Hidup Bintang seketika hancur setelah sahabatnya mengambil kekasih hatinya dan dihari yang sama ia juga harus kehilangan kehormatannya oleh orang yang tidak dikenal karena mabuk.
Apakah Bintang akan selamanya memendam rasa benci dan dendam jika akhirnya ia harus menjadi bagian dari keluarga sahabatnya itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran yang menyakitkan
Elsa dan Mama Niken menyerang Bintang dengan caci maki dan sumpah serapahnya. Bintang yang menyadari akan posisinya tidak sekalipun melawan.
Bintang tampak tenang menerima semuanya karena Bintang sadar itu adalah resiko yang harus ia hadapi karena menjadi istri simpanan.
Sikap Bintang dan Shanti yang tampak tenang malah membuat Elsa dan Mama Niken semakin tersulut emosi.
Menurut mereka Bintang dan Shanti terlihat seperti sedang menantang mereka karena sama sekali tidak terlihat takut.
"Anda jangan menimpakan semua kesalahan ini kepada Bintang. Sebagai kakaknya saya akui jika Bintang bersalah karena sudah mau menjadi istri kedua Dipa, tapi sebaiknya Anda tanyakan kepada Dipa apa alasan Dipa sehingga ia sangat ingin memperistri Bintang..karena sejak awal Dipa lah yang meminta Bintang untuk jadi istrinya bukan Bintang yang mendekati Dipa " ucap Shanti yang tidak terima Bintang mendapat hinaan dari Elsa dan Mama Niken.
"Memangnya kami percaya, dimana -mana tidak ada pencuri yang mau mengaku " ucap Elsa sinis.
"Kamu orang dekat wanita ****** itu, tentu saja membela " ucap Mama Niken tak kalah sinisnya.
"Terserah Anda mau bilang apa juga saya tidak peduli. Kalau Mbak Elsa dan Anda keberatan silahkan minta saja sama Mas Dipa untuk menceraikan saya " tantang Bintang.
"Pasti..saya akan minta Dipa untuk menceraikan kamu karena saya tidak sudi punya menantu wanita ****** yang tidak jelas asal usulnya seperti kamu " jawab Mama Niken.
"Walaupun menurut anda ****** dan tidak jelas asal usulnya tapi putra anda mencintainya " bela Shanti membuat Elsa dan Mama Niken semakin meradang.
Langit dan Cilla yang diam-diam mengintip dari celah pintu kamar tampak marah ketika melihat Elsa dan Mama Niken memarahi Bintang dan Shanti.
Tanpa sepengetahuan Bintang dan Shanti kedua bocah itu keluar dari kamar kemudian mengambil sapu dan kemoceng.
"Jangan marahin Bunda dan Mama !" kedua bocah itu memukuli Elsa dan Mama Niken dengan sapu dan kemoceng.
"Sialan..dasar bocah tidak tau adab, persis seperti ibunya " Elsa mendorong Langit hingga bocah itu nyaris terjengkang jika saja Bintang tidak dengan cepat menangkapnya.
"Jangan sentuh Langit " suara Dipa yang menggelegar membuat semua yang ada disana seketika menoleh kearah pintu dimana Dipa tiba-tiba muncul dengan tas di punggungnya.
"Ayaaaah ...!" Melihat Dipa muncul Langit pun langsung berlari hendak memeluk Dipa.
"Dia bukan Ayah kamu..Dia Daddy nya Bunga " Elsa menarik tangan Langit yang nyaris sampai ke pelukan Dipa.
"Elsa.. lepaskan !!" Dipa tampak murka ketika Elsa menarik tangan Langit dengan kasar. Elsa tidak terima jika ada yang memanggil Ayah kepada suaminya selain Bunga.
Dipa buru-buru mengambil Langit dan mendekapnya erat membuat Elsa dan Mama Niken semakin murka.
"Sebaiknya kalian berempat bicarakan masalah ini dengan kepala dingin..dan kamu tolong jelaskan kepada keluarga kamu mengenai alasan kamu dulu nekad ingin menikahi Bintang agar semua kesalahan ini tidak ditimpakan kepada Bintang " ucap Shanti sambil mengambil Langit dari dekapan Dipa.
"Aku mau sama Ayah " Langit memeluk erat leher Dipa membuat Elsa dan Mama Niken semakin muak.
"Langit sama Mama Shanti dulu ya, Ayah mau bicara sama Oma dulu !" bujuk Dipa.
"Oma ?..enak saja. Aku tidak sudi dipanggil Oma oleh anak dari ****** kamu itu " hardik Mama Niken.
"MAH..!!" seru Dipa marah. " Walaupun Mama tidak sudi tapi kenyataannya Langit adalah cucu Mama "
Shanti buru-buru mengambil paksa Langit dan menuntun Cilla untuk kembali dibawa ke kamar agar kedua bocah itu tidak melihat keributan yang mungkin kembali akan terjadi.
Setelah Langit dan Cilla aman, Dipa mengajak ketiga wanita yang sedang berseteru itu duduk.
