Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Ciuman Sebagai Hukuman
“Nona jangan berlari, nanti anda terjatuh” ucap Lili mengerjar Purple.
Kini mereka bertiga sedang berjalan- jalan dan sambil piknik di hamparan bunga yang sangat luas, Purple Lili dan Khail.
Melihat bunga yang begitu banyak dengan berbagai macam warna membuat Purple sangat senang, dia sangat menyukai pemandangan di depan matanya itu.
Dulu dia tidak pernah memikirkan untuk pergi jalan- jalan atau yang lainnya, dia hanya berpikir bagaimana cara mendapatkan Keyron namun dia sudah memutuskan untuk hidup lebih bahagia di kehidupan kali ini, benar kata Lili dia pantas bahagia.
“Lili ini sangat indah” ucap Purple senang.
Melihat Purple bahagia hati Lili menghangat, “Iyaa sangat indah nona” jawab Lili.
Sementara Khail dia mulai meletakan barang- barang yang dia bawa di atas rumput.
Khail terfokus melihat dua gadis yang kini saling kejar- mengejar, tawa mereka bagaikan alunan musik di tengah hamparan rumput bunga itu.
Setelah beberapa saat Lili pun menghampiri Khail menbantunya mempersiapkan makanan yang telah mereka bawa dan menata di atas karpet.
Setelah beberapa saat Lili pun menghampiri Khail menbantunya mempersiapkan makanan yang telah mereka bawa dan menata di atas karpet.
“Nona ayo kemari” panggil Lili.
Purple yang mengambil beberapa bunga untuk dijadikan sebagai buket bunga.
“Sudah selesai…. Tunggu sebentar” ucap Purple sambil melihat bunganya.
Purple pun menghampiri dua orang itu yang sudah duduk dia atas karpet.
Untuk sementara biarlah dia berpikir dengan damai menikmati hidup selayaknya orang biasa tanpa ada rasa khawatir dan takut yang selalu muncul.
Purple memakan kue dan buah yang mereka bawa setelahnya minum teh hijau yang baru dihidangkan oleh Lili.
Setelah makan Purple berbaring atas rumput itu bersama Lili di sampingnya, sementara Khail dia sedikit memberi jarak dan tetap berjaga.
Purple menatap langit berwarna biru tanpa ada awan sedikitpun, angin berdesir membuat suana semakin sejuk dan segar.
Setelah ini apa yang harus dia lakukan, pernikahannya dengan Keyron tidak bisa dihindari, Purple menghela nafas dengan kasar.
“Nona apa ada masalah?” Tanya Lili.
“Hemm Lili apa kita pergi saja dari sini?” Ucap Purple yang membuat Lili terkejut.
“Nona jangan pergi… jangan tinggalkan saya” ucap Lili sedih.
“Tidak! Tidak! Bukan itu maksudku Lili, kalaupun aku pergi aku akan mengajakmu bagiku kamu sudah seperti kakakku” ucap Purple.
Lili menggenggam tangan Purple, dia terharu mendengar Purple yang mengatakan menganggapnya sebagai kakak.
“Terima kasih nona” ucap Lili terharu.
“Aku juga berterima kasih Lili, kamu adalah orang yang paling perduli padaku” ucap Purple.
“Saya sangat menyayangi nona” ucap Lili.
“Tapi nona, mengapa anda ingin pergi?” Tanya Lili penasaran.
“Aku tidak ingin menikah Lili” ucap Purple pelan.
“Apa nona tidak merasa bahagia?” Tanya Lili.
“Hemm entahlah… aku merasa ragu tapi kamu tau aku tidak bisa menolak titah raja” ucap Purple.
“Tapi bukankah nona sangat menyukai tuan Duke” ucap Lili.
Purple nampak berpikir keras, apa dia masih menyukai pria itu, entahlah perasaan terasa hambar namun dia juga tidak bisa menipis jantungnya berdebar dengan cepat saat bersama dengan Keyron entah itu pertanda cinta atau rasa takut.
Langit berubah berwarna orange menandakan sebentar lagi akan malam.
“Ayo nona kita balik ke kastil” ucap Khail sopan.
Mereka bertiga pun balik ke kastil, setelah sampai Purple kini sudah berdiri di depan pria yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
“Hemm apakah menyenangkan pikniknya?” Tanya Keyron lembut.
Purple hanya menatap wajah Keyron, mengapa pria ini sering ke kastilnya dan bahkan pria ini seperti tuan rumah saja yang keluar masuk tanpa meminta izin dulu.
“Hemm mengapa tidak mengajakku” ucap Keyron dengan raut sedih.
Purple menatap wajah Keyron horor, menurutnya raut wajah yang merengek seperti anak kecil itu tidak pantas untuk Keyron.
“Hemm saya lelah… saya akan ke kamar untuk beristirahat” ucap Purple tak memperdulikan Keyron.
“Tunggu dulu…” Keyron mencekal tangan Purple.
“Kita baru saja bertemu… aku masih merindukan sayang…” ucap Keyron manja.
Sungguh Purple merasa merinding dengan tingkah Keyron yang sekarang.
“Keyron stop! Jangan bertingkah manja seperti ini, sangat tidak cocok denganmu” ucap Purple.
Keyron tersenyum mendengar namanya disebut dan Purple menggunakan bahasa informal padanya.
Purple pun menarik tangannya dengan kasar dan berlari dari sana, sungguh dia merasa bodoh, tanpa dia sadari dia telah menyebut nama pria itu lagi.
Keyron pun mengikuti Purple ke kamarnya, kan dia sudah bilang tadi kalau dia masih merindukan gadisnya maka dari itu dia tidak akan melepaskan Purple.
“Aku senang sayang… akhirnya kamu menyebut namaku lagi” ucap Keyron setelah masuk ke dalam kamar Purple.
“Itu maaf saya tidak sengaja” ucap Purple.
“Kamu tidak perlu berbicara formal padaku sayang… apalagi kita akan segera menikah” ucap Keyron.
“Tapi….” Sebelum Purple selesai berbicara.
CUP
Tiba- tiba Keyron sudah mengecup bibirnya, “hemm kalau kamu berbicara formal lagi aku akan menciummu” ucap Keyron dengan senyuman.
“Anda curang tuan…” ucap Purple kembali terhenti.
CUP
“Sudah aku bilang aku akan menciummu jika kamu masih bicara seperti itu sayang” ucap Keyron lembut.
Purple kesal dengan Keyron yang mengambil keuntungan darinya, “baiklah” ucap Purple akhirnya.
Keyron sangat senang, dengan begini dia akan semakin dekat dengan gadisnya.
“Kamu sudah makan?” Tanya Keyron.
“Sudah…” jawab Purple singkat.
######
Happy reading🤗
Jangan lupa like and vote yaaa thank you🫶🏻
mangat.
Semoga suka cerita ini ya guys