Bulan

Akhirnya biru dan kasih pun langsung menuju ruang bawah tanah..

"biru..." panggil kasih, biru pun menoleh padanya "kenapa heum?" tanya biru, "gelap..." cicit kasih takut, "gapapa, ada aku kok" ucap biru menenangkan kasih.... Kasih pun mengangguk dan terus bergelayut di tangan biru tanpa melepas nya.

Akhirnya mereka pun sampai di ruang bawah tanah. Mereka pun masuk ke dalam....

Kasih celingukan melihat kondisi ruang bawah tanah, rapi dan bersih! Pikir kasih, kemudian biru pun mulai memanggil aesi "aesi! Aku disini" teriak biru, tak lama... Lantai pun bergetar pertanda aesi datang, sedangkan kasih yang belum tau apa-apa semakin mengeratkan genggaman nya pada lengan biru.

"ada apa biru?" tanya aesi, kasih pun menatap biru sebagai kode kalau dia bertanya siapa?, "itu aesi" jawab biru, kasih pun hanya mengangguk "ini kasih" ujar biru, "kasih?" bingung aesi, "iya, sang mentari" ucap biru menjelaskan..... "kalo bintang kemana?" tanya aesi, "sebentar.... Aku akan menelpon nya

Tak lama kemudian, panggilan biru pun di jawab oleh cahaya "apa?" tanya cahaya, "aku dan kasih sedang berkumpul dengan aesi, apa kau bisa datang ke sini?" tanya biru, "baiklah, tunggu aku" jawab cahaya...

Tak perlu waktu lama untuk cahaya datang.... Ia pun langsung menekan bel mansion milik biru, "Ting" tekan cahaya pada bel nya, tak lama kemudian....seorang maid datang membukakan pintu dan menyambut nya

"selamat datang, nona cahaya" sapa maid itu... Cahaya pun mengangguk dan berjalan memasuki mansion megah itu, hingga seorang wanita paruh baya menghampiri nya dan bertanya "maaf, anda siapa ya?" tanya mamih biru, "maaf tan, perkenalkan aku cahaya... Teman biru, aku datang kesini atas permintaan biru" jawab cahaya tersenyum, mamih biru pun mengangguk "ayo duduk dulu, biar Tante panggil kan biru bersama kasih" ucap mamih biru kemudian pergi ke kamar biru.

sesampainya di kamar anak nya, ia celingukan tak mendapati putra dan kekasih putra nya itu di dalam kamar, setelah lumayan lama mencari, mamih biru pun kembali ke lantai bawah karena tak menemukan biru

Saat ia sampai di lantai bawah, ia mendengar suara putra nya yang sedang berbicara dan langsung menghampiri putra nya itu.

"bocah nakal, mamih sibuk mencari mu tapi kau malah disini, dari mana saja kau bersama kasih hah?!" marah sang mamih sembari menjewer telinga biru, biru pun meringis kesakitan "ishhh, mam dengerin dulu.... Aku sama kasih abis dari ruang bawah tanah buat nyari buku-buku bekas kakek dulu" jawab biru berbohong

"jangan pernah kau ingin menggeluti bidang yang sama dengan kakek mu itu" ketus sang mamih, "memang nya kenapa sih? Mamih selalu saja melarang ku" kesal biru, "karena yang di lakukan kakek mu itu tidak pernah membuahkan hasil! Dia saja bahkan dulu meneliti dunia pararel, mustahil bukan? Jadi kau jangan mengikuti langkah kakek mu, cukup jadi penerus perusahaan papih saja" ucap sang mamih cerewet pada putra nya

Sedangkan kasih dan cahaya hanya menyimak perdebatan dua ibu dan anak itu, mereka hanya saling melirik satu sama lain karena tak berani ikut berbicara

Hingga akhirnya mamih biru telah pergi, dan mereka pun memulai pembicaraan mereka secara berbisik agar tak terdengar oleh orang lain

"jadi kita harus mencari seseorang lagi yang bernama Meteor?" tanya cahaya, "iya, bukan begitu kasih?" ucap biru pada kasih, "eh... Iya kak, aesi bilang kalau kita hanya perlu menemukan satu remaja laki-laki yang memiliki nama meteor.... Setelah kita berempat berkumpul, kita bisa memulai latihan kekuatan kita masing-masing" jawab kasih serius, "aih merepotkan sekali seperti nya" keluh cahaya merasa bosan dan lelah dengan hal seperti ini

"aku yakin, kalau kita bekerja sama kita pasti bisa kok kak!" seru kasih menyemangati cahaya dan biru, biru mengangguk setuju "iya, kita juga sudah terlibat terlalu jauh....tak mungkin kita mundur sekarang ya kan?" tanya biru, "baiklah, kalian benar! Ayo kita harus semangat mencari satu orang lagi! Tapi apa ada petunjuk dari aesi?" tanya cahaya kali ini, kasih mengangguk "ada!" jawab nya, "apa?" tanya cahaya penasaran

"aesi bilang, meteor sungguh dekat dengan bintang dan lebih tua dari bintang" ucap kasih, "itu kah yang di katakan aesi?" tanya cahaya, "Iya begitu" jawab biru, "berarti jika di artikan.... Sang meteor berada berdekatan dengan mu cahaya, dan umur nya lebih tua dari mu....mungkin saja kakak kelas?" lanjut biru, cahaya nampak berpikir sejenak "kau benar! Aku akan coba mencari tau tentang kakak kelas di sekolah ku" ujar cahaya semangat

Kira-kira lanjutan nya gimana ya? Penasaran gak nih???