Persiapan pernikahan antara keluarga Atmajaya dan Gondo kusumo sudah disepati sejak anak-anak mereka masih remaja. Sejak bekerja sama dalam bisnis kedua keluar ini memang sudah sangat akrap untuk mempereratnya mereka setuju menjodohkan kedua putra dan putri mereka.
Dimas dan Erlita keduanya baru akan bertemu pada saat acara lamaran di gelar. Karena dimas berada di Amerika unuk sekolah dan juga bekerja disana. Semua berjalan lancar sampai peristiwa besar yang terjadi dikeluarga atmajaya.
Erlita yang harusnya menikah dengan dimas digantikan oleh adiknya erina. Erina terpaksa harus melanjutkan kisah berjodohan kakaknta dengan dimas karen erlita meninggal dalam suatu kecelakaan.
Menikahi jodoh kakak ku erina harus meneruskan perjodohan antara keluarga atmajaya dan gondo kusumo.
Akankah pernikahan ini berhasil......atau sebaliknya ..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bondan wardoyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Rapat meja bundar
Erina mulai membaca satu per saru point draf yang diberikan dimas padanya dan sebaliknya dimas juga melakukan hal yang sama.
Ada beberapa point yang mereka tidak setuju dan di hilangkan atau di ganti.
Kedua belah pihak setuju untuk menikah dengan perjanjian seperti tersebut dibawah ini:
Selama pernikahan pihak pertama dan pihak kedua saling mendukung dengan perkerjaan masing-masing.
Pihak pertama wajib memberi nafkah kepada pihak ke dua secara layak.
Pihak ke dua bersedia melakukan tugas sebagai seorang istri dalam mengurus rumah tangga dan melakukan kewajiban sebagai istri yang mendampingi suaminya dalam mendukung pekerjaanya.
Selama pernikahan berlangsung tidak akan ada hubungan intim kecuali keduanya menghendeki.
Menjaga nama baik bersama.
Tidur di kamar terpisah dan dilarang memasuki kamar masing-masing kecuali dalam kondisi darurat.
Jika sampai 1 tahun lamanya belum ada rasa cintan diantara kedua belah pihak atau salah satu pihak menemukan seseorang yang dicintainya keduanya bisa mengajukan gugatan perceraian.
dst........
Begitu kira-kira isi perjanjian mereka, 1 tahun sebagai batas apa mereka akan terus dalam pernikahan atau akan memutuskan berpisah. Yang pastinya antara keduanya kini belum ada setidikitpun benih cinta.
Walau dimas menggap erina pribadi yang baik tapi hal itu belum cukup begitu juga erina yang menggap dimas lekaki yang baik tapi hatinya belum merasakan apapun.
Keduanya segera menandatangani surat tersebut dan setelahnya mereka saling berjaba tangan menandakan kesepakatan mereka dimulai.
Begitulah malam pertama dimas dan erina diawali dengan tanda tangan dan tidur terpisah. Tidak ada dibenak mereka harus menjalani pernikahan ini malam pertama yang ada dibayangan mereka dulu tidak seperti ini. Malam yang sunyi dan sepi. Jauh dari impian mereka dulu sebelum mereka menikah.
Malam yang hangat penuh cinta dan melepaskan hasrat yang sudah bertahun- tahum ditahan. Dan akhirnya malam yang diimpikan pun tidak terjadi.
Keesokan harinya dimas dan erina langsung berpamitan kepada kedua orang tua mereka yang juga masih menginap di hotel yang sama. Setelah sarapan keduanya pamit langsung terbang ke amerika dikarena kan dimas harus segera masuk kuliah dan segera menyelesaikan S2 nya.
Dengan alasan sekalian untuk bulan madu mereka segera berangkat siang ini. Tiba di bandara erina dan dimas segera masuk ke dalam pesawat bersiap dengan penerbangan yang cukup lama. Kali ini mereka benar-benar pergi berdua tak ada seorang asisten pun yang ikut.
Dengan alasan ingin belajar mandiri dan sekalian saling mengenal satu sama lain padahal hal itu cuma untuk menutupi pernikahan mereka yang tidak wajar. Agar aman dan tidak ketahuan.
Setalah kurang lebih 22 jam begitu sampai dimas dan erina segera menuju rumah yang dulu dimas persiapkan untuk erlita jika mereka sudah menikah. Erina sendiri bahkan yang memilih rumah itu. Rumah yang menimalis dan nyaman dengan halaman depan dan belakang di kawasan yang cukup bagus.
Begitu memasuki rumah itu erina melihat sekelilingnya......rumah yang hanya ada 2 kamar tidur dan ruang tamu dengan dapur yang menyatu dengan meja makan serta ruang tengah yang cukup lega. Terlihat belum begitu banyak barang hanya seadaanya.
Karena dimas belum sempat membelinya dan karena mereja juga menikah secara mendadak. Hanya ada 1 sofa dan satu tempat tidur. Dan juga sedikit perlengkapan dapur.
Sebenarnya dimas sudah pindah kesini beberapa waktu lalu tapi karena dia hanya sendiri.
