Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 27
Para Prajurit yang ada di dalam tempat pelatihan sudah mulia berlatih, berbagai jenis pelatihan mereka lalukan. Mulia dari memanah hingga jenis latihan baru yang Yun Li An buat.
Di pagi hari mereka akan melakukan pemanasan seperti lari atau menggerakan tubuh mereka, setelah itu mereka baru memulai latihan.
Choi Han Min melihat pasukan Yun Li An yang saat ini berada di tempat latihan, dan dia cukup kagum. Karena begitu banyak jumlah pasukan, Yun Li An dapat membuat mereka patuh tanpa ada pertentangan yang besar diantara mereka.
"Yang Mulia, aku mengira kau masih berada di kamarmu," ucap Yun Li An.
"Tidak, aku terbiasa bangun lebih awal,"
Yun Li An mengangguk, "Dengan latihan ini, aku harap semua pasukan bisa lebih kuat dan siap dalam berperang,"
"Benar, aku juga berharap seperti itu,"
Yun Li An mengangguk, rasanya dia seperti kembali ke dunianya. Hanya saja orang-orang di sana menggunakan pakaian yang berbeda.
Tap tap tap
"Salam kepada Yang Mulia! Jenderal Yun, perbatasan selatan mengirimkan sebuah pesan!" ucap salah satu Prajurit.
Yun Li An membaca kertas kecil yang diberikan oleh Prajurit itu.
"Ini..."
"Apa yang terjadi?"
"Kerajaan dibagian selatan tiba-tiba menyerang dermaga kita beberapa hari yang lalu. dan lima kapal yang berada di sana hancur!"
"Jika begitu kita harus segera ke sana!"
Yun Li An terdiam, "Perbatasan selatan adalah perbatasan laut antara kerajaan Choi ini dengan kerajaan Huang. Mereka pasti sudah mengenal bagaimana keadaan laut dan sekitarnya,"
"Jenderal Yun, apa yang harus kita lakukan? Tahun kemarin kita kehilangan 300 orang prajurit karena tenggelam di tengah laut, saat menyerang balik kerajaan Huang," ucap prajurit itu lagi.
"Katakan pada mereka, untuk tetap diam. Jangan bergerak sedikitpun mendekati laut sampai kita tiba di sana, meskipun pasukan kerajaan Huang menyerang, mereka tidak boleh bergerak!"
"Baik, Jenderal!"
Prajurit itu lalu berjalan pergi untuk melakukan apa yang Yun Li An katakan.
Choi Han Min menatap Yun Li An, " Apa kau mempunyai cara?"
"Mereka adalah orang-orang yang sudah terbiasa hidup di dekat laut, mereka pasti sudah mengerti cara memanfaatkan pasang surut air laut,"
"Pasang surut air laut?"
"Benar, ada saatnya air laut akan pasang dan juga surut. Di wilayah bagian selatan kerajaan Choi air pasang selalu tinggi. Dan itu membuat rakyat dan prajurit di sana sibuk, karena air yang meluap. Dan di saat itulah, mereka selalu menyerang secara diam-diam,"
Choi Han Min diam mendengarkan penjelasan Yun Li An.
"Aku baru menyadarinya sekarang, itulah kenapa mereka selalu menyerang di saat air laut sedang pasang! Mereka benar-benar telah memanfaatkan keadaan dengan baik!" ucap Yun Li An lagi.
"Jadi, apa rencanamu?"
"Saat ini air laut pasti sedang surut, dan pasukan kerajaan Huang pasti sedang menunggu pasukan kita di dekat dermaga mereka. Air laut yang surut akan membuat kapal yang berada di laut harus bersandar, atau berhenti sejenak. Dan di saat itulah mereka yang sudah menunggu, akan menyerang dengan cepat tanpa bisa di hindari oleh pasukan kita,"
Choi Han Min mengangguk.
"Hanya satu cara yang bisa kita lakukan, yaitu perang di atas laut!" ucap Yun Li An dengan pasti.
"Berperang di tengah laut?"
"Benar, air pasang cukup bagus untuk berlayar. Karena itu kerajaan Huang memanfaatkannya, jadi kita pun harus bisa memanfaatkan hal itu juga!"
