THE HAUNTED VOW

THE HAUNTED VOW

LANGKAH PERTAMA

PROLOG

Setelah mengucapkan janji sehidup semati dibawah Purnama yang terang sempurna menyinari tepian Danau Lacul Negru. Lucas membimbing Cassandra masuk ke dalam air . Kabut tipis turun menyelimuti permukaan danau. Malam itu begitu hening dan dingin menggigit. 

“Lucas, air danau ini terlalu dingin,” Cassandra memandang wajah Lucas yang tampak lebih pucat dan dingin dari biasanya. 

“Aku akan mendekapmu, kita akan bersama dalam keheningan danau ini,” Lucas berkata lirih sambil perlahan melingkarkan tangannya pada tubuh  Cassandra. 

Perlahan namun pasti Lucas membawa Cassandra berjalan ke arah tengah danau. Ketika kaki mereka sudah tidak lagi berpijak pada dasar danau, ketika air menjadi begitu pekat untuk melihat satu sama lain. Saat itulah Cassandra menyadari bahwa dia seorang diri. Lucas tidak lagi memeluknya. Yang ada hanya dinginnya air danau yang menusuk dan gelap yang tiada bertepi. Cassandra merasa tubuhnya begitu berat, seperti tersedot masuk ke dalam pusaran danau. Terus berputar dan semakin dalam sampai tidak ada tenaga lagi yang tersisa untuk meronta

...*********...

Cassandra Dumont menarik napas dalam-dalam saat taksinya berhenti di jalan berbatu terakhir menuju Valea Umbrella. Rasa penasaran dan semangat yang membuncah di dadanya tak mampu mengalahkan rasa lelah yang mulai menyerang tubuhnya setelah menempuh perjalanan jauh dari Bukares.

Sebenarnya Cassandra menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang menghindari hiruk pikuk kota besar, melainkan sebuah Upaya untuk menemukan kembali inspirasi menulis yang sempat hilang beberapa saat lamanya.

Baginya, desa kecil itu seolah terpenjara waktu. Bangunan-bangunan tua berdinding batu kasar dan beratap genteng merah berdiri berjajar seolah tertinggal zaman.

Di depannya, kabut tipis mengepul di atas tanah, menutupi lembah dengan misteri yang membuat dunia luar tampak tidak relevan.

Mobil Cassandra berhenti di depan sebuah wisma kecil di jalan utama menuju desa. Di depan pintu penginapan, seorang wanita tua berpakaian Rumania, dengan syal gelap menutupi kepalanya, tampak sedang menunggu seseorang.

"Moltomsk," kata Cassandra sambil menyerahkan uang kepada sopir taksi, hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum singkat sebelum kembali ke mobilnya.

Wanita tua itu mendekat dengan langkah pelan namun pasti. "Bună ziua," katanya dengan suara yang dalam, dan bernada kental.

"Bună ziua," jawab Cassandra sambil tersenyum ramah. “Saya Cassandra Dumont. Saya sudah memesan kamar di sini." Wanita tua itu mengangguk, matanya menyipit seolah sedang menilai tamunya.

"Ah, selamat datang, Ny. Dumont. Anda pasti lelah setelah perjalanan jauh. Ayo, aku antar ke kamarmu."

Cassandra mengikuti wanita tua itu masuk ke dalam penginapan. Interiornya polos, dindingnya dilapisi kayu tua dan perabotan tua. Berusia sepuluh tahun. Meski begitu, tempat itu hangat, tidak seperti kabut dingin di luar.

"Perkenalkan nama Saya Elena, “ wanita tersebut berujar sambil menggandeng tangan Cassandra menaiki tangga kayu yang sudah tua. Saya yang mengelola Penginapan ini seorang diri sejak suami saya meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Cassandra membungkuk dan memberi hormat,. "Terima kasih, Elena. Tempat ini indah sekali, aku merasa seperti kembali ke masa lalu.

"Elena menoleh, senyum kecil di wajahnya yang keriput. “Desa ini sudah sangat tua. Banyak pengunjung mengatakan waktu seperti berjalan lambat di des aini, semuanya tampak kuno dan antik. Bisa jadi ini karena desa ini memiliki Sejarah yang cukup panjang.”

Sesampainya didepan pintu kamar Cassandra, Elena membuka pintu dan memberi isyarat agar Cassandra masuk. “Saya harap Anda senang dan nyaman di sini. Jika Anda butuh sesuatu, tanyakan saja kepada saya.”

