Judul: Ninja Rian dari Surabaya
(Bab 1: Kehidupan Sehari-hari Ninja Rian)
Di sebuah warung kopi pinggir jalan di Surabaya...
Rian: (meminum es teh dengan santai) “Aku ini ninja loh, tapi kok kerjaanku malah jadi kurir paket, ya?”
Farid (teman Rian): (tertawa kecil) “Ninja dari mana, Ri? Orang Surabaya kok ninja? Ninja itu dari Jepang, bukan?”
Rian: “Lah, ninjanya internasional dong! Mana ada ninja cuma di satu tempat aja. Sekarang kan eranya globalisasi. Ninja Surabaya juga ada.”
Farid: (mengangguk sambil menahan tawa) “Terus, apa jurus andalanmu?”
Rian: (bersemangat) “Jurus kiriman kilat! Paketmu pasti sampai dalam 30 menit atau gratis!”
Farid: “Itu bukan jurus ninja, Ri. Itu ekspedisi.”
Rian: “Eh, jangan salah! Ninja itu kan harus cepat, tak terlihat, dan efisien. Aku kalau kirim paket nggak pernah kelihatan sama orang, tiba-tiba aja paketnya sampai depan rumah! Aku bahkan pakai motor ninja.”
Farid: “Jadi kamu ninja yang pakai motor ninja, gitu?”
Rian: “Lah, iya. Kalau nin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rian dan James Berurusan dengan Boneka Nakal
(Bab 23: Rian dan James Berurusan dengan Boneka Nakal)
Setelah pengalaman aneh di rumah dukun, Rian dan James memutuskan bahwa mereka perlu istirahat dari semua hal yang menyeramkan. Namun, Rian tidak bisa berhenti memikirkan boneka-boneka nakal yang mereka hadapi. Keesokan harinya, saat mereka sedang bersantai di rumah, Rian mendapat ide.
---
Rian: "James, bagaimana jika kita menggunakan boneka-boneka itu untuk membuat pertunjukan? Kita bisa mengundang teman-teman dan menjadikannya acara komedi!"
(James, yang sedang membaca buku tentang fisika, mengangkat kepalanya dan melihat Rian dengan skeptis.)
James: "Pertunjukan boneka? Apakah itu ide yang baik? Mereka hampir saja menghantui kita!"
---
Rian berpikir sejenak dan kemudian menggelengkan kepala.
Rian: "Tapi kita bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang lucu! Bayangkan saja, kita bisa membuat mereka bertindak seolah-olah mereka adalah bintang film!"
(James tertawa, menyukai ide konyol itu.)
James: "Baiklah, jika kita bisa menemukan cara untuk membuat mereka tidak menyeramkan, aku setuju."
---
Rian dan James kemudian mengeluarkan semua boneka dari rumah dukun dan mengatur mereka di ruang tamu. Mereka mulai memberi nama pada setiap boneka, mengganti pakaian mereka dengan kostum lucu, dan merencanakan pertunjukan.
Rian: "Kita harus memberi mereka karakter! Yang ini aku namai 'Boneka Konyol,' dan yang itu 'Boneka Cinta.'"
(James tertawa, tidak bisa menahan diri.)
James: "Dan yang ini, kita sebut 'Boneka Tukang Tahu Bulat'! Dia bisa menjual tahu bulat saat pertunjukan."
---
Setelah beberapa jam, pertunjukan pun siap. Rian dan James mengundang semua teman-teman mereka untuk menyaksikan pertunjukan boneka yang konyol.
Ketika semua teman Rian berkumpul, suasana menjadi meriah.
---
Rian: "Selamat datang di pertunjukan boneka kami yang megah! Hari ini, boneka-boneka ini akan menunjukkan kepada kalian seberapa lucu mereka!"
(Semua orang bersorak, dan Rian mulai memainkan boneka-boneka tersebut.)
---
Boneka Konyol mulai berbicara dengan suara konyol.
Boneka Konyol: "Halo semuanya! Aku punya joke! Kenapa ayam menyeberang jalan?"
(Teman-teman menunggu dengan antusias.)
Boneka Konyol: "Karena dia ingin menunjukkan bahwa dia tidak takut pada mobil! Hahaha!"
(Teman-teman tertawa, dan Rian semakin bersemangat.)
---
Setelah beberapa lelucon, Boneka Cinta mulai berbicara dengan suara yang romantis.
Boneka Cinta: "Cinta itu seperti kue. Semakin manis, semakin banyak yang ingin memakannya!"
(Rian dan James tertawa melihat reaksi teman-teman mereka yang saling menggoda.)
---
Namun, tiba-tiba, suasana berubah ketika Boneka Tukang Tahu Bulat muncul dengan membawa keranjang berisi tahu bulat.
Boneka Tukang Tahu Bulat: "Tahu bulat! Tahu bulat! Siapa yang mau beli tahu bulat? Enak dan renyah!"
(Semua orang tertawa melihat boneka itu beraksi.)
Teman 1: "Aku mau tahu bulat! Tapi pakai sambal, ya!"
---
Rian dan James tidak bisa menahan tawa melihat teman-teman mereka yang bersenang-senang. Namun, saat pertunjukan berlangsung, sesuatu yang aneh terjadi. Tiba-tiba, boneka-boneka itu mulai bergerak sendiri!
---
Rian dan James saling berpandangan, terkejut.
Rian: "James, apa kamu melihat ini? Boneka itu bergerak tanpa kita sentuh!"
(Teman-teman juga melihat ke arah boneka yang bergerak, dan suasana menjadi cemas.)
---
James: "Apakah ini efek dari paket dukun itu? Apakah mereka benar-benar berhantu?"
(Tiba-tiba, Boneka Konyol melompat ke arah penonton.)
Boneka Konyol: "Jangan takut! Kami hanya ingin bersenang-senang! Ayo, kita berdansa!"
---
Rian dan James tertawa terbahak-bahak melihat boneka-boneka itu mulai menari dan menghibur teman-teman mereka. Momen cemas tadi segera berubah menjadi gelak tawa.
---
Rian: "Aku rasa ini adalah pertunjukan terhebat yang pernah ada! Boneka-boneka ini justru semakin menghibur!"
(Semua teman Rian ikut berdansa bersama boneka-boneka, menciptakan suasana yang penuh tawa dan keceriaan.)
---
Setelah pertunjukan selesai, semua orang bertepuk tangan dan bersorak, mengucapkan terima kasih kepada Rian dan James.
Teman 2: "Itu luar biasa! Boneka-boneka ini lebih lucu dari yang kita kira!"
(Rian dan James tersenyum, merasa bangga dengan pertunjukan yang mereka buat.)
---
James: "Lihatlah, Rian. Ternyata boneka-boneka ini bisa menghibur kita semua tanpa perlu menjadi horor!"
Rian: "Betul, James! Mungkin kita bisa mengadakan pertunjukan ini lagi di masa depan!"
(Dengan semangat baru, mereka merencanakan untuk membuat pertunjukan boneka secara rutin dan menjadikannya acara yang sangat ditunggu-tunggu.)
---
Tamat
Dengan kombinasi keberanian dan kreativitas, Rian dan James tidak hanya menghadapi tantangan, tetapi juga mengubah ketakutan menjadi tawa. Petualangan mereka belum berakhir, dan banyak kejutan menyenangkan menanti di depan!
gabung yu d Gc Bcm..
d sini ada event menarik beserta reward juga ad mentor senior yg bs bimbing
caranya mudah wajib follow aku sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Terima kasih.