Mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya membuat Violetta Margareth seorang anak kecil berumur 4 tahun mengalami traums berat.
Beam selaku ayah daei Violetta membawanya ke sebuah mall, sampai di mall Violetta histeris saat melihat sebuah ikat pinggang karena ia memiliki trauma dengan ikat pinggang. Renata yang saat itu berada di mall yang sama ia menghampiri Violetta dan menenangkannya, ketika Violetta sudah tenang ia tak mau melepaskan tangan Renata.
Penasaran kan apa yang terjadi dengan Violetta? yuk ikuti terus ceritanya jangan lupa dukungannya ya. klik tombol like, komen, subscribe dan vote 🥰💝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memenangkan Penghargaan
Tubuh Renata langsung menegang di tempatnya, dia memejamkan matanya sejenak. Lama-lama Bram sudah mulai terang-terangan menggodanya, dia refleks menyenggol perut Bram sampai si empu mengaduh kesakitan.
"Awhh," ringis Bram.
"Jangan macam-macam makanya." ucap Renata tegas.
"Daddy kenapa?" tanya Violetta.
"Enggak papa kok Vio, tadi ada nyamuk yang gigit tangan daddy." bohong Renata.
"Awas kau ya." tekan Bram.
Renata menyunggingkan senyumnya setelah berhasil membalas keusilan Bram, dengan perut yang masih terasa nyeri Bram melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya. Supir yang bernama Sapri membukakan pintu untuk Bram, setelah tuannya duduk Supri menyalakan mesin mobilnya kemudian melajukan mobilnya menuju perusahaan Bram.
Di kantor Yandi sedang sibuk dengan pekerjaannya yang kini menjadi double karena Bram yang tidak masuk bekerja, dia tak pernah mengeluh karena ia harus tetap bekerja demi pengobatan orangtuanya yang sedang sakit.
Beberapa menit kemudian.
Mobil yang ditunpangi oleh Bram sudah sampai di halaman perusahaan, Supri membukakan pintu mobil untuk Bram kemudian Bram pun turun dan melangkahkan kakinya masuk kedalam perusahaan.
Para karyawan menundukkan kepalanya saat Bram berjalan kearah lift CEO, Bram menekan tombol lift menuju ruangannya.
Tring.
Pintu lift terbuka, Bram melangkahkan kakinya keruangannya yang sudah 2 hari ia tinggalkan.
Ceklek.
Bram menghela nafasnya panjang sebelum memulai aktifitasnya kembali, dia meletakkan tasnya diatas meja kemudian duduk bersandar di kursinya.
"Yandi." panggil Bram.
Yandi yang merasa dipanggil pun segera bangkit dari duduknya, dia berjalan menghampiri Bram diruangannya.
"Ada apa bos?" tanya Yandi.
"Bagaimana dengan perusahaan Regan?" tanya Bram.
"Perusahaannya sedang diambang kebangkrutan, saat ini Bilqis juga akan mendaftarkan dirinya kembali menjadi model tetapi menurut laporan yang aku dapatkan Bilqis melakukan jalan pintas untuk menaikkan namanya." jelas Yandi.
"Maksudmu?" tanya Bram.
"Masa kau tidak mengerti bos? untuk menaikkan namanya Bilqis melemparkan tubuhnya pada pria hidung belang yang bisa membuatnya masuk tanpa harus melalui seleksi, dia tinggal menunggu hasilnya saja." jawab Yandi.
"Menjijikan." ucap Bram.
"Beruntung bos udah pisah sama dia, kalau belum beuh gak tahu deh gimana hancurnya nanti kalau tahu gimana kelakuan tuh orang." ucap Yandi.
"Kau pantau terus Regan dan juga Bilqis, mungkin dulu aku tak sekuat sekarang tapi aku akan buktikan siapa diriku saat ini." ucap Bram.
"Siap boss." seru Yandi.
"Apa kegiatanku sekarang?" tanya Bram.
"Sekarang kau harus menghadiri penghargaan di hotel Kingdom's siang nanti, aku kira kau masih sakit jadinya aku yidak memberitahumu." jawab Yandi.
"Aku tidak mungkin terus-terusan dirumah, sekarang kan Violetta udah ada pawangnya dan dia juga sudah lebih baik dari sebelumnya jadi tidak mungkin aku terus berleha-leha di rumah." jawab Bram.
"Oh iya, satu lagi kau harus menandatangani surat kontrak yang sudah aku sepakati kemarin dan keuntungannya pun lumayan." ucap Yandi.
"Bawa semua berkasnya kesini, mumpung lagi fulk baterainya." ucap Bram.