Cassandra tersenyum dan memasuki ruangan. Kamar itu berukuran kecil, tapi sangat nyaman, dengan sebuah jendela dua pintu yang menghadap ke jalan desa. Dari jendela ini juga tampak Hutan yang berada di kejauhan. Setelah elena pamit undur diri, Cassandra duduk diatas tempat tidur dan melihat keluar jendela.

Suasana Desa ini begitu tenang dan nyaman, meskipun tak dapat dipungkiri kesunyian desa ini seperti menyembunyikan sesuatu. Sesuatu yang tak dapat dia jelaskan. Keheningan Desa ini bukanlah satu satunya ciri khas yang langsung dikenali Cassandra, melainkan Lokasi desa ini yang tersembunyi menambah ciri lain yang sulit dilupakan.

Setelah membongkar bawaanya dan beristirahat sejenak, Cassandra pergi mengelilingi desa. Dia berjalan di jalan utama desa, melihat dan memperhatikan setiap detail yang menginspirasinya untuk bahan tulisan terbaru.

Kesendiriannya dalam perjalanan keliling desa itu memberi sensasi seolah dia selalu diawasi entah oleh siapa.

Di sebuah sudut desa, tampak seorang pemuda sedang berdiri di depan sebuah rumah yang mungil dan tampak nyaman. Ia sedang memilah-milah tumpukan kayu bakar, namun sesekali matanya melirik ke arah Cassandra.

Cassandra tersenyum dan memutuskan untuk mendekatinya. "Bună ziua," katanya.

Pria itu mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Bună ziua," jawabnya.

“Hai, siapa kamu? Kamu pasti orang baru di desa ini ya. Perkenalkan, nama saya Adrian Petrescu.

"Cassandra Dumont," jawab Cassandra sambil mengulurkan tangan kearah Adrian. “Saya baru tiba hari ini. Saya seorang penulis, saya datang ke sini untuk mencari inspirasi.”

Adrian mengangguk dan tersenyum, “Desa ini memiliki pemandangan yang indah, serta sejarah yang panjang. Hal ini adalah dua hal yang sangat tepat untuk mencari inspirasi bagi buku anda Nona.”

Cassandra bertanya, “Apakah ada legenda di desa ini?

“Tentu saja ada, “ jawab Adrian.

Cassandra kembali menimpali, “Apakah kamu punya cerita tertentu yang menarik?"

Adrian terkekeh. "Oh, banyak yang bisa kuceritakan. Ada legenda terkait jiwa jiwa penasaran yang berkeliaran, Ada juga tentang harta karun. Namun cerita yang paling terkenal adalah tentang Lacul Negru."

"Cassandra bertanya dengan heran. “Lacul Negru? Apa itu?"

"Danau Hitam, atau dalam bahasa kami Lacul Negru. Penduduk desa percaya Bahwa Danau Lacul Negru menanggung kutukan selama bertahun tahun turun temurun. Adrian kembali menjelaskan, "Sebagian penduduk desa percaya itu adalah sebuah mitos belaka. Tetapi Sebagian yang lain meyakini bahwa ada mahluk terkutuk yang menempati Lacul Negru. Sesuatu yang bukan berasal dari dunia ini."

"Apakah kamu pernah ke sana?" Cassandra bertanya dengan minat yang semakin besar.

“Tentu saja, tetapi tidak Tidak di malam hari. Saya menghargai kepercayaan dan keyakinan penduduk desa ini. Dan saya tidak ingin berbuat yang menunjukkan sikap tidak tepat.” Pungkas Adrian

Insting Cassandra mengatakan, bahwa sejatinya banyak hal yang ingin diungkap oleh Adrian. Hanya saja mungkin Adrian masih enggan membicarakannya.

"Terima kasih atas informasi yang sudah kamu berikan. Aku rasa aku tidak akan mengganggumu lagi,” kata Cassandra sambil tersenyum.

Adrian tertawa. "Anda tidak mengganggu, Nona Dumont, Kami disini menghargai siapapun yang juga menghargai keyakiyan dan kepercayaan kami."

Cassandra mengangguk lalu berpamitan untuk melanjutkan perjalanannya.

