TAMAT 18 NOVEMBER 2024
Rahardian adalah luka bagi Nathalie, tiba-tiba saja suami tampan yang mengkhianatinya selama dua tahun terakhir justru memintanya hamil bahkan menata ulang pernikahan yang sudah hancur lebur.
Atas dasar cinta, Nathalie mau menuruti keinginan suaminya. Mereka berbulan madu ke Bali, dan kehamilan pun tak terelakan lagi.
Namun, di suatu malam, Nathalie tersadar akan sesuatu. Sadar, tentang tanda yang melekat di punggung suaminya bukanlah milik suaminya.
Cinta, obsesi, dendam, luka, intrik, dibungkus dengan indah dalam satu karya ini. Di mana pada akhirnya semua harus mengalah pada takdir yang telah digariskan sang maha esa.
Cerita romantis, tentang kekaguman, tentang kesetiaan, tentang kepemilikan, tentang keegoisan, tentang kepedulian dan tentang tanggung jawab versi Pasha Ayu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SPS TUJUHBELAS
Niko pada akhirnya mau bicara, mata sudah begitu sembab. Kalau memang air mata tidak diciptakan untuk lelaki, Niko menolak fatwa itu sekeras-kerasnya.
Niko meminta Nathalie menunjukkan di mana makam Rahardian. Niko sempat mendatangi Singapura, termenung berhari-hari di sana.
Putra yang dia kira sudah berubah menjadi sangat bijaksana ternyata bukan putra yang selama ini bersamanya. Rahardian memiliki pribadi yang tak acuh, tak mau bersuara.
Baru saja Niko bangga, faktanya Rahardian memang bukan pemilik ketegasan. Adhigama lah yang menggantikannya tanpa disadarinya.
Setelah dua minggu lamanya menangisi makam Rahardian, Niko pulang lagi ke Indonesia tentunya demi mengurus keluarga yang sudah porak-poranda.
Nathalie perlu perlindungannya. Letta yang hilang entah ke mana, sampai kini belum ada kabarnya. Dan Fajar, mungkin putra bungsunya sedang menangisi ibunya.
Kurang lebih delapan bulan Adhigama masuk ke dalam kehidupannya. Bukankah itu berarti, Aster pun masih hidup di dunia ini?
"Pa--"
Nathalie menyambut kedatangannya dengan senyuman. Kandungan Nathalie sudah jalan tujuh bulan, tak terasa sebentar lagi lahir cucu pertamanya. Bukan dari benih Rahardian melainkan Adhigama.
"Sayang--" Hanya pelukan hangat Nathalie tempat Niko menenangkan diri. Putri milik Kamal yang dia sayangi dan menyayanginya.
"Pa." Nathalie juga tersedu-sedu. Menyesal karena semua yang terjadi akhir-akhir ini.
"Maafkan Papa," ucap Niko.
Nathalie menggeleng. "Nathalie yang minta maaf sudah menutupi kematian Rahardian dari Papa. Nathalie yang minta maaf."
Keduanya duduk bersitatap. Mereka perlu bicara dari hati ke hati. Agaknya walau yang bersamanya bukan Rahardian, Nathalie tidak begitu terlihat terguncang. Nathalie memang kuat seperti Kamal.
Niko mengusap kepala Nathalie. Mata yang masih memburam terhalang jernihnya butiran air kepiluan, menatap setumpuk berkas di tangan asistennya lalu diulur pada Nathalie.
"Kamu punya sebagian perusahaan ini. Kamu berhak atas bagian mu. Andai Papa mati--"
"Tidak!" Nathalie tidak mau ayah mertuanya meninggal seperti Rahardian. Cukup dia kehilangan banyak orang yang disayanginya.
"Papa nggak boleh ngomong begitu. Nathalie masih butuh Papa di dunia ini. Bukan hanya bagian perusahaan. Nathalie butuh kasih sayang Papa seperti biasanya."
Niko terenyuh, semenjak Nathalie tinggal bersama Niko, Nathalie hanya tahu meminta uang, tanpa tahu saham yang dimiliknya. Cinta kasih anak itu melebihi putra-putra yang ternyata hanya pandai berebut warisan.
Sosok Adhigama, tidak kalah ambisiusnya dari Rahadian dan Fajar. Yah, tak dipungkiri, mereka bertiga berasal dari benih Niko.