Yandi kembali keruangannya mengambil beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh Bram, meskipun kerjasama telah disepakati oleh Yandi selaku asisten yang menggantikan Bram tetap saja hal itu harus ada tandatangan pemilik perusahaan.
Bram langsung berkutat dengan berkasnya yang menumpuk, dia memakai kacamatanya lalu menyalakan laptopnya.
Di tempat lain Bilqis sedang berada disebuah hotel bersama seorang pria, keduanya berada dalam satu selimut yang sama. Sesuai apa yang Yandi katakan, Bilqis mencari jalan pintas dengan menggoda pria hidung belang demi menjadi seorang model yang terkenal.
"Thank you babe, kau sudah memuaskanku." ucap Pria yang kini sedang memeluk tubuh Bilqis.
"Of course babe, eits itu tidak gratis loh." ucap Bilqis.
"Yeah, i'm understand. Kau tinggal dandan yang cantik karena besok kau akan mulai pemotretan pertamamu, tidak perlu ikut seleksi atau mendaftarkan diri jadi model kau hanya perlu temani dan puaskan aku." ucap Pria bule yang bernama Gabriel.
"Really? Thank you su much, muaahh." ucap Bilqis senang.
"Let's play again babe." pinta Gabriel.
"Oke." ucap Bilqis.
Bilqis dan Gabriel memulai kembali permainannya, Gabriel adalah pria hidung belang yang haus akan kepuasan bahkan bukan dengan Bilqis saja ia melakukannya tetapi dengan beberapa model lainnya. Bilqis adalah satu-satunya orang yang bisa membuatnya ketagihan, berbeda dari yang lainnya maka dari itu ia langsung menjanjikan tawaran yang menggiurkan untuk Bilqis sebagai bayarannya.
Siang hari.
Bram dan Yandi kini sedang berada didalam satu mobil yang sama, keduanya akan menghadiri acara penghargaan yang diadakan di sebuah hotel mewah di kota J.
Saat Bram sampai di hotel Kingdom's ia disambut oleh manager hotel, ia berjalan diatas red carpet yang sudah disediakan oleh pihak hotel untuk menyambut para tamu undangan yang datang.
"Selamat datang tuan Bramasta." sapa pemilik hotel.
"Ahh tuan Arbeto, senang bertemu denganmu." ucap Bram seraya menjabat tangan Arbeto.
"Senang bertemu denganmu juga tuan Bramasta, sudah lama kita tak berjumpa, mari kita duduk tuan." ucap Arbeto.
"Mari tuan." ucap Bram.
Bram bergabung dengan pengusaha sukses lainnya, disana ia juga bisa melihat Regan yang turut menghadiri acara pengahargaan yang diadakan oleh Arbeto.
'Bukankah dia mantan suami Bilqis? Kenapa dia ada disini dan kelihatannya dia akrab dengan tuan Arbeto' batin Regan.
Acara pun dimulai diawali dengan sambutan dari Mc kemudian sambutan dari pemilik acara yaitu tuan Arbeto, satu persatu acara mulai dilaksanakan. Kini tiba saatnya pengumuman pemenang penghargaan pengusaha sukses tahun 2020 yang jatuh pada Bram, Regan terkejut dibuatnya saat MC mengatakan kalau Bram pemenangnya.
"Tidak mungkin." ucap Regan.
Bram berdiri dari duduknya, dia berjalan dengan langkah tegap dan berwibawa naik keatas panggung. Dia menerima piala yang diberikan oleh Mc padanya, dia memberikan sepatah dua patah kata atas apa yang telah didapatnya.
Para awak media meliput dan memotret Bram yang tengah berdiri diatas panggung memegang pialanya, banyak dari para rekan bisnisnya yang memberikan selamat atas kesuksesan Bram yang tengah diraihnya. Kepintaran Bram dalam berbisnis tidak perlu diragukan lagi, bahkan banyak dari mereka yang berlomba-lomba mengajukan kerjasama dengan perusahaan Bram.
Regan mengepalkan tangannya tidak terima, dulu ia yang berada diatas Bram namun sekarang berbanding terbalik. Bram kini menduduki posisi pengusaha nomor 2 terkaya di negaranya setelah Arbeto, Regan meninggalkan acaranya begitu saja karena kesal melihat Bram yang dikerumuni pebisnis sukses.
"Brengsek! Kenapa sekarang dia sangat jauh diatasku? Tidak bisa dibiarkan, aku harus segera bertindak." ucap Regan dengan wajah yang merah padam.
Bram tersenyum bahagia karena kerja kerasnya membuahkan hasil, semuanya berkat dukungan dari orang terdekatnya terutama keluarga Yandi yang sangat berjasa atas kesuksesannya.