Dalam hati Cassandra berkata, “ Ada desa ini menyompan keindahan sekaligus mungkin rahasia yang menakutkan.“

Saat kembali menerusakan perjalannannya, Cassandra melihat gereja tua yang hampir tidak terlihat di balik pepohonan. Cassandra menghentikan langkahnya.

Gereja itu nampak rusak dan gelap, seperti sudah tidak pernah digunakan lagi. Dinding gereja tampak runtuh di sana sini. Terdapat juga Menara yang menjulang tinggi ke langit, Serta sebuah Pintu kayu besar itu terlihat lama tertutup.

Perlahan Cassandra bermaksud mendekati gereja, Namun sebelum dia sampai pintu gereja, terdengar suara menghentikannya, “Jangan pergi ke sana.” Cassandra menoleh dan dilihatnya seorang wanita tua berdiri di dekatnya.

Wanita itu mengenakan pakaian serba hitam dari ujung kepala hingga ujung kaki. Diatas dikepalnya terdapat syal tebal yang menutupi rambut putihnya.

"Mengapa?" Cassandra bertanya dengan lembut.

Wanita tua itu memandang ke arah gereja dengan ekspresi khawatir. "Gereja itu sudah mau ambruk dan lama tidak digunakan. Bahka ada Sebagian warga yang mempercayai bahwa tempat itu terkutuk."

Wanita itu kemudian berlalu tanpa menoleh ke belakang. Cassandra ingin bertanya, tetapi nampaknya wanita itu tidak akan menjawab sepatahpun lagi. Wanita itu bergegas meninggalkan Cassandra.

"Terima kasih atas peringatannya," Cassandra berteriak. "Aku hanya ingin tahu." Ujarnya kembali.

Wanita itu mengangguk, berbalik, lalu pergi meninggalkan Cassandra seorang diri.

Saat hari mulai gelap, Cassandra kembali ke penginapan dengan pikiran berkecamuk .Desa, penuh dengan hal aneh dan misterius, bahkan saat pertama kedatangannya begitu banyak informasi misterius yang dia dapatkan, tentu saja ini semua diluar ekspektasi Cassandra.

Cassandra yakin, tempat ini adalah tempat yang tepat untuk inspirasi buku barunya. Dia merasa, bahwa Ada cerita yang lebih besar, lebih gelap dan lebih dalam di Valea Umbrelor lebih dari yang dia duga. Cassandra merasa sesuatu yang besar sedang menanti dirinya di desa ini.

Terpopuler

Comments

🌟~Emp🌾

🌟~Emp🌾

keren,, tentang legenda y novel nya

2024-10-11

0

Yulianti Azis

Yulianti Azis

Aku mampir yah kak. silahkan mampir juga kak ke novel aku

2024-09-20

0

APRILAH

APRILAH

wah keren ✌️✌️

2024-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 LANGKAH PERTAMA
2 Desa Yang Tersembunyi
3 Bisikan Masa Lalu
4 Lacul Negru
5 Jejak Yang Hilang
6 Catatan Dari Masa Lalu
7 Misteri Pemilik Jurnal Tua
8 Menembus Kabut
9 Satul Pietratu
10 Sofie
11 Rahasia Elena
12 Segera Pindah
13 The Witch Mansion
14 Dibalik Kabut
15 Love Story
16 Pohon Keluarga
17 Cimitirul Daciana
18 Anastasia
19 Istoria Famillie Daciana
20 Pertikaian
21 Teman Baru
22 Berkuda
23 Candle Light Dinner
24 Madam Elara
25 Terperangkap Kabut
26 Tepi Jurang
27 Sekte Azazel
28 Pesta Dansa
29 Azazel
30 Sehidup Semati
31 Tenggelam
32 Nyaris Tenggelam
33 Pewaris
34 Ancaman Cassandra
35 Kutukan Klan Daciana
36 Cincin Terkutuk
37 Pagar Gaib
38 Cerita Pahit
39 Arwah Gentanyangan
40 Bertemu Azazel
41 Ancaman Yang Menakutkan
42 Pedang Langit Lucifer
43 Pemimpin Baru Klan Daciana
44 Hati yang Kesepian
45 Kecemburuan Adrian
46 Perbincangan tentang Karma Baik
47 Serangan Azazel
48 Pemakaman Lily Daciana
49 Gundah Gulana
50 Pertemuan
51 Kenangan Pahit Masa lalu
52 Selamat Tinggal Cassie
53 Mangsa Dalam Genggaman
54 Jiwa yang Teraniaya
55 Pilihan Yang Sulit
56 Perlindungan Strigoi
57 Adrian VS Lucas
58 Kecamuk Hati Lucas
59 Sendiri di Altar Gereja (Kisah Lucas)
60 Sutradara yang Kejam (Kisah Lucas)
61 Predator Dunia Malam (Kisah Lucas)
62 Tangan Yang Berlumuran Darah (Kisah Lucas)
63 Fitnah yang Kejam (Kisah Lucas)
64 Perjanjian Darah (Kisah Lucas)
65 Persembahan Pertama ( Kisah Lucas)
66 Ritual Pemanggilan Azazel ( Kisah Lucas)
67 Pusaran Air Lacul Negru (Kisah Lucas)
68 Dua Hati yang Terluka ( Akhir kisah Lucas)
69 Menangislah Agar Hatimu Lega
70 A Shoulder To Cry On
71 Kerasukan Azazel
72 Excorcistm oleh Bapa Mateo
73 Keluarga yang terpisah
74 Ancaman Azazel
75 Aku dan Kamu Selamanya
76 Makam Leluhur
77 Persiapan Ritual
78 Tenggelam
79 Perang Melawan Azazel
80 Pernikahan Cassandra dan Adrian
Episodes