" Ok erina kamu bisa pake kamar yang ada disana tapi seperti yang kamu lihat disini masih menimalis sekali perabotanya, kamu bisa pilih sendiri nanti mau seperti apa terserah kamu semua urusan rumah saya serahkan ke kamu semua mulai saat ini, ini kartu kamu pegang untuk kebutuhan sehari-hari dan rumah dan untuk keperluan kamu kamu bisa pake kartu yang ini nanti setiap bulanya saya akan transfer"
" hhhmmmm......ok mas deal.....sesuai kesepakatan kita"
" karena satu kamar belum bisa ditempati kamu boleh tidur di kamar saya malam ini dan saya akan tidur di sofa besok pagi baru kita beli semua kebutuhan untuk rumah"
" Baik mas.....kalau gitu erina masuk dulu.....hhhhmm tapi ada barang yang mau mas ambil dulu dikamar atau tidak"
" gak.....pake aja "
" Ok mas trimaksih" erina segera masuk ke dalam kamar karena dia ingin segera mandi karena tubuhnya sudah lengket. Tidak lupa dia mengunci pintu dari dalam.
Batin dimas kamar siapa yang tidur disana siapa kunci pintu juga apa dia pikir saya akan masuk kedalam diam - diam begitu. Dimas pun segera membersihkan diri dan merebahkan tubuhnya di sofa yang ada diruang tengah, untung saja tadi mereka sempat makan di pesawat. Kalau tidak dijamin pasti akan kelapan semalaman karena dirumah tidak ada apapun yang bisa dimakan.
Keesokan paginya dimas yang terbiasa bangun pagi sudah bersiap untuk lari pagi keliling komplek. Dia lihat kamar nya masih tertutup rapat, dimas pun tak mempedulikanya. Langsung saja dia pergi untuk lari keliling komplek sebelum berangkat berkerja.
Kira-kira 30 menit kemudian dimas sudah kembali dari berolah raga mencari keringat. Tapi dia lihat kamarnya juga masih tertutup rapat, apa mungkin erina kelelahan setelah perjalan jauh. Ya sudahlah dimas segera bersiap berangkat ke kantor.
Seperti bisa dimas sudah membuat kopi dan sereal karena hanya ada itu saja makanan yang tersedia. Ketika dimas akan berangkat ke kantor pintu kamarnya juga belum terbuka dan dimaspun merasa sungkan untuk mengetuk pintunya. Dia pergi kekantor dengan meninggalkan erina yang masih terlelap dalam tidurnya.
Kebetukan erina sedang tidak datang bulan jadi dia sengaja bangun siang. Tengah hari erina baru bangun dari tidurnya dia melihar sekeliling kamar semua barang tersusun rapi dari mulai buku-buku baju sepatu dan barang lainya milik dimas.
Erina melihat jam yang ada diponselnya dia sendiri terkejut kenapa bisa jam 12 siang baru bangun tidur. Apa kata dunia eehh kata dimas, erina terbiasa dibangunkan oleh asistenya tapi sekarang tidak ada siapapun disini, kenapa dimas tidak membangunkanya batinya.
Erina bergegas keluar kamar dan dia melihat tak ada dimas disana. Apa mungkin mas dimas sudah berangkat kerja, batin erina.
Erina menuju ke dapur dan membuka kulkas tapi disana tidak ada apa-apa untuk dimakan. Erina sebenarnya merasa sangat lapar, apa yang harus dia lakukan sementara dia baru datang disini dan tidak tau jalan.
Hhhhmmm biasanya begitu bangun sudah ada segelas jus segar di mejanya. Ok erina sadar saat ini kamu hidup bersama laki-laki asing yang sudah menjadi suami kamu ok....ok...gak ada asisten...gak ada mama...gak ada bibik......ok fokus kerjakan semua sendiri. Erina sambil bicara sendiri.
Erina mimilih untuk segera mandi dan bersiap untuk pergi, dia harus membeli beberapa barang untuk kamarnya karena dia tidak mau tidur dikamar dimas lagi, erina sebenarnya merasa tidak enak jika dimas harus tidur di sofa ruang tengah.
Erina pun segera pergi keluar dia memilih naik taksi dan minta diantar ke pusat perbelanjaan yang lengkap dengan perabot rumah. Erina sudah biasa pergi keluar negri jadi tidak masalah jika dia harus pergi sendiri.
Erina sudah selesai membeli perabot untuk kamarnya dan dia segera pulang supaya ketika barangnya diantar dia sudah ada dirumah. Kebetulan lokasi rumah dimas cukup dekat dengan pusat kota jadi tidak sulit bagi erina menemukan tempat berbelanja.
Sebelum pulang erina juga sudah membeli bahan makanan dan juga buah-buahan untuk persedian dirumah.
Dikantor dimas
Dimas sibuk dikantornya hingga dia lupa jika saat ini dia sudah menikah dan punya istri. Karena dimas cuti cukup lama banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Tiba- tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan kerjanya......
"tok....tok.....excuse me....sir......"
kok berasa kyk nonton film India ya??
byk baju dan perhiasan..
😃😂
Gak kok✅
tolong ya thor di perhati kan..😃🙏🏻🙏🏻