NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:68.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 24

Aku dan Mas Ibnu hanya tertunduk lesu saat digiring ke kantor polisi, wajah kami berdua pucat pasi saat ini. Keringat pun mulai bercucuran dari kening Mas Ibnu, tampaknya pria bodoh ini sangat gugup.

Wanita yang baru ku ketahui bernama Candy itu, ternyata bukanlah orang sembarangan. Wanita yang memiliki senyum menjengkelkan itu, merupakan putri dari seorang KOMJEN. Pantas saja lagaknya minta ampun, ternyata dia punya tameng di sini.

*Komisaris Jenderal Polisi

Sudah satu jam lebih kami di kantor polisi, menunggu maling yang menjual mobil kami di bawa kemari. Samar-samar tadi ku dengar, maling itu ternyata bekerja di perusahaan yang sama denganku dan Mas Ibnu.

"Mana kuasa hukum mu, Mbak? Katanya banyak kenal, atau cuma bacot doang?" Candy tersenyum dengan wajahnya yang mencemooh.

"Banyak dong, santai dulu gak sih," jawabku tenang.

"Cih, sok tenang banget sekarang ya? Tadi ngereognya ampun ampun deh. Kepengen punya mobil, Mbak? Kerja yang bener dong, nabung yang banyak. BPKB mobil saja atas nama siapa, kok bisa kamu dengan modal bacot doang mengaku-ngaku hak milik orang." cibir Candy.

"Hey! Itu mobil memang punya ku, kalau gak tau apa-apa mending diam deh ...!" jawab ku kesal.

"BPKB atas nama Berryl tuh, namamu kan Kanaya waktu tadi di interogasi." Candy semakin tersenyum sombong.

"Aku cuma meminjam nama orang itu saja waktu beli mobil, mobil itu sebenarnya milikku. " jawabku asal.

"Hey, Mbak. Kepala mu waktu lahir, gak di bacain Iqamah ya? Makanya pas gede hidup mu jadi ngelantur gini." Ejek Candy yang membuat darahku semakin mendidih.

"Kau yang ngelan-"

"Aku yang bayar semua cicilan mobil itu, jadi mobil itu milikku!" sahut Mas Ibnu memotong ucapanku, tampaknya ia begitu geram.

"Ini lagi om-om ngimpi di pagi hari, muka-muka miskin kayak anda emang punya duit? Bisa ku tebak deh, sepeda aja pasti anda gak punya kan? Gaya-gayaan punya mobil." Candy semakin semangat mengejek kami.

"Jaga mulut mu ya, jangan ngehina orang terus. Anti banget sama orang miskin?!" Mas Ibnu menatap nyalang wanita rendahan itu.

"Aku gak anti sama orang miskin, Cuy. Aku cuma anti sama orang miskin yang full bacot kayak kalian berdua." ejek Candy semakin menjadi-jadi.

"Apa kau bil--"

Mas Ibnu mendadak diam, suaranya tercekat di tenggorokan. Dia begitu terkejut saat melihat pria yang mencuri mobil kami masuk ke ruangan.

"Dasar cleaning servis rendahan, beraninya kau mencuri mobil ku! Sudah miskin tuh miskin saja, malah mencuri, dasar manusia rendahan ...!" hina Mas Ibnu pada pria tampan itu.

Apa gue gak salah lihat? Ini kan cleaning servis super tampan yang sedang menjadi buah bibir di kantor!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tubuh Mas Ibnu seketika luruh ke lantai saat pria itu menjelaskan pada polisi, bahwa Berryl lah yang menjual mobil tersebut. Bahkan pria itu membawa bukti-bukti yang super lengkap.

"Kau pasti berbohong kan, Cecunguk sialan?! Kau pasti memaksa Berryl untuk menandatangani dokumen penjualan mobil itu kan?!" tuduh Mas Ibnu yang masih tak terima.

Pria tampan itu menatap jengah Mas Ibnu yang tengah menunjuk-nunjuk kasar wajahnya dengan jari. "Tutup mulutmu, Gembel ...!"

Aku cukup tercengang mendengar kalimat kasar yang keluar dari bibir pria tampan itu.

"A-apa kau bilang? Gembel?!" desis Mas Ibnu.

"Memang kenyataannya kau seperti gembel tuh. Kenapa? Tidak terima? Sorry, Bro. Aku tak selembut Kak Berryl." Pria itu menyeringai, sorot matanya begitu tajam. Seolah ingin menelan Mas Ibnu hidup-hidup.

Kak Berryl? Apa maksudnya? batinku heran.

"Kak? Kak Berryl? Apa maksudmu, Bocah Ingusan?!" Geram Mas Ibnu dengan rahang yang mengeras.

"Kenapa? Lupa sama adik ipar sendiri? Matamu ke tutupan sama dempul wanita itu? Cih ...!" Pria itu mengalihkan pandangan nya padaku, membuat dada ku bergetar hebat.

"A-abi?" tebak Mas Ibnu dengan suara terbata-bata.