Updated 80 Episodes

1
LANGKAH PERTAMA
2
Desa Yang Tersembunyi
3
Bisikan Masa Lalu
4
Lacul Negru
5
Jejak Yang Hilang
6
Catatan Dari Masa Lalu
7
Misteri Pemilik Jurnal Tua
8
Menembus Kabut
9
Satul Pietratu
10
Sofie
11
Rahasia Elena
12
Segera Pindah
13
The Witch Mansion
14
Dibalik Kabut
15
Love Story
16
Pohon Keluarga
17
Cimitirul Daciana
18
Anastasia
19
Istoria Famillie Daciana
20
Pertikaian
21
Teman Baru
22
Berkuda
23
Candle Light Dinner
24
Madam Elara
25
Terperangkap Kabut
26
Tepi Jurang
27
Sekte Azazel
28
Pesta Dansa
29
Azazel
30
Sehidup Semati
31
Tenggelam
32
Nyaris Tenggelam
33
Pewaris
34
Ancaman Cassandra
35
Kutukan Klan Daciana
36
Cincin Terkutuk
37
Pagar Gaib
38
Cerita Pahit
39
Arwah Gentanyangan
40
Bertemu Azazel
41
Ancaman Yang Menakutkan
42
Pedang Langit Lucifer
43
Pemimpin Baru Klan Daciana
44
Hati yang Kesepian
45
Kecemburuan Adrian
46
Perbincangan tentang Karma Baik
47
Serangan Azazel
48
Pemakaman Lily Daciana
49
Gundah Gulana
50
Pertemuan
51
Kenangan Pahit Masa lalu
52
Selamat Tinggal Cassie
53
Mangsa Dalam Genggaman
54
Jiwa yang Teraniaya
55
Pilihan Yang Sulit
56
Perlindungan Strigoi
57
Adrian VS Lucas
58
Kecamuk Hati Lucas
59
Sendiri di Altar Gereja (Kisah Lucas)
60
Sutradara yang Kejam (Kisah Lucas)
61
Predator Dunia Malam (Kisah Lucas)
62
Tangan Yang Berlumuran Darah (Kisah Lucas)
63
Fitnah yang Kejam (Kisah Lucas)
64
Perjanjian Darah (Kisah Lucas)
65
Persembahan Pertama ( Kisah Lucas)
66
Ritual Pemanggilan Azazel ( Kisah Lucas)
67
Pusaran Air Lacul Negru (Kisah Lucas)
68
Dua Hati yang Terluka ( Akhir kisah Lucas)
69
Menangislah Agar Hatimu Lega
70
A Shoulder To Cry On
71
Kerasukan Azazel
72
Excorcistm oleh Bapa Mateo
73
Keluarga yang terpisah
74
Ancaman Azazel
75
Aku dan Kamu Selamanya
76
Makam Leluhur
77
Persiapan Ritual
78
Tenggelam
79
Perang Melawan Azazel
80
Pernikahan Cassandra dan Adrian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!