Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Pagi... mbak...?!" Zahra menegur Angel saat sampai di depan ruangan Lucas, di sana terletak meja kerja Angel.
"Eh.... pagi juga Ra..." Cengir Angel melihat Zahra sudah datang.
"Ini mbak, sarapan bos, sekalian kopinya?!" Zahra memberikan kepada Angel, sarapan dan kopi bossnya.
"Tolong kamu tarok di dalam ya... mbak sedang sibuk nih..." melas Angel.
"Baik lah..." pasrah Zahra, dan masuk kerjaan Ceo itu dengan hati hati.
zahra menata hidangan di meja tamu yang tersedia di ruangan bosnya itu, dengan telaten.
Merasa sudah rapi, dan tidak ada yang ketinggalan Zahra lansung keluar, dia tidak ingin berlama lama di dalam sana.
Ceklek...
Zahra membuka pintu dari dalam, Zahra melangkah keluar ruangan bosnya, tanpa lihat kiri kanan.
Dug....
"Ausss..." Zahra mengadu, karena kepalanya kepentok dada bidang seseorang di luar sana.
Orang yang Zahra tambrak hanya diam, dan menggirup dalam dalam wangi tubuh Zahra yang sangat dia sukai.
"Ma-af Tuan?!" gagap Zahra dan lansung berjalan keluar tanpa melihat ke arah Lucas sama sekali, sambil mengusap kepalanya, yang merasa sakit karena beradu dengan dada bidang bos ganteng itu.
"Itu dada apa tembok sih.... keras nganget, kepala gue sampai sakit" gerutu Zahra sambil berjalan.
Angel dan Andrian yang melihat kejadian itu, terkekeh geli, apa lagi melihat Lucas yang bengong di tinggal Zahra tanpa dosa, dan tidak ada melihat tingkah Zahra yang tersipu malu, melihat Lucas.
"Astaga ini cewek benar benar deh... gue ganteng gini di cuekin sama dia, dan tidak ada lagi wajah penuh minat seperti cewek cewek lain yang ketemu gue, seganteng apa sih, lakinya" gerutu Lucas melihat zahra yang sudah menjauh dari tempat dia berdiri.
"Sudah selesai Ra..." tanya Angel basa basi.
"Hm... sudah, malah dapat hadiah lansung" gerutu Zahra cemberut, memanyunkan bibirnya, sambil mengusap kepala.
"Dapat hadiah apaan?" tanya Angel pura pura tidak tau.
"Nih... kepala gue kepentok dada si bos, keras banget lagi, itu dada apa tembok sih...?!" gerutu Zahra, dan lansung meninggal kan Angel di sana, dia pergi ruang kerjanya dengan santai.
"Ya ampun... gadis itu benar benar" gerutu Angel sambil mengelengkan kepala, melihat ke pergian Zahra.
Setelah Zahra menghilang dari pandangannya, baru lah Lucas masuk kedalam ruangannya.
Dia lihat sarapan dan kopi yang sudah tertata rapi di meja sana, dan tidak lupa air putih.
Melihat hidangan tersebut senyum Lucas lansung mengembang, dan lansung berjalan melihat menu yang di bawa Zahra.
Matanya berbinar, melihat nasi goreng putih, telur dadar dan telur ceplok dan ada acar juga yang memang kesukaannya, dan ada roti bakar, aroma masakan Zahra menguwar di dalam ruangan itu, tanpa ba bi bu, Lucas lansung melahap hidangan itu.
"Kunyahan Lucas terhenti saat merasakan nasi goreng yang di buat Zahra, nasi goreng buatan Zahra sangat enak menurut Lucas, walau menu sederhana, namun cita rasa yang dia rasakan sungguh enak.
Lucas makan dengan lahap semua hidangan itu, tanpa perduli dengan Adrian yang terpaku melihat cara makan Lucas yang seperti orang kesurupan, terlalu buru buru.
Adrian menelan ludah sendiri, melihat cara makan Lucas, seenak apa sih, rasa masakan Zahra sampai sampai bosnya itu kalap, pikir Adrian.
Sedangkan Lucas masih asik mengunyah sarapannya, dia tidak menyadari kedatangan Adria.
"Ini, kalau gue jadi laki dia, bisa nambah berat badan gue" Lucas terkekeh sendiri dengan hayalannya.
Setelah itu dia kembali sadar, bahwa zahra sudah mempunyai suami, menurut dia.
"Astaga mikir apa gue, ya kali, Ceo tampan seperti gue jadi pebinor, apa kata dunia" gerutu Lucas sendirian, dia tidak sadar klau ada seseorang yang mendengar gerutuannya itu.
Hahaha...
Adrian tidak bisa menahan tawanya.
"Seenak apa sih... makanan Zahra, sampai loe mau jadi pebinor" kekeh Adrian.
"Astaga, loe ngagetin aja sih... dari kapan loe berada di ruangan ini" kesal Lucas.
"Dari saat melihat loe makan kayak orang kesurupan" kekeh Adria.
Membuat Lucas lansung melotot.
Bersambung...