NovelToon NovelToon
THE HAUNTED VOW

THE HAUNTED VOW

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Terlarang / Kutukan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Cassandra Dumont, seorang penulis muda yang mencari inspirasi untuk novelnya, tiba di desa terpencil Valea Umbrelor, Romania. Dikelilingi oleh hutan lebat dan danau yang selalu diselimuti kabut, desa ini memancarkan aura misterius yang segera memikat Cassandra. Di sana, dia mendengar tentang legenda Lacul Negru, tempat roh-roh terkutuk mengikat janji abadi—sebuah pernikahan yang hanya membawa kematian.

Ketika Cassandra mulai menyelidiki lebih dalam, dia bertemu dengan Lucas Văduva, roh dari abad ke-19 yang terjebak oleh cinta tragis dan dendam. Tertarik oleh pesona kelamnya, Cassandra mendapati dirinya terjerat dalam ikatan supranatural yang tidak bisa dia hindari. Bersama Adrian, seorang pria lokal yang mengetahui sejarah kelam desa itu, dan Madame Elara, cenayang tua yang menyimpan rahasia tentang kutukan Lucas, Cassandra berjuang untuk memutuskan ikatan yang mengancam jiwanya. Mampukah Cassandra mematahkan kutukan ini ataukah dia akan tersesat selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Candle Light Dinner

Matahari tepat diatas kepala, ketika Cassandra dan Adrian memutuskan pulang ke Peternakan. Sesampainya di sana, mereka bercengkrama sambil menikmati makan siang buatan Nyonya Florin. Susana sangat Akrab dan penuh kekeluargaan. Adrian bahkan mengajak Cassandra berkeliling melihat panen bunga mawar dan produksi teh Rosephin milik keluarga mereka. 

Tak terasa seharian mereka sudah berada di peternakan dan waktu untuk kembali pun tiba. Cassandra sudah mulai resah, karena dia perlu mempersiapkan segala sesuatu untuk pertemuan dengan Lucas malam itu. Tetapi dia berusaha keras untuk menyembunyikan segalanya dari Adrian. Akhirnya sebelum matahari benar benar terbenam, mereka meninggalkan peternakan. Komunikasi antara Adrian dan Cassandra pun membaik. Hubungan mereka kembali seperti sebelum timbul pertengkaran.

Sore itu, Adrian mengantarkan Cassandra kembali ke Mansion. Rudolf menyambut kedatangan mereka dengan hangat. 

“Selamat datang nona, saya sudah khawatir, anda tidak kunjung datang. Hari ini saya terpaksa pulang lebih awal mungkin sampai 2 atau tiga hari kedepan, karena saya sedang memperbaiki beberapa bagian dapur rumah saya yang mengalami kerusakan, “ jelas Rudolf.

“Tentu Rudolf, silahkan, saya tidak keberatan,” jawab Cassandra.

“Untuk makan malam_,” belum sempat Rudolf menyelesaikan kalimatnya, Cassandra sudah meletakkan jari telunjuknya di bibir, memberi Isyarat agar Rudolf tidak membahas hal tersebut di depan Adrian. Seperti mengerti apa yang dimaksud Cassandra, Rudolf pun mengangguk dan melangkah pergi meninggalkan Cassandra dan Adrian. 

Tidak seperti biasanya, sore itu Cassandra tidak mempersilahkan Adrian masuk dan menikmati sore atau makan malam di Mansion. Dia cenderung diam dan menjaga jarak. Adrian pun seperti paham, bahwa hari itu Cassandra mungkin tidak ingin menahan dirinya terlalu lama.

“Apakah kau baik baik saja jika Rudolf pulang lebih Awal?” Tanya Adrian.

“Aku sudah terbiasa sendiri, beberapa hari ini Rudolf memang pulang awal, karena ada beberapa urusan di rumahnya yang harus dia selesaikan. Dan aku baik baik saja. Everything is ok Adrian,” jawab Cassandra.

Adrian mengelus wajah Cassandra dan kembali berkata, “ Apakah aku perlu menemani mu di sini? Atau tidakkah sebaiknya kamu tinggal bersama ibu dan adikku di rumah Toko? “

“Adrian, kita sudah pernah membahasnya. Aku tidak ingin menyusahkan kalian. Apa lagi di Valea Umbrelor menerima tamu asing berlama lama juga bukan ide yang baik,” jawab Cassandra kembali.

