Menjadi seorang indigo, bukanlah hal yang di inginkan oleh gadis cantik bernama Lilis Yuliani karena setiap hari ia harus bersinggungan dengan hal yang gaib dan ia tidak bisa menolaknya.
Sosok-sosok itu selalu mengikuti untuk meminta pertolongan ataupun hanya sekedar mengganggu pada Lilis sampai suatu hari ketika ia sedang berjualan bakso bertemu dengan arwah pria tampan namun menyebalkan.
Siapakah arwah itu?????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sosok Ular Cantik
Kopinya sudah saya berikan kepada target" ucap OB gadungan yang memberikan kopi kepada Bara.
"Bagus, aku tunggu kabar baiknya" balas suara di ujung telepon.
Panggilan pun di akhiri, pria misterius itu menyeringai senang karena pasti sebentar lagi Bara tewas tanpa ia tahu bahwa Bara tak meminum kopi beracun itu sedikit pun.
"Kak, kamu akan segera menyusul Papi ke surga! " ucapnya dengan senang.
Ada yang bisa tebak siapa tersangkanya???
Komen di bawah ya... 😚😚😚
Sementara Bara memanggil OB yang lainnya untuk membersihkan serpihan gelas yang tadi pecah.
"Adik Kang Mas jahat sekali" ucap siluman ular itu.
Bara diam saja, namun ia sedikit curiga dengan orang yang tadi memberikan kopi pada Bara.
"Ridwan, apakah kantor kita ada OB baru? " tanya Bara pada OB yang sedang membereskan pecahan gelas.
"Setahu saya tidak ada, Pak! hanya saja hari ini Jajang tidak masuk karena sakit" jawab Ridwan.
Deg!!!
Seketika jantung Bara berdegup tidak tenang.
"Selesaikan pekerjaan kamu Ridwan" ucap Bara lalu berdiri dari kursinya dan pergi meninggalkan ruang kerjanya.
Bara terus berjalan, dan sialnya ia malah berpapasan dengan beberapa hantu di sana. Bara bisa melihat pocong dan kuntilanak berlalu lalang bebas di dalam kantornya, namun bukan itu yang utama, Bara ingin tahu siapa orang yang mengantarkan kopi ke kantornya.
Bara kini sudah sampai di ruangan keamanan.
"Samsul, saya ingin rekaman CCTV. Tolong cari rekaman orang yang memakai baju OB.
" Siap Pak" balas Samsul.
Tak butuh waktu lama, sebuah rekaman setengah jam yang lalu memperlihatkan pria asing yang diam-diam menyelinap kedalam kantor lalu mengambil baju OB di dalam pantry lalu memakai nya. Sedah itu pria itu terlihat menghubungi seseorang, sesudah itu pria itu merogoh sesuatu dalam saku celananya lalu membubuhkannya kedalam kopi yang akan di berikan kepada Bara.
"Orang itu mencoba meracuni saya" ucap Bara.
"Wah ini tidak bisa di biarkan, Pak! Kenapa pula ada orang asing bisa masuk kedalam. kanto kita" ujar Samsul.
"Kamu panggil kedua security suruh menghadap ruangan saya" perintah Bara.
"Baik Pak" balas Samsul.
Bara kembali lagi ke ruangan kerjanya, kejadian hari ini sungguh membuat ia lelah dan hampir mati di racun.
Tak lama kedua security datang ke ruang kerja Bara.
"Permisi Pak, Bapak memanggil kami? " tanya Meki.
"Kalian tahu kesalahan kalian pagi ini? " tanya Bara sembari memandang kedua keamanan kantor itu dengan tatapan tajam.
"Maaf Pak, tapi apa kesalahan saya? " Azis malah balik bertanya.
"Siapa yang menjaga pos keamanan jam 8 tadi? " tanya Bara.
"Jam delapan kami ke kantin, Pak beli kopi" jawab Melky.
"Sebab itu lah saya panggil kalian kemari, gara-gara tindakan kalian, pos kantor tidak ada yang menjaga, jadi orang asing bebas masuk kedalam kantor kita. Gara-gara kalian berdua, saya hampir mati di racuni" ungkap Bara.
"Maafkan kami, Pak. Sungguh kami telah ceroboh. Maafkan kami" ucap Melky sungguh menyesal.
"Jika satu kali lagi kalian ceroboh, saya bisa pastikan kalian akan di pecat tanpa pesangon dan saya tidak akan membiarkan kalian bekerja di perusahaan manapun. Saya akan blacklist kalian, PAHAM?" papar Bara.
"Sekali lagi kami mohon maaf Pak" ucap kedua keamanan itu.
keduanya pun lalu keluar dari ruang kerja Bara dengan perasaan bersalah...
Bara duduk di kursi kebesarannya sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia tidak menyangka ada seseorang yang ingin mencoba melenyapkannya.