Dipa harus menjelaskan semuanya agar Elsa dan Mamanya tidak selalu menyalahkan Bintang karena semua ini adalah akibat dari kesalahan fatal yang Dipa lakukan empat tahun yang lalu.
"Kamu harus jelaskan semua ini pada Elsa dan Mama !" ucap Mama Niken sambil berusaha menenangkan Elsa yang terus menangis.
"Sebelumnya Aku minta maaf sama kamu dan Mama karena sudah menikah dengan Bintang secara diam-diam..Aku menikahi Bintang untuk mempertanggung jawabkan kesalahan yang sudah aku lakukan empat tahun yang lalu " ucap Dipa lirih sambil menatap Elsa yang terus menangis dalam pelukan Mama Niken.
"Kesalahan apa..jangan mencari alasan agar kami mau menerima pernikahan kalian !" hardik Mama Niken.
"Aku tidak mencari alasan Mah " jawab Dipa.
"Kesalahan apa Mas ?" Bintang yang sedari tadi tidak banyak bicara akhirnya bertanya.
Dipa menarik nafas berat, sepertinya sudah saatnya Bintang tau jika sebetulnya ia yang sudah memperkosa Bintang empat tahun yang lalu.
" Empat tahun yang lalu setelah acara pernikahan Dina dan Leon aku tidak sengaja bertemu dengan Bintang yang sedang mabuk berat , sepertinya dia sedang patah hati dan aku..." lidah Dipa tiba-tiba kelu untuk melanjutkan ceritanya.
"Kamu tau peristiwa malam itu Mas ?" Bintang menatap tajam kearah Dipa.
"Tidak usah drama deh " ucap Elsa sinis. Jujur ia pun sebenarnya penasaran dengan kelanjutan cerita Dipa.
"Malam itu..aku yang sudah memperkosa kamu " lanjut Dipa dengan suara lirih.
Elsa, Mama Niken dan Bintang tampak shock mendengar cerita Dipa.
"Maafkan aku Bi..malam itu aku berniat menolong kamu dan membawa kamu ke hotel karena kamu mabuk berat tapi aku malah tidak dapat mengontrol diriku sendiri " aku Dipa.
"Dasar biadab..selama ini aku pikir kamu adalah malaikat, tapi ternyata kamu adalah iblis..kamu dan adik kamu sama-sama berhati iblis. Kalian kompak menghancurkan hidup aku !" Bintang langsung mengamuk dan menyerang Dipa.
Dipa diam dan tidak melawan ketika Bintang memukulinya dengan membabi buta.
"Maafkan aku Bi.." ucap Dipa lirih.
Mama Niken hanya diam, ia sangat shock setelah mendengar cerita putranya.
"Mas..kenapa kamu begitu bodoh mengambil keputusan menikahi ****** ini, belum tentu juga anak itu anak kamu " ucap Elsa.
"Aku sudah menyuruh Leon melakukan tes DNA dan hasilnya cocok..Langit adalah anak aku " jawab Dipa.
Mendengar jawaban Dipa tangis Elsa kembali pecah. Ia tidak menyangka jika Dipa akan memiliki anak dari wanita lain.Sementara Mama Niken hanya terdiam tidak tau harus bicara apa setelah mendengar jika anak yang beberapa menit yang lalu ia hina ternyata adalah cucunya sendiri. Dan Mama Niken tidak menyangka jika Leon ikut terlibat menyembunyikan pernikahan Dipa dan Bintang.
"Kapan kamu melakukan tes DNA, kenapa tidak bilang sama aku ?" hardik Bintang marah.
"Aku melakukan tes DNA setelah aku menjadi pendonor Langit. Setelah hasilnya keluar aku meminta kamu kepada Mas Rizal untuk menikahi kamu " jawab Dipa lirih.
Untuk sesaat suasana tampak hening, hanya suara tangis Elsa yang terdengar. Mama Niken dan Bintang terlihat masih shock mendengar semua kebenaran yang Dipa ceritakan.
"Sebaiknya kamu pulang saja Mas, selesaikan urusan kamu dengan keluarga kamu " ucap Bintang sambil beranjak pergi meninggalkan Dipa, Elsa dan Mama Niken.
"Tapi Bi..." Dipa mengambil tangan Bintang namun dengan cepat ditepiskan oleh Bintang.
Bintang masuk ke kamar tamu kemudian menguncinya dan tangis Bintang pun pecah disana.
"Bi..buka pintunya !" Dipa mengetuk pintu kamar tapi Bintang tidak membukanya. Hati Dipa seperti diremas ketika sayup-sayup terdengar suara tangis Bintang dari dalam kamar.
"Sebaiknya kita pulang !" Mama Niken menarik tangan Dipa.
"Tapi Ma..aku tidak bisa meninggalkan Bintang dalam keadaan seperti ini " jawab Dipa.
"Kamu dengar sendiri dia menyuruh kamu pulang..yang kamu pikirkan jangan hanya Bintang tapi Elsa juga !" Mama Niken memaksa Dipa untuk pulang.
Dipa akhirnya menurut, setelah pamit kepada Shanti Dipa pun pulang bersama Elsa dan Mamanya ke Jakarta.