"Alby! Abi?! kau kira aku ini bocil-bocil yang lagi kasmaran yang memiliki panggilan sayang umi abi? Jangankan wajahku, namaku saja kau tidak ingat. Selain mokondo, kau juga idiot ya?!" Pria itu berdecak kesal.

Ah! Ya! Namanya Alby, aku ingat sekarang ...! Dia lah yang menjadi wali di pernikahan Berryl dan Mas Ibnu setahun yang lalu, pantas saja wajahnya begitu familiar.

"Jaga ucapanmu, Alby! Kau benar-benar tidak tau sopan santun ...!" bentak Mas Ibnu dengan suara lantang.

"Apa aku harus sopan pada orang yang sudah menyakiti kakakku? Jaga ucapan? Kalian berdua lah yang harus jaga sikap di depan umum. Jika perusahaan tau skandal kalian, bukankah karir kalian akan hancur?" Alby menatap sinis kami berdua, membuat tubuhku seketika membeku.

Kakiku seketika bergetar mendengar ucapan Alby, dia tau aku mengkhianati kakak nya? Bagaimana ini? Apa kesempatan ku untuk mendekati nya akan gagal?

"A-apa Berryl juga mengetahui tentang skandal ini?" tanya Mas Ibnu gugup.

Alby enggan menjawab, dia hanya mengendikkan kedua bahunya. Ah, jawab lah Alby, aku sangat penasaran. Apa Berryl benar-benar tau hubungan ku dan Mas Ibnu? Jika dia tau, aku sangat ingin melihat wajahnya yang penuh kekecewaan. Pasti sangat menyenangkan.

"Sudah selesai main drama rakyat jelata nya, By?" Candy yang sejak tadi memperhatikan kami sambil menyeruput kopi cup nya, kini mulai bersuara.

Alby memutar malas bola mata indahnya. "Done."

"Ah, anu, By. Kak Berryl gimana kabarnya? Aku sangat khawatir, karena dia tidak merespon satupun pesan dari ku." Aku mencoba akrab dengan Alby. Namun, pria tampan itu tetap enggan menjawab, malah terus-terusan menatap sinis padaku.

"Gak usah diladeni, By. Bukan levelmu, ayo ku antar keluar. Sisanya, biar para pakpol di sini yang urus." Candy menggandeng mesra lengan Alby, membuat dadaku memanas.

Dasar wanita kegatalan, murahan! Tanpa bapak mu, kau hanya remahan rengginang ...! batinku kesal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit, akhirnya kami berdua sampai juga di kantor. Aku dan Mas Ibnu di panggil ke ruangan atasan, tentu saja kami mendapatkan teguran keras.

Aku dan Mas Ibnu mendapatkan surat peringatan, kami keluar dari ruangan atasan dengan wajah lesu.

Beberapa karyawan berbisik-bisik melihat aku yang telat bareng bersama Mas Ibnu. Pasti setelah ini akan muncul gosip di antara kami berdua, aku harus memutar otak untuk menutupi kecurigaan mereka.

Aku memasuki ruangan kantor ku yang di tata dengan Cubicle Office dan segera duduk di tempatku. Ku ambil compact powder yang selalu ku simpan di laci meja kerja, ku perhatikan Make-up ku yang mulai luntur akibat berpanas-panasan menunggu angkot saat keluar dari kantor polisi tadi.

Dengan lembut ku tepuk cushion compact powder ke wajahku, lumayan lah untuk menyamarkan Make-up ku yang sudah berantakan.

"Kak ...." Sandra menatapku ragu-ragu dari sebalik laptopnya.

"Hmm ...?" Aku mematut wajah di cermin kecil compact powder ku, mengoles tipis lipstik di bibirku.

"Maaf jika gak sopan, Kak. Tadi, kok bisa telat bareng Pak Ibnu sih, Kak?" tanya Sandra.

Ini dia yang aku tunggu-tunggu. Cukup aku katakan pada Sandra dan dia yang akan menyebarkan nya pada orang lain. Aku tak perlu repot-repot bersuara.

Aku menghela nafas kasar. "Sudah ku duga, pasti ada segelintir orang yang akan berpikiran buruk tentang ku."

"Maaf ya, Kak Nay. Jika aku lancang, tapi aku kepo banget, he ... he ... he." Sandra nyengir mirip seperti kuda.

"Tadi, aku kebetulan satu angkot sama Pak Ibnu. Tiba-tiba dalam perjalanan, keluarganya Pak Ibnu menelfon. Mengabarkan bahwa Berryl kabur dari rumah," jelas ku.

"A-apa? Bu Berryl kabur dari rumah? Kok bisa? Apa ada masalah?" tanya Sandra yang semakin penasaran.

"Entahlah. Kamu tau kan, kalau aku dan Berryl itu bersahabat sudah sejak lama. Mendengar dia kabur, tentu saja aku panik dan ikut mencarinya," jawabku.

