NovelToon NovelToon
JALAN SESAT

JALAN SESAT

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seorang wanita yang ingin hidup kaya secara instan. suaminya yang pemalas membuatnya harus menempuh jalan sesat dengan melakukan persekutan bersama iblis yang menjanjikannya kekayaan.

Ia membuka sebuah warung nasi. namun dalam sekejap saja dapat menarik pembeli dan menjadikannya kaya raya. tetapi semua itu tak.mudah, karena akan ada konsekwensi yang harus ia terima. ikuti kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Silvi dan juga Susi merasa sangat jengah saat berhadapan dengan majikan mereka yang terlihat sangat ganjen. Sorot matanya seolah ingin melahap kedua gadis itu.

"Kita pergi saja," bisik Silvi pada Susi.

Gadis itu mengangguk, lalu keduanya memilih untuk ngacir dan menjauhi pria yang tak lain adalah majikan mereka.

Melihat tak diacuhkan, Rama semakin kesal. "Eh, Silvi, Sari, saya belum selesai bicara, kalian koq tidak ada sopannya, main tinggal saja," ucap Rama yang mencoba menahan karyawannya tersebut, tetapi kedua gadis itu sudah ngacir terlebih dahulu.

"Dasar, awas saja kalian, jangan sebut Rama jika tak berhasil menaklukkan kalian," guman pria ceking itu, sembari menggeretakkan gerahamnya.

Ia ingin kembali ke kamar, tetapi ingatannya tiba-tiba saja terlintas akan Rosa yang ia tinggalkan didepan pintu gudang..

"Kemana dia pergi? Mengapa tiba-tiba saja menghilang?"

Saat bersamaan, Nadira masuk ke dalam kamar. Ia terlihat sangat kesal saat melihat Rama sang suami berada didepan pintu kamar rahasianya.

"Kamu ngapain disitu, Kang?"tanyanya dengan nada penuh amarah. Kedua matanya membeliak. "Kamu lupa ya apa yang aku katakan? Janga mendekati kamar itu, atau jatah bulanan kamu aku hentikan!" ancam Nadira dengan mata yang membola tajam.

"Eh, Sayang.. Tentu saja aku ingat. Aku kemari hanya ingin melihat jemuran, karena celanaku banyak yang belum kering," sahut Rama berbohong.

"Ya sudah, kalau begitu buruan pilih celana yang kering dan tinggalkan tempat ini, jangan coba berlama-lama!" wanita itu menekankan nada bicaranya.

Seketika Rama menciut, ia tidak ingin kehilangan uangnya, karena ini sangat mengerikan.

Nadira masih mengawasinya dengan tatapan yang tak berkedip. Rama bergegas mengmbil satu celana jeans yang tersangkut dan meninggalkan tempat tersebut.

Sementara itu, Silvi dan juga Susi masuk ke kamar mereka dengan nafas yang tersengal, lalu mengunci pintu dengan cepat, sehingga menimbulkan suara berdentang kuat.

"Kalian kenapa, sih?" tanya Tini yang baru saja bangun tidur. Ia menguap dan ingin kekamar mandi.

Mendengar suara keributan itu, Ratu dan juga Rindu juga terbangun.

"Ada apa ini?" tanya Rindu, sembari mengucek matanya.

"Tidak ada, buruan bangun, nanti nyonya ngamuk," jawab Silvi, lalu mengganti pakaiannya. Ia tidak berniat mandi, karena pintu kamar mandi sedang rusak.

******

Seperti biasanya, kelima gadis itu bekerja diwarung dengan perannya masing-masing.

Silvi sedang membuat pesanan untuk seorang pembeli yang memesan 5 porsi sate dan 5 porsi rendang daging.

Ia begitu cekatan, dan menyelesaikannya dengan cepat.

"Ini, Mbak." ia menyodorkan pesanan tersebut, pada seorang gadis berambut panjang yang sedari tadi merundukkan kepalanya. Ia menatanya disebuah meja paling sudut dan sedikit menjauh dari para pembeli lainnya.

Gadis berhijab itu merasa aneh saat gadis berambut panjang memesan 20 porsi untuk dirinya sendiri.

Sosok itu menarik.salah satu piring berisi rendang dan mengabaikan nasi yang ada dipiring sebelahnya.

Tetapi Silvi dikejutkan saat gadis itu memakan rendang tersebut, tampak berubah menjadi lumuran da-rah yang sangat banyak dan bercampur aroma amis menyengat dan juga tampak berbelatung.

Silvi diam membantu. Ia tersentak kaget, tetapi tak.dapat bergerak.

Bahkan sosok itu mengambil 5 porsi sate dan memakannya dengan cepat, tampak kembali da-rah mengalir deras dari sate dan mulut gadis yang saat ini begitu rakus memakannya.

Sesaat gadis itu menengadahkan wajahnya menatap Silvi dengan wajah hancur dan sulit dikenali.

"Astaghfirullah," ucap Silvi dengan keras.

"Mbak, mbak, kamu kenapa?" tanya seorang gadis berambut pendek yang saat ini tampak bengong menatap Silvi yang tak kunjung meletakkan pesanannya dan masih berada didalam nampan.

"Hah," Silvi tersadar. Lalu mengerjapkan kedua matanya, dan mencoba membuat pandangan matanya menjadi terang. "Oh, maaf," ucapnya, lalu meletakkan pesanan tersebut dan menatanya.

