Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

Willy mengantarkan ryn pulang ke mansion ryn. Disaat mereka baru tiba di depan gerbang utama mansion, mereka langsung di sambut dengan jack dan lio yang sedang berdiri di depan sana.

"Memangnya siapa pria yang sekarang bersama ryn?" tanya lio penasaran.

"Tuan willy, dia putra tuan demian tangan kanan mafia black fire" jawab jack begitu tenang.

Lio menautkan kedua alisnya, dia tercengang mendengarkan hal itu.

"Ternyata alexa dikelilingi orang-orang yang kuat, bahkan aku masih tidak menyangka dia sekarang menjadi adiknya tuan mark"

"Dia benar-benar beruntung hidup kembali di tubuh gadis bernama ryn itu" batin lio tersenyum tipis.

Willy mengantarkan ryn sampai ke hadapan lio dan jack.

"Apa yang terjadi? Kenapa wajah anda terlihat murung nona?" tanya jack sedangkan lio cukup terkejut saat melihat wajah willy yang menurutnya sangat mirip darren, ternyata lio juga mengenal darren.

"Apa yang kau lakukan sampai nona ryn seperti ini?" tanya lio sedikit menahan emosinya karna dia juga sudah tau bahwa darren telah menikah.

"Kalian berdua sangat berisik, mendingan kalian masuk duluan karna ada yang harus aku bicarakan sama willy" ucap ryn kesal, padahal wajahnya sama sekali tidak murung.

Dari awal jack sudah menduga willy dan ryn memiliki hubungan spesial. Dia langsung menarik lio masuk ke dalam membiarkan ryn dan willy ngobrol berdua.

Jack tidak ingin mengganggu asmara sang nona karna mengira mereka berpacaran dan mungkin lagi marahan.

Setelah mereka berdua pergi, ryn berdiri dihadapan willy dengan tatapan yang sulit diartikan oleh willy.

"Makasih udah anterin aku pulang" ucap ryn.

"Banyak pria di dunia ini yang masih single, gue yakin lo bisa menemukan pria single ke depannya, jadi jangan suka pria yang sudah berkeluarga" Willy sengaja memberikan kata-kata singgungan agar bisa menyadarkan ryn.

"Apaan sih! Mana ada aku suka sama laki orang!" ujar ryn membantah tuduhan willy.

"Gue balik sekarang, jangan lupa kirim pesan pada carla karna dia rela mengubur impiannya untuk kuliah di Los Angels karna lo"

"Aku sama sekali gk pernah memaksa kalian buat ikut kuliah disini" ucap ryn dengan tegas.

"Iya gue tau, tapi setidaknya hargai kepedulian dia sama lo" balas willy.

"Hmm, nanti aku cht carla" ucap ryn malas adu argumen dengan willy.

Akhirnya willy pulang ke apartemen dan ryn langsung tidur berharap dia bisa melupakan kejadian malam ini.

*****

Hari pertama kuliah telah di mulai.

Mungkin ryn sudah tau bahwa carla dan yang lainnya akan kuliah di universitas yang sama dengannya, tapi lagi dan lagi dia tak habis pikir, ternyata mereka berempat malah masuk di jurusan fakultas yang sama dengannya di jurusan teknologi informatika.

"Kalian kenapa sih? Emang harus gitu ikutin aku sampai masuk jurusan yang sama juga?" Ryn benar-benar tak percaya.

"Gapapa lah, sekali-kali gue juga harus mencoba hal yang baru dan keluar dari zona nyaman gue" jawab carla dengan santainya.

"Terserah!"

Ryn memejamkan matanya, dia tak menyangka mereka bertiga benar-benar sangat aneh.

Akhirnya mereka masuk ke dalam gedung kampus, ternyata mereka juga sekelas walaupun jurusan teknologi informatika di kampus elit ini terbagi menjadi 3 kelas saking banyaknya mahasiswa yang masuk di tahun ini.

