NovelToon NovelToon
Kebangkitan Sang Pembunuh Bayaran

Kebangkitan Sang Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:56.2k
Nilai: 5
Nama Author: R.A Wibowo

Reina Amelia merupakan pembunuh bayaran terkenal dan ditakuti, dengan kode name Levy five. Sebut nama itu dan semua orang akan bergidik ngeri , tapi mati karena menerima pengkhianatan dan gagal misi.

Namun, Alih-alih beristirahat dengan tenang di alam baka, jiwa Reina malah masuk ke tubuh seorang siswi bernama Luna Wijaya yang merupakan siswi sangat lemah, bodoh, jelek, dan menjadi korban bullying di sekolah.

Luna Wijaya, yang kini dihuni oleh jiwa pembunuh bayaran, harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kehidupan sekolah yang keras hingga mencari cara untuk membalas dendam kepada keluarga dragon!

“Persiapkan diri kalian … pembalasan dendamku akan dimulai!”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.A Wibowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Olahraga

LUNA menatap lekat tubuh baru ini di depan cermin. Seorang gadis berambut coklat, kurus keruncing, berkacamata, wajah sawo matang, dan bintik-bintik di hidung adalah gambaran pertama yang ia lihat. 

Luna mengerutkan kening. “Tubuh ini sangat lemah. Malah ini lemah banget, apa yang dilakukan pemilik tubuh ini selama hidup? Tidur di kasur sepanjang hari? Aku bahkan sangat tidak berenergi. Dan juga wajahnya norak!”

Luna memijat pelipisnya. Mungkin rencana pertama bukan mencari teman-teman yang tersisa melainkan mengurus tubuh menyedihkan ini dan mengurus nasib malang dari Luna Wijaya.

Menyadari itu senyuman terbit di wajah wanita bersurai coklat. “Oke. Berterima kasih lah, aku akan mengubah nasib menyedihkan ini sekalian. Luna Wijaya. Akan kubuat semua orang yang merendahkanmu menjadi berlutut!” 

Setengah yang ia katakan adalah rasa iba atas pengalaman buruk yang dimiliki oleh pemilik tubuh ini, dan setengah lagi adalah emosi pribadinya. Entah kenapa semenjak bersatu dengan tubuh ini, ia menjadi merasakan emosi dari pemilik tubuh, barangkali mereka sudah menyatu dengan jiwa.

Sehingga masalah yang dimiliki oleh Luna harus diselesaikan oleh Reina agar tenang.

“Bersabarlah Luna, akan kubuat hidupmu bahagia!”

\*

“Mau kemana, Nak?”

“Kakak, mau kemana?”

Pertanyaan itu diluncurkan secara bersamaan oleh Andrian dan Bela. Kedua mata ibu dan anak itu membulat melihat Luna yang berpakain training dan sedang menggunakan sepatu. 

“Cuma mau olahraga sebentar,” sahut Luna tangannya lihai menali sepatu.

“Luna yang suka mengurung diri, kegiatan cuma baca novel dan ketawa-ketawa sendiri …”

“kakak si pemalas yang bahkan tidak pernah menyentuh rumput dan terkena sinar matahari …”

“”.... Olahraga?!””

Seru dua anak dan ibu lagi tak percaya, sekali lagi mereka mematung dan mata membulat.

Luna meringis. Disisi lain merasakan keharmonisan keluarga, namun disisi lain merasa risih. Apa Luna dulu sepalamas itu? “Itu berlebihan, sudah lah. Luna mau segera berangkat, toh Luna masih harus libur 1 minggu. Jadi kubuat olahraga saja.”

Lagi-lagi, mereka berdua tercengang akan pikiran itu.

“Luna kepalamu terbentur saat tenggelam di kolam?”

“Apa kakak sakit?” ucap keduanya memegang pelipis Luna.

Si gadis memerah karena sebal. Sebagai mantan pembunuh bayaran  baru pertama kali ini dia dipermalukan. 

“Sudah! Luna berangkat dulu!” dan si gadis pun pergi.

Meninggalkan dua insan itu.

“Kakak sudah berkembang, ya?” ucap Andrian terisak dengan cara yang dibuat-buat. Ia terharu akan peningkatan karakter Luna.

“Luna sudah berkembang, ya? Ibu bahagia … hiks.” 

Agaknya perubahan sikap Luna membuat kesalah pahaman baru.

\*

Setidaknya pemikiran untuk jogging adalah hal bagus dan umum untuk membenarkan postur tubuh, tapi Luna terlalu meremehkan tubuh yang ia pakai. 

Jika 400 meter adalah jarak lari maksimal untuk melilingi satu lapangan, maka Luna akan tepar saat itu juga. Hanya kuat satu putaran.

Lihatlah! Badannya sempoyongan dan sangat lemas, kakinya sudah tak kuasa lagi untuk berjalan. Tremor tak berkesudahan menyerangnya. Saat para pejogging lain bersemangat mengelilingi lapangan, ia lemas bukan main.