“Baiklah jika itu maumu, aku hargai Cassie. Tetapi kamu harus tetap waspada dan hati hati. Kamu ada di dekat Danau Lacul Negru dan dibagian dalam lembah. Suasana di malam hari di sini sangat sepi. Jika kamu butuh apapun tengah malam, jangan sungkan untuk menelpon ku, “ Adrian kembali berpesan. 

Setelah basa basi sebentar, akhirnya Adrian pamit undur diri. Tak lama setelah Adrian pulang, Rudolf pun berpamitan. 

“Nona saya pamit pulang. Mohon berhati hati. Anda sendirian di Mansion ini,” kata kata Rudolf terdengar memberi penekanan pada Cassandra. 

 “Kamu tidak perlu resah Rudolf, aku tahu apa yang harus aku lakukan,” jawab Cassandra.

Rudolf mengangguk dan kemudian berjalan meninggalkan Cassandra seorang diri.

***

Malam pun datang. Suasana sekitar Mansion kembali diliputi kabut yang sangat tebal. Cassandra mempersiapkan dirinya dengan baik. Dikenakannya pakain yang terbaik, dan tidak seperti biasanya. Dia mematut dirinya di depan cermin begitu lama. Seolah ingin memberikan penampilan terbaik untuk tamunya malam itu.

Cassandra duduk di ruang utama Mansion, menanti kedatangan tamu undangannya. Tepat pukul delapan malam. Disaat jam Kuno besar yang ada di ruang tamu berdentang dengan keras, persis setelah dentangan terakhir. Pintu depan Mansion pun diketuk. Dengan hati bergetar karena lonjakan kegembiraan, Cassandra membuka pintu Mansion. Dilihatnya Lucas dengan penampilan yang tak kalah rapi dengan dirinya, tersenyum lebar sembari membawa botol anggur yang dijanjikannya.

“Selamat malam Cassandra,” kata Lucas. 

Senyuman Lucas malam itu  bagi Cassandra begitu menawan hati. Mata birunya yang indah terlihat sangat kontras dengan wajahnya yang putih dan rambut pirangnya yang tertata rapi.

“Malam Lucas, silahkan masuk. Aku sudah sejak sore menantimu,” jawab Cassandra.

Dia mempersilahkan Lucas masuk, dan menerima Anggur Merah pemberian Lucas, tertera nama  Feteasca Neagra pada botol anggur. Mereka duduk di ruang tengah, yang merupakan area untuk tamu dengan piano besar ada di sudut ruangan.

Cassandra mengambil gelas Crystal dan meminta Lucas membuka Botol anggur. Lalu Lucas menuang anggur pada masing masing gelas. 

“Ini adalah anggur terbaik di Rumania. Nenek moyangku adalah petani sekaligus pengrajin anggur. Tidak akan pernah kamu temui anggur seenak dan sebaik ini dimanapun. Cheers,” kata Lucas sambil mengangkat gelas anggurnya 

“Cheers,” balas Cassandra. Lalu mereka melakukan toast.

Cassandra mencicipi anggur merah itu. Rasanya sungguh berbeda. Anggur itu terasa manis, dengan ada aroma  yang kuat terasa. Sensasi Anggur itu sungguh berbeda, cita rasanya tidak dapat dibandingkan dengan anggur manapun. Ketika anggur menyentuh bibirnya mengingatkan dia pada kelembutan buah buahan. Sensasinya laksana beludru menyentuh bibir. 

Ketika Lidah merasakan anggur itu memberikan sensasi  seperti kesejukan embun pagi di perkebunan anggur. Rasa anggur yang sungguh unik dan tidak pernah ada sebelumnya dimanapun. Cassandra merasakan setiap sensasi anggur yang masuk ke mulutnya sambil memejamkan mata. 

“Hmmm, Acest vin este de neegalat, Anggur ini sungguh tiada duanya. Teksturnya selembut beludru yang memancarkan kehangatan seperti matahari pagi. Sebagai seseorang yang tinggal di Paris Prancis dengan berbagai macam anggur merah yang sudah aku rasakan di sana, anggur ini sungguh tidak ada duanya,” Cassandra memuji anggur yang dibawa Lucas.