Seharian ini mereka mengikuti kelas dengan lancar, namun ketika kelas kuliah selesai dan mereka ingin pulang. Tiba-tiba seorang gadis asal jerman menghampiri mereka di parkiran kampus sambil membawa setangkai bunga mawar di tangannya.

"Tolong terima bunga ini, baru kali ini aku tertarik pada seorang pria" ucap gadis tersebut malu-malu.

Gadis itu tanpa sadar baru saja menyatakan perasaannya pada willy.

Bukannya senang ada yang menyukai sahabatnya, carla malah mendorong ryn ke arah willy sampai-sampai ryn menabrak tubuh kekar willy.

"Carla!" pekik ryn terkejut sama halnya dengan willy.

"Dia sudah punya kekasih nona, anda bisa mencari pria lain yang bisa membuat anda tertarik" ucap carla dengan cepat menggunakan bahasa jerman.

Rian tersenyum tipis melihat kelakuan kekasihnya tapi tidak dengan ryn dan willy. Mereka melotot terkejut mendengarkan ucapan gila yang carla lontarkan.

Wajah gadis itu seketika murung setelah mengetahui pria yang dia sukai ternyata sudah memiliki kekasih, tanpa mengatakan apapun gadis itu langsung pergi begitu saja.

"Jangan gila ya!"

"Sejak kapan aku sama willy pacaran!" ucap ryn merasa kesal.

Semakin hari, carla mulai bersikap seenaknya pada ryn dan itu jelas membuatnya kesal.

"Apaan sih lo berdua, jangan tatap carla seperti itu sebelumnya gue colok mata kalian" Rian langsung membela carla, karna sekarang ryn dan willy menatap dingin carla.

"Dasar bucin!" ucap willy malas.

Carla menjulurkan lidahnya mengejek willy, sedangkan willy memutar bola matanya dengan malas.

Akhirnya rian dan carla masuk ke dalam mobil. Willy ikut berjalan berniat masuk ke dalam mobil tapi rian melarang willy masuk dan meninggalkannya.

"Hah" Willy menghembuskan napasnya dengan kasar menahan rasa kesal.

"Gue udah menduga hal ini bakal terjadi, mereka sudah merencanakan hal ini dari awal" batin willy sesuai dugaannya sejak tadi pagi.

"Sekarang gantian aku yang anterin kamu pulang, tapi kamu yang nyetir" ucap ryn dengan santainya melemparkan kunci mobilnya dan langsung ditangkap sama willy.

Mau tidak mau willy harus pulang menggunakan mobil ryn, dia bisa mencari taksi tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat tatapan dingin ryn.

*****

Di indonesia ternyata mark mengetahui semua yang dilakukan ryn tanpa harus menerima laporan dari kedua pengawal pribadi adiknya.

"Aku yakin gadis nakal itu pasti punya alasan lain untuk kuliah di jerman" gumam mark.

"Disisi lain aku takut terjadi hal buruk padanya, tapi disisi lain aku senang karna sekarang dia berubah menjadi gadis yang tidak diremehkan lagi"

"Baiklah, sekarang aku hanya perlu mengawasinya terlebih dahulu"

Mark akan melakukan apapun untuk melindungi ryn. Mungkin dia pernah gagal dan hampir kehilangan ryn, tapi hal itu tidak akan terjadi untuk kedua kalinya.

Mark benar-benar akan menjaga ryn dan mamanya.

Dimobil carla dan rian.

"Menurut kamu? Mereka berdua bakalan jadian gk?" tanya carla penasaran apa yang sedang dilakukan ryn dan willy sekarang.

"Mungkin, tapi bukan sekarang" jawab rian.

"Iya juga sih"

"Mana mereka berdua kaku banget lagi" sambung carla.

Jelas saja ryn tidak akan mudah membuka hati untuk pria manapun. Apalagi wajah willy sangat mirip darren, makanya ryn memilih menghindar.

Bukan itu alasan utama, tapi dia lebih fokus membalaskan dendamnya terlebih dahulu, karena sekarang bukan hanya john yang menjadi targetnya, karena sekarang darren juga sudah masuk daftar orang yang ingin dia lenyapkan.