Sinopsis :
Mozea Cantika alias Zea, si hijaber sekolah yang galak dan tidak suka pelajaran matematika. Alzio Ray alias Zio, si kapten basket ganteng dengan tubuh jangkung, hidupnya sempurna nyaris tidak ada celah. Apa jadinya jika dua orang ini dipaksa menikah karena perjodohan orangtua mereka?.
Di sekolah mereka saling membenci, bahkan saling panggil dengan nama ledekan yaitu si keong dan si kodok. Di rumah mereka harus berakting menjadi pasangan suami istri muda yang romantis untuk menyenangkan hati orangtua mereka. Meski demikian Zea dan Zio sepakat merahasiakan pernikahan mereka dari teman-teman di sekolah.
Kata orang benci dan cinta adalah rasa yang sangat tipis perbedaannya. Mungkin karena terbiasa bertengkar dan bersama, tumbuhlah rasa cemburu dihati mereka, sebuah rasa tidak suka jika milik diri di ambil orang lain. Akankah Zea dan Zio menyadari rasa cinta mereka masing-masing? Dan memberikan cucu seperti yang diharapkan kedua orangtua mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 : Masalah Perusahaan
Zio dan teman-temannya sekarang tengah bahagia sambil bersenda gurau menghabiskan makan malam yang disiapkan Zio. Sementara di Los Angeles, kedua orangtua Zio sedang bersedih di meja makan. Di LA sekarang tengah menunjukan pukul enam pagi.
"Pi, apa sebaiknya kita jujur aja sama Papa kalau bisnis kita di sini bermasalah?" saran Olivia pada suaminya.
"Mi, Papaku sudah dua kali kena serangan jantung. Jika dia sampai terkena serangan jantung untuk ketiga kalinya, aku takut dia tidak bisa bertahan. Kamu tau sendiri aku sangat menyayangi Papaku," jawab Rangga.
"Maafkan aku, Pi. Semua ini karena aku. Aku mudah dibodohi, aku pikir Jeng Maya baik, ternyata dia mendekatiku hanya untuk membantu suaminya menghancurkan kita," sesal Olivia, matanya berkaca-kaca.
"Kamu tidak salah, Mi. Yang salah itu Maya dan Arya. Padahal Papaku sudah membebaskan dia dari penjara, tapi dia berbuat ulah lagi. Balas dendam lah katanya. Aku sangat muak dengannya."
Pendiri Ray group yaitu Marsel Ray dulunya mengadopsi anak perempuan untuk menemani putra tunggalnya bermain. Namun, seiring berjalannya waktu, saat Loli dan Adi dewasa, tabiat asli Loli semakin terlihat. Loli tidak puas dengan warisan yang diberikan Marsel padanya, dia menginginkan posisi pewaris, padahal Adi lah pewaris sah Ray group.
Semenjak Marsel meninggal, Loli menyatakan perang pada Adi, kakak angkatnya. Berkali-kali dia mengacaukan bisnis Adi, namun Adi selalu memaafkannya, mengingat hubungan masa lalu mereka sebagai kakak beradik yang rukun. Loli marah karena Ray group selalu berhasil pulih, terlebih sahabat baik Adi-Bramasta-kakek Zea selalu membantu Adi.
Hingga Loli dan Bramasta meninggal, permusuhan keluarga itu masih berjalan. Rupanya Loli sudah mendokrin putranya, Arya Wiguna, untuk mendapatkan Ray group bagaimanapun caranya. Arya sebagai salah satu pemegang saham Ray group sering berbuat onar, hingga Rangga sempat memenjarakannya. Namun, berkat tipu muslihat keluarga Arya, Adi lagi-lagi memaafkan Arya.
Maya Wiguna-istri Arya, berteman baik dengan ibunya Zio. Meskipun Rangga dan Arya sering bersi tegang, namun hubungan Maya dan Olivia selama ini selalu baik-baik saja. Olivia pikir Maya berbeda dengan suaminya. Nyatanya mereka sama saja. Rupanya kebaikan Maya pada Olivia selama ini ada udang dibalik batu. Olivia telah diperdaya. Maya berhasil mencuri berkas penting perusahaan dari Olivia. Apalagi Olivia adalah kepala sekretaris, jadi semua informasi penting ada padanya.
Saat tiba seminggu yang lalu di LA, Rangga dan Olivia terkejut mendapati perusahaan kacau balau. Satu persatu pemegang saham menjual sahamnya, rekan bisnis menarik saham mereka dan klien satu persatu mundur dari proyek. Hingga membuat perusahaan rugi besar. Setelah di selidiki, rupanya semua ini ulah Arya dan Maya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan, Pi? Klien menuduh kita menjiplak karya fashion perusahaan mereka. Semua produk baru kita yang akan menjadi andalan sudah mereka jiplak semua." Olivia menghela nafas berat, rasanya dia ingin menangis.
"Aku tidak mau Pi kalau anak perusahaan kita di Amerika sama seperti anak perusahaan kita di Jepang. Papi ingat kan kejadian lima tahun yang lalu? Kita bekerja keras membangun anak perusahaan di Jepang, lalu dikacaukan oleh Arya. Kita berhasil memenjarakan Arya, tapi Papamu membebaskan Arya hanya karena janji palsu Arya untuk berubah. Padahal Arya tidak mungkin bisa berubah," kata Olivia lagi.
"Anak perusahaan kita di sini adalah anak perusahaan dengan penghasilan terbesar kedua setelah anak perusahaan di Belanda. Pasti ada cara untuk menyelesaikannya. Semoga saja."
"Presdir ..." panggil staf sekretaris, yang berlari dengan cepat ke ruang makan, menemui Rangga dan Olivia.
"Ada apa lagi?" tanya Rangga.
"Direktur hotel kita di Belanda menelepon, katanya semua pemegang saham menuntut ganti rugi. Proyek pariwisata kita di sana, yang bersebelahan dengan hotel katanya bermasalah dengan perizinan negara setempat. Pemerintah setempat pun mencabut izin bisnis kita. Karena tidak ingin rugi, semua pemegang saham menuntut ganti rugi pada perusahaan kita," lapor staff itu.
"Apa maksudnya? Kenapa bisa terjadi seperti ini? Cepat siapkan pesawat pribadiku, kita berangkat ke Belanda sekarang juga!" Titah Rangga.
"Baik, Presdir." Staf sekretaris itu melaksanakan perintah Rangga.
"Pi, jangan tergesa-gesa, ini pasti ulah Arya dan Maya lagi. Maafin aku, Pi. Semua karena aku."
"Stop menyalahkan diri sendiri, Mi. Yang harus kita lakukan sekarang adalah cepat menyelesaikan masalah ini."
"Iya, Pi." Olivia tak henti-hentinya menyalahkan diri.
Lo itu udah kalaaaaaah jauuuh banget dari Zea...
udah la move on,kek gak laku aja jadi perawan...
putus satu ya cari lagi...
plong kan rasanya....