"Permisi, Tuan." Bian sang asisten menyodorkan ponsel pada Niko. Sebuah panggilan dari Fajar. "Tuan muda ingin bicara."
Tak butuh waktu lama untuk Niko memindai gawai tersebut. "Fajar..."
📞 "Pa! Tolong, Mama, Pa! Fajar mohon tolong Mama! Dian palsu mau memenjarakan Mama! Mama sekarang buron!"
Fajar menggebu-gebu, di mana sejatinya Niko pun bingung kenapa Letta sampai akan dipenjarakan Adhigama? Ada salah apa hingga Letta harus dipenjara?
"Atas tuduhan apa?" tanyanya menyelidik.
📞 "Tanyakan pengacara-pengaca Papa! Dia yang mengurus kasusnya!!"
"Bian!" Niko mematikan sambungan telepon Fajar, lalu menatap asistennya. "Cari tahu apa yang terjadi! Kenapa Letta buron?!"
Nathalie menegur. "Papa, kondisikan kesehatan Papa dulu."
Bian bukan tidak tahu, dia hanya tidak memberitahukan perkara sakit jantung yang diderita bossnya. "Maaf, Tuan. Tuan tidak--"
"Cepat, aku ingin tahu!!" bentak Niko. Dadanya mulai dipegangi, terasa nyut, berdenyut sakit.
Yah, Bian tak bisa apa-apa jika tuannya sudah bicara dan menuntutnya. Terlebih, tatapan Niko seolah ingin memecatnya saat ini juga.
"Banyak cctv yang menunjukkan adanya kecurangan selama bertahun-tahun yang terjadi di dalam rumah ini. Salah satunya pemberian obat, dan minuman-minuman yang berbahaya. Semua itu Nyonya Letta tujukan untuk almarhum Tuan Dian."
"Apa?" Niko tersentak.
Bian mengangguk segan. "Selama beberapa bulan terakhir Tuan Gama mengumpulkan banyaknya bukti-bukti kecurangan yang dilakukan Nyonya. Dan sekarang, bukti-bukti itu sudah sampai ke tangan polisi."
Niko dan Nathalie beku di tempat.
"Bahkan, Tuan Gama sudah menemukan satu persatu orang-orang yang ikut bersekongkol dengan Nyonya Letta. Termasuk penyuplai obat-obatan yang dikonsumsi almarhum Tuan Rahardian selama diasuh Nyonya Letta."
Nathalie menutup mulutnya, terperanjat.
"Penyuplai obat-obatannya sendiri mengaku, Nyonya Letta memesan minuman dan obat-obatan demi mematikan kesuburan Tuan Rahardian bahkan kerusakan jaringan di tubuh Tuan Rahardian."
Niko dan Nathalie dibuat shock akan berita ini, jadi ternyata, Gama benar-benar datang untuk membuka semua tabiat Letta. Yang bahkan tidak disadari Niko sedari dulu.
Bodohnya lagi, penyakit akut Rahardian tidak serta-merta karena bawaan. Melainkan sengaja dibuat oleh ibu tiri yang selama ini dipercaya oleh Niko Dewantara.
Puluhan tahun lamanya, Niko memelihara ular berbisa yang menjelma bak Dewi asmara nan indah baginya.
"Kenapa kau tidak bilang dari awal?"
"Maaf--" Bian menunduk. Dia hanya mendengar dari pengacara-pengaca handal yang dipakai Adhigama.
"Ya Tuhan--" Niko tak habis pikir dengan kebodohannya selama ini, bisa-bisanya kejahatan Letta begitu mulus hingga akhir.
"Gama--" Nathalie bahkan tidak tahu bagaimana Letta mencurangi Rahardian selama hidupnya.
Namun, hanya dalam waktu beberapa bulan saja, Adhigama bisa membongkar seluruh kejahatan Letta di dalam rumah ini.
Satu sisi ia ingin berterima kasih pada Gama sisi lainnya dia takut. Masa lalu seperti apa yang membuat Gama seperti sekarang ini?
Gama terlalu misterius, tindakannya tak terbaca sama sekali. Nathalie selalu dibuat terkejut akan semua hal, termasuk dalam hal meluluhkan hatinya.
"Biarkan aku bertemu dengan Gama." Niko pada akhirnya berceletuk di ujung diamnya.
...----°°••°°----...
bikin novel komedi aja Thor
engkau shangat kocaks