"Ya ampun, kakak tuh baik banget sih orangnya. Sampai dapat surat peringatan begitu, padahal bu Berryl sering banget jahat sama kakak." Sandra menatapku iba.

Aku menyeka dengan tisu, air yang mulai menetes dari sudut mataku. "Sudah menjadi tugas ku, San. Berryl itu sahabatku, seburuk apapun sifatnya, aku tetap menyayangi nya."

Brak!

"Eh copot copot ...!" Sandra tak sengaja latah karena suara gebrakan.

Aku melirik pada asal muasal suara yang mirip seperti barang sedang di banting. Mataku seketika membulat ketika melihat Alby yang tengah meletakkan brosur dengan sangat kasar.

Sepertinya dia mendengar pembicaraan antara aku dan Sandra. Ah, wajah tampan itu, sia-sia banget jika aku tak bisa mencicipinya.

Suasana ruangan begitu hening, hanya terdengar suara bantingan brosur di atas meja. Ku lirik Sandra yang menatap Alby dengan tatapan memuja.

"Gila, ganteng banget ya cleaning servis kita, Kak Nay!" jerit Sandra begitu Alby meninggalkan ruangan.

"Iya, tapi sayang banget cuma cleaning servis." Aku sengaja mengejek profesi Alby, agar minat Sandra menghilang. Lebih tepatnya, sainganku menghilang.

"Iya bener banget, Kak. Coba kalau dia bukan cleaning servis, bakal aku embat deh kak." Sandra cekikikan di balik laptopnya.

Kayak Alby mau aja sama lo, San. Muka burik begitu. Aku mencibir dalam hati.

Aku mulai fokus pada layar laptopku, mengerjakan pekerjaan yang sempat tertinggal perkara aku terlambat hari ini. Namun, semua fokus ku mendadak buyar ketika rasa perih menyapu seluruh wajahku.

Perih, panas, gatal, semua bercampur menjadi satu. Bibirku pun terasa sangat kebas dan sangat sulit untuk berbicara. Aku lekas menyambar compact powder di laci, ku tatap wajahku pada cermin kecil.

Aku menjerit dengan kondisi mulut yang tertutup. Sandra yang duduk di depanku, sampai terlonjak kaget dan lekas menghampiri ku.

Bola mata Sandra membulat ketika melihat wajahku. "Astagfirullah, Kak Naya ...!"

*

*

*

1
Suci Dava
begitu aku selesai membaca nya langsung ku Vote kak Author
LapCuk
Sampai sekarang aku gak habis pikir... kok bisa Berryl dulu jatuh cinta ma lakik modelan Ibnu, yang amit-amit jabang bayik banget 😁

🌹 untuk kakak author 😍
LapCuk
Aku ikutan mau muntah...lakik recehan sepertimu, cocoknya memang sama Kanaya, Ibnu.
LapCuk
Segitu sayangnya orang tua Berryl kepada dirinya, menjaga banget.
gitu dewasa malah dapet suami spek modal mokondo kayak Ibnu, mana tukang selingkuh lagi... gak di Dor tuh kepala Ibnu ma bapaknya Berryl udah bersyukur.
Nendah Wenda
dasar laki laki berengsek lihat yang bening langsung tancap gas rasain jadi kuah soto beneran
Atha Diyuta
🤣🤣🤣makan tuh soto
Atha Diyuta
wkwkwkwkk Kanaya dengr
Atha Diyuta
bukan pemain lagi dia mah
Atha Diyuta
astaga nih orang dusta bgt mulutnya
Dae_Hwa: udah kebiasaan kak 🙃
total 1 replies
Atha Diyuta
dasar Ibnu gak tau mau bgt,apa reaksi dia kalau tau dia itu berryl istrinya.auto ngbet minta rujuk
Atha Diyuta
/Puke//Puke//Puke//Puke/ jijay bgt ibnu
Dae_Hwa: minum antimo kak 😂😂😂😂
total 1 replies
Atha Diyuta
ooh gtu crtanya kirain ganti nama,ya jdi enak gak perlu ganti nama diwajah yang udah glow up sekarang
Nora♡~
lanjut... ke bab2 seterusnya..
Dae_Hwa: siap kaka 🧡🧡🧡
total 1 replies
Rona Risa
kapook 🤣🤣🤣🤣
Rona Risa
yang percaya sama omonganmu fix orangnya kerasukan setan
Dae_Hwa: bisa ae kakak 😂😂😂😂
total 1 replies
Rona Risa
pede beneeer
Rona Risa
otaknya secetek mata kakinya yang berdaki 😤
Rona Risa
samaaaaa 🤮
Rona Risa: 😂😂😂😂😂😂
Dae_Hwa: minum antimo kak 😂😂😂
total 2 replies
Rona Risa
eneg ya ryl... sama aku juga kalau udah muncul makhluk macam ibnu 😤
Dae_Hwa: eneg banget
total 1 replies
Rona Risa
sudah kuduga kristal itu berryl, ahahaha 😆
Dae_Hwa: /Curse//Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!