"Siapa orang yang menginginkan kematianku? " ucap Bara dengan lirih.
"Adikmu, Kang Mas. Dia sungguh jahat...Hoooshhhhhh...Hossshhhhh" ucap suara dari bawah meja sembari mendesis.
Yang di ucapkan sosok ular cantik yang mengatakan bahwa kopi itu beracun benar adanya dan Bara percaya namun Bara tidak akan percaya apapun dengan jin, karena sejatinya makhluk yang ada di bawah kakinya sering sekali menjerumuskan manusia dengan tipu dayanya.
Namun Bara tetap berterimakasih pada sosok ular cantik itu dalam hati kecil tanpa mengucapkan.....
......................
Sementara di sebuah kerajaan ular gaib di gunung pangrango, kerajaan itu sedang di rundung kesedihan karen sang ratu sakitnya tambah parah lantaran memikirkan sang putri yang sudah lama hilang.
"Sadar pikir Nyimas" ucap sang raja pada istrinya.
"Kaula rindu pikeun anak kaula, Kang.... hikhikhik... Pitaloka, anaking jimat, dimana salira, anaking?... hikhikhik" tangis sang ratu ular 🐍 kala mengingat nasib sang putri yang hilang entah kemana.
10 tahun yang lalu sang putri yang bernama Nyimas Pitaloka pergi bersama dayang-dayang keluar dari istana memasuki kawasan perbatasan. Ketiga jelmaan siluman ular itu merayap mendekati sebuah air terjun di kaki gunung Pangrango.
"Dayang Sanggah, kaula bade ninggal itu curug" tunjuk Nyimas Pitaloka.
"Entong, Putri. Kanjeng Raja tos ngalarang kusabab curug eta geuguehan kakawasaan Raden Cagak" tolak sang datang dengan halus.
"Leres putri, Raden Cagak musuh pikeun karajaan urang" timpal dayang yang satunya.
"Dayang Sanggah, Dayang Kekemi mulang wae, kaula rek ngajugjug sorangan bae. Kaula teu sien pikeun Raden Cagak" balas Nyimas Pitaloka sembari melata meninggalkan kedua dayang-dayangnya, namun naas belum juga melata terlalu jauh, sesuatu berhasil menangkap Nyimas Pitaloka.
"Hahahaahaahaha..... Ieu geuningan mangsa aing teh datang nyorangan" ucap sesosok makhluk yang menyerupai burung elang berkepala seorang pria dengan kumis yang sangat tebal nan panjang.
" Lepaskeun kaula, leupaskeun... Ibu, Ayahhhhhhh" Nyimas meronta sembari memanggil kedua orangtuanya.
Kedua dayang segera kembali ke istana lalu melaporkan kejadian itu kepada Raja dan Ratu.
Nyimas lalu di tancapkan sebuah mustika di kepalanya dan di lempar ke dunia manusia.
Sebenarnya Raden Rangga Bergola sudah mengupayakan mencari sang putri namun entah kenapa keberadaannya sulit di lacak oleh radar gaibnya.
"Kang Mas, teangan anak king" pinta sang istri.
Harapannya jika Nyimas Pitaloka masih hidup, ia ingin bertemu dengannya, namun jika sudah tewas, ia juga ingin melihat jasadnya.
Raden Rangga Bergola hanya mengangguk saja karena dirinya juga tak tahu harus mencari keberadaan sang putri dimana.
.....
Cukup lelah hari ini Bara termenung di ruang kerjanya. Tidak bisa di pungkiri bahwa sekarang ia menaruh kecurigaan kepada satu orang yang sama.
"Rasanya tidak tahan jika aku harus mendiamkan bangkai di keluargaku" ucap Bara.
"Kang Mas, jangan bersedih" ucap siluman ular itu.
Tak tahan akhirnya Bara berdiri keluar dari kursinya lalu berjongkok di depan siluman ular itu.
"Terimakasih" ucap Bara.
Seketika siluman ular itu sungguh sangat terkejut mengetahui Bara bisa melihatnya.
"Kakang bisa melihatku? " tanyanya.
Bara menganggukkan kepalanya.
"Sejak kapan Kang? berarti selama ini Kakang pura-pura" ucap nya sedikit kesal.
"Maaf, saya hanya tak ingin menambah masalah bisa melihat hal gaib sepertimu. Sekarang kamu sudah tahu saya bisa melihat tolong jangan ganggu dan mempengaruhi hidup saya" pinta Bara.
"Kang Mas bicara apa? Apa selama ini aku pernah ganggu Kakang? Kang Mas terimakasih dahulu pernah menolongku" ucap siluman itu.
"Menolong mu, kapan?? Saya bahkan baru bisa melihat se bangsamu sewaktu habis sadar dari koma" Bara heran dengan ucapan sosok ular di hadapannya.
"Kakang benar tidak ingat, Kang? " tanya sosok ular itu memastikan.
Bara hanya menggeleng.