Maisya Fahira, gadis bar-bar dengan segala keunikan yang di miliki nya,rela hidup sebatang kara di ibu kota hingga sukses menyelesaikan kuliah nya berkat bantuan dari sang kakak serta kedua sahabat baik nya, hingga di terima bekerja di sebuah perusahaan besar milik suami dari sahabat terdekat nya,siapa sangka dalam turun naik nya kehidupan yang dia jalani,Maisya justru bertemu dengan seorang pria yang berhasil mencuri seluruh hati nya.
Akan kah perasaan Maisya berbalas sempurna atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panas
Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu oleh Alvarendra datang juga ,sejak tadi netra tajam nya terus berpencar mencari sosok yang paling dia harapkan untuk datang ke pesta perayaan perusahaan nya.
Acara sudah di mulai dan hampir memasuki babak pertengahan tapi sayang nya orang yang di tunggu-tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.
Al menghela nafas berat nya.dia tak lagi bisa fokus pada acara yang tengah berlangsung.
Wajah cantik dari seseorang terus menari di otak kecil nya.
Di dalam ruangan besar ini ada banyak wanita cantik dan seksi yang berusaha mendekati nya,tapi Al yang cuek sama sekali tidak tertarik untuk membalas nya .sudah biasa jika Al di kejar-kejar oleh wanita seksi dan sudah biasa pula mereka di tolak oleh Al yang sulit untuk tersentuh.sahabat Al tertawa puas melihat wajah para wanita yang di tolak mentah-mentah oleh Al.
Sebenarnya Al sudah menyelidiki siapa Maisya sebenernya termasuk bagaimana kepribadian dari wanita itu.setelah pertemuan mereka kemarin Al langsung meminta Bili untuk mencari informasi tentang Maisya, Al sudah mengetahui tentang status Maisya yang seorang janda dari Digo Wibowo .
Al sama sekali tidak mempermasalahkan tentang itu,hati nya sudah terlanjur jatuh cinta pada wanita cantik itu.
Sedang kan di luar sana, Mobil milik Bima baru saja berhenti di tempat parkiran, Maisya awal nya menolak keras untuk menemani Bima datang ke acara seperti ini.Maisya merasa tidak nyaman apalagi di sini bukan lah tempat dia yang sesungguhnya, bagaimana kalau nanti mereka harus bertemu dengan Digo lagi?
Bima yang sangat ingin melihat Maisya move on tetap bersikukuh membujuk Maisya bahkan sampai rela menunggu sahabat nya itu selesai live barang yang baru saja datang.setelah live berakhir baru lah mereka bertolak menuju ke tempat ini.
Begitu masuk kedalam aula hotel bintang lima,Maisya tidak bisa lagi menutupi rasa kagum nya dengan apa yang dia lihat saat ini.dekorasi untuk pesta malam ini sangat cantik sekali.
" Pesta orang kaya memang beda ya Bim." ucap Maisya sedikit meninggi kan nada suara nya agar bisa di dengar oleh Bima.suara musik yang menggema keras memaksa Maisya berbicara seperti itu.
" Benar banget,Lo bakal nyesel seumur hidup kalau nolak ajakan gue tadi,kali aja ada jodoh Lo yang di selip kan tuhan di sini." ucap Bima terus mencari keberadaan orang yang dia kenal.
" Jodoh mulu yang Lo pikirkan, nggak ada yang lain lagi apa?" ketus Maisya menggeplak lengan Bima yang lembek.
Bima terkekeh mendengar nya.memang itu lah tujuan nya datang ke sini,Bima sudah di beritahu oleh Samy bahwa sahabat nya ini sedang di taksir oleh pengusaha muda yang merupakan keturunan dari D.A grup.sebuah perusahaan tekstil raksasa dengan banyak cabang yang tersebar di seluruh pelosok, sangat terkenal di tanah air,bukan hanya itu saja, Alvarendra juga menguasai pasar perhotelan ,hotel bintang lima milik nya tersebar rata di setiap provinsi yang ada di tanah air termasuk hotel yang sekarang di jadikan sebagai tempat acara pesta.
