Terpaksa menikah dengan pria yang tak dicintai dan mencintainya
tifany larasati harus bergelut dengan perasaannya sendiri mempertahankan rumah tangganya.
demi keluarga yang diambang kehancuran tifany merelakan menikah muda dengan cavero abraham.
sosok angkuh dan egois yang tak mau melepas masalalu walaupun setelah menikah.
dengan semangat dan dukungan keluarga, tifanya menguatkan diri untuk tidak bercerai dari cavero.
bisakah tifany membuat cavero mencintainya atau hanya akan tetap menjadi pemilik raga tapi tidak hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
inikah waktunya
dua hari setelah wisuda tifany usai orang tuanya lebih dulu pulang karena ada urusan pekerjaan. sedangkan tifany menunggu berkas yang masih belum selesai dan berjanji akan menemani elsa dan regi mencari tempat yang cocok untuk tema preweddingnya
Dan hari ini tifany meminta bantuan arya untuk mengantarkan sekalian jalan-jalan bersama, tak disangka melvin mengajak teman wanitanya ikut dan juga arya datang bersama cevira sementara tifany sendiri yang datang tanpa pasangan
"loh, cev kamu kok bisa disini?" regi mengenal cevira dan cukup kaget karena bisa datang dengan mantan kekasih adiknya
"kak regi, iya kak aku sama kak arya tadi" jawab cevira
"kakak kenal?" tifany masih menerka wajah siapa yang tak asing dan mirip cevira
"dia adik teman kakak fan, kebetulan sekali ya!" regi lalu kembali bersama elsa dan yang lain juga dengan pasangan masing-masing
"kalian curang!" tifany memanyunkan bibirnya karena tak ada pasangan dan dirinya lah yang menjadi tukang foto untuk yang lain
"sini gantian biar aku yang fotoin" ucap arya lalu tifany dengan senyum senangnya merapat ke barisan
cevira mengunggah fotonya ke akun sosial media dan tak lama ponselnya berdering "sebentar" cevira meninggalkan barisan dan sedikit bergeser dari keramaian
"halo kak, ada apa?" cevira menerima panggilan telfon dari kakaknya yang juga teman regi
"kamu dimana? Kakak di apartemenmu!"
"kenapa ngga bilang, aku lagi pergi kak! Tunggu tiga puluh menit aku sampai" cevira memutuskan sambungan telfon dan mendekati arya dan yang lainya
"yang, aku harus pulang kakaku datang kesini tiba-tiba" cevira bilang pada arya dan akan berpamitan pada yang lain
"ya sudah ayo aku antar, sebentar kita pamit dulu dengan yang lain" arya mengajak cevira untuk pamit pulang lebih dulu
lalu keduanya segera masuk ke mobil dan menuju apartemen cevira dimana kakaknya menunggu
"yang pelan-pelan aja" cevira ketakutan karena arya mengemudikan mobilnya cukup kencang
"maaf sayang, aku gugup mau ketemu calon kakak ipar" jawab arya seketika wajah cevira memerah
Blus
"kamu ada-ada aja yang" cevira menutupi rasa gugupnya
"kamu mau kembali lagi kesana ngga apa-apa" ucap cevira
"engga kok, aku sama kamu aja!" arya meneruskan perjalanan hingga sampai di area parkir apartemen cevira
keduanya gugup begitu juga dengan cevira yang belum siap memperkenalkan sang kekasih pada kakaknya yang cukup galak takut dimarahi karena berpacaran tanpa sepengetahuannya
Terakhir kali cevira dekat dengan pria adalah pengedar nark*ba yang membuat kakaknya tak mengizinkan adiknya dekat dengan pria selama masih kuliah
"kak sebaiknya kakak pulang aja deh, lain kali ketemu sama kakaku aja" cevira tak mau malah nanti kakak dan pacarnya bertengkar
"kenapa, Kamu ngga yakin sama aku?" arya sedikit murung karena tak diizinkan bertemu kakaknya
Arya sudah yakin dan siap untuk bertemu kakak pacarnya karena tak ada lagi main-main di usianya yang sudah dua puluh tujuh tahun dan ingin ke jenjang pernikahan
"atau kamu malu" arya menanyakan lagi pada cevira yang masih bingung
"bukan, tapi!"
"cevira!!"
Belum sempat menjawab pertanyaan arya namun suara kakaknya sudah terdengar di telinganya "aduh gimana nih kak, kalian jangan berantem ya" cevira mengingatkan arya
"kenapa harus berantem, udah tenang saja" arya mengenggam tangan cevira dan mendekati sang kakak
"kamu!"
