan Tyara dengan tatapan penuh harapan "Tolong kalau kamu ketemu Jendra suruh dia pulang ya"

Tak sepatah kata pun Tyara jawab, ia segera pergi meninggalkan Rani di cafe itu. Bergegas pulang serta menyuruh Jendra segera menemui nya.

......................

"Mas cukup apalagi yang kamu sembunyikan dariku!! Kamu mau menikah mas dengan wanita itu!! Jahat kamu mas" menangis sesenggukan memukul dada Jendra.

"Makanya itu aku sengaja menghamili kamu dek supaya kita menikah! Aku sudah bilang dengan keluargaku mereka setuju dan menyuruhmu segera ke kampung ku"

Tyara terduduk lemas...

"Aku izin pulang kampung malam ini untuk membatalkan semua nya dengan keluarga Rani. Aku akan ajak Rani pulang ke kampung malam ini. Kamu harus percaya aku dek" ucap Jendra.

"Nggak mas! Kalau kamu pergi sekarang aku yakin kamu akan menikahi dia" teriak Tyara.

"Percaya sama aku dek, aku akan balik segera dan kita akan menikah"