"Air pasang di wilayah selatan memang cukup tinggi dan selalu membuat wilayah di tepi pantai dan dermaga terendam air, bagaimana jika setelah peperangan selesai, kita membangun benteng, dan biarkan kapal kita masuk ke dalam benteng melewati pintu gerbang," ucap Choi Han Min.
"Itu bisa dilakukan, namun semuanya tergantung kepada Yang Mulia Kaisar!"
Choi Han Min terdiam, memang benar jika ingin melakukan hal itu mereka tentu harus mendapatkan izin terlebih dulu, sebelum membangun benteng di depan dermaga. Jika tidak, maka mereka akan dianggap tidak menghormati Kaisar, dan bertindak dengan semena-mena.
"Ketika aku meminta izin untuk membangun sebuah bendungan, agar wilayah bagian barat tidak selalu terendam banjir, dan juga agar menyulitkan kerajaan musuh yang ada di sana untuk menyerang, butuh waktu setidaknya hampir satu tahun. Dan itu juga berkat penyerangan dari kerajaan musuh, Kaisar baru memberikan izin membangun bendungan itu,"
Mendapatkan izin untuk membangun sesuatu yang cukup besar memang sulit, itu karena Kaisar Choi selalu meminta pendapat terlebih dulu pada para Perdana Menteri. Dan sudah dipastikan, dua kubu di dalam istana akan selalu berselisih, yang tentu saja membuat Kaisar sangat lama dan sulit mengambil keputusan.
"Tentang ini, aku akan mencoba berbicara kepada Yang Mulia. Anggap saja ini adalah permintaan pertamaku selama aku hidup!" ucap Choi Han Min.
Yun Li An hanya bisa melihat Pangeran kedua yang ada di depannya. Dari ingatan Yun Li An yang asli, Choi Han Min selalu berada di belakang saudara kembarnya yang berada di posisi Putra Mahkota.
"Jangan melihatku dengan tatapan seperti itu, aku sendiri yang sudah memutuskannya," ucap Choi Han Min yang seolah mengerti apa yang ada di dalam pikiran Yun Li An.
Yun Li An menatap ke sembarang arah, "Aku tidak memikirkan itu. Kau sudah memutuskannya sendiri, jika aku masih tetap memaksa, itu akan membuatmu terbebani,"
"Apakah kau tahu, kenapa aku menjadikanmu sebagai orang kepercayaanku?"
Yun Li An menatap Choi Han Min lalu menggelengkan kepalanya.
"Itu karena kau cukup terbuka padaku, dan juga kau selalu bersikap seperti kau sedang bersama temanmu sendiri," ucap Choi Han Min seraya tersenyum.
"Benarkah, jadi apakah saya harus bersikap seperti ini terhadap anda, Yang Mulia Pangeran kedua?"
Choi Han Min tertawa mendengar Yun Li An yang seperti itu. Meskipun setiap di depan orang dia akan bersikap lebih sopan pada Choi Han Min, namun kali ini mereka hanya berdua, dan tentu saja itu membuat Choi Han Min merasa aneh, sehingga dia tertawa.
Melihat Pangeran kedua tertawa bersama Yun Li An, pengawal yang selalu bersama Choi Han Min itu merasa sedikit lega.
"Tuan pengawal, kau tenang saja. Jenderal Yun kami selalu bisa membuat suasana menjadi lebih santai," ucap salah satu prajurit yang melihat pengawal itu menatap Pangeran kedua.
"Jenderal Yun memang berbeda, tidak ada yang berani bersikap seperti itu pada Yang Mulia Pangeran kedua. Tetapi dia selalu melakukannya, bahkan Yang Mulia tidak merasa keberatan akan hal itu,"
"Tentu saja berbeda, dia adalah Jenderal perang kerajaan Choi!"
Pengawal Pangeran kedua itu mengangguk. Kemudian dia kembali berlatih seperti yang tengah pasukan Yun Li An lakukan.
dan dari kerajaan mana asalnya. jangan sampai mata mata dari kerajaan Huang deh.
Seandainya Raja wu menikah dg orang lain bagaimana pembagian kerajaaan ini?
sedangkan pulau & pembangunan nya hasil keringat jendral Yun?
hrs dapat kaisar yg hebat, dingin dan tak tersentuh wanita tp bucin akut sama jendral Yun 🤣🤣🤣🤣hrs ya thor.. 🤣