NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Ceo

Menaklukan Hati Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: tanier alfaruq

seorang CEO cantik, seksi, dan galak, yang terjebak dalam dinamika dunia kerja dan cinta. Dia harus menghadapi tantangan dari mantan suaminya, mantan pacar Tanier, dan berbagai karakter wanita seksi lainnya yang muncul dalam hidupnya. Tanier, karyawan Lieka yang tampan, sabar, dan kocak, berjuang untuk memenangkan hati Lieka dan membantu perusahaan mereka bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanier alfaruq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Melindungi Perusahaan

Setelah sukses besar acara yang diadakan, Lieka dan Tanier merasa lega. Namun, mereka tahu bahwa kemenangan ini hanyalah permulaan. Tekanan dari pesaing, terutama Diana dan Sugi, mantan suami Lieka, masih sangat kuat. Dalam rapat pagi itu, tim manajemen mendiskusikan kabar yang tidak menyenangkan. Ada rumor bahwa salah satu klien utama sedang berpikir untuk beralih ke pesaing.

"Ini tidak boleh terjadi," kata Lieka dengan nada tegas. "Mereka adalah klien terbesar kita, dan kita tidak bisa kehilangan mereka."

Tanier menyimak dengan serius. "Aku bisa berhubungan langsung dengan mereka. Mungkin ada sesuatu yang bisa kita tawarkan, atau solusi yang lebih baik daripada yang ditawarkan pesaing."

Lieka mengangguk, "Bagus, Tanier. Kita perlu melindungi perusahaan ini dengan segala cara. Semua yang telah kita bangun tidak bisa dihancurkan begitu saja." Dia menatap timnya, menunjukkan betapa serius situasinya.

Mereka memutuskan untuk mengambil langkah-langkah drastis: memaksimalkan inovasi produk, memperbaiki layanan klien, dan yang terpenting, memastikan tidak ada kebocoran informasi internal. Lieka juga memutuskan untuk menyewa seorang konsultan keamanan bisnis untuk menjaga data dan rahasia perusahaan.

Sore itu, Tanier berangkat untuk bertemu dengan klien utama mereka. Selama pertemuan, dia menjelaskan secara rinci rencana perusahaan untuk beberapa bulan ke depan dan menunjukkan komitmen penuh terhadap peningkatan layanan.

“Kami memahami bahwa ada godaan dari pesaing, tapi kami juga ingin memastikan bahwa Anda mendapatkan yang terbaik dari kami,” ucap Tanier dengan percaya diri.

Klien tampak berpikir sejenak, lalu menjawab, “Saya menghargai pendekatan transparansi Anda, Tanier. Kami telah bekerja sama cukup lama, dan meski tawaran pesaing menggiurkan, kami akan memberi kalian kesempatan untuk membuktikan diri.”

Ketika Tanier kembali ke kantor, dia menemukan suasana yang berbeda. Ada bisikan-bisikan tentang adanya kebocoran data internal yang berpotensi merusak proyek besar mereka. Lieka tampak cemas saat menjelaskan situasinya.

“Sepertinya ada seseorang di dalam perusahaan yang berkhianat. Mereka mencoba menyabotase kita,” kata Lieka dengan suara tegang.

Tanier berusaha menenangkan Lieka, “Kita akan menemukan siapa pun itu. Aku yakin kita bisa menyelesaikan ini bersama.”

Lieka segera memerintahkan penyelidikan internal untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kebocoran ini. Semua orang diperiksa, dan mereka mulai memperketat keamanan data perusahaan.

“Ini bukan sekadar masalah bisnis. Ini masalah kepercayaan,” ucap Lieka kepada timnya. Dia tahu bahwa ini adalah ujian besar bagi mereka.

Selama beberapa hari ke depan, Lieka dan Tanier bekerja tanpa henti untuk mengamankan posisi perusahaan. Mereka tahu bahwa jika ada satu kesalahan saja, semua yang telah mereka bangun bisa runtuh dalam sekejap.

Dalam proses penyelidikan, mereka menemukan petunjuk bahwa kebocoran ini mungkin berkaitan dengan seseorang dari masa lalu Lieka — mungkin Sugi atau Diana. Ketegangan meningkat, karena kedua orang tersebut jelas memiliki motif untuk menghancurkan apa yang telah dibangun oleh Lieka dan Tanier.

“Sugi punya koneksi luas, dan Diana punya ambisi besar. Kita harus waspada,” kata Tanier dengan serius.

Lieka tidak mau tinggal diam. Bersama Tanier, mereka merancang rencana balasan yang cerdas, memanfaatkan informasi yang mereka miliki untuk memojokkan Sugi dan Diana. Mereka mengatur pertemuan dengan beberapa mitra kunci dan klien utama untuk membicarakan cara-cara baru meningkatkan kemitraan bisnis.

“Kita tidak hanya akan melindungi perusahaan ini, kita akan membuatnya lebih kuat,” ucap Lieka dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Tanier menatap Lieka dengan bangga. “Kau benar. Ini saatnya kita menunjukkan siapa yang sebenarnya menguasai permainan ini.”

Malam itu, Lieka masih di kantor, bekerja keras bersama Tanier. Mereka baru saja mendapatkan konfirmasi dari tim IT bahwa memang benar ada kebocoran, dan kemungkinan besar pelakunya adalah orang dalam.