Lucas tersenyum bangga,” Minuman ini adalah Racikan keluarga kami turun temurun, tidak akan pernah kau temui cita rasa seperti ini dimanapun,” kembali Lucas berujar. 

Malam itu seperti permintaan Cassandra, sudah tersedia ayam panggang dengan sup yang hangat terhidang di meja makan ruang makan utama, dengan nuansa Candle light, mereka melakukan makan  malam berdua. Sungguh suasana begitu Syahdu. Berkali kali Cassandra mencuri pandang ke arah Lucas demikian pula sebaliknya. 

“Aku sungguh tidak menyangka bahwa kau akan menjamu ku seperti ini Cassandra. Selamat untuk rancangan Novelmu yang sudah sukses diterima oleh agen mu  di Paris, “ Lucas berbicara memecah keheningan.

“Terimakasih Lucas. Aku merasa senang, kau bersedia datang memenuhi undanganku. Aku bersyukur bisa menjamu mu dengan masakan ala kadarnya ini. Semoga tidak mengecewakan, “jawab Cassandra.

“Tentu tidak Cassandra, tidak ada yang lebih sempurna selain menikmati santap malam bersamamu, kamu sungguh cantik,” pujia Lucas.

Cassandra tertunduk malu. Wajahnya terasa memanas mendengar pujian Lucas. Dia merasa dirinya seperti seorang remaja tanggung yang sedang jatuh cinta. Lucas memegang tangannya dan mengelusnya. Tangan Lucas terasa dingin.

“Malam ini, aku ingin membuatmu bahagia Cassandra. Aku ingin malam ini selalu ada dalam ingatanmu, sampai kapanpun,” kembali Lucas berkata lembut dengan senyum mengembang. Senyum yang selalu membuat jantung Cassandra berdesir.

***

Setelah menikmati Candle Light dinner, Lucas berjalan menuju ruang utama lantau satu. Dia berjalan ke arah piano, mencoba beberapa tutsnya, lalu memainkan sebuah lagu. Love Story.

Sontak tubuh Cassandra mengejang. Jantungnya seperti berhenti berdetak. Permainan piano itu, lagu itu. Seperti mengingatkannya pada malam malam dia ketakutan sendiri di mansion. Lagu itu juga membawa ingatannya meluncur pada kekecewaan yang luar biasa besar, saat Marco meninggalkannya di Altar.

“Mengapa Cassandra, kau kelihatan tegang. Apakah Lagu ini punya makna khusus bagimu?” Lucas bertanya sambil terus memainkan Love Story.

“Yah….lagu ini selalu membuatku bersedih,” Cassandra memandang Lucas, dengan mata berkaca kaca. Sontak Lucas menghentikan permainannya dan berdiri mendekati Cassandra.

“Ada apa sayang, mengapa kau menangis?” Lucas menganggkat dagu Cassandra dengan lembut. 

Tak terasa air mata Cassandra mengalir dengan deras, sedetik kemudian, dia memeluk Lucas dengan erat dan menangis tersedu di dadanya. 

“Maafkan aku Lucas, aku terbawa pada memori masa laluku. Lagu ini mengingatkanku pada seseorang yang mengingkari janjinya padaku. Dia meninggalkan aku sendiri di Altar saat hari pernikahan kami. Rasa malu yang luar biasa berat, kekecewaan yang menggunung, dan sakit hati yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, membuatku susah melupakan momen itu hingga saat ini,” Cassandra menjelaskan ditengah isak tangisnya yang makin menjadi.

"Maafkan aku, aku tidak tau begitu pahitnya kenangan yang melekat pada lagu ini, “ujar Lucas. 

Lucas mengelus kepala Cassandra dengan lembut dan penuh kasih. Seperti ingin mengangkat semua beban dan rasa yang menghimpit Cassandra saat itu.

“Dengarkan aku Cassandra, setiap apa yang ada diluar diri kita adalah netral. Lagu ini pun netral. dirimu dengan segenap memory yang kau peliharalah yang membuat lagu ini menjadi sangat menyedihkan bagimu. Tidak ada hal yang paling menyakitkan selain dari memelihara ingatan negatif kita akan sesuatu, “ Lucas berbicara lembut sambil mengelus kepala Cassandra yang saat ini ada didekapannya. 