Ia tampak menggigil, ia merasa jika yang ia lihat adalah wajah Ranti, meskipun tampak hancur, ia masih dapat mengenalinya, tetapi ia berharap itu hanyalah halusinasinya saja.

Gadis itu bergegas menuju lemari etalase untuk kembali membuat pesanan yang sudah menunggu, tetapi ia tak dapat menyembunyikan rasa takutnya.

"Kamu kenapa, Sil?" tanya Rindu.. Ia sedang menyiapkan pesanan lain, sedangkan susi tampak membuat juice.

"Aku...," Silvi tak melanjutkan ucapannya, ia memilih untuk menyiapkan pesanannya.

"Aku apa? Kalau ngomong jangan gantung, dong. Buat penasaran aja," omel Rindu.

Silvi tak.menjawab, ia terlalu ngeri untuk menceritakan apa yang baru saja dilihatnya.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya tak enak badan," jawabnya berbohong.

******

Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Warung tutup karena bahan sudah habis. Mereka membersihkan warung, dan bergegas untuk beristirahat.

Sementara itu, Tini masih belum selesai mencuci piring , ada beberapa buah lagi yang masih kotor, sedangkan keempat rekannya sudah meninggalkannya.

Wuuuuuuussh....

Sebuah desiran angin berhawa panas menerpa kulitnya. Ia mengabaikannya, sebab ia terlalu sibuk untuk pekerjaannya, ditambah lagi rasa kantuk yang teramat sangat.

"Tin, kamu belum selesai?" tanya Rama yang baru saja masuk ke warung.

"Eh, Pak Rama, iya Nih, dikit lagi," sahut Tini yang merasa lega karena ada yang menemaninya.

Ia menyelesaikan tugasnya, dan bergegas akan pergi.

"Tin," panggil Rama pada karyawannya.

"Ya, Pak," sahutnya.

Pria ceking itu menatapnya dengan begitu lapar. Sudah beberapa hari tidak memakan apem milik Nadira.

"Saya mau kasih kamu uang tips, tapi jangan panggil bapak, dong," ucap Rama dengan nada semanis madu.

Gadis itu terdiam. Tapi jujur saja ia ingin memiliki sebuah i phone yang mana menjadi salah satu barang kebanggaan para remaja pada umumnya.

Sayangnya ia berasal dari keluarga yang sangat miskin, sehingga untuk makan saja ia dan keluarganya harus bekerja keras.

Saat ia mendapatkan tawaran uang tips, maka itu adalah kesempatan yang langka.

Ia berjalan menghampiri Rama setelah memastikan tak ada yang melihatnya, apalagi para rekannya sudah pasti tertidur karena lelah.

Rama yang melihat sambutan dari Tini tersenyum sumringah. Ia merasakan jika dirinya terlalu tampan unruk ditolak.

Pria tak sadar diri itu memberikan uang senilai lima ratus ribu rupiah kepada aang gadis, tentu saja hal itu membuat Tini tersenyum sumringah.

"Kalau kamu mau saya ajak ke belakang, maka akan ada tambahan yang lebih banyak," bisik Rama memberikan kabar angin surga.

Tini tersenyum sumringah. Ia sudah tak sabar akan dapat membeli i phone baru dengan secepatnya.

"Nanti ketahuan ibu bagaimana, Pak?" tanya Tini dengan wajah memerah.

"Tenang saja, ibu sudah tidur, kamu tidak perlu takut," bisik Rama, sembari menyentuh bokong gadis tersebut.

"Ah, si bapak bisa saja," ucap Tini sembari tersenyum genit.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata memperhatikan mereka dari kejauhan.

1
Ajeng Sripungga
Luar biasa
V3
Like + Hadiah Bunga + Vote sdh meluncur di akhir Bab 😘😘
V3
laach ... dh HBS ja cerita nya ,,,, akhirnya Nadira mati jg di tangan peliharaan nya sndri.
mati dalam keadaan Kusnul Khotimah.
semoga kita semua nya di jauhi dr perbuatan syirik , keji dan mungkar 🤲 Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
❤Lembayung Jingga❤: aamiin...
total 1 replies
V3
duuuh .... aku ikut deg degan nih ,,, berharap Silvi dkk dpt selamat dr Iblis Nadira 😱😱😱
naas bgt nasib nya Rama , akhirnya mati di tangan bini nya dh keji bersama selingkuhan nya 🤦
mayat orang di bilang barang , jd barang dagangan 🤣🤣🤣
Leona Night
ih ngeri
Leona Night
kayak kena penyakit kelamin
Leona Night
Mau aja sama rama yang mata keranjang
Leona Night
ngeri
Leona Night
kasihan Ratu
Leona Night
mereka apes kerja di sana
Leona Night
daging siapa lagi itu
Leona Night
semoga selamat gak jadi tumbal
Leona Night
jadi rendang
Leona Night
semoga silvi selamat
Leona Night
kasihan lia
Leona Night
kasihan ayah ibu ranti
Leona Night
bau anyir pelaku tumbal...ih ngeri
Leona Night
tumbal tersamar seperti serangan macan
Leona Night
Semoga kekepoan Silvi tidak menjebaknya jadi korban berikutnya
Leona Night
nadira jadi lupa daratan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!