Sekarang Luna paham dan tahu. Pemilik tubuh ini itu tidak cuma bodoh, tapi tubuhnya juga sangat lemah banget. Ia sekilas tampak seperti orang yang tidak menjaga tubuh, orang nolep. Aura yang dipancarkan terasa negatif, bahkan hawa keberadaan yang setipis tisu nyaris membuat dia tidak disadarkan oleh orang-orang.

Sialan napas Luna makin berantakan. Sesak di dadanya kini tak bisa dikendalikan lagi, si gadis yakin beberapa langkah lagi ia akan tiada.

“Seberapa pemalas pemilik tubuh ini? Kalau gini balas dendam bakal susah bukan main.”

Dan detik kemudian, tak kuasa lagi berjalan. Ia terjungkal, jatuh sebab menginjak tali sepatu sendiri—yang tidak ditali—ia terkapar di lapangan dengan menyedihkan.

Wajah si gadis merona. Ia adalah pembunuh bayaran yang sangat terkenal dan sekarang tersandung oleh tali sepatu. Mati! Mati! Dia lebih baik melakukan seppuku dan mati!

“Kamu gak papa, neng?” seorang pria mendekatinya. Ia tampan dan tinggi, berambut rapi. Aroma parfum menyerbak. “nih, ambil botol minuman kalau haus.”

Luna langsung mengambil tanpa melihat lelaki itu, ia minum sampai habis karena kehausan. “makasih,” ucapnya

Luna mendongkat ingin melihat sosok baik hati yang memberikan air, namun Seketika ia membulatkan mata. Tidak diragukan lagi ia kenal dengan sosok ini.

Briansyah Setiawan, kerap dipanggil Brian. Menurut ingatan yang ia dapatkan, Luna—pemilik asli tubuh ini sangat mencintainya, namun karena Luna yang sangat cupu dan menyedihkan.

Alih-alih menerima, Brian malah menindas si Luna tanpa ampun. Ia selalu mengejek, bahkan pernah menaruh kecoa ke soto milik Luna. Hal ini membuat Luna sangat sakit hati, bahkan ia sering bersama Tina untuk membelanya.

Namun meski begitu Luna dengan bodohnya masih menaruh rasa ke cowo seperti itu.

Ia adalah salah satu musuhnya, target balas dendam!

“Aku gak papa, minggir!” seru Luna mencoba berdiri.

“Bentar suara itu.” lelaki itu lantas terbelalak, ingat akan suara yang sangat ia kenal. “Kamu Luna?” Sebab perawakan dan style Luna  yang sedikit berbeda membuat Brian pangling, dan auranya terlihat berbeda. 

Luna seperti orang lain …  (p.s note : Emang orang lain)

“Kamu gak punya telinga! Aku gak papa, jadi minggir.”

Tanpa basa-basi lagi, Luna berlari menjauh dari Brian sebab tahu bahwa orang itu licik dan sebaiknya dijauhi. 

Melihat sikap yang berbeda membuat Brian tersenyum simpul. Ia susah mengakuinya, namun ia memang tertarik dengan perubahan sikap milik Luna. Sebenarnya apa yang terjadi dengan gadis itu?

1
Melz
keren ....👍
Hasnah Siti
oh god...nanggung udah kak... ditunggu lanjutan nya 👌❤️🔥🔥🔥
Narimah Ahmad
👍👍👍 emang seru
Azura75
mulai dr jam brp bangun utk dandannya? smp dandan bbrp jam utk ke sekolah? 😳
Dede Mila
mulai baca
Myss Guccy
SETAAAAANNNNN LUNAAA🤣🤣🤣🤣
Yusni
coba diceritain derail thor biar yg baca tanbah seru
Yusni
tertarik ku...semoga tmh keren novelnya
fidha muf
2x hidup katanya mantan pembunuh tpi msih oon grusa grusu percuma hidup lagii reina 🤮🤮
Jumiati Jumiati
Luar biasa
nadira ST
lama2 viola minta dipites nempel tres kayak debu, sama si rindi oon mau aja dikadalin cewek ppb
Manusia Biasa: Terlebih dia gak punya teman banyak lagi
Manusia Biasa: Kalau kata saya sih Rindi gak salah, bayangkan saja. Ia dulu kerap diasingkan dan diasingkan itu gak enak. Dia cuma iba aja sama murid baru—yang terbilang pasti gak punya teman.

Jadi Rindi istilah cuma mau teman akrab.
total 2 replies
Angie Dara
rok mini selutut kak, bukan sebahu😭
Manusia Biasa: Sama-sama
Angie Dara: ok kak, semangat terus saya suka ceritanya
total 3 replies
Zahra Pu
Luar biasa
zylla
😱😱😱
Manusia Biasa: hehehehe
total 1 replies
.Cleaner.
apakah Al temannya luna?
Manusia Biasa: Yup. bener, kalau lupa. Nama panjangnya Alfian
total 1 replies
Ayu Dani
wah keparat ternyata Alfin Mahendra musuh yang sesungguhnya
key Hana: ya kan dari awal juga udah janggal
Manusia Biasa: hahaha, diluar prediksi ya
total 2 replies
Manusia Biasa
Hans MVP kali ini. hehehe, keren anakku satu ini emang
Ayu Dani
ikutan tegang gue
.Cleaner.
bagus sangat bagus😍👍
Anonymous
Baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!