NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-23

"Kau..! Tertutup kah hatimu untukku, sehingga tidak ada celah untukku dapat masuk!" sang Ular betina tampak mulai geram.

"Aku tidak pernah membukanya, maka jangan pernah berharap untuk dapat masuk," jawab sang pria dengan menegaskan.

"Baiklah!" sang Ular Siluman mengibaskan ekornya yang panjang dan juga berukuran besar kearah sang pria dihadapannya, yang mana memiliki kekuatan yang dapat menghancurkan lawannya.

Dengan gerakan cepat, sang lawan menghindar dengan melompat ke udara menggunakan ajian meringankan tubuh dan ia melayang dengan mengepakkan kedua tangannya, lalu memutar dan merubah wujudnya menjadi seekor buaya putih raksasa.

Sosok itu berhasil menghindari serangan lawannya dan ia kembali memberikan serangan balik dengan mengibaskan ekornya dan kali ini mengenai tubuh Ristih.

Braaaaaaak....

"Aaarrrggghh... Ssssshhhsss," ia mengerang kesakitan sekaligus mendesis saat ekor buaya yang sangat tajam itu berhasil mengenai tubuhnya.

Cairan pekt berwarna hijau mengalir dari lukanya yang cukup parah dan ia terjerembab tanpa daya.

"Menyerah lah, atau kau akan mati-mati sia," pria itu mengingatkan. Ia sesungguhnya tak ingin mencari musuh ataupun menyakiti siapa saja, tetapi jika seseorang itu membahayakan puteri dan istrinya, maka ia akan yang menjadi terdepan.

Risti tampak sangat kepayahan. Ia begitu parah, dan saat bersamaan, tampak satu ular siluman berukuran yang tak kalah besarnya dari ular betina datang menyerang sosok buaya putih yang saat ini memberikan kesempatan hidup untuk Risti.

"Ternyata kau penyebab segalanya!" sosok Ukar Siluman jantan datang menyerang dengan semburan api yang sangat besar. Ia menyerang dengan amarah bercampur cemburu yang menjadi satu.

Semburan apinya dapat membakar siap saja dalam sekejap, akan tetapi tidak bagi sang Buaya Putih.

"Tidaaaak...," teriak Risti saat melihat sosok itu diserang oleh Siluman Ular yang tak lain adalah suaminya sendiri. "Bromo," ucapnya lirih dengan nada penuh khawatir.

Seketika sosok Ular Siluman merasakan sakit yang luar biasa dihatinya. Bagaimana mungkin wanita yang ia cintai dapat mengkhawatirkan seseorang didepan matanya, sedangkan pria itu tak pernah mencintainya. Apakah cinta membutakan segalanya?

Ketika segala apa yang ia usahakan tak mendapatkan penghargaan, maka ia memilih untuk pergi. Ia melihat sang wanita yang ia cintai berusaha untuk bangkit dan raut wajahnya begitu mengkhawatirkan Bromo yang tentu tidak mengalami celaka apapun, karena kesaktiannya lebih tinggi dibanding dengannya.

Ia menghilang dalam sekejap mata, lalu menembus alam kasat mata, tempat dimana tinggal para manusia.

Sementara itu, pangeran bernama Bromo merasa jengah dengan sikap wanita tersebut.

Ia kembali mengibaskan ekornya dan kali ini membuat sang wanita bertambah parah. Kemudian ia menerkam sang wanita, lalu menarik paksa batu permata berwana hitam yang tersimpan dikepala sang ular betina.

Taaaaaaak...

Batu permata itu ia telan dengan cepat, dan seketika Risti merasakan tubuhnya lumpuh dan perlahan berubah menjadi ular kecil yang hanya seukuran jengkal saja.

"Brooomo, kembalikan mustika ku!" teriaknya dengan lemah. Ia mengalami lumpuh permanen dan ia tidak akan pernah kembali kewujud aslinya selama mustika itu masih dikuasai oleh Siluman Buaya putih.

Pria itu tak menggubris ocehannya, lalu menghilang meninggalkannya dalam kesakitan.

Sementara itu, Oi, Syahfitri dan juga pemuda tampan bernama Lee sedang menyusuri jalanan semak dan mereka memberi tanda pada setiap pohon yang mereka lewati dengan menggoreskan ujung pisau pada kulit kayu untuk mengingat jalan kembali.

Bleeeeees....

"Aaaaaaaa...," teriak Syahfitri saat menyadari jika dirinya terperosok didalam lumpur hidup yang seolah menghi-sapnya kebawah.

Seketika Oi dan juga Lee menghentikan langkah mereka. "Tenanglah, jangan panik," Oi mencoba menenangkan rekannya. Ia mengamati sekitarnya, ternyata didepan mereka terbentang rawa yang cukup luas dan tertutup oleh rerumputan liar yang dapat menjebak siapa saja.

"Buka ranselmu untuk mengurangi beban," titah Lee pada wanita tersebut, agar tubuhnya tidak semakin tenggelam karena beban hidup yang besar.

Syahfitri menganggukkan kepalanya. Ia mencoba mengikuti intruksi yang diberikan oleh dua pria tersebut.

Sementara itu, Oi mencari ranting kayu sebagai pegangan untuk menyelamatkan rekannya.

Wanita itu melemparkan ranselnya, dan berhasil mendarat ketepian.