Arya dan kakak cevira mengucapkan kata yang sama
"kalian saling kenal?" cevira yang lebih terkejut kali ini
"lepaskan! Ngapain lo pegang-pegang tangan adik gue!" cavero menghempaskan tangan arya dan menarik tangan cevira agar mendekat padanya
"kakak!" cevira membentak cavero karena keterlaluan "ada apa sebenarnya?"
"siapa dia?" tunjuk cavero di wajah arya, siapa yang tak murka jika melihat adiknya jalan dan bergandengan tangan dengan mantan kekasih istrinya bahkan setau cavero keduanya kembali bersama
"saya arya, pacar cevira" jawab arya dengan gagah dan berani di depan cavero yang terlihat sebaliknya
Bug
Bug
Dua kali cavero memukul arya dibagian perutnya "jangan harap! Kamu ikut kakak ke atas sekarang" cavero menarik tangan cevira yang tak bisa berkutik
Sementara arya mencoba mengejar namun ada yang menghadang dua orang pria suruhan cavero
Arya masih menunggu dimobil dan berharap bisa menemui cevira dan cavero dalam hati yang dingin
tak tahu jika semua ini begitu kebetulan yang sangat tak mungkin arya percaya,
Sementara di dalam apartemen
"kakak kenapa sih, ada apa dengan kak arya?" cevira meminta penjelasan sang kakak
"kamu tahu istri kakak?" cevira belum pernah bertemu dengan kakak iparnya karena saat kakaknya menikah cevira baru saja masuk kuliah dan tak pernah melihat foto pernikahan kakaknya
Karena cavero tak mengizinkan pernikahannya diabadikan oleh siapapun saat itu
"hm mantan istri, kenapa?" cevira malas membahasnya
"pria tadi mantan kekasihnya, dan bahkan kakak dengar dia kembali menjalin hubungan bersama saat ini jadi kamu jauhi dia" cavero menjelaskan dengan emosi yang makin memanas
"tunggu! kak Tifany mantan kak arya?" cevira baru ingat jika beberapa kali bertemu dengan tifany dan cevira membuka ponselnya
"ini bukan?" cevira memperlihatkan foto yang baru tadi diambil saat sedang pergi bersama arya
"iya, kamu kenal?" cavero terkejut
"dia dan kak arya sekarang berteman baik dan kami bertemu beberapa kali" cevira menjelaskan dan ingin membersihkan nama pacarnya yang dianggap negatif oleh cavero
"maksudnya mereka tak berhubungan kembali?" cavero memastikan lagi pada adiknya agar tak salah paham
"iya kak, jadi maksudnya kak tifany istri kakak?" cevira baru sadar
"iya, kamu kenal? Dimana dia sekarang" cavero tak sabara ingin menemui tifany saat mendengar jika tifany tidak kembali bersama arya
"eits nanti dulu, aku akan beritahu jika kakak merestuiku bersama dengan kak arya" cevira memberikan penawaran yang bagus untuk cavero
"nggak! cari yang lain" cavero masih tak terima rasa cemburu dan kesalnya dahulu masih belum hilang dari ingatan
lalu kenapa orang tua tifany saat itu bilang jika tifany kembali bersama arya. Cavero tak peduli saat ini hanya ingin bertemu dengan tifany
"kalau gitu cari saja di negara yang luas ini sendiri" cevira meninggalkan kakaknya dan masuk kamar mencaritahu dimana keberadaan arya yang tak diizinkan oleh kakaknya bertemu
Cevira mengunci pintu dan hendak menghubungi arya
"dek, buka! Kita bicara dulu baik-baik" cavero galau dan tak mau sampai terlambat kedua kalinya
"cevira! Iya kakak janji izinin kalian kalau mama dan papa juga setuju" cavero yakin orang tuanya tak akan setuju jika tahu arya adalah mantan kekasih menantunya
sehingga cavero mengiyakan saja permintaan sang adik "dek, ayolah bantu kakak" cavero memohon
Dan tak lama pintu kamar terbuka "janji" cevira memberikan jari kelingkingnya untuk dikaitkan dengan sang kakak
"iya, ayo cepat antar kakak" cavero tak sabar
"dengan syarat" cevira masih belum beranjak dan mengulur waktu sambil bermain dengan kukunya
"apalagi sih dek" cavero mulai kesal
"kita pergi bersama calon adik ipar kak cav, karena dia yang tau alamat apartemennya, dengan santainya cevira menguji kesabaran sang kakak
"oke! bisa berangkat sekarang?" ucap cavero dengan mengusap kepala adiknya, rasanya ingin dibenturkan ke tembok jika bukan adiknya
lalu dengan cepat keduanya turun ke parkiran dimana arya sudah menunggu disamping mobil karena sebelumnya sudah diberitahu oleh cevira jangan pergi
Cavero menghela nafasnya lagi melihat arya namun apa boleh buat saat ini jalan satu-satunya bertemu dengan tifany