Lieka duduk di meja kerjanya, wajahnya serius, tangannya mengetuk-ngetuk pena dengan cepat. "Ini bukan hanya soal bisnis lagi, Tanier. Ini sudah masuk ke ranah pribadi," ucapnya dengan suara tegas.

Tanier, yang berdiri di dekat jendela besar yang menghadap ke pemandangan kota, menoleh dan berjalan mendekati Lieka. “Aku tahu. Tapi kita tidak boleh gegabah. Kita harus tetap berpikir jernih.”

Lieka menatap Tanier, merasakan ketenangan dalam suaranya. Di tengah segala kekacauan yang mereka alami, kehadiran Tanier menjadi sumber ketenangan yang sangat dia butuhkan.

"Aku lelah," bisik Lieka, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. "Semua ini begitu berat."

Tanier mendekat dan dengan lembut meraih tangan Lieka, menggenggamnya erat. "Aku di sini, Lieka. Kita akan melalui semua ini bersama-sama."

Saat mereka berdua duduk dalam keheningan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa di lorong. Pintu kantor terbuka dengan cepat, seorang anggota tim keamanan berlari masuk dengan wajah panik.

“Maaf mengganggu, Bu Lieka, Pak Tanier. Ada seseorang yang mencoba masuk ke sistem server kita lagi. Kami berhasil memblokirnya, tapi ini kelihatannya bukan upaya sembarangan.”

Lieka berdiri dengan cepat. "Siapa pelakunya?"

"Kami sedang menyelidiki, Bu, tapi ini terlihat seperti pekerjaan profesional. Ada kemungkinan bahwa Sugi terlibat."

Nama mantan suaminya membuat darah Lieka mendidih. Sugi selalu punya cara untuk masuk ke kehidupannya, bahkan setelah mereka bercerai. Namun, jika ini benar, artinya dia telah melampaui batas.

“Aku tidak akan membiarkan dia menghancurkan semua yang telah kita bangun,” ucap Lieka dengan penuh tekad. "Tingkatkan keamanan di seluruh jaringan dan kantor. Kita harus bersiap menghadapi yang lebih buruk."

Setelah tim keamanan pergi, Lieka duduk kembali di kursinya, lelah namun tetap fokus. Tanier berdiri di belakangnya, kedua tangannya dengan lembut memijat pundak Lieka, berusaha meredakan ketegangan yang menggumpal.

“Kita akan menyelesaikan ini. Kamu tidak sendirian, Lieka,” bisik Tanier lembut.

Lieka menutup matanya, membiarkan sentuhan lembut Tanier meredakan sedikit rasa penatnya. Di balik ketegangan dan kekacauan ini, ada sesuatu yang menghangatkan hati Lieka. Tanier bukan hanya sekadar karyawan yang setia, dia adalah orang yang selalu ada di sisinya, orang yang berjuang bersamanya, bahkan ketika dunia seolah berbalik melawan mereka.

Malam semakin larut, namun otak Lieka terus berputar. Dia tahu bahwa bertahan saja tidak akan cukup. Jika benar Sugi dan Diana terlibat dalam sabotase ini, dia harus mengambil langkah lebih agresif. Lieka menyusun rencana balas dendam yang lebih besar, menggunakan koneksinya di dunia bisnis dan hukum untuk menjatuhkan mereka berdua.

“Kita harus menyerang lebih dulu,” ucap Lieka tiba-tiba.

Tanier terkejut sesaat, lalu tersenyum kecil. "Aku suka rencana itu. Apa yang kau pikirkan?"

“Kita akan menyiapkan jebakan. Jika mereka mencoba sesuatu lagi, kita akan memastikan itu menjadi senjata makan tuan. Dengan begitu, kita bisa menjatuhkan mereka sekaligus.”

Tanier mengangguk, senyum lebar terukir di wajahnya. "Aku suka cara berpikirmu, Lieka."

Setelah diskusi panjang tentang rencana mereka, Lieka dan Tanier merasa lebih tenang. Malam sudah larut, dan kantor terasa sangat sunyi. Di momen itu, ketegangan perlahan berubah menjadi keintiman. Lieka memandangi Tanier, merasakan getaran yang berbeda di antara mereka.

“Terima kasih, Tanier. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa melalui semua ini tanpamu,” kata Lieka dengan suara pelan.

Tanier menatapnya dengan lembut, lalu mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah Lieka. “Aku di sini bukan hanya sebagai karyawan, Lieka. Kau tahu itu, kan?”

Hati Lieka berdebar-debar. Tanpa kata-kata, mereka saling mendekat, dan dalam hitungan detik, bibir mereka bertemu. Ciuman yang lembut namun penuh gairah membuat suasana kantor yang sunyi itu terasa begitu hangat. Lieka membiarkan dirinya tenggelam dalam momen tersebut, melupakan sejenak segala kekacauan yang sedang mereka hadapi.

Malam itu, di tengah-tengah ruang rapat yang biasa mereka gunakan untuk diskusi bisnis, hubungan mereka semakin dalam. Tanier, dengan kelembutan dan ketulusannya, membuat Lieka merasa aman dan dicintai, sesuatu yang telah lama hilang dari hidupnya.

1
Leviathan
4 like mendarat, semangat, jgn lupa mampir juga saling bantu di chatt story ane
Tanier Alfaruq: ok siap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!