" Bim!" seru Samy menyambut kedatangan Bima dan juga Maisya.
Al yang mendengar nama Bima di sebut oleh sahabat nya ,sontak saja mengalihkan pandangan nya, tidak sengaja netra tajam nya bersitatap lama dengan netra tajam Maisya sebelum Maisya sendiri lah yang memutuskan tatapan mata itu.
" Gue kira Lo nggak jadi datang." ucap Samy membuka suara.
" Datang lah,tapi sorry kita telat,nih nunggu nyonya Maiysa live dulu baru bisa ke sini,kalau nggak di tungguin dia mana mau ikut ke sini." akui Bima jujur membuat Maisya memandang kesal ke arah sahabat somplak nya itu.
" Tidak apa-apa yang penting datang." sahut Samy.
Satu persatu dari sahabat Samy mulai berkenalan dengan Maisya termasuk juga Al yang berada di barisan paling belakang.
Bima sengaja membawa Maisya duduk satu meja dengan Al,itu semua atas perintah dari Samy.
Maisya terus menatap layar ponsel nya karena bingung mau mengobrol apa dengan sahabat dari Bima.
" Kesempatan yang tidak boleh di sia-siakan."batin Al dengan tersenyum samar.
Walaupun pakaian yang di kenakan oleh Maisya sedikit tertutup dari wanita lain nya,namun sama sekali tidak mengurangi kecantikan yang di miliki oleh Maisya.kulit putih mulus nya sangat kontras sekali dengan gaun yang di kenakan oleh wanita itu berhasil membuat darah Al berdesir hebat.
Malam semakin larut, sebagian tamu undangan sudah ada yang meninggal kan tempat acara.begitu juga dengan kedua orang tua dari Al yang sudah pamit pulang terlebih dahulu.
Sedang kan Maisya sendiri sedang di Landa kebingungan yang hebat, entah bagaimana cara nya mereka pulang karena kondisi Bima yang sudah mabuk parah akibat kebanyakan minuman.
" Bim,gue kan tadi udah bilang jangan minum banyak - banyak,begini nih akibat nya kalau keras kepala." gerutu Maisya menjewer telinga Bima di hadapan Al dan juga sahabat nya yang lain.
" Wanita yang unik, sangat cocok untuk Al." bisik Samy pada Bayu.
Di antara orang-orang yang duduk di meja ini hanya Al yang tidak menyentuh minuman memabukkan.dia harus menjaga image nya agar wanita yang berada di hadapan nya jatuh dalam pesona nya.
" Silahkan di minum orange jus nya Nona." tawar salah seorang pelayan kepada Maiysa.
Karena haus dan sedang pusing memikirkan Bima yang sudah hilang kesadaran nya,tanpa pikir panjang Maisya langsung meneguk habis isi gelas tersebut.
Al yang melihat itu semua langsung tersenyum menyeringai.tidak sia-sia dia menahan mulut nya untuk tidak ikut meneguk minuman haram itu.Maisya sudah masuk ke dalam perangkap nya.
" Bima ikut menginap di sini saja." kata Samy kepada para sahabat nya termasuk juga Maisya.
" Ya udah bawa aja dia ke kamar sana." titah Al .
Samy mengangguk lalu meminta Bayu untuk segera membantu nya memapah tubuh Bima menuju ke kamar yang biasa mereka gunakan jika sedang menginap di sini.
Samy yakin sebentar lagi rencana Al akan segera terlaksana kan ,satu persatu dari mereka sudah pergi meninggalkan meja itu hanya menyisakan Maisya yang masih duduk gelisah di temani oleh Al.
" Ehh kemana mereka membawa Bima?" tanya Maisya yang baru sadar jika Bima sudah tidak ada lagi di samping nya.
" Ke kamar hotel,Bima lagi mabuk parah tidak mungkin di biarkan pulang begitu saja." jawab Al sambil menatap wajah Maisya .
" Oh..Tapi Aku bisa kok bawa Bima pulang, nanti kalau dia muntah bagaimana?" tanya Maisya sangat perhatian.
Al yang mendengar nya langsung menampakkan raut wajah tak suka nya, meskipun Bima bukan lah saingan terberatnya tapi Al tetap tidak suka berbagi perhatian dengan orang lain.
Ah Al aneh! Belum resmi jadian saja sudah sangat posesif kepada Maisya.
" Dia tidak akan muntah,ada anak buah ku yang akan mengurus nya, terimakasih banyak Kamu sudah datang ke sini." ucap Al panjang lebar padahal biasa nya sangat irit dalam berbicara.
Maisya hanya mengangguk pelan, karena mulai merasakan sesuatu yang aneh telah terjadi pada tubuh nya.pikiran nya langsung tertuju pada hal negatif.Maisya sudah sering menonton segala jenis drama sehingga dia tahu betul apa yang terjadi pada tubuh nya saat ini .
" Aku mau ke toilet dulu." pamit Maisya kepada Al.tanpa sepengetahuan wanita ini ada dua orang anak buah Al yang mengikuti nya dari belakang.
Karena tamu undangan yang sudah habis pada pulang sehingga bisa di pastikan jika saat ini Maisya sendirian berada di dalam toilet dan mereka tidak perlu mengikuti Maisya lebih dekat lagi.
" Sial! Siapa yang sudah berani menjebak gue ."umpat nya seraya menahan sesuatu pada tubuh nya yang terasa sangat menyiksa.
" Nggak mungkin Bima! Dia saja sudah mabuk parah seperti itu,mana mungkin dia tega mengerjai gue.mau main sama siapa coba." imbuh Maisya lagi mencuci wajah nya agar lebih terasa segar.
Ingin rasa nya dia menghubungi Dila untuk meminta bantuan pada sahabat nya itu tapi urung di lakukan karena tidak ingin menganggu waktu istirahat Dila yang memiliki anak kecil.
Karena sudah lelah berdiri di dalam toilet, akhirnya Maisya memutuskan untuk keluar dengan hawa panas yang semakin merajai tubuh nya .
Entah bagaimana ceritanya,Maisya sudah berada di depan Al dan langsung memeluk lelaki itu dengan begitu erat ,Maisya semakin menyusupkan wajah nya pada dada bidang pria itu dengan kedua tangan yang ikut melingkar erat pada pinggang.
Menghirup aroma maskulin dari tubuh pria ini membuat Maisya semakin menginginkan lebih.nafas nya kian berat dengan tubuh yang sangat gerah,ingin rasa nya Maisya melepas semua yang melekat pada tubuh nya.
Al pun tidak ikut kalah panas dingin akibat sentuhan dari Maisya, apalagi Maisya adalah wanita yang dia sukai dan sudah sangat lama Al tidak pernah sedekat ini dengan seorang wanita.
Tanpa pikir panjang Al langsung membawa Maisya menuju ke kamar presidential suite khusus untuk dirinya jika sedang menginap di sini dan tidak pernah di sewakan kepada orang lain.
Begitu sampai di dalam kamar,Maisya menatap penuh damba ke arah Al yang sedang tersenyum penuh kemenangan.
Al meringsek maju mencium Maisya dengan buas begitu pun sebaliknya,Maisya ikut membalas ciuman tersebut karena memang sudah memiliki pengalaman tentang dunia perciuman.
Kedua nya bagaikan singa yang sedang kelaparan dan baru saja menemukan santapan yang sangat lezat,entah berapa kali mereka melakukan nya yang jelas kedua nya sama-sama menikmati dengan berbagai racauan yang keluar dari bibir masing-masing.
Bersambung...
Sebelum lanjut jangan lupa tinggalkan jejak dan bantu dengan rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ nya ya guys
