Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ba 34
Ayam berkokok sahut bersahutan. Gelapnya malam belum sempurna pulang. Pelahan cahaya mentari mengintip mengantikan cahaya rembulan.
Suara azan dari toa mesjid menandakan waktu subuh sudah datang.Kesibukan terlihat di rumah Sandra. Para ibu-ibu mempersiapkan sarapan sedangkan para bapak-bapak pergi sholat subuh berjamaah ke mesjid .
Sandra membuka matanya perlahan. Mengucek-ngucek sebentar,memandang sekeliling mengembalikan kesadaran. Sebagai seorang hamba yang taat,gadis itu bersih-bersih lalu melaksanakan kewajiban sholat subuh dua rakaat.
Selesai sholat dia berzikir dan berdoa sungguh-sungguh meminta pada Rabb-Nya agar diberi kemudahan dan kelancaran diacara pernikahannya hari ini.
Dilanjutkan dengan membaca qalam Allah untuk menenangkan hatinya.
"Tok!"
"Tok!"
"Tok!"
"San...Sandra, kamu udah bangun belum." panggil Alya sahabatnya yang berada diluar kamar.
"Udah,Al.Kamu masuk aja ,ga dikunci kok." seru gadis itu dari dalam.
Alya memutar kenop pintu menyembulkan kepalanya kedalam kamar untuk melihat keberadaan sahabatnya. Baru melangkah duduk disamping gadis itu.
"Kirain calon manten belum bangun." kekehnya.
Sandra mencebik mendengar ocehan sahabatnya itu.
"Kamu udah mandi belum? bentar lagi tukang rias datang." Tanya Alya.
"Udah." Jawab Sandra singkat.
"Kita sarapan dulu yuk,san.Takutnya nanti ga sempat. Yang ada malah mantenya pingsan." Ujar Alya menertawakan Sandra.
"Ayo ." Ujar Sandra mengajak sahabatnya sarapan bareng.
Suguhan buat sarapan sudah tertata rapi di meja makan,beraneka macam lauk dan kue menggugah selera. Sebagian sudah ada yang mulai sarapan duluan,sebagian lagi masih sibuk dengan pekerjaannya yang belum selesai.
"Pagi ,bi. Bibi ga sarapan? " tegur Sandra pada bibinya.
"Tanggung bentar lagi,nak." Ujar bibi Diana mempersiapkan beberapa macam kue dan lauk yang akan dibawa ke kediaman keluarga Raka sebagai buah tangan.
Selesai sarapan pagi,tibalah saatnya Sandra mulai dihias oleh MUA yang dikirim oleh Raka.
Emang dasarnya udah cantik,diapain tetap cantik. Kebaya putih dengan bordir yang indah ditambah jilbab warna senada menambah mewah penampilan gadis itu.
"Masya Allah.....Cantik sekali kamu nak." Puji bibi Diana jujur.
"Bibi bisa aja. Biasa aja."Jawab Sandra tersipu.
"Beneran nak,bibi yakin calon suamimu tak akan berkedip memandangmu." goda bibi.
"Mba,masih lama ya?" Tanya Alya udah ga sabar.
"Dikit lagi juga kelar kok."Jawab mba MUA.
"Sumpah loe cantik banget ,san. Gue aja ape pangling liat loe." Ujar Alya terpana melihat hasil riasan sahabatnya.
Sandra tersenyum tipis mendengar pujian dari sahabatnya.
Alya juga ikut di rias oleh MUA yang lain,begitu juga dengan bibik. Hari ini semuanya harus tampil beda.
Para kerabat dengan sabar menunggu Sandra selesai di rias oleh MUA. Karna merias pengantin memang membutuhkan waktu yang sedikit lama,mereka tidak mau membuat clientnya kecewa. Mereka pasti akan memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan tentunya.
Beberapa menit kemudian akhirnya calon manten selesai juga di rias. MUA menuntun Sandra keluar dari dalam kamar.
Semua mata terpana menatap hasil kerja keras MUA. Sandra bagaikan seorang putri yang dinegri dongeng. Ga sia-sia waktu yang terpakai lama kalau hasilnya sangat memuaskan.
Di luar sudah ramai tetangga yang datang,mereka ingin melihat proses ijab kabul Sandra dan Raka di mesjid besar tak jauh dari rumah.
Kedua calon pengantin datang hampir berbarengan. Raka terpesona melihat calon istrinya yang terlihat sangat cantik hari ini. Begitu juga dengan Sandra kagum melihat calon imamnya yang gagah dengan jas yang dikenakan.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.