Saat bersamaan, tampak sesuatu bergerak dari arah depan menuju kearah Syahfitri yang saat ini sedang berusaha untuk tenang menghadapi apa yang terjadi.

Namun semuanya kacau saat ia melihat sesuatu bergerak menuju kepadanya.

"Aaaaaaaaa......," teriaknya panik dan tentu saja membuat gerakan random yang semakin membawanya terhi-sap kedalam lumpur.

Sementara itu, Lee mengambil senjata apinya, lalu menembak kearah sesuatu yang tampak bergerak menghampiri Syahfitri.

Dooor... Dooor...

Terdengar suara tembakan yang begitu keras diudara. Akan tetapi, sosok makhluk itu tak menghentikan gerakannya untuk terus mendekati sang wanita yang terjebak.

Oi telah berhasil mengambil ranting kayu, lalu melemparkannya kearah rekannya yang kini sudah tenggelam melewati bahu, dan untung saja wanita itu masih mengangkat tanannya keatas.

"Fhit, tangkap ini!" pemuda itu melemparkan tepat dibagian tangan sang gadis, akan tetapi tubuhnya bagaikan tersedot kedalam dan ia semakin panik.

Sesaat tampak seekor buaya berwarna hitam mengangkat mulutnya dari dalam lumpur saat posisinya sudah begitu dekat dengan sang gadis.

Lee berusaha untuk menghujaninya dengan tembakan dan beberapa kali mengenai hewan tersebut, akan tetapi kulitnya seolah sangat keras sekali, sehingga sulit untuk ditembus.

Hewan itu memancarkan sinar mata merah dan tampak mengerikan. Kemudian ia bersiap menelan sang korban, dan....,

Wuuuuuusss....

Sesosok bayangan melesat dengan cepat, dan saat bersamaan telah berdiri menapak diatas lumpur hidup dan ia menyentil gigi buaya yang tajam itu dengan sangat keras, sehingga membuat sang buaya meringis kesakitan.

Melihat kehadiran wanita cantik itu dengan tiba-tiba, membuat sang buaya kembali mengatupkan mulutnya, lalu mendengus kesal sebab rencananya harus gagal.

"Mengapa kau harus datang saat aku sedang lapar?" ucapnya dengan kesal.

"Jangan pernah mencoba memakan sesuatu yang sebangsa dengan ibuku!" ucap sang wanita cantik dengan tatapan ancaman.

Sosok sang buaya melengos dan menatap malas. Ia ingin melawan, tetapi tak berdaya. "Kalau bukan karena ayahmu, pasti sudah ku hap!" ia memutar tubuhnya dan berlalu pergi dengan mangsa yang terlepas begitu saja.

Sementara itu Syahfitri semakin tenggelam dan sosok wanita cantik itu menarik ujung jemari sang wanita untuk naik kepermukaan dan membawanya kepada kedua pria yang saat ini sedang bersamanya.

Namun sesuatu terjadi saat dua mata wanita cantik itu berpandangan dengan Lee yang saat ini hanya terpaku dengan lidah yang keluh.

"Asih," ucapnya lirih.

Wanita itu tak menjawab, lalu memilih untuk pergi dan meninggalkan Syahfitri berlepotan lumpur.

Pemuda tampan itu tak ingin kehilangan jejak, ia mencoba mengejar sosok Asih yang tampak berlari meninggalkannya.

"Asih, tunggu!" teriak pemuda itu, ia tampak begitu panik dan tidak ingin kehilangan lagi.

1
Susi Akbarini
waahhhh..
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
Siti H: kehabisan ide authornya bun.. sabar ya
total 1 replies
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐢𝐧𝐢
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐨𝐧 𝐥𝐠𝐢.
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
V3
si Asih kmna sich , kok gak nongol-nongol LG ❓❓❓🤔🤔🤔🤔
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
iyavlah.. bang guntur kan bisa tau yg ngga kita tau
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
was was pasti nya ya. serem ih
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
ada apa ya.. kok mencurigakan
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
wiih seru pasti nih
V3
smg ja Edy bisa menyelamatkan semua orang-orang itu , terbebas dr orang-orang kanibal dan cepat keluar dr pulau itu
Heri Wibowo
itu pasti bule pernah masuk kampung makanya tahu buah kecubung
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
masa iya orang barat tau kecubung nieeh di tempat q bukan cuma kecubung hijau hitam pun ada ada yg mauuuuu?
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: udh buat obat mertua q TPI daunya di rebus.. ekekwkkkkk
Ai Emy Ningrum: 🙄🙄 udah dicobain blum tuh kecubung2 nya...💃🏻💃🏻
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
apa iru loa yahhh
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
Tiah Fais
semoga Edy bisa meyelamat kan kedelapan sahabat dan juga Lee dan kawan ny
Susi Akbarini
moga2 edi dapat mengumpulkan lee dan 8 petualang..
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤
V3
lanjutkan kak 😘😘
Ai Emy Ningrum: siyap /Good/
total 1 replies
V3
si Bule rusuh bgt sich 🤦 mo mengantar kan nyawa nya nih
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: sodara jauh pokok nya mah,ga keitung lah 😹
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: masih sodaraan sama leeleelawar kali yaak dia /Slight/
total 16 replies
Heri Wibowo
lanjut
Siti H: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!