Cassandra merasakan sensasi yang aneh ketika dirinya memeluk Lucas. Lucas begitu dingin. Tubuhnya seperti es, walau sudah terbalut baju indahnya. Namun hangatnya dekapan dan lembutnya kasih sayang Lucas membuatnya mengabaikan semua itu. Dia tenggelam dalam dekapan dada lucas yang bidang. Aroma tubuh Lucas sangat memabukkan. Parfumnya seperti berasal dari sebuah jaman yang sangat kuno. Jaman dimana dia belum ada di dunia ini.

Perlahan Lucas mengecup kening Cassandra dan menjauhkan dekapan cassandra. Kini matanya yang biru beradu dengan mata Cassandra yang sembab karena menangis.

“Kau harus mampu beranjak dari sebuah kenangan pahit. Belajarlah untuk tegar dan kuat. Masih banyak cinta lain, dan hati yang lain yang lebih pantas menerima dirimu. Jangan terperangkap pada masa lalu yang menyakitkan Cassandra. Berjanjilah,” Lucas berbicara sambil mengangkat dagu Cassandra.

Cassandra mengangguk sambil memejamkan mata. Sejurus kemudian, Cassandra merasakan, bibir Lucas yang ranum dan merah sudah mendarat di bibirnya. Ciuman lembut Lucas sangat memabukkan. Aroma Anggur yang mereka minum tadi, sekarang seolah memenuhi mulut Cassandra dengan begitu kuat. Sungguh sebuah sensasi yang memabukkan. Cassandra seperti melayang, tenggelam dalam dinginnya bibir Lucas yang lembut. Yah…bibir Lucas terasa dingin…dingin seperti kabut yang melayang diatas Danau Lacul Negru. Cassandra seperti tenggelam didalamnya, dan larut dalam pusaran danau yang tak bertepi. 

1
I Fa
selalu menakjubkan dan tidak pernah kecewa
Leona Night: terimakasih /Heart/
total 1 replies
Eko Arifin
Ini nih, yang bikin gedek. Alurnya pelan, gantung tapi bikin penasaran.

Semangat kakak 🔥
Di tunggu update ya. /Good/
Leona Night: terimaksih.../Drool/
total 1 replies
nadya Cookies
lanjuut
Leona Night: siaap
total 1 replies
Nadeya Anastasiya
masih prnasaran
Leona Night
You Will see/Heart/
Nadeya Anastasiya
apakah casandraa sangat mencintai lucas ? sampai" ia rela berbohong dan masih membela
Nadeya Anastasiya
thor lanjut
nadya Cookies
lanjut
Nadeya Anastasiya
andrian tulus bgt tapiiii apakah lucas akan membiarkannya begitu saja
Nadeya Anastasiya
tapi aku penasaran sama lucas
Nadeya Anastasiya: oke thor ditunggu semangat ya
Leona Night: nanti ada episode khusus lucas
total 2 replies
Neng Aas
makan tuh cowok tampan 🤣 gemes gw sama Cassandra Thor
Leona Night: /Drool//Drool/
total 1 replies
Eko Arifin
Azazel? Apa kakak ingin membawa topik 72 Iblis dari Ars Goetia?
Leona Night: Pembahsan Fokus pada Azazel saja. Kebetulan saya sedikit paham dengan Pseudomonarchia Daemonum (ars goetia)
total 1 replies
Nadeya Anastasiya
selalu dibuat penasaran sama authornya
Nadeya Anastasiya
thor kata-katanya selalu menghanyutkan dan menenggelamkanku dalam imajinasiku
Nadeya Anastasiya
this is so beautiful
Nadeya Anastasiya
selalu indah
Neng Aas
karakter Cassandra terlalu keras kepala dan kecentilan liat pria tampan 😌
Leona Night: hahahaha....iya kayaknya /Facepalm/
total 1 replies
Nadeya Anastasiya
ayo thor lanjut
penasaran bangettttttt/Sob//Sob//Sob/
Leona Night
Terimakasih. Tunggu Updatenya setiap hari /Heart/
Nadeya Anastasiya
ceritanya bagus banget kakkkk.
ayo dong ksk lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!