NovelToon NovelToon
Rumah Tanpa Atap

Rumah Tanpa Atap

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yiva Adilla

"Rumah Tanpa Atap" mengisahkan tentang kehidupan seorang remaja bernama Zilfi, yang tumbuh dalam keluarga yang terlihat sempurna dari luar, namun di dalamnya penuh ketidakharmonisan dan konflik yang membuatnya merasa seperti tidak memiliki tempat untuk berlindung. Setelah perceraian orang tuanya, Zilfi harus tinggal bersama ibunya, yang terjebak dalam rasa sakit emosional dan kesulitan finansial. Ayahnya yang Berselingkuh Dengan Tante nya hanya memperburuk luka batin Zilfi, membuatnya merasa tak pernah benar-benar memiliki "rumah" dalam arti sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yiva Adilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARGA PENGORBANAN

S aat mereka berdua beranjak dari lingkaran batu dan mulai berjalan kembali ke arah mobil, hutan di sekitar mereka terasa lebih tenang, seolah ikut merasakan beban yang telah dilepaskan. Meski tubuhnya lelah, Zilfi merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, di dalam hatinya masih tersimpan kecemasan. Sebuah peringatan samar dari entitas tadi tetap membayangi pikirannya.

Sesampainya di mobil, Ayah menyalakan mesin, dan mereka mulai perjalanan pulang. Tidak ada kata yang terucap, hanya keheningan malam yang mengiringi langkah mereka. Setiap kilau cahaya dari lampu mobil menyapu hutan yang kini tak lagi tampak mengancam, namun menyimpan kenangan akan kekuatan yang pernah mengikat keluarganya.

Di dalam hati Zilfi, rasa bersyukur dan lega bercampur dengan rasa tanggung jawab yang berat. Ia menyadari bahwa dirinya kini adalah pewaris dari rahasia gelap yang telah menghantui keluarganya selama bertahun-tahun. Meskipun pintu ke dunia lain telah ditutup, ia tahu bahwa kekuatan yang tersisa dari entitas itu mungkin masih mengintai di balik batas yang tipis antara dunia mereka.

Ketika akhirnya mereka tiba di rumah, Ayah menatap Zilfi dengan bangga. "Kamu telah melakukan sesuatu yang tak pernah bisa kubayangkan, Zilfi. Kamu bukan hanya menyelamatkan kita, tapi juga menghormati warisan ibumu," katanya dengan suara yang dalam.

Zilfi tersenyum kecil, kemudian menjawab, "Aku hanya berharap ini benar-benar berakhir, Ayah. Tapi, jika tidak… aku siap." Mereka berdua berdiri di sana, merasakan malam yang terasa lebih hangat, tanda bahwa meskipun kegelapan masih mengintai, mereka tidak lagi sendirian.

Malam semakin larut saat Zilfi dan Ayahnya memasuki rumah, menyisakan keheningan yang menenangkan namun tetap diwarnai ketegangan. Zilfi berjalan ke kamarnya, membuka jendela sedikit untuk merasakan hembusan angin malam. Di luar, bayangan-bayangan pohon bergerak pelan, seperti sosok-sosok yang terdiam dalam keheningan.

Setelah beberapa saat, ia menutup jendela dan menatap liontin yang masih tergantung di lehernya. Terlintas bayangan akan suara entitas tadi: “Kamu yang dipilih.” Suara itu bergaung dalam benaknya, membuatnya bertanya-tanya apakah benar-benar semuanya sudah berakhir.

Keesokan harinya, Zilfi bangun dengan perasaan lega yang singkat. Pagi di rumah mereka terasa berbeda, lebih ringan. Ayah tampak lebih rileks daripada biasanya, sibuk di dapur dengan senyum yang jarang terlihat.

Namun, saat Zilfi hendak mengisi teh ke dalam cangkir, terdengar suara ketukan di pintu depan. Ayah bergegas membukanya, dan di hadapan mereka berdiri seorang wanita tua yang tidak mereka kenal, dengan rambut keperakan dan mata tajam yang memandang langsung ke arah Zilfi. Wanita itu membawa sebuah gulungan kertas kuno di tangannya.

“Kau Zilfi, kan?” suaranya lirih namun penuh otoritas.

Zilfi mengangguk, merasa sedikit ragu. “Iya, Bu. Ada yang bisa kami bantu?”

Wanita itu menyerahkan gulungan itu padanya. “Aku datang karena aku tahu apa yang kau dan keluargamu telah lakukan semalam. Kalian telah memutuskan ikatan yang sudah lama terjalin… tapi ada sesuatu yang harus kau ketahui, sesuatu yang ibumu simpan dari semua orang.”

Zilfi merasa jantungnya berdegup kencang, seolah firasat buruk kembali menghantui.

“Gulungan ini… adalah bagian terakhir dari ritual,” kata wanita itu. “Kalian mungkin berpikir bahwa entitas itu telah kembali ke dunianya, tapi tidak ada yang benar-benar hilang. Hanya tersembunyi.”

Ayah tampak bingung dan cemas. “Apa maksudmu?”

Wanita itu menatap keduanya tajam. “Dalam keluarga kalian, pengorbanan hanya permulaan. Ikatan itu belum sepenuhnya lepas. Ini adalah pilihanmu, Zilfi. Jika kau membuka gulungan itu, kau akan tahu apa yang harus dilakukan untuk memastikan entitas itu tak pernah kembali. Tapi ketahuilah… ada harga yang harus dibayar.”

Zilfi menggenggam gulungan kertas itu dengan tangan gemetar. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa apa pun yang tertulis di sana akan mengubah segalanya, lagi.

1
Delita bae
hadir mangat ya 😁😇
Delita bae
hadir di.sini mangat ya up nya biar seru😁💪💪💪💪🙏
Delita bae: wih mksh .mangat ya😇😁🤭
Yiva Adilla: siap otw
total 4 replies
miilieaa
semangat berkarya thor🥰
Yiva Adilla: terima kasih 😍
total 1 replies
kanaikocho
Seru banget thor! Gk sabar mau baca kelanjutannya!
Yiva Adilla: Makasih kak,,, ☺️
next episode selanjutnya 🔥
total 1 replies
unapersonarandomxdd
Wow, ini cerita yang bikin dunia jadi lebih baik!
Yiva Adilla: Terimakasih kak,,, ☺️
jadi tambah semangat membuat episode